Miagan, Mojoagung, Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: fix edit |
k OGNelson9 memindahkan halaman Miyagan, Mojoagung, Jombang ke Miagan, Mojoagung, Jombang: nama resmi |
||
(27 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|kecamatan =Mojoagung
|nama pemimpin =Antok Budi Subagyo
|luas =± 133,800 Ha
|penduduk =
|kepadatan =±
|kode pos=61482}}
'''Miagan''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[
[[Berkas:Locator Mojoagung, Jombang.png|jmpl|Miagan Wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur]]
[[Berkas:Pasukan Prajurit Majapahit.jpg|jmpl|Karang bulak dahulu sebagai area perkemahan tamu-tamu kerajaan Majapahit]]
[[Berkas:Malang dans.jpg|jmpl|ka|seni tradisional jaranan dan campursari]]
== Sejarah Desa Miagan ==
[[Berkas:Kerupuk dalam kaleng.jpg|jmpl|ka|Produk Makanan Unggulan Desa Miagan: Kerupuk Uyel, Kue Jepit (Opak), Tahu Taqwa, Tahu Putih, Tahu Susu, Keripik Usus]]
Sejarah wong kang babah desa Miagan di desa miagan terdapat dua dukuhan yaitu dusun Pandean dan Miagan menurut cerita yang berkembang di masyarakat desa miagan yang dulu masih berupa alas gung lewang liwung (Hutan Belantara), hutan ini masuk ke dalam wilayah wirasaba sebutan pada zaman Mojopahit (sekarang Mojoagung) dahulu disini adalah daerah luar pertama yang berbatasan dengan benteng keraton mojopahit, konon dahulu raja mojopahit Brawijaya VII memerintahkan Mbah Dalem membabat alas wirasaba untuk di jadikan sebagai tempat berlatih pasukan kerajaan, perkemahan pengawal tamu-tamu keraton dan tempat peristirahatan berburu raja sehingga kawasan ini menjadi gundul sehingga dinamakan Desa Karang Bulak.
Sekilas mengenai Mbah Dalem adalah seorang pande besi atau orang yang ahli dalam membuat alat-alat persenjataan, dan alat logam lainnya, mbah Dalem beliau juga mempunyai seorang keturunan sebagai seorang empu terkenal pada zaman transisi pemerintahan dari masa kerajaan majapahit ke kasultanan demak, yaitu Ki Ageng Pekik.
Kembali ke cerita karang bulak setelah Mbah Dalem berhasil membabat alas wirasaba beliau akhirnya dijadikan sebagai kuwu di Desa Karang bulak, dalam mengemban tugasnya beliau dibantu oleh pendekar linuwih yaitu Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo, dan Mbah To Djojo, yang punya kesaktian tinggi dan punya keahlian lain yaitu mahir dalam menabuh gamelan, melalui keahliannya dalam memainkan alat-alat kesenian gamelan Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo, Mbah To Djojo biasa menghibur pasukan dan tamu-tamu kerajaan yang sedang singgah di kampung perkemahan desa karang bulak.
Adapun bukti sejarah desa Karang Bulak ialah adanya prasasti yang ada di jembatan sungai kecil yang juga bernama sungai karang bulak yang mengalir di sepanjang desa miagan dan di prasasti itu tertulis jelas bernama jembatan Karang Bulak namun prasasti yang terukir di sungai tersebut kini sudah di museumkan, selain itu ada dua peninggalan sejarah di desa miagan yaitu berupa pemakaman kuno/punden keramat, di wilayah dusun pandean ada makam mbah dalem yang juga dijadikan sebagai komplek pemakaman bagi kepala desa yang telah meninggal dunia dan didusun miagan ada juga komplek pemakaman/punden keramat dari Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo dan Mbah To Djoyo)
Dari perkembangan desa karang bulak pada masa pemerintahan mojopahit pada masa kehancuran setelah Perang Paregreg, berkembangnya kasultanan Demak di tanah Jawa dan pengaruh siar WALISONGO banyaknya orang didesa Karang Bulak yang mendalami seni Karawitan sehingga masyarakat desa karang bulak banyak yang ahli dalam bermain Gamelan maka sejak saat itulah oleh pemerintahan kerajaan mojopahit yang sudah menjadi [[Kadipaten Wirosobo|Kadipaten Wirosobo (Mojoagung)]] dan merupakan bagian kesultanan Demak pada masa Bhre Girindrawardhana memangku pimpinan kadipaten Mojopahit desa karang bulak berganti nama menjadi desa Wiyagan yang artinya desa tempat bermukimnya para Wiyaga (Tukang penabuh gamelan), mungkin karena pengaruh salah penulisan dan pengucapan kosakata istilah wiyagan tersebut berganti nama menjadi "Miyagan", dan selanjutnya pada era penyempurnaan ejaan dan kosakata yang terjadi di Indonesia istilah nama Miyagan disempurnakan mejadi Miagan dan nama itulah yang sampai sekarang menjadi nama resmi dari desa Miagan ini.
Sejarah Pemerintahanan desa Miagan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia dimulai pada
tahun 1960 sebagai Kepala Desa Miagan yang pertama dijabat oleh Bapak '''Kerto Wirosastro'''. Oleh Bapak Kerto Wisastro, Miagan dibagi menjadi dua Dukuhan yaitu Dukuh Miagan dan Dukuh Pandean. Tidak lama kemudian dia meninggal dunia. Kepala Desa Miagan selanjutnya bernama Bapak '''Adjin Kertowidjojo''' yang memerintah desa miagan selama 22 tahun mulai dari tahun 1968 s/d 1990. Kepala Desa Miagan yang ke tiga dijabat oleh Bapak '''Sasmo Seputro''' Selama 8 Periode mulai dari tahun 1990 s/d 1998. Kepala Desa ke
empat dijabat oleh Bapak '''Bambang Waluyo '''selama 8 Periode''' '''mulai dari tahun 1998 s/d
2006, Kemudian pada tahun 2007 s/d 2013 Kepala Desa Miagan dijabat kembali oleh Bapak '''Sasmo Seputro''', Selanjutnya pada tahun 2013 s/d hingga Sekarang Kepala Desa Kelima dijabat Oleh Bapak '''Antok Budi Subagyo'''
== Letak Geografis ==
Desa Miagan. '''Secara Geografis Desa Miagan terletak pada perbatasan wilayah desa:
{|
|
No.
Baris 92 ⟶ 87:
|}
{|
Baris 107 ⟶ 102:
|-
|
1.
|
Baris 118 ⟶ 112:
|-
|
2.
|
Baris 125 ⟶ 118:
|
Evan Dwi Setyono
|-
|
3.
|
|
Baris 139 ⟶ 131:
|-
|4.
|Kasi Kesra dan Pelayanan
|Mardiono
|-
|5.
|Kaur Umum dan Perencanaan
|Winda Kusuwati
|-
|6.
|Kaur Keuangan
|Ika Parmatasari
|-
|7.
|Kepala Dusun Miagan
|Muji Santoso
|-
|8.
|Kepala Dusun Pandean
|M. Nur Choliq
|}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Mojoagung, Jombang}}
{{Authority control}}
{{Kelurahan-stub}}
|