Kimpulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylor 49 (bicara | kontrib)
q
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Historic building
|image=Pustakasala 1.jpg
|caption= Candi Kimpulan ketika digali. Pada bagian latar belakang adalah Masjid Ulil Albab Universitas Islam IndonesiaUII.
|name= Candi Kimpulan/Pustakasala
|map_type= Jawa
Baris 7:
|latitude= -7.688333
|longitude= 110.415
|location_town= [[Kabupaten Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].
|location_country=[[Indonesia]]
|architect=
Baris 13:
|engineer=
|construction_start_date=
|completion_date= abadAbad ke-9/10
|date_demolished=
|cost=
Baris 21:
}}
 
'''Candi Kimpulan''' (juga dikenal sebagai candi '''Pustakasala'''), ({{lang-jv|ꦥꦸꦱ꧀ꦠꦏꦱꦭ|Pustakasala}}) adalah sebuah peninggalan [[purbakala]] di lokasi kampusJalan [[Universitas Islam IndonesiaKaliurang]] (UII)km di14,5 Dusun Kimpulan, Desa [[Umbulmartani, Ngemplak, Sleman|Umbulmartani]], Kecamatan [[Ngemplak, Sleman|Ngemplak]], [[Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. LokasiCandi tersebut berada di Jalandalam kampus [[KaliurangUniversitas Islam Indonesia]] km 14(UII),5 tepatnya di depan Perpustakaan dan Museum UII.
 
== Penemuan ==
Candi ini ditemukan secara tidak sengaja pada 11 Desember 2009 ketika tengah diadakan penggalian untuk fondasi proyek pembangunan perpustakaan UII.<ref name="cetak.kompas.com">[http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/30/14401882/.candi.uii.dinamai.pustakasala],Harian Kompas, diakses Februari 2010</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Panca Putra|first=Indung|last2=Setyastuti|first2=Ary|last3=Pramumijoyo|first3=Subagyo|last4=Indrajaya|first4=Agustijanto|last5=Sesaria Mochtar|first5=Agni|last6=Degroot|first6=Véronique|date=2019|title=Candi Kimpulan (Central Java, Indonesia): Architecture and Consecration Rituals of a 9th-Century Hindu Temple|url=https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_2019_num_105_1_6297|journal=Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient|language=fr|volume=105|issue=1|pages=73–114|doi=10.3406/befeo.2019.6297|issn=0336-1519}}</ref> Candi ini terkubur sekitar lima meter di bawah tanah.
 
Seperti [[Candi Sambisari]], [[Candi Morangan]], dan [[Candi Kedulan]], candi ini diperkirakan terkubur bersamaan akibat letusan [[Gunung Merapi]] di dekatnya yang meletus sekitar seribu tahun yang lalu.<ref name=":0" /> Penemuan candi ini merupakan penemuan arkeologi yang paling menarik di Yogyakarta baru-baru ini, serta menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya candi-candi lain yang masih terkubur oleh [[lahar]] dan [[debu vulkanik]] Gunung Merapi.
 
== Sejarah ==
Baris 34:
 
== Arsitektur ==
Candi ini jelas bersifat Hindu Siwaistik.<ref name=":0" /> Akan tetapi arsitektur candi ini tidak lazim, lain daripada gaya candi-candi yang lazim ditemukan di kawasan ini. Tidak seperti candi bergaya Jawa Tengah lainnya, tubuh candi dan atap dari batu tidak ditemukan. Candi ini berukuran kecil dan sederhana ukiran hiasannya. Candi ini hanya terdiri dari beberapa bujur sangkar landasan candi berpagar serta tangga dan celah masuk berhias [[antefiks]] berukir [[Kala]]. Ruang dalam terdapat arca [[Ganesha]], [[Nandi]], dan [[Lingga]]-[[Yoni]].
 
Sejauh ini para ahli menduga bahwa gaya arsitektur dan sejarah candi ini bersifat sederhana.<ref name=":0" /> Tubuh, tiang, dan atap candi kemungkinan besar terbuat dari kayu atau [[Senyawa organik|bahan organik lainnya]] yang mudah lapuk dan telah musnah tanpa meninggalkan sisa. Bentuk asli candi ini mungkin serupa dengan [[pura]] Hindu Bali dengan atap [[meru]] yang menjulang dari bahan kayu, sirap, atau atap ijuk. Tidak seperti [[Candi Prambanan]], candi kerajaan yang megah dan berukir indah dan mewah, Candi Pustakasala boleh jadi hanyalah candi desa sederhana yang dibangun masyarakat umum di suatu desa di pinggiran ibu kota kerajaan.
 
== Museum ==