Soekadio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(44 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Gubernur
| name = Soekadio Tjitro Handojo
| image = Berkas:Potret Soekadio.jpg
| imagesize =
| caption =
| office =
| order =
| term_start =
| term_end =
|
| succeeded =
|predecessor = [[Abdoel Moeis Hassan]]▼
| office1 = Penjabat Gubernur Kalimantan Timur
|successor = [[Abdoel Wahab Sjahranie]]▼
|
|
| term_end1 = 1967
|
| birth_date = {{Birth date|
| birth_place
| death_date = {{death date and age|
| death_place
| footnotes =
| party = [[Golongan Karya|Golkar]]
| serviceyears =
| servicenumber = 10227
| allegiance = [[Indonesia]]
| rank = [[Berkas:18-TNI Army-COL.svg|25px]] [[Kolonel]] [[TNI]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| battles =
}}
[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs]]. '''Soekadijo''' '''Tjitro Handojo'''; '''[[EYD]]''': '''Sukadio Citro Handoyo''' atau '''Soekadio''' ({{lahirmati|[[Magelang]], [[Jawa Tengah]]|
Sebelum menjadi pejabat gubernur, Soekadio bertugas di [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam VII/Brawijaya]], sebelum pindah ke [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Kodam IX/Mulawarman]] dan dipercaya menjadi pejabat sementara [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Pangdam IX/Mulawarman]] pada tahun 1965, menggantikan Brigjen [[Soemitro]] yang dipindahtugaskan ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
== Karir militer dan politik ==
Soekadio awalnya seorang perwira di [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam VII/Brawijaya]], sebelum dipindahtugaskan ke [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Kodam IX/Mulawarman]]. Dia kemudian menjadi pejabat sementara [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Pangdam IX/Mulawarman]] pada tahun 1965, menggantikan Brigjen [[Soemitro]] yang diangkat menjadi Asisten Operasi pada Mabad (Markas Besar Angkatan Darat) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Sebagai perwira dari Kodam Brawijaya, dia dapat dengan mudah menjaga kesetiaan para perwira Kodam Mulawarman pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]], yang sebagian besar perwiranya memang berasal dari Kodam tersebut. Soekadio kemudian secara resmi digantikan oleh Brigjen [[Mung Parhadimulyo]] yang ditunjuk untuk menjadi Pangdam yang baru.{{sfn|Magenda|1991|p=64}}
Soekadio kemudian ditunjuk menjadi [[Daftar Gubernur Kalimantan Timur|Penjabat Gubernur Kalimantan Timur]] pada tanggal 22 September 1966, menggantikan Gubernur [[Abdoel Moeis Hassan]] oleh Menteri Dalam Negeri [[Basuki Rahmat]].{{sfn|Magenda|1991|p=66}} Meski demikian, pada kenyataannya, Soekadio sudah memegang kendali politik sejak September 1965 sebagai Kepala Staf Kodam IX/Mulawarman (Kasdam Mulawarman).<ref>{{Cite news|date=22 Juni 1966|title=Djuga akan dimahmilubkan: Tokoh2 PKI Kaltim|url=https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/887828_Angkatan_Bersendjata_1966_06_22_001.pdf|work=Angkatan Bersendjata|access-date=3 Desember 2024}}</ref> Dia memberi keleluasaan kepada mahasiswa dan pelajar dari [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia|KAMI]] dan [[Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia|KAPPI]] untuk mengadakan demonstrasi dan aksi massa. Selain karena sikap [[Mung Parhadimulyo|Mung]] yang bersimpati dengan para mahasiswa, dia juga melakukan hal ini untuk menyaingi Gubernur [[Abdoel Moeis Hassan]] dan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] yang terpusat di Samarinda, serta berambisi untuk memperoleh kursi gubernur.{{sfn|Magenda|1991|p=65}}
