Ki Bagus Abdurrahman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 24:
Dari Ki Bagus Abdurrahman ini kemudian menurunkan zuriat (keturunan) Kiagus-Nyayu dan Kemas-Nyimas asli di Palembang. Karena jasa dan peranannya yang begitu besar, oleh semua pedalem-pedalem turunan raja-raja yang memerintah Palembang telah diwasiatkan tidak boleh bermusuh-musuhan dengan zuriat Ki Bagus Abdurrahman ini, melainkan hendaklah selalu hidup rukun dan damai.
 
Ki Bagus Abdurrahman mempunyai lima orang putera, masing-masing bernama: Ki Panggung, Ki Matuk, Kiagus Abdul Ghani, Khalifah Gemuk, dan Ki Bodrowongso Muda. Dari keturunan mereka ini, sejak zaman kesultanan, masa kolonial, dan awal kemerdekaan, bertugas sebagai pejabat agama, seperti: Hoofd [[Penghulu]], [[imam]], [[khatib]], [[kiai]], [[Ustaz|guru agama]], serta menjadi Syekh pengamal dan penyiar “Ratib Samman” yang berdomisili di Guguk Pengulon belakang Masjid Agung, di lingkungan Keraton/Benteng Kuto Lamo dan [[Benteng Kuto Besak|Kuto Besak]]. <ref>Perbincangan Sejarah bersama Kemas H. Andi Syarifuddin, S.Ag (Sejarawan Palembang) </ref>
 
== Rujukan ==
Baris 30:
[[Kategori:Kesultanan Palembang]]
<references />
[[Kategori:AzmatkhanSayyid]]