Keuskupan Agung Samarinda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Keuskupan
| image
| image_size =
| image_alt = frameless
| caption
| coat =
| coat_size =
| coat_alt =
| jurisdiction = Keuskupan Agung
| name = Samarinda
| latin = Archidioecesis Samarindaensis
| country =
| territory = • [[Kalimantan Timur]] (kecuali [[Kabupaten Berau]])<br>
• [[Nusantara (kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]]
| kevikepan = {{unbulleted list|Pantai|Mahakam Ilir|Mahakam Tengah |Mahakam Ulu|Sendawar}}
| province = Samarinda
| metropolitan = Samarinda
Baris 22 ⟶ 23:
| catholics_percent = 3,8
| parishes = 26
| priests = 64 (39 Imam Diosesan)
| congregations =
| denomination = [[Gereja Katolik]]
Baris 30 ⟶ 31:
| pope = {{Incumbent pope}}
| metro_archbishop = [[Yustinus Harjosusanto]], [[Misionaris Keluarga Kudus|M.S.F.]]
| vicar_general = R.D. [[Moses Komela Avan]]
| sekjen
| ekonom
| cathedral = [[Gereja Katedral Samarinda|Santa Maria Penolong Abadi]], [[Kota Samarinda|Samarinda]]
| headquarters = Jl. DI Panjaitan No. 59A, [[Gunung Lingai, Sungai Pinang, Samarinda|Kel. Gunung Lingai]], [[Sungai Pinang, Samarinda|Kec. Sungai Pinang]], [[Kota Samarinda]] 75119
| tgl_berdiri
| before = [[Vikariat Apostolik]] Samarinda ([[21 Februari]] [[1955]])
| area_km2 = 104,886
| area_footnotes = <ref>{{Cite web|title=Archdiocese of Samarinda, Indonesia|url=http://www.gcatholic.org/dioceses/diocese/sama0.htm|website=GCatholic|access-date=2024-01-18}}</ref>
| website =
| map = {{Switcher|[[Berkas:Archdiocese of Samarinda in the Province of Samarinda.png|frameless]]|Cakupan Provinsi Gerejawi Samarinda|[[Berkas:Archdiocese of Samarinda in Indonesia Locator.png|frameless]]|Cakupan Indonesia}}
| map_size =
| map_caption =
| patron = [[Bunda Maria Penolong Abadi]]
| language = [[Bahasa Indonesia]] }} '''Keuskupan Agung Samarinda''' adalah salah satu [[keuskupan]] [[Gereja Katolik]] di [[Indonesia]], serta menjadi [[keuskupan metropolit]] untuk [[provinsi gerejawi]] yang juga dalam kesatuan dengan [[Keuskupan Banjarmasin]], [[Keuskupan Palangka Raya]], dan [[Keuskupan Tanjung Selor]].<ref>{{Cite web|title=Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org|url=http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24|archive-url=https://web.archive.org/web/20121019111813/http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24|archive-date=2012-10-19|dead-url=yes|access-date=2012-10-08}}</ref> Keuskupan ini mencakup hampir seluruh wilayah geografis [[Kalimantan Timur]] (kecuali [[Kabupaten Berau]]), termasuk wilayah [[Nusantara (kota terencana)|Ibu Kota Negara Nusantara]] yang akan sah menjadi [[ibu kota]] baru Indonesia pada tahun [[2024]].
Baris 49 ⟶ 52:
Pada tahun 2020, keuskupan ini terdiri dari 26 paroki dengan jumlah umat sekitar 146 ribu jiwa dengan persentase 3,8% terhadap seluruh penduduk, yang dilayani oleh 64 imam.