Sekalipun memperoleh dukungan dari Pangdam IX/Mulawarman, Brigjen [[Mung Parhadimulyo]], dan seluruh jajaran Kodam tersebut, kedudukan politik Soekadio lemah karena sebelumnya menjadi Kasdam pada masa Kolonel [[Soehario Padmodiwirio]] yang tidak populer di kalangan etnis [[Suku Banjar|Banjar]]. Karenanya, ia dengan cepat ditentang oleh masyarakat Banjar, baik di [[Kota Samarinda|Samarinda]] maupun di Jawa. Mereka yang berada di Jawa bergerak melalui organisasi KPMKT (Keluarga Mahasiswa Pelajar Kalimantan Timur). PNI menjadi satu-satunya organisasi yang didominasi etnis Banjar yang tidak menentangnya.{{sfn|Magenda|1991|p=66}}
Sebagai tandingannya, mereka mengajukan Kolonel [[Abdoel Wahab Sjachranie|Abdoel Wahab Sjahranie]], seorang perwira beretnis Banjar yang saat itu bertugas di [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Kasad]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Mereka tidak menginginkan seorang gubernur beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], yang dirasa akan merugikan mereka seperti yang dilakukan oleh [[Soehario Padmodiwirio|Soehario]] saat menjabat sebagai Pangdam. Adapun bagi pemerintah, Sjahranie merupakan kandidat yang lebih menarik karena koneksinya yang lebih kuat dengan pemerintah pusat sekaligus statusnya sebagai "putra daerah", sekalipun dia berasal dari [[Kalimantan Selatan]].{{sfn|Magenda|1991|p=66}}
Akibatnya, Soekadio gagal meraih kursi gubernur. Selaku penjabat gubernur, dia diharuskan untuk menyelesaikan pemilihan calon kepala daerah [[Kalimantan Timur]] yang baru dalam kurun waktu tiga bulan.<ref>{{Cite web|date=22 September 1966|title=Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 206 Tahun 1966|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/152203/keppres-no-206-tahun-1966&usg=AOvVaw0_FYmv4J2vbGCtfbVYsJZe&opi=89978449}}</ref> Dengan terpilihnya Kolonel [[Abdoel Wahab Sjachranie|Abdoel Wahab Sjahranie]] sebagai Gubernur Kalimantan Timur yang baru, maka sejak 21 Juni 1967, Soekadio berhenti menjadi Penjabat Gubernur Kaltim.{{sfn|Departemen Penerangan|1967|p=227-228}}
== Keluarga ==
Dia menikah dengan Sri Haryani
== Kematian ==
[[Berkas:Drs. Soekadijo Tjitro Handojo - TMP Kalibata 2.jpg|jmpl|Makam Soekadijo Tjitro Handojo di Taman Makam Pahlawan Kalibata]]
Soekadio
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar Pustaka ==
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1967|url=https://books.google.co.id/books?id=SQnrE_kQHFcC&pg=RA3-PA26&lpg=RA3-PA26&dq=%22Soekadijo%22+%22Sjahranie%22&source=bl&ots=_BhMMjZJWW&sig=ACfU3U3trvUnGaINc9YQtdE-PkAbnW2_VA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj8yd60oeKEAxUPxzgGHQdpA5MQ6AF6BAgcEAM#v=onepage&q=%22Soekadijo%22%20%22Sjahranie%22&f=false|title=Pedoman Kabinet Ampera: Pemerintah Daerah |location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=1991|url=|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Ithaca|publisher=Cornell University|ref=harv|url-status=live}}
{{S-start}}
Baris 39 ⟶ 64:
{{Succession box
|before = [[Abdoel Moeis Hassan]]
|title = {{nobold|Penjabat}}<br>[[Gubernur Kalimantan Timur]]
|years = 1966–1967
|after = [[Abdoel Wahab Sjahranie]]
Baris 45 ⟶ 70:
{{S-end}}
{{Gubernur Kalimantan Timur}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
{{lifetime|1928|2008|Soekadio}}▼
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Magelang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Timur]]
▲{{lifetime|1928|2008|Soekadio}}
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
|