Pemanasan global: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Yafie Achmad Raihan memindahkan halaman Pemanasan global ke Perebusan global
NOPALKING (bicara | kontrib)
k menambah kan penyebab pemanasan global
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
[[Berkas:Change in Average Temperature.svg|ka|jmpl|280x280px|Perbandingan suhu permukaan rata-rata selama periode 2011 sampai 2021 dengan suhu rata-rata dari 1956 sampai 1976.]]
 
'''Pemanasan global''' ({{lang-en|global warming}}); (juga disebut '''[[perubahan iklim]]''' atau '''[[krisis iklim]]'''<ref>{{cite web|last=Sindo|first=Koran|date=2019-08-14|title=Gas Rumah Kaca Capai Rekor Tertinggi|url=https://today.line.me/id/v2/article/Gas+Rumah+Kaca+Capai+Rekor+Tertinggi-MvprMw|website=today.line.me|archive-date=https://web.archive.org/web/20220413212038/https://today.line.me/id/v2/article/Gas+Rumah+Kaca+Capai+Rekor+Tertinggi-MvprMw|url-status=live|access-date=2022-04-14|}}</ref>) adalah suatu proses meningkatnya [[suhu]] rata-rata [[udara]], [[atmosfer]], [[laut]], dan [[daratan]] [[Bumi]]. Periode perubahan iklim juga pernah terjadi di masa lalu, namun perubahan iklim yang terjadi pada saat ini jauh lebih cepat dan bukanlah dikarenakan oleh sebab-sebab alamiah.<ref>{{harvnb|IPCC SR15 Ch1|2018|p=54|ps=: These global-level rates of human-driven change far exceed the rates of change driven by geophysical or biosphere forces that have altered the Earth System trajectory in the past…}}</ref> Penyebab utama yang menimbulkan pemanasan iklim pada saat ini ialah pencemaran [[gas rumah kaca]], terutama [[karbon dioksida]] (CO2) dan [[metana]]. Pembakaran [[bahan bakar fosil]] seperti [[batu bara]], [[bensin]], dan [[solar]] untuk produksi energi ialah pemasok terbesar dari pencemaran ini. Beberapa faktor tambahan lainnya ialah seperti sejumlah praktik [[pertanian]] tertentu, proses [[industri]], dan [[penggundulan hutan]].<ref name="auto2">{{harvnb|Our World in Data, 18 September|2020}}</ref> Karena sifatnya yang transparan, gas rumah kaca dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga memanaskan permukaan Bumi. Namun ketika gelombang [[ultraviolet]] dari sinar matahari diserap lalu dipancarkan kembali oleh permukaan bumi menjadi radiasi [[inframerah]], gas-gas rumah kaca tersebut menyerapnya, memerangkap panas di sekitar permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global.
 