==
Pada tahun [[1907]], tiga imam [[Kapusin]] tiba di hulu [[Sungai Mahakam]] setelah menempuh perjalanan menembus jantung [[Kalimantan]] dari arah Barat melalui hulu [[Sungai Kapuas]]. Mereka menetap di kampung [[Laham, Laham, Kutai Barat|Laham]], mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun [[1911]]. Pembaptisan orang [[suku Dayak]] pertama dilakukan pada tahun [[1913]].▼
Karena ordo [[Kapusin]] kekurangan tenaga [[imam]], sementara misi di [[Kalimantan Barat]] juga berjalan lancar, sehingga pada tahun [[1926]] tiga orang dari [[Misionaris Keluarga Kudus]] tiba di [[Laham, Laham, Kutai Barat|Laham]] dari [[Belanda]]. Pada tahun [[1928]] pusat misi dipindahkan ke hilir, yaitu ke [[Tering]]. Selanjutnya beberapa [[stasi]] dibuka, baik di hulu [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Long Pahangai]] dan [[Tiong Ohang]] pada tahun [[1936]] dan [[Barong Tongkok]] tahun [[1937]] maupun di daerah-daerah pesisir dan hilir [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Balikpapan]] tahun [[1930]], Pulau [[Tarakan]] tahun [[1934]] dan [[Samarinda]] tahun [[1933]]. Karena perkembangan ini, maka pada tahun [[1938]] [[Prefektur Apostolik]] [[Banjarmasin|Bandjarmasin]] dibentuk, dipisahkan dari [[Vikariat Apostolik]] Borneo Belanda di [[Pontianak]]. Tahun [[1949]] status [[Prefektur Apostolik]] ditingkatkan menjadi [[Vikariat Apostolik]].▼
Pada tanggal [[21 Februari]] [[1955]] wilayah [[Kalimantan Timur]] dipisahkan dengan membentuk [[Vikariat Apostolik]] [[Samarinda]] dan statusnya ditingkatkan menjadi [[keuskupan]] penuh pada tanggal [[3 Januari]] [[1961]]. Pada tanggal [[9 Januari]] [[2002]] wilayah keuskupan dikurangi dengan dibentuknya [[Keuskupan Sufragan Tanjung Selor|Keuskupan Tanjung Selor]], sedangkan sejak tanggal [[29 Januari]] [[2003]] status Keuskupan [[Samarinda]] yang tadinya merupakan keuskupan sufragan dari [[Keuskupan Agung Pontianak]] ditingkatkan menjadi provinsi gerejani baru, yaitu "Keuskupan Agung Samarinda" dengan 3 keuskupan sufragan.▼
Karya pendidikan dirintis oleh Suster-suster Misi dan Adorasi dari S. Familia atau '''MASF''' yang membuka sekolah di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]] pada tahun [[1948]] dan kemudian rumah sakit di [[Tering]] pada tahun [[1949]]. [[Seminari]] menengah juga dibuka di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tahun [[1961]] yaitu [[Seminari St. Yohanes Don Bosco Samarinda|Seminari St. Yohanes Don Bosco]] yang merupakan kelanjutan dari Seminari St.Yosep di [[Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara|Sanga-sanga]] yang pernah dibuka pada tahun [[1954]] sampai tahun [[1959]].▼
=== Wisma uskup baru ===▼
Mengingat lokasi wisma uskup yang sebelumnya berada di komplek Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda akan terkena dampak pelebaran Jalan Pasundan di samping rumah sakit pada masa mendatang maka dilaukan pemindahan Wisma Uskup dan seluruh kegiatan Keuskupan Agung Samarinda ke lokasi yang baru di Jalan DI Panjaitan.▼
Beberapa peristiwa terkait pemindahan dan pembangunan diantaranya:▼
* Peresmian Sentral Gereja Katolik oleh Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Wakil Gubernur pada [[6 Desember]] [[2005]]▼
* Peninjauan lokasi melibatkan beberapa unsur terkait di lahan perluasan Sentral Gereja Katolik [[10 Juli]] [[2006]] meliputi dari pihak DPRD Kaltim, pemprov Kaltim, perencana, pembangun, dll.▼
* Pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada [[1 April]] [[2007]] serta paparan rancangan bangunan oleh [[Ikatan Arsitek Indonesia|IAI]] Kalimantan Timur▼
* Pemancangan pertama pondasi pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada [[1 Juni]] [[2008]]▼
