Maulana Muhammad dari Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhiyan216 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Daeng Hanif (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=|name=''Sultan Maulana Muhammad Al-Bantani''|image=|alt=|caption=|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=|birth_name=1576|birth_date=|birth_place=|death_date=1596|death_place=Saat Pertempuran di [[Palembang]]|children=[[Abu al-Mafakhir dari Banten]]|father=[[Maulana Yusuf]]|mother=[[Ratu Hadijah]]|spouse=[[Nyimas Ratu Ayu Wanagiri]]|predecessor=|successor=|office1=Sultan [[Kesultanan Banten|Banten]] Ke-3|term_start1=1585|term_end1=1596|predecessor1=[[Maulana Yusuf]]|successor1=[[Abu al-Mafakhir dari Banten]]|title=|region=|dynasty=
'''Maulana Muhammad''' atau '''Pangeran Sedangrana''' merupakan Sultan [[Kesultanan Banten|Banten]] [[putra]] dari [[Maulana Yusuf dari Banten|Maulana Yusuf]], ia memerintah sebagai penguasa di Banten pada rentang waktu [[1585]]-[[1596]].
Baris 14:
=== Ekspedisi Palembang ===
Merasa yakin akan kekayaan dan kekuatan armada tempurnya, raja Muhammad yang berusia 25 tahun di tahun 1596 melancarkan kampanye militer melawan [[Kerajaan Palembang]] atas saran dari Pangeran Mas, putra [[Arya pangiri|Arya Pangiri]] yang berambisi menjadi penguasa Palembang, dimana kampanye militer ini dilakukan baik oleh armada angkatan laut maupun oleh angkatan darat yang menyerbu melalui Sumatera bagian Selatan. Saat itu, Kerajaan Palembang masih merupakan negara bercorak Hindu-Buddha, sisa-sisa vasal [[Majapahit]] di luar negeri (''mancanegara''), yang dianggap oleh Banten muslim sebagai negara [[Paganisme|pagan]]. Terinspirasi oleh kakeknya yang termasyhur [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Hasanuddin]] dan ayahnya yang gagah berani Maulana Yusuf, yang telah menaklukkan [[Kerajaan Sunda]], Muhammad sangat ingin menemukan ketenarannya sendiri dengan memperluas wilayah kekuasaannya. Pada tahun 1596 pengepungan [[Kota Palembang|Palembang]] dimulai, dan ketika kemenangan sudah tampak dalam genggamannya, sebuah tragedi tiba-tiba terjadi ketika sebuah peluru meriam menghantam dan membunuh raja di atas kapalnya ketika dia sedang berlayar di [[Sungai Musi]] di tepi kota. Dengan kematian mendadak raja muda, kebijakan ekspansionis Banten hancur, karena pasukannya mundur dan berlayar pulang. Setelah kematiannya, Maulana Muhammad mendapatkan gelar '''Panembahan Banten Seda Ing Palembang''' atau '''Sedang Ranapati''' karena ia wafat dalam pertempuran laut di Palembang.<ref>{{Cite web|title=Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II|url=https://www.historyofcirebon.id/2018/07/maulana-yusuf-sultan-banten-ke-ii.html|website=Sejarah Cirebon|language=id|access-date=2019-02-07}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rifa'i|first=Bahtiar|title=Maulana Muhammad, Sultan Banten yang Saleh dan Gugur di Perang Palembang|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5538624/maulana-muhammad-sultan-banten-yang-saleh-dan-gugur-di-perang-palembang|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-08-20}}</ref>
== Rujukan ==
Baris 102 ⟶ 55:
[[Kategori:Bangsawan Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Serang]]
[[Kategori:Sayyid]]
|