Akibat perubahan iklim, [[Penggurunan|gurun pasir]] meluas, sementara [[gelombang panas]] dan [[kebakaran liar]] menjadi lebih umum.<ref>{{harvnb|IPCC SRCCL|2019|p=7|ps=: Since the pre-industrial period, the land surface air temperature has risen nearly twice as much as the global average temperature (high confidence). Climate change... contributed to desertification and land degradation in many regions (high confidence).}}; {{harvnb|IPCC SRCCL|2019|p=45|ps=: Climate change is playing an increasing role in determining wildfire regimes alongside human activity (medium confidence), with future climate variability expected to enhance the risk and severity of wildfires in many biomes such as tropical rainforests (high confidence).}}</ref> Peningkatan pemanasan di [[Kutub Utara]] telah berkontribusi pada mencairnya tanah es yang sebelumnya selalu membeku, [[Penyusutan gletser sejak 1850|mundurnya glasial]], dan hilangnya [[es laut]].<ref>{{harvnb|IPCC SROCC|2019|p=16|ps=: Over the last decades, global warming has led to widespread shrinking of the cryosphere, with mass loss from ice sheets and glaciers (very high confidence), reductions in snow cover (high confidence) and Arctic sea ice extent and thickness (very high confidence), and increased permafrost temperature (very high confidence).}}</ref> Suhu yang lebih tinggi juga menyebabkan [[badai]] yang lebih intens, [[kekeringan]], dan cuaca ekstrem lainnya.<ref>{{Harvnb|IPCC AR6 WG1 Ch11|2021|p=1517}}</ref> Perubahan lingkungan yang cepat di pegunungan, [[terumbu karang]], dan Kutub Utara memaksa banyak spesies untuk pindah atau punah.<ref>{{cite web|author=EPA|date=19 January 2017|title=Climate Impacts on Ecosystems|url=https://19january2017snapshot.epa.gov/climate-impacts/climate-impacts-ecosystems_.html#Extinction|archive-url=https://web.archive.org/web/20180127185656/https://19january2017snapshot.epa.gov/climate-impacts/climate-impacts-ecosystems_.html#Extinction|archive-date=27 January 2018|access-date=5 February 2019|quote=Mountain and arctic ecosystems and species are particularly sensitive to climate change... As ocean temperatures warm and the acidity of the ocean increases, bleaching and coral die-offs are likely to become more frequent.|url-status=live}}</ref> Perubahan iklim mengancam manusia dengan [[kelangkaan air]] dan makanan, peningkatan [[banjir]], panas yang ekstrem, lebih banyak penyakit, dan kerugian ekonomi. Migrasi manusia dan konflik dapat terjadi sebagai akibatnya.<ref name="auto3">{{harvnb|Cattaneo|Beine|Fröhlich|Kniveton|2019}}; {{harvnb|UN Environment, 25 October|2018}}.</ref> Organisasi Kesehatan Dunia ([[WHO]]) menyebut perubahan iklim sebagai ancaman terbesar bagi [[kesehatan global]] di abad ke-21.<ref>{{harvnb|IPCC AR5 SYR|2014|pp=13–16}}; {{harvnb|WHO, Nov|2015}}: "Climate change is the greatest threat to global health in the 21st century. Health professionals have a duty of care to current and future generations. You are on the front line in protecting people from climate impacts – from more heat-waves and other extreme weather events; from outbreaks of infectious diseases such as malaria, dengue and cholera; from the effects of malnutrition; as well as treating people that are affected by cancer, respiratory, cardiovascular and other non-communicable diseases caused by environmental pollution."</ref> Bahkan jika upaya untuk meminimalisir pemanasan di masa depan berhasil, beberapa [[Efek pemanasan global|efek]] akan terus berlanjut selama berabad-abad. Ini termasuk [[kenaikan permukaan laut]], dan lautan yang lebih hangat dan dengan [[pH]] yang [[Peningkatan keasaman air laut|lebih asam]].<ref>{{harvnb|IPCC SR15 Ch1|2018|p=64|ps=: Sustained net zero anthropogenic emissions of {{CO2}} and declining net anthropogenic non-{{CO2}} radiative forcing over a multi-decade period would halt anthropogenic global warming over that period, although it would not halt sea level rise or many other aspects of climate system adjustment.}}</ref>
Baris 13:
== Penyebab pemanasan global ==
[[Berkas:Physical Drivers of climate change.svg|jmpl|350x350px|[[Pemaksaan radiasi]] (''radiative forcing'') dari beberapa [[senyawa kimia]] yang berkontribusi kepada peningkatan suhu rata-rata dunia menurut [[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim#Laporan Penilaian Keenam IPCC|Laporan Penilaian Keenam IPCC]].]]
=== Efek penciptaan energi ===
Menghasilkan listrik dan panas dengan membakar bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam adalah salah satu penyebab utama emisi global. Sebagian besar listrik masih dihasilkan dari bahan bakar fosil; hanya sekitar seperempatnya yang berasal dari angin, matahari, dan sumber terbarukan lainnya.
=== Efek barang maknufatur ===
Manufaktur dan industri menghasilkan emisi, sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi untuk membuat barang-barang seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang-barang lainnya. Pertambangan dan proses industri lainnya juga melepaskan gas.
=== Efek menebang hutan ===
Penebangan hutan untuk lahan pertanian atau peternakan, atau untuk alasan lain, menyebabkan emisi. Ketika ditebang, pohon melepaskan karbon yang telah mereka simpan. Di sisi lain, hutan menyerap karbon dioksida. Jika hutan dihancurkan, kemampuan alam untuk melindungi atmosfer dari emisi juga berkurang.
=== Efek rumah kaca ===
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari [[matahari]]. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk [[cahaya tampak]]. Ketika energi ini tiba permukaan [[Bumi]], ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. [[Permukaan Bumi]], akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi [[infra merah]] gelombang panjang ke angkasa luar.
Baris 34 ⟶ 40:
{{utama|Variasi Matahari}}
 