* Misa pertama bertempat di Wisma Uskup yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan sekaligus pengenalan pada umat [[27 Juni]] [[2009]]▼
* Peresmian Gedung Catholic Centre dan pemberkatan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr [[Leopoldo Girelli]].<ref>{{Cite web|title=Gedung Catholic Centre Diresmikan Senin|url=http://parokiku.org/content/gedung-catholic-centre-diresmikan-senin|archive-url=https://web.archive.org/web/20180208152207/http://parokiku.org/content/gedung-catholic-centre-diresmikan-senin|archive-date=2018-02-08|dead-url=yes|access-date=2011-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Catholic Centre Samarinda diresmikan|url=http://www.cathnewsindonesia.com/2010/09/20/catholic-centre-samarinda-diresmikan/|archive-url=https://web.archive.org/web/20100922234443/http://www.cathnewsindonesia.com/2010/09/20/catholic-centre-samarinda-diresmikan/|archive-date=2010-09-22|dead-url=yes|access-date=2011-03-24}}</ref> Dan diikuti pula peresmian oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouq Ishak pada [[20 September]] [[2010]].<ref>[http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7547-Gubernur%20Resmikan%20Gedung%20Catholic%20Centre%20Samarinda Gubernur Resmikan Gedung Catholic Centre Samarinda]{{Pranala mati|date=Januari 2022|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref>▼
=== Garis waktu ===
* Didirikan sebagai '''Vikariat Apostolik Samarinda''' pada tanggal 21 Februari 1955, memisahkan diri dari [[Keuskupan Banjarmasin|Vikariat Apostolik Bandjarmasin]]
* Ditingkatkan menjadi '''Keuskupan Samarinda''' pada tanggal 3 Januari 1961
* Ditingkatkan menjadi '''Keuskupan Agung Samarinda''' pada tanggal 29 Januari 2003
== Waligereja ==
{{Incumbent bishop<!--/elected--><!--/sede vacante-->
| name = Yustinus Harjosusanto
| order = M.S.F.
Baris 60 ⟶ 83:
| coa = Lambang Mgr. Yustinus Harjosusanto (Uskup Agung Samarinda).png
| coa-alt = Lambang Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F.
| photo =
| photo-alt = Foto Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F.
| clergy-title = Uskup agung
Baris 79 ⟶ 102:
;Administrator Diosesan Keuskupan Agung Samarinda
* R.D. [[Yohanes Ola Keda]] (18 Juli 2013 s.d. 16 Februari 2015, jabatan selesai)
▲Pada tahun [[1907]], tiga imam [[Kapusin]] tiba di hulu [[Sungai Mahakam]] setelah menempuh perjalanan menembus jantung [[Kalimantan]] dari arah Barat melalui hulu [[Sungai Kapuas]]. Mereka menetap di kampung [[Laham, Laham, Kutai Barat|Laham]], mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun [[1911]]. Pembaptisan orang [[suku Dayak]] pertama dilakukan pada tahun [[1913]].
▲Karena ordo [[Kapusin]] kekurangan tenaga [[imam]], sementara misi di [[Kalimantan Barat]] juga berjalan lancar, sehingga pada tahun [[1926]] tiga orang dari [[Misionaris Keluarga Kudus]] tiba di [[Laham, Laham, Kutai Barat|Laham]] dari [[Belanda]]. Pada tahun [[1928]] pusat misi dipindahkan ke hilir, yaitu ke [[Tering]]. Selanjutnya beberapa [[stasi]] dibuka, baik di hulu [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Long Pahangai]] dan [[Tiong Ohang]] pada tahun [[1936]] dan [[Barong Tongkok]] tahun [[1937]] maupun di daerah-daerah pesisir dan hilir [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Balikpapan]] tahun [[1930]], Pulau [[Tarakan]] tahun [[1934]] dan [[Samarinda]] tahun [[1933]]. Karena perkembangan ini, maka pada tahun [[1938]] [[Prefektur Apostolik]] [[Banjarmasin|Bandjarmasin]] dibentuk, dipisahkan dari [[Vikariat Apostolik]] Borneo Belanda di [[Pontianak]]. Tahun [[1949]] status [[Prefektur Apostolik]] ditingkatkan menjadi [[Vikariat Apostolik]].
