Aluda dari Kasepuhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Mengembalikan suntingan oleh Daeng Hanif (bicara) ke revisi terakhir oleh Blackman Jr. Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Aluda''' merupakan Sultan Sepuh yang memerintah setelah periode panjang perwalian oleh Ratu Ayu Adimah (istri [[Sultan Sepuh Atmaja]])
{{Infobox Officeholder
Baris 38:
== Perkembangan Kesenian ==
Kesenian di Kasepuhan kemudian pertumbuhannya mulai baik
Pada tahun 1886, pertunjukan wayang orang Cirebon yang dibawakan oleh para keturunan bangsawan kesultanan masih banyak diminati oleh masyarakat, namun hanya sedikit orang Eropa yang tertarik untuk menyaksikannya.<ref name=peterrevisited>Nas, Peter. 2002. The Indonesian Town Revisited. [[Munster]] : LIT Verlag</ref>
Di zaman [[Sultan Sepuh Aluda]]
Pada saat acara khitanan Pangeran Mohamad Jamaludin (Sultan Sepuh Aluda)
Pertunjukan kesenian Eropa kemudian menjadi hal yang lumrah pada setiap acara syukuran yang diadakan pada masa kepemimpinan Sultan Sepuh Aluda di [[kesultanan Kasepuhan]]<ref name=peterrevisited/>
Pada tahun 1899, saat pelantikan Pangeran Mohamad Jamaludin sebagai Sultan Sepuh, acaranya diisi oleh pertunjukan dansa dan kembang api.<ref name=peterrevisited/>
== Peringatan Maulid Nabi ==
Baris 54 ⟶ 58:
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Cirebon]]
[[Kategori:Sultan Sepuh Cirebon]]
|