Etimologi nama tempat di Sri Lanka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Debsify (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
Bagian X dapat menjadi rumit seperti pada
 
* Kiribathgoda= desa beras susu<br />
 
Bagian X juga dapat merujuk pada konsep sosial seperti [[kasta]]. Contoh untuk ini adalah ''waduwa'' (tukang kayu), ''batta'' (pemukiman kasta bawah), ''ambataya'' (tukang cukur), ''aruwa'' ([[tembikar]]), ''goviya'' (petani), ''bamuna'' ([[Brahmana]]) dan ''Villiya'' (Rodiya).<ref name="gnana">Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 33</ref>
 
Selain bagian Y yang telah disebutkan, bentuk penggunaan lahan yang umum digunakan adalah Kumbura (sawah), ''Deniya'', ''watte ''(taman), ''pola'', ''gama'' (desa), dan ''Hena'' (lahan budidaya). [[Padang rumput]] diistilahkan sebagai talava dan rumpun pohon disebut ''golla''. Tangki desa disebut ''pokuna ''atau ''katuwa''. Tangki irigasi disebut ''wewa''.<ref>Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 34</ref> Kanal dari danau seperti itu disebut ''aala''. Tanah datar disebut keduanya. Pelabuhan disebut ''tota''.<ref>Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 35</ref> Nama-nama taman bunga milik pendirian Buddha berakhir dengan ''uyana''.
 
=== Tamil ===
Baris 31:
 
=== Portugis ===
[[Berkas:Wolfendahl_churchSL Colombo asv2020-01 img01 Wolvendaal Church.jpg|kiri|jmpl|[[Gereja Reformasi Belanda]] Wolfendahl ]]
Bangsa Portugis, yang datang ke [[Periode Portugal di Ceylon|pulau itu pada tahun 1505 dan pergi pada tahun 1658]], sering memberi nama para santo kepada siapa gereja-gereja di sekitarnya ditahbiskan. San Sebastian Hill dan St. Joseph's Road adalah contohnya dan Milagiriya memiliki gereja Our Lady of Miracles (milagre dalam bahasa Portugis).
 
Baris 52:
 
=== Inggris ===
[[Berkas:The_fort_railway_station_colomboSL Colombo asv2020-01 img09 Fort station.jpg|jmpl|Stasiun Fort Railway di Kolombo memiliki nama Inggris]]
[[Britania Raya]] yang mengikuti Belanda meninggalkan banyak nama tempat di ibu kota Kolombo, seperti jalan-jalan, alun-alun dan tempat, tetapi pengaruh mereka pada fitur geografis yang lebih besar seperti kota-kota terbatas. Di Kolombo, banyak nama tempat memiliki konotasi kerajaan Inggris, seperti Queen's Street, Prince Street, Duke Street. Kuartal Fort, Cinnamon Gardens, Slave Island dan Mount Lavinia membawa nama-nama Inggris, di samping yang asli.
 
Baris 77:
 
=== Kota-kota besar ===
[[Berkas:Colombo_SL Colombo asv2020-_Lake01 img16 Southwest Beira Lake.jpg|jmpl|Danau Beira di daerah Slave Island di Kolombo]]
 
* [[Kolombo]]: Berasal dari Kolamba kata Vedda pribumi untuk pelabuhan atau benteng, dipinjam oleh Sinhalese. Namun, Portugis mungkin terpukul oleh kemiripannya dengan nama Colombus, dan mengganti nama kota 'Kolombo'.
Baris 83:
* [[Galle]]: Galle dikenal sebagai Gimhathitha di zaman kuno. Istilah ini diyakini berasal dari istilah Sinhala klasik yang berarti "pelabuhan di dekat sungai Gin".
* [[Trincomalee]]: Juga dikenal sebagai Thirukonemalee dalam bahasa Tamil, berasal dari [[awalan]] kehormatan yang digunakan saat berbicara dengan pria dewasa di Tamil, yang setara dengan [[Bahasa Inggris|bahasa inggris]] "Mr" dan dari kata "Kone" yang berarti Raja dan Malee yang berarti gunung di Tamil.
* [[Batticaloa|Arti Batticaloa]] : Tanah ikan bernyanyi.
 
