Kartidjo Sastrodinoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
Kartidjo Sastrodinoto adalah salah satu tokoh di [[Indonesia]]. Kartidjo lahir dengan nama lengkap Raden Kartidjo Sastrodinoto di Bolerejo,Tulungagung,[[Jawa Timur]] pada tanggal 2 juni 1916.Pendidikan yang dijalaninya adalah HIS di Tulungagung (1929); MULO di Kediri (1933); AMS di Malang (1936);Bo Ei Gyugun Kanbu Kyoiku (Peta); Command & General Staff Collage, AS. Adapun pekerjaan yang dijalaninya adalah Juru Tulis Kawedanan Kartosono,di Kartosono (1938);Klack Kabupaten Nganjuk (1964); Syodancho Kediri Syu Dae Ichi Daidam Kediri (1943); Wakil Komandan BKR di Kediri (1947); Kepala Bagian Personalia staf Pertahanan Jawa Timur di [[Kota Madiun|madiun]] (1948); Kepala Staf Sub-Tritorium Militer di Kediri(1948); Kepala Bagian Operasi Teriterium V di [[Kota Malang|Malang]] (1953); Komandan Resimen Infanteri 19 Tritorium V di Jember (1954); Komandan Komando Militer Kota Besar Surabaya (1958); Kepala Staf Kodam VIII/Brawijaya Malang (1959); Sekretaris Departemen Angkatan Darat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] (1963)
|name = {{PAGENAME}}
|image = Kartidjo,_Irian_Barat_dari_Masa_ke_Masa,_p112-113_(3x4).jpg
|birth_date = {{Birth date|1916|6|2}}
|birth_place =
[[Bolorejo, Kauman, Tulungagung|Bolorejo, Kauman]], [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Keresidenan Kediri]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|2016|7|14|1916|6|2}}
|death_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}}}}
|serviceyears = 1943—1963
|rank = [[Berkas:Pdu_mayjendtni_staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit = [[Infanteri]] ([[RPKAD]])
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
|battles_label =
|awards =
|party =
|spouse =
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|religion =
}}
 
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Raden Kartidjo Sastrodinoto''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]]|2|6|1916|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|14|7|2016}}), adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan [[Hindia Belanda]] di [[Jawa Timur]].<ref>[http://biografi-tokoh-pahlawan-indonesia.blogspot.com/2021/05/r-kartidjo-sastrodinoto-pejuang.html?m=1 "R. Kartidjo Sastrodinoto - Pejuang Kemerdekaan "]</ref> Pada masa orde baru, Ia menjabat sebagai Anggota DPR RI dari [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1977–1982|Fraksi ABRI (1977-1982)]] dan Fraksi Golkar mewakili Jawa Timur ([[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1982–1987|1982-1987]] dan [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1987–1992|1987-1992]]). Salah satu anaknya adalah Muljowidodo Kartidjo Sastrodinoto yang merupakan purnabakti dosen Teknik Mesin ITB.
Djo- demikian nama panggilan akrabnya - memulai karir militernya di zaman Jepang. Selama 40 tahun menjalani masa kemiliterannya, peristiwa yang paling memiliki arti khusus baginya adalah [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]] (1948) . Waktu itu sejumlah anggota Komisi Tiga Negara yang mengawasi perundingan Renville masih berada di Serangan.Kapten Kartidjo dari Resimen 34 Kediri diperintahkan menyelamatkan mereka.Celakanya, justru ia sendiri dicegat Batalyon Mustafa yang pro Merah , lalu menjadi tawanan pasukan yang dipimpin PKI. Penjagalan sudah berlangsung dimana-mana. Kartidjo sendiri dengan truk dibawa kearah Kresek dilereng gunung Wilis.Di pagi buta Kapten Kartidjo berdiri dihadapan satu regu tembak. Djo hanya bisa berdoa dan mencari setiap kemungkinan untuk bisa meloloskan diri. Peluru pertama berdentam dan Djo segera merubuhkan diri. Ia tidak tau kena atau tidak, tetapi yang terpikirkannya hanya menerjunkan diri ke lembah sedalam lima meter, dengan gaya seolah-olah telah mati sungguhan. Untung algojo tidak curiga. Tembakan reda, ia menemukan seorang haji yang selamat. Setelaah saling membuka tali pengikat , mereka berpisah. Menyelinap ke hutan jati ,lali ia menuju ke Kediri, jalan kaki dua hari dua malam.<ref>{{Cite book|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1983-1984|last=|first=|date=1984|publisher=Grafiti Pers|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== RujukanRiwayat Pendidikan ==
* HIS di Tulungagung (1929)
<references />
* MULO di Kediri (1933)
* AMS di Malang (1936)
* Bo Ei Gyugun Kanbu Kyoiku (PETA)
* Command & General Staff Collage, AS
 