▲Pada tanggal [[21 Februari]] [[1955]] wilayah [[Kalimantan Timur]] dipisahkan dengan membentuk [[Vikariat Apostolik]] [[Samarinda]] dan statusnya ditingkatkan menjadi [[keuskupan]] penuh pada tanggal [[3 Januari]] [[1961]]. Pada tanggal [[9 Januari]] [[2002]] wilayah keuskupan dikurangi dengan dibentuknya [[Keuskupan Sufragan Tanjung Selor|Keuskupan Tanjung Selor]], sedangkan sejak tanggal [[29 Januari]] [[2003]] status Keuskupan [[Samarinda]] yang tadinya merupakan keuskupan sufragan dari [[Keuskupan Agung Pontianak]] ditingkatkan menjadi provinsi gerejani baru, yaitu "Keuskupan Agung Samarinda" dengan 3 keuskupan sufragan.
▲Karya pendidikan dirintis oleh Suster-suster Misi dan Adorasi dari S. Familia atau '''MASF''' yang membuka sekolah di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]] pada tahun [[1948]] dan kemudian rumah sakit di [[Tering]] pada tahun [[1949]]. [[Seminari]] menengah juga dibuka di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tahun [[1961]] yaitu [[Seminari St. Yohanes Don Bosco Samarinda|Seminari St. Yohanes Don Bosco]] yang merupakan kelanjutan dari Seminari St.Yosep di [[Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara|Sanga-sanga]] yang pernah dibuka pada tahun [[1954]] sampai tahun [[1959]].
▲=== Wisma uskup baru ===
▲Mengingat lokasi wisma uskup yang sebelumnya berada di komplek Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda akan terkena dampak pelebaran Jalan Pasundan di samping rumah sakit pada masa mendatang maka dilaukan pemindahan Wisma Uskup dan seluruh kegiatan Keuskupan Agung Samarinda ke lokasi yang baru di Jalan DI Panjaitan.
▲Beberapa peristiwa terkait pemindahan dan pembangunan diantaranya:
▲* Peresmian Sentral Gereja Katolik oleh Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Wakil Gubernur pada [[6 Desember]] [[2005]]
▲* Peninjauan lokasi melibatkan beberapa unsur terkait di lahan perluasan Sentral Gereja Katolik [[10 Juli]] [[2006]] meliputi dari pihak DPRD Kaltim, pemprov Kaltim, perencana, pembangun, dll.
▲* Pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada [[1 April]] [[2007]] serta paparan rancangan bangunan oleh [[Ikatan Arsitek Indonesia|IAI]] Kalimantan Timur
▲* Pemancangan pertama pondasi pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada [[1 Juni]] [[2008]]
▲* Misa pertama bertempat di Wisma Uskup yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan sekaligus pengenalan pada umat [[27 Juni]] [[2009]]
▲* Peresmian Gedung Catholic Centre dan pemberkatan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr [[Leopoldo Girelli]].<ref>{{Cite web|title=Gedung Catholic Centre Diresmikan Senin|url=http://parokiku.org/content/gedung-catholic-centre-diresmikan-senin|archive-url=https://web.archive.org/web/20180208152207/http://parokiku.org/content/gedung-catholic-centre-diresmikan-senin|archive-date=2018-02-08|dead-url=yes|access-date=2011-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Catholic Centre Samarinda diresmikan|url=http://www.cathnewsindonesia.com/2010/09/20/catholic-centre-samarinda-diresmikan/|archive-url=https://web.archive.org/web/20100922234443/http://www.cathnewsindonesia.com/2010/09/20/catholic-centre-samarinda-diresmikan/|archive-date=2010-09-22|dead-url=yes|access-date=2011-03-24}}</ref> Dan diikuti pula peresmian oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouq Ishak pada [[20 September]] [[2010]].<ref>[http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7547-Gubernur%20Resmikan%20Gedung%20Catholic%20Centre%20Samarinda Gubernur Resmikan Gedung Catholic Centre Samarinda]{{Pranala mati|date=Januari 2022|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref>
== Paroki ==
|