Sudut pandang antah berantah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sudut pandang antah berantah''' (''view from nowhere'') dalam konteks [[jurnalisme]], adalah sebuah konsep tentang bagaimana seharusnya para jurnalis bersikap dan bertingkah laku saat memandang suatu peristiwa/kasus, yaitu agar tetap menjaga objektivitasnya dalam pemberitaan di media massa. Objektif yang dimaksud di sini adalah sikap untuk tidak sampai terpengaruh oleh perasaan apalagi sampai memasukkan kepentingan pribadi ke dalam berita yang ia tulis, dalam kapasitasnya sebagai seorang jurnalis. Sudut pandang antah berantah juga dapat dimaknai sebagai objektivitas di dalam kegiatan jurnalistik.<ref>{{Cite web|date=11 July 2020|title=Objectivity is 'the view from nowhere' and potentially harmful: expert|url=https://www.cbc.ca/radio/sunday/the-sunday-edition-for-july-12-2020-1.5639297/objectivity-is-the-view-from-nowhere-and-potentially-harmful-expert-1.5639304|website=CBC/Radio-Canada|access-date=12 Desember 2024}}</ref> Objektivitas pada praktik jurnalistik merujuk pada nilai-nilai seperti keberimbangan, ketidakberpihakan, faktual dan non-partisan.▼
== Definisi ==
▲'''Sudut pandang antah berantah''' (''view from nowhere'') dalam konteks [[jurnalisme]], adalah sebuah konsep tentang bagaimana seharusnya para jurnalis bersikap dan bertingkah laku saat memandang suatu peristiwa/kasus, yaitu agar tetap menjaga objektivitasnya dalam pemberitaan di media massa. Objektif yang dimaksud di sini adalah sikap untuk tidak sampai terpengaruh oleh perasaan apalagi sampai memasukkan kepentingan pribadi ke dalam berita yang ia tulis, dalam kapasitasnya sebagai seorang jurnalis. Sudut pandang antah berantah juga dapat dimaknai sebagai objektivitas di dalam kegiatan jurnalistik.<ref>{{Cite web|date=11 July 2020|title=Objectivity is 'the view from nowhere' and potentially harmful: expert|url=https://www.cbc.ca/radio/sunday/the-sunday-edition-for-july-12-2020-1.5639297/objectivity-is-the-view-from-nowhere-and-potentially-harmful-expert-1.5639304|website=CBC/Radio-Canada|access-date=12 Desember 2024}}</ref>
Seorang sosiolog bernama Michael Schudson, berpendapat bahwa "kepercayaan pada objektivitas adalah sebuah keyakinan pada 'fakta', ketidakpercayaan pada 'nilai-nilai,' dan berniat untuk memisahkan antara kedua hal tersebut".<ref>{{Cite book|last=Schudson|first=Michael|date=1998|title=Discovering the news: a social history of American newspapers|location=New York, NY|publisher=Basic Books|isbn=978-0-465-01666-2|edition=Nachdr.}}</ref> Objektivitas juga menggarisbawahi peran institusional dari jurnalis sebagai [[hak kuasa keempat]], sebuah kelompok yang eksistensinya terpisah dari [[pemerintah]] dan [[kelompok kepentingan]] besar lainnya.<ref>{{Cite book|last=Schudson|first=Michael|date=1978-11-02|url=https://books.google.co.id/books/about/Discovering_The_News.html?id=thLuAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Discovering The News|publisher=Basic Books|isbn=978-0-465-01669-3|language=en}}</ref>
Objektivitas dalam jurnalisme mengharuskan argumen jurnalis untuk tidak berada di salah satu sisi saat melakukan pemberitaan. Jurnalis harus melaporkan fakta-fakta saja dan bukan pendapat pribadi terhadap fakta-fakta tersebut. Meskipun objektivitas adalah gagasan yang kompleks dan dinamis yang dapat merujuk pada banyak teknik dan praktik, objektivitas secara umum merujuk pada gagasan tentang "tiga konsep yang berbeda, namun saling terkait", yakni: realita yang sesungguhnya dan apa adanya/kejujuran (''truthfulness''), netralitas, dan keterpisahan (''detachment'').<ref>{{Cite book|last=Calcutt|first=Andrew|date=2011|title=Journalism studies: a critical introduction|location=London New York|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-83174-8|others=Phil Hammond}}</ref>
Kejujuran adalah komitmen untuk hanya melaporkan informasi yang akurat dan benar, tanpa memutarbalikkan fakta atau mengubah detail apa pun yang dapat berdampak pada cerita yang dilebih-lebihkan atau menyesuaikan suatu isu dengan agenda tertentu.<ref name=":0">{{Cite book|last=Calcutt|first=Andrew|date=2011|title=Journalism studies: a critical introduction|location=London New York|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-83174-8|others=Phil Hammond}}</ref> Netralitas menunjukkan bahwa cerita dilaporkan dengan cara yang tidak bias, proporsional, dan tidak memihak. Berdasarkan pengertian ini, jurnalis tidak boleh condong pada pihak mana pun yang terlibat, dan hanya memberikan fakta dan informasi yang relevan dari semua pihak.<ref>{{Cite book|last=Calcutt|first=Andrew|date=2011|title=Journalism studies: a critical introduction|location=London New York|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-83174-8|others=Phil Hammond}}</ref> Ide ketiga, terlepas/keterpisahan, yang mengacu pada pendekatan emosional jurnalis. Pada dasarnya, reporter tidak hanya harus mendekati isu dengan cara yang tidak bias tetapi juga dengan sikap yang tidak memihak dan tanpa emosi. Melalui strategi ini, cerita dapat disajikan dengan cara yang rasional dan tenang, membiarkan audiens mengambil keputusan tanpa terpengaruh hal apa pun dari media.<ref name=":0" />
== Sejarah ==
|