== Riwayat Pekerjaan ==
* Juru Tulis Kawedanan Kartosono (1938)
* Klack Kabupaten Nganjuk (1964)
* Syodancho Kediri Syu Dae Ichi Daidam Kediri (1943)
* Wakil Komandan BKR di Kediri (1947)
* Kepala Bagian Personalia staf Pertahanan Jawa Timur di [[Madiun]] (1948)
* Kepala Staf Sub-Tritorium Militer di Kediri(1948)
* Kepala Bagian Operasi Teriterium V di [[Malang]] (1953)
* Komandan Resimen Infanteri 19 Tritorium V di [[Jember]] (1954)
* Komandan Komando Militer Kota Besar Surabaya (1958)
* Kepala Staf Kodam VIII/Brawijaya (1959)
* Sekretaris Departemen Angkatan Darat (1963)
* [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Panglima Kodam Cenderawasih]] (1964)<ref name=":0">{{Cite book|last=Pour|first=Julius|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/271738233|title=Ignatius Slamet Rijadi : dari mengusir Kempeitai sampai menumpas RMS|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3850-1|oclc=271738233}}</ref>
* Anggota DPR RI Fraksi ABRI dan Golongan Karya (1977-1992)
 
== Karier Militer ==
Djo- demikian nama panggilan akrabnya - memulai karier militernya di [[Pendudukan Jepang di Wilayah Hindia Belanda (1942–1945)|zaman Jepang]].
 
=== Peristiwa Madiun ===
Djo- demikian nama panggilan akrabnya - memulai karir militernya di zaman Jepang. Selama 40 tahun menjalani masa kemiliterannya, peristiwa yang paling memiliki arti khusus baginya adalah [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]] (1948) . Waktu itu, sejumlah anggota Komisi Tiga Negara yang mengawasi perundingan Renville masih berada di Serangan[[Sarangan, Plaosan, Magetan|Sarangan]], [[Magetan]]. Kapten Kartidjo dari Resimen 34 [[Kediri]] diperintahkan menyelamatkan mereka. Celakanya, justru ia sendiri dicegat Batalyon Mustafa yang pro Merah , lalu menjadi tawanan pasukan yang dipimpin PKI. Penjagalan sudah berlangsung dimana-mana. Kartidjo sendiri dengan truk dibawa kearahke arah [[Kresek, dilerengWungu, gunungMadiun|Kresek]] di lereng [[Gunung Wilis]], [[Madiun]].Di Sewaktu pagi buta, Kapten Kartidjo berdiri dihadapan satu regu tembak. Djo hanya bisa berdoa dan mencari setiap kemungkinan untuk bisa meloloskan diri. Peluru pertama berdentam dan DjoIa segera merubuhkan diri. Ia tidak tau kena atau tidak, tetapi yang terpikirkannya hanya menerjunkan diri ke lembah sedalam lima meter, dengan gaya seolah-olah telah mati sungguhan. Untung algojo tidak curiga. Tembakan reda, ia menemukan seorang haji yang selamat. Setelaah saling membuka tali pengikat , mereka berpisah. Menyelinap ke hutan jati ,lali lalu ia menuju ke [[Kediri]], jalan kaki dua hari dua malam.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1983-1984|last=|first=|date=1984|publisher=Grafiti Pers|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Tulungagung]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Kopassus]]
 
{{tokoh-militer-stub}}
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]