[[Berkas:Jaffnalibrary1-edit1.jpg|kiri|jmpl|130x130px|Perpustakaan Umum, Jaffna]]
Baris 97:
* [[Anuradhapura]]
* [[Sigiriya]]: berasal dari struktur — Sīhā giri, Batu Singa.
* Mihintale berasal dari "Mihindu" (biksu [[Arhat|arahat]] yang membawa [[agama Buddha]] ke Sri Lanka) + "thalaya" (dataran tinggi). Disebutkan dalam budaya Buddha, bahwa biksu arahat "Mihindu" muncul di atas batu tinggi yang sekarang dikenal sebagai Mihintale, dan mengajarkan ajaran Buddha kepada raja Sri Lanka, Dewanampiyathissa.
* Negombo
* Hikkaduwa
Baris 110:
Sebagaimana telah dinyatakan di atas, nama-nama tempat Eropa ditemukan terutama di kota-kota besar yang dulunya adalah pusat kolonial. Di pedesaan, hampir tidak ada toponim Eropa dan bahasa pribumi dominan.
 
Mengingat proses pembentukan nama tempat yang sangat mirip di Sinhala dan Tamil yang dijelaskan di atas, tidak selalu mudah untuk menetapkan bahasa asli dari nama tempat, karena [[Pinjam terjemah|terjemahan pinjaman]] umum di kedua arah. Untuk contoh dugaan terjemahan pinjaman seperti itu, lihat kasus Trincomalee di atas. Selain itu, beberapa nama tempat diambil dari akar bahasa [[Bahasa Sanskerta|SansekertaSanskerta]] atau [[Bahasa Pali|Pali]], yang kemudian diadaptasi ke fonologi Sinhala dan Tamil dengan cara yang berbeda. Seluk-beluk ini harus diperhitungkan ketika mengevaluasi klaim bahwa area tertentu sebagian besar dihuni oleh satu kelompok atau yang lain pada titik waktu tertentu.
 
Mengambil sudut pandang sinkronis, nama-nama tempat Sinhala lebih umum di daerah-daerah berbahasa Sinhala di Selatan, sedangkan nama-nama tempat Tamil lebih umum di daerah-daerah berbahasa Tamil di Utara dan Timur. Pada sudut pandang [[Linguistik historis|diakronik]] hal-hal lebih rumit, dan kedua pemukiman Sinhala di permukiman Utara dan Tamil di Selatan telah dinyatakan lebih umum di masa lalu. Motivasi di balik analisis tersebut tidak selalu ilmiah; tujuan politik juga memainkan peran dalam menyatakan area tertentu untuk kelompok bahasa tertentu, lihat bagian selanjutnya untuk pembahasan lebih lanjut tentang ini. Pernyataan berikut harus ditafsirkan dengan peringatan ini dalam pikiran.
 
Nama tempat Sinhala ditemukan di seluruh pulau. Sebagaimana didiskusikan oleh para sejarawan Sri Lanka seperti Paul E Peiris, Karthigesu Indrapala dan lain-lain, prasasti batu prasasti pra-[[Kekristenan|Kristen]] Sri Lanka menunjukkan penggunaan ekstensif [[bahasa Sinhala]] dalam administrasi lokal. Sebagian besar informasi untuk melacak nama-nama tempat lama berasal dari etimologi, teks tertulis, banyak prasasti batu yang ada di Sinhala dan berasal dari masa pra-Kristen, serta catatan kolonial yang lebih baru.
 
Catatan Belanda dan Inggris menunjukkan bahwa bahasa penduduk Wanni pada abad ke-17 dan 18 adalah bahasa [[Bahasa Tamil|Tamil]], sementara tidak satu pun dari mereka menganggap orang Tamil sebagai penduduk asli pulau itu, dan menyatakan bahwa orang Tamil datang dari pantai yang berlawanan dan menggantinya dengan Sinhala.
<ref>{{Cite web|url=http://www.gutenberg.org/files/14346/14346-h/14346-h.htm|title=An Historical Relation Of the Island Ceylon|last=Robert Knox|access-date=2011-11-03|quote=Besides the Dutch who possess, as I judge, about one fourth of the Island, there are Malabars, that are free Denizons and pay duty to the King for the Land they enjoy, as the Kings natural Subjects do; there are also Moors, who are like Strangers, and hold no Land, but live by carrying goods to the Sea-Ports, which now are in the Hollanders hands. The Sea-Ports are inhabited by a mixt people, Malabars and Moors, and some that are black, who profess themselves Roman Catholicks, and wear Crosses, and use Beads. Some of these are under the Hollander; and pay toll and tribute to them. '''But I am to speak only of the natural proper People of the Island, which they call Chingulays.'''}}</ref>
 
