Soekadio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Gubernur
| name = Soekadio Tjitro Handojo
| image = Berkas:
| imagesize =
| caption =
Baris 18:
| successor1 = [[Abdoel Wahab Sjahranie]]
| birth_date = {{Birth date|1925|6|20|mf=y}}
| birth_place =
| death_date = {{death date and age|1982|10|13|1928|1|21}}
| death_place =
| footnotes =
| party =
| serviceyears =
| servicenumber = 10227
| allegiance = [[Indonesia]]
| rank = [[Berkas:
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| battles =
}}
[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs]]. '''
Sebelum menjadi pejabat gubernur, Soekadio
== Karir militer dan politik ==
Soekadio
Soekadio kemudian ditunjuk menjadi [[Daftar Gubernur Kalimantan Timur|Penjabat Gubernur Kalimantan Timur]] pada tanggal 22 September 1966, menggantikan Gubernur [[Abdoel Moeis Hassan]] oleh Menteri Dalam Negeri [[Basuki Rahmat]].{{sfn|Magenda|1991|p=66}} Meski demikian, pada kenyataannya, Soekadio sudah memegang kendali politik sejak September 1965 sebagai Kepala Staf Kodam IX/Mulawarman (Kasdam Mulawarman).<ref>{{Cite news|date=22 Juni 1966|title=Djuga akan dimahmilubkan: Tokoh2 PKI Kaltim|url=https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/887828_Angkatan_Bersendjata_1966_06_22_001.pdf|work=Angkatan Bersendjata|access-date=3 Desember 2024}}</ref> Dia memberi keleluasaan kepada mahasiswa dan pelajar dari [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia|KAMI]] dan [[Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia|KAPPI]] untuk mengadakan demonstrasi dan aksi massa. Selain karena sikap [[