Yohanes dari Damaskus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+templat |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
|birth_place=[[Damaskus]]
|death_place=[[Mar Saba]], [[Yerusalem]]
|titles=[[
|beatified_date=
|beatified_place=
Baris 25:
|prayer_attrib=
}}
'''Santo Yohanes dari Damaskus''' ([[Bahasa Arab]]: '''يوحنا الدمشقي''' Yuḥannā Al
Ia adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam banyak bidang. Bidang-bidang yang ia memiliki ketertarikan dan pernah memberikan kontribusi antara lain bidang hukum, teologi, filosofi dan musik. Ia adalah kepala administrasi penguasa Damaskus, menulis karya-karya yang menguraikan secara terperinci iman Kristiani, dan menggubah himne-himne yang masih digunakan secara umum di biara-biara [[Kekristenan Timur|Kristen Timur]] di seluruh dunia. Ia adalah seorang
Christopher Rengers ''The 33 Doctors Of The Church'' Tan Books & Publishers, 200, ISBN 0-89555-440-2</ref>
<!--
Baris 40:
===Succession to Chief Councilor===
In spite of his [[Christianity|Christian]] background, his family held an important hereditary public office in the court of the [[Muslim]] rulers of [[Damascus]], the [[Umayyad]]s. John of Damascus succeeded his father in his position upon his death: he was appointed ''protosymbullus'', or Chief Councilor of [[Damascus]].
It was during his term in office that [[Iconoclasm (Byzantine)|iconoclasm]], a movement seeking to prohibit the veneration of the icons, first appeared and gained acceptance in the [[Byzantine]] court. In 726, in disregard of the protests of [[Patriarch Germanus I of Constantinople|St. Germanus]], [[List of Ecumenical Patriarchs of Constantinople|Patriarch of Constantinople]], Emperor [[Leo III the Isaurian|Leo III]] issued his first edict against the [[veneration]] of images and their exhibition in public places. A talented writer in the secure surroundings of the caliph's court, John of Damascus initiated his defense against the emperor in three ''"Apologetic Treatises against those Decrying the Holy Images"'', the earliest of his works, which gained him a reputation. Not only did he attack the emperor, but the use of a simpler literary style brought the controversy to the common people, inciting revolt among those of [[Christianity|Christian]] faith. His writings later played an important role during the [[Second Council of Nicaea]] which met to settle the icon dispute.
Baris 56:
-->
== Daftar karya ==
[[Berkas:
=== Karya awal ===
* Tiga ''"Risalah Apologetik menentang mereka yang mencela Gambar-gambar Suci"''; Risalah-risalah ini adalah beberapa di antara penjelasan-penjelasan terperinci awalnya sebagai tanggapan atas maklumat Kaisar [[Byzantium]] Leo III yang melarang penyembahan atau pemajangan gambar-gambar suci.<ref>
=== Ajaran dan Karya Dogmatis ===
* ''"Sumber Air Pengetahuan"'' or ''"Sumber Air Kebijaksanaan"'', dibagi menjadi tiga bagian:
*# ''"Bab-bab Filosofis"'' ''(Kephalaia philosophika)'' – Umumnya dinamai 'Dialectic', sebagian besar membahas masalah logika, tujuan utamanya adalah untuk menyiapkan para pembaca supaya bisa mengerti lebih baik lagi dari isi buku ini.
*# ''"Mengenai Penyimpangan Terhadap Ajaran Gereja"'' ''(peri haireseon)'' – Bab terakhir bagian ini (Bab 101) membahas ''Penyimpangan Kaum Ishmael dari Ajaran Gereja''. Berbeda dengan bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai penyimpangan terhadap ajaran gereja yang biasanya hanya beberapa baris panjangnya, bab ini memakan tempat beberapa halaman dalam karya tulisnya ini. Dokumen ini menjadi salah satu karya tulis [[polemik]] Kristiani pertama menentang [[Islam]], dan yang pertama ditulis oleh seorang yang beragama Ortodoks Yunani/''Melkite''. Dialah yang mengatakan bahwa Islam mengajarkan anti [[Kristus]], dan merepresentasikan sang Nabi dalam Islam itu sebagai "Nabi palsu" kepada bangsa Barat. Dengan tulisan bantahan dari Kristiani Ortodoks itulah, itulah yang memengaruhi pandangan kalangan Gereja Kristen Barat terhadap Islam.<ref>[[Adian Husaini|Husaini, Adian]] (2005). ''Wajah Peradaban Barat''. Hlm.xxx. [[Jakarta]]: Gema Insani Press. ISBN 979-561-992-6.</ref><ref>Sbaihat, Ahlam (2015), "Stereotypes associated with real prototypes of the prophet of Islam's name till the 19th century". Jordan Journal of Modern Languages and Literature Vol. 7, No. 1, 2015, pp. 21–38. http://journals.yu.edu.jo/jjmll/Issues/vol7no12015/Nom2.pdf</ref>
*# ''"Sebuah Penjelasan Terperinci yang Tepat mengenai Iman Ortodoks"'' ''(Ekdosis akribes tes orthodoxou pisteos)'' – Bagian ketiga buku ini dikenal sebagai bagian yang paling penting dari ''John de Damascene'', dan merupakan sebuah peninggalan Kristiani yang sangat berharga.
* ''"Paralel-paralel suci"''
Baris 76 ⟶ 77:
* [http://www.catholic.org/saints/saint.php?saint_id=66 Catholic Online Saints]
* [http://www.ccel.org/s/schaff/encyc/encyc06/htm/iii.lvii.lxii.htm Details of his work]
* [
* [http://www.fordham.edu/halsall/basis/johndamascus-images.html "Apologia Against Those Who Decry Holy Images" at the Internet Medieval Sourcebook]
* [http://www.theandros.com/jdamasc.html A Philosophical Explanation of Hypostatical Union in John Damascene's Fount of Knowledge]
Baris 85 ⟶ 86:
* [http://ocafs.oca.org/FeastSaintsViewer.asp?SID=4&ID=1&FSID=103473 Martyr John of Damascus] Orthodox [[icon]] and [[synaxarion]]
{{
{{lifetime|676|749}}
[[Kategori:
[[Kategori:Bapa Gereja]]
[[Kategori:
|