Infodemiologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Dicetuskan oleh Prof. Gunther Eysenbach (2002), istilah infodemiologi berasal dari kata "informasi" dan "epidemiologi". Definisi awalnya adalah "studi tentang faktor-faktor penentu dan distribusi informasi kesehatan dan misinformasi—yang mungkin berguna dalam membimbing para profesional kesehatan dan pasien ke informasi kesehatan berkualitas di Internet.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Eysenbach|first=G|date=2002-12-15|title=Infodemiology: the epidemiology of...' |
|||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Dicetuskan oleh Prof. Gunther Eysenbach (2002), istilah '''infodemiologi,'''
[[Berkas:Infodemiology.jpg|jmpl|Infodemiologi berasal dari kata "informasi" dan "epidemiologi"]]
== Infodemiologi dan Infodemik ==
Istilah "infodemiologi" dan "infodemik" telah banyak digunakan dalam bidang kesehatan masyarakat selama [[pandemi]] [[Covid-19|COVID-19]]. Penggunaan kedua istilah ini terkadang tidak dibedakan dengan jelas. Pada Konferensi Infodemiologi [[Organisasi Kesehatan Dunia|Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)]] pertama di tahun 2020, WHO mendefinisikan istilah "infodemiologi" secara serupa dan merujuk pada "infodemik" sebagai "ilmu tentang pengelolaan infodemik".<ref>{{Cite web|last=WHO|title=1st WHO Infodemiology Conference|url=https://www.who.int/news-room/events/detail/2020/06/30/default-calendar/1st-who-infodemiology-conference|access-date=2024-12-11}}</ref>
Meskipun sering digunakan bergantian, infodemiologi dan infodemik sebenarnya adalah dua hal yang berbeda. Istilah infodemiologi dicetuskan untuk menggambarkan studi tentang bagaimana informasi kesehatan (dan misinformasi) menyebar secara daring. Sementara, [[Infodemik|'''infodemik''']], gabungan kata "informasi" dan "epidemi", mengacu pada penyebaran informasi yang cepat yang mungkin benar, salah, atau campuran keduanya.<ref>{{Cite journal|last=Simon|first=F.M|last2=Camargo|first2=C.Q|date=2021|title=Autopsy of a metaphor: The origins, use and blind spots of the ‘infodemic.’|url=https://journals.sagepub.com/doi/epdf/10.1177/14614448211031908?src=getftr&utm_source=sciencedirect_contenthosting&getft_integrator=sciencedirect_contenthosting|journal=New Media & Society|volume=25|issue=8|pages=2219-2240|doi=10.1177/14614448211031908}}</ref> Diciptakan pada tahun 2003 oleh David J. Rothkopf, istilah ini tidak hanya menyoroti kecepatan penyebaran informasi, tetapi juga keberadaan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.<ref name=":1" /> Infodemiologi memberikan alat untuk memahami dan mengatasi infodemik, seperti melacak penyebaran misinformasi dan mengembangkan strategi komunikasi yang efektif.<ref>{{Cite journal|last=Strzelecki|first=A|last2=Meinzenbach|first2=A|last3=Zieger|first3=M|date=2023|title=Infodemic and infodemiology in public health: Similarities and differences|journal=Healthcare Analytics|volume=4 100243|doi=https://doi.org/10.1016/j.health.2023.100243}}</ref>
== Infodemiologi dan Kesehatan Publik ==
Infodemiologi dapat diterapkan di berbagai bidang kesehatan masyarakat. Tujuan utama infodemiologi adalah mengembangkan cara untuk melacak dan memahami penyebaran informasi kesehatan di internet. Infodemiologi dapat menganalisis bagaimana tampilan [[Situs web|situs]], isi konten, dan teknologi di dalamnya mempengaruhi kemudahan orang dalam mengakses, membaca, dan menggunakan informasi kesehatan tersebut. Tidak hanya itu, infodemiologi juga dapat menyelidiki bagaimana asal-usul informasi (misalnya, siapa yang membuatnya) berpengaruh pada jenis informasi yang disajikan dan cara penyajiannya.<ref name=":0" /><ref name=":3">{{Cite web|last=Khan|first=Marzia|date=2023-10-02|title=How Infodemiology Shapes Public Health in the Digital Age|url=https://www.news-medical.net/health/How-Infodemiology-Shapes-Public-Health-in-the-Digital-Age.aspx|website=News Medical Life Sciences|access-date=2024-12-11}}</ref>
Dengan menganalisis data dari [[Situs web|situs]], media sosial, dan mesin pencari, peneliti bisa mengungkap pola komunikasi masyarakat dan melihat bagaimana misinformasi memengaruhi kesehatan mereka. Tidak hanya itu, ada juga ''infoveillance'', semacam radar yang memantau informasi kesehatan daring secara waktu nyata (''real-time''). ''Infoveillance'' dapat mendeteksi lonjakan misinformasi dengan cepat dengan cara menganalisis pencarian daring dan tren di media sosial.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
Aplikasi lain dari infodemiologi adalah menganalisis data kesehatan yang dihasilkan oleh pengguna di platform daring. Ini dapat membantu peneliti memahami pengalaman pasien, memantau efek samping obat, dan mengidentifikasi area penelitian baru. Terakhir, infodemiologi dapat menggunakan alat otomatis untuk mengukur bagaimana informasi kesehatan menyebar dan berubah seiring waktu.<ref name=":2" />
== Pertimbangan Etis ==
Infodemiologi dan ''infoveillance'' menimbulkan pertanyaan etis seputar privasi. Memantau informasi daring dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi, terutama ketika individu tidak memberikan izin untuk analisis postingan mereka. Ketiadaan izin ini juga dapat membatasi efektivitas pengawasan dalam melawan misinformasi. Selain itu, terdapat kekhawatiran tentang bagaimana data yang dikumpulkan mungkin digunakan, termasuk potensi penjualan data tersebut ke perusahaan pihak ketiga.<ref name=":3" />
== Rujukan ==
|