Menurut M. Chelvadurai (Tamil) hanya kata-kata Tamil yang digunakan untuk fitur-fitur alam dan buatan manusia di wilayah Wanni tanpa kata-kata Sinhala,<ref>Chelvadurai, M. ''The Sri Lankan Tamils'', p.88</ref> ementara Wanni sendiri adalah kata Sinhala.<ref>{{Cite web|url=http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.3:1:1465.soas.1399391|title=A comparative dictionary of Indo-Aryan languages. London: Oxford University Press}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Menurut Profesor K. Kularatnam, ketika menganalisis distribusi regional nama tempat di Sri Lanka, seseorang tidak hanya menemukan nama-nama Tamil di daerah-daerah yang berbahasa Sinhala, dan sebaliknya, tetapi juga nama tempat gabungan atau hibrida yang merupakan bagian Sinhala dan bagian dalam komposisi Tamil, serta nama-nama tempat Sinhala dan Tamil disandingkan dalam area-area kecil.
 
Sebagian besar nama tempat hibrida ditemukan di provinsi-provinsi tradisional Sinhala [[Provinsi Barat Laut, Sri Lanka|Barat laut]] dan [[Provinsi Tengah Utara, Sri Lanka|Tengah utara]], serta provinsi-provinsi tradisional Tamil [[Provinsi Utara, Sri Lanka|di Utara]] dan [[Provinsi Timur, Sri Lanka|Timur]].
Baris 126:
 
== Relevansi antropologis dan politik dari nama tempat di Sri Lanka ==
Nama tempat adalah sumber kontroversi dalam politik Sri Lanka. Menurut Nissan & Stirrat, Perang Sipil Sri Lanka adalah hasil dari bagaimana identitas etnis modern dibuat dan dibuat kembali sejak masa kolonial, dengan perjuangan politik antara minoritas Tamil Sri Lanka dan pemerintah [[Suku Sinhala|Sinhala]]-dominan disertai dengan perang retorik lebih dari situs [[arkeologi]] dan [[Toponimi|nama tempat]] [[Etimologi|etimologi,]], dan penggunaan politik dari masa lalu nasional.<blockquote>
Kedua belah pihak dalam konteks politik saat ini mendukung pernyataan mereka masing-masing melalui penggunaan sejarah secara selektif dan melalui penggunaan bukti arkeologis yang selektif dan kompetitif. Fraksi di masing-masing pihak telah bersedia untuk menghancurkan, atau menafsirkan kembali, bukti yang akan mendukung pihak lain. Peta yang berbeda diproduksi yang dimaksudkan untuk menunjukkan distribusi Sinhala dan Tamil di Lanka selama abad-abad yang lalu.<ref>Elizabeth Nissan and RL Stirrat "The generation of communal identities" in Spencer, ''Sri Lanka: History and the Roots of Conflict'', p. 21</ref>
</blockquote>Mereka lebih lanjut mencatat bahwa di [[Provinsi Utara, Sri Lanka|Provinsi Utara]] yang dominan Tamil ada nama-nama tempat dengan etimologi Sinhala, yang digunakan oleh pemerintah Sinhala yang dominan untuk menggugat wilayah itu, sedangkan orang-orang Tamil yang menggunakan nama-nama tempat Tamil di daerah Sinhala secara rasional menunjukkan keantikan mereka di pulau itu.<ref>Spencer, ''Sri Lanka: History and the Roots of Conflict'', p. 23</ref><ref>{{Cite web|url=http://ebooks.ebookmall.com/title/sri-lanka-spencer-ebooks.htm|title=Sri Lanka Summary.|website=Jonathan Spencer|access-date=2008-05-08|archive-date=2008-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20080611154053/http://ebooks.ebookmall.com/title/sri-lanka-spencer-ebooks.htm|dead-url=yes}}</ref> Ada gerakan di Sri Lanka yang berusaha menggunakan nama-nama Sinhala asli di seluruh negeri.<ref>{{Cite web|url=http://www.sundaytimes.lk/061112/Plus/pls13.html|title=Travesty of our place names|last=Perera, D. G. A.|access-date=2008-03-06|quote=Sinhala language and its nomenclature was precise and meaningful. That was why even the English and Burgher lawyers are known to have preferred to have their land deeds drawn up in the Sinhala language.Therefore, giving attention to the preparation of an officially recognised list of all place names in the island, is of paramount importance. The Tamils can continue to pronounce the place names in their own way if they choose to do so, but the official spelling remains unchanged. Under British rule, the original Sinhala names of tea, rubber (and even coconut) estates were replaced by English ones, for the most part. But the Tamil estate workers who came from India coined their own names for each of these estates. The Ferguson’s Directory listed all these estate names in English and Tamil, while most of the original Sinhala names were allowed to be forgotten.}}</ref>
 
== Perkembangan sejarah dari kontroversi nama tempat ==