Terdapat [[hipotesis]] yang menyatakan bahwa variasi dari [[matahari]], dengan kemungkinan diperkuat oleh [[umpan balik]] dari [[awan]], dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.<ref>{{cite journal | first=Nigel | last=Marsh | coauthors=Henrik, Svensmark | title=Cosmic Rays, Clouds, and Climate | journal=Space Science Reviews | volume=94 | number=1-2 | pages=215-230 | year=2000 | month=November | url=http://www.dsri.dk/~hsv/SSR_Paper.pdf | format=[[Portable Document Format|PDF]] | doi=10.1023/A:1026723423896 | accessdate=17-04-2007 | archive-date=2008-05-27 | archive-url=https://web.archive.org/web/20080527234228/http://www.dsri.dk/~hsv/SSR_Paper.pdf | dead-url=yes | issn=0038-6308}}</ref> Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat [[efek rumah kaca]] adalah meningkatnya aktivitas [[matahari]] akan memanaskan [[stratosfer]] sebaliknya [[efek rumah kaca]] akan mendinginkan [[stratosfer]]. Pendinginan [[stratosfer]] bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,<ref>{{cite web|title=Climate Change 2001:Working Group I: The Scientific Basis (Fig. 2.12)|url=http://www.grida.no/climate/ipcc_tar/wg1/fig2-12.htm|date=2001|accessdate=08-05-2007|archive-date=2016-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20160602235858/http://www.grida.no/climate/ipcc_tar/wg1/fig2-12.htm|dead-url=yes}}</ref> yang tidak akan terjadi bila aktivitas [[matahari]] menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan [[lapisan ozon]] juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun [[1970-an]]. Fenomena [[variasi Matahari]] dikombinasikan dengan aktivitas [[gunung berapi]] mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.<ref>{{cite web | url=http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar4/wg1/ar4-wg1-chapter9.pdf | format=[[Portable Document Format|PDF]] | title=Understanding and Attributing Climate Change | work=Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change | accessdate=20-05-2007 | date=07-05-2007 | publisher=[[Intergovernmental Panel on Climate Change]] | last=Hegerl | first=Gabriele C. | coauthors=''et al.'' | pages=690 | quote=Recent estimates (Figure 9.9) indicate a relatively small combined effect of natural forcings on the global mean temperature evolution of the seconds half of the 20th century, with a small net cooling from the combined effects of solar and volcanic forcings | archive-date=2018-05-08 | archive-url=https://web.archive.org/web/20180508152907/http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar4/wg1/ar4-wg1-chapter9.pdf | dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite journal | last=Ammann | first = Caspar | coauthors =''et al.'' | date=06-04-2007 | title=Solar influence on climate during the past millennium: Results from ransient simulations with the NCAR Climate Simulation Model | journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America | volume=104 | issue=10 | pages=3713-3718 | url=http://www.pnas.org/cgi/reprint/104/10/3713 | quote=However, because of a lack of interactive ozone, the model cannot fully simulate features discussed in (44)." "While the NH temperatures of the high-scaled experiment are often colder than the lower bound from proxy data, the modeled decadal-scale NH surface temperature for the medium-scaled case falls within the uncertainty range of the available temperature reconstructions. The medium-scaled simulation also broadly reproduces the main features seen in the proxy records." "Without anthropogenic forcing, the 20th century warming is small. The simulations with only natural forcing components included yield an early 20th century peak warming of ≈0.2&nbsp;°C (≈1950 AD), which is reduced to about half by the end of the century because of increased volcanism.}}
</ref>
 
Baris 89 ⟶ 95:
Perubahan tinggi muka [[laut]] akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah [[pantai]]. Kenaikan 100&nbsp;cm akan menenggelamkan 6 persen daerah [[Belanda]], 17,5 persen daerah [[Bangladesh]], dan banyak pulau-pulau. [[Erosi]] dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi [[lautan]] mencapai [[muara sungai]], [[banjir]] akibat air pasang akan meningkat di [[daratan]]. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Lebih dari 46 juta orang di dunia tinggal di wilayah dengan ketinggian tidak lebih dari satu meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, permukaan air laut akan terus meningkat apabila tidak ada kesadaran dari manusia untuk mengurangi, memperlambat, atau mengatasi jejak karbon mereka.<ref>{{Cite news|date=2020-07-14|title=Proses Terjadinya Pemanasan Global, Perlu Diketahui|url=https://www.merdeka.com/trending/proses-terjadinya-pemanasan-global-perlu-diketahui-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2022-06-01|editor-last=Winastya|editor-first=Khulafa Pinta|first=Khulafa Pinta|last=Winastya}}</ref>
 
Menurut ''Jurnal Nature Climate Change'' bahwa naiknya permukaan air laut yang ekstrim ini akan lebih sering dan meluas di seluruh dunia akibat pemanasan global. Perubahan tersebut kemungkinan besar akan terjadi lebih cepat di akhir abad ini, dan lokasi yang paling terdampak ialah orang-orang yang bermukim di negara beriklim [[Tropika|tropis]].<ref>{{Cite news|title=Kenaikan Air Laut Paling Parah Landa Negara Tropis Macam RI|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210831211624-199-688073/kenaikan-air-laut-paling-parah-landa-negara-tropis-macam-ri|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-06-01|date=2021-09-07}}</ref>
 
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50&nbsp;cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari [[rawa|rawa-rawa]] [[pantai]] di [[Amerika Serikat]]. [[Rawa]]-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari [[Everglades]], [[Florida]]. Wilayah [[pantai]] terutama di daerah luar dan daerah perbatasan yang telah ditetapkan dari garis pangkal pantai, ketika kenaikan permukaan air laut terjadi, sedikit atau banyak akan mengalami pergeseran dan perubahan pada letak ketetapan perbatasannya. Oleh karena itu, hal ini memerlukan perhatian lebih agar tidak menimbulkan berbagai konflik di antara negara akibat kerancuan dalam perbatasan di laut.<ref>{{Cite journal|last=Karlina Rainnisa|first=Widya|last2=Viana Silvino|first2=Abilio|date=2020|title=PENGARUH NAIKNYA PERMUKAAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANGKAL PANTAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM|url=https://www.researchgate.net/publication/346410364_PENGARUH_NAIKNYA_PERMUKAAN_AIR_LAUT_TERHADAP_PERUBAHAN_GARIS_PANGKAL_PANTAI_AKIBAT_PERUBAHAN_IKLIM|journal=ResearchGate|volume=Vol.6|issue=No.2|pages=575-586|doi=10.23887/jkh.v6i2.28203}}</ref>