Orang Lezgin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Illchy memindahkan halaman Lezgin ke Orang Lezgin dengan menimpa pengalihan lama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 45:
Di masa [[Kekaisaran Partia]], pengaruh politik dan kebudayaan Iran meningkat di seluruh wilayah Albania Kaukasia, termasuk tempat tinggal suku-suku berbahasa Lezgik.<ref name="ToumanoffIranica">[[Cyril Toumanoff|Toumanoff, Cyril]]. [http://www.iranicaonline.org/articles/arsacids-index The Arsacids]. ''Encyclopædia Iranica''.</ref> Kawasan itu diperintah oleh Dinasti Arsak<ref name="ToumanoffIranica" /> yang cenderung berkiblat ke [[Hellenisme]]. Kebudayaan Yunani dari Arsak kemudian diikuti dengan kebudayaan "Iranianisme", dan secara perlahan, [[bahasa Partia]] menjadi bahasa kaum terpelajar di wilayah itu.<ref name="ToumanoffIranica" /> [[Bangsa Alan]] berusaha menyerang tanah Lezgin pada 134 dan 136, tetapi [[Vologases]] membujuk mereka untuk mundur, mungkin dengan membayar mereka.
Pada tahun 252–253, kekuasaan atas suku Lezgik beralih dari Partia ke
Kekaisaran Romawi memperoleh kendali atas beberapa wilayah Lezgin paling selatan selama beberapa tahun sekitar tahun 300 M, tetapi kemudian Sassani mendapatkan kembali kendali dan terus mendominasi daerah itu selama berabad-abad hingga serangan Arab.
Baris 52:
Meskipun suku Lezgin pertama kali mengenal Islam pada awal abad ke-8, mereka tetap menjadi animis sampai abad ke-15, ketika pengaruh Muslim menjadi lebih kuat, dengan kedatangan pedagang Persia datang dari selatan, dan [[Gerombolan Emas]] semakin menekan dari utara. Pada awal abad ke-16, [[Dinasti Safawiyah|Safawi Persia]] menegaskan kendali mereka atas sebagian besar Dagestan selama berabad-abad dan seterusnya. Sebagai akibat dari [[Perang Utsmaniyah-Safawiyah (1578–1590)]], Utsmaniyah berhasil merebut kendali atas wilayah tersebut untuk waktu singkat, hingga wilayah tersebut kembali direbut oleh Safawi di bawah [[Abbas I dari Persia|Raja Abbas I]] (memerintah 1588–1629).
Salah satu tokoh Lezgin terkemuka dari masa Safawi adalah Fath-Ali Khan Daghestani, yang menjabat sebagai [[Wazir]] Agung Safawi dari tahun 1716 hingga 1720, pada masa pemerintahan [[Sultan Husayn dari Persia|Shah Sultan Husain]] (1694-1722). Pada awal abad ke-18, Kekaisaran Safawiyah mulain melemah. Pada tahun 1721, suku Lezgin menjarah dan menjarah kota Shamakhi, ibu kota provinsi Shirvan. Kekhanan Lak Kazi Kumukh menguasai sebagian wilayah Lezgin untuk sementara waktu pada abad ke-18 setelah disintegrasi
Pada paruh pertama abad ke-18, Persia mampu memulihkan wewenangnya di seluruh Kaukasus di bawah [[Nader Shah]]. Setelah kematian Nader, Persia mulai membagi wilayahnya menjadi beberapa kekhanan yang lebih kecil. Beberapa wilayah Lezgin menjadi bagian dari
Pada tahun 1813, sebagai hasil dari [[Traktat Gulistan]], Rusia menguasai Dagestan dan sebagian besar Azerbaijan modern.<ref name="books.google.nl">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=KTq2BQAAQBAJ&q=russo+persian+war+1804-1813&pg=PA728|title=Russia at War: From the Mongol Conquest to Afghanistan, Chechnya, and Beyond ...|isbn=9781598849486|last1=Dowling|first1=Timothy C.|date=2 Desember 2014}}</ref> Traktat Turkmenchay 1828 mengkonsolidasikan kontrol Rusia tanpa batas atas Dagestan dan daerah yang menjadi tempat tinggal Lezgin dan menyingkirkan Iran.<ref>Aksan, Virginia. (2014). ''Ottoman Wars, 1700–1870: An Empire Besieged'' page 463. Routledge. {{ISBN|978-1317884033}}</ref><ref name="books.google.nl"/> Pemerintah Rusia kemudian membentuk Kekhanan Kiurin, yang kemudian menjadi distrik Kiurin. Namun, banyak orang Lezgin di Dagestan berpartisipasi dalam [[Perang Kaukasus]] yang dimulai kira-kira pada waktu yang sama dengan Perang Rusia-Persia abad ke-19, dan berperang melawan Rusia bersama tokoh Avar [[Imam Syamil]], yang selama 25 tahun (1834 – 1859) menentang kekuasaan Rusia. Baru setelah kemenangannya pada tahun 1859, Rusia mengkonsolidasikan kekuasaan mereka atas Dagestan dan suku Lezgin.
Baris 64:
== Budaya ==
[[Berkas:Globus illustrierte Zeitschrift für Länder und Völkerkunde, Volume 14 P. 138.jpg|jmpl|Lezgin di tahun 1860-an]]
Budaya Lezgin merupakan perpaduan unik antara adat istiadat lokal dengan ajaran Islam, seperti pada orang Kaukasus Timur Laut lainnya. Suku Lezgin merayakan [[Ramadhan]] dan [[Idulfitri]], tapi juga merayakan ''Yaran Suvar'', yang merupakan festival pra-Islam.<ref>{{Cite web|date=2019-03-23|title=Покачёвские лезгины отметили "Яран сувар"|url=https://lezgigazet.ru/archives/78495|access-date=2021-06-15|website=Лезги Газет|language=ru-RU}}</ref> Mereka sangat menghormati elang, yang menjadi simbolisasi kebebasan. Mereka juga mengenal banyak pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan (Hadj-Dawud, Abrek Kiri Buba, Muhammad Shtulwi dan lain-lain). Suku Lezgin tidak suka dipaksa, dan [[struktur sosial]] tradisional mereka didasarkan pada kesetaraan dan penghormatan terhadap nilai-nilai individu. Masyarakat Lezgin terstruktur dalam bentuk
=== Lezgiwal ===
''Lezgiwal'' ([[bahasa Lezgia]]:
=== Agama ===
Baris 76:
Bahasa Lezgia termasuk dalam cabang Lezgik dari [[rumpun bahasa Kaukasus Timur Laut]] (bersama Aghul, Rutul, Tsakhur, Tabasaran, Budukh, Khinalug, Jek, Khaput, Kryts, dan Udi).
Bahasa Lezgia memiliki tiga dialek yang berhubungan erat (saling dimengerti): Kurin (juga disebut sebagai Gunei atau Kurakh), Akhti, dan Kuba. Dialek Kurin adalah yang paling luas dari ketiganya dan digunakan di sebagian besar kawasan Lezgin di Daghestan, termasuk kota Kurakh, yang secara historis merupakan pusat budaya, politik, dan ekonomi suku Lezgin di Daghestan dan menjadi ibu kota Kekhanan Kurin. Dialek Akhti dituturkan di tenggara Daghestan. Dialek
== Referensi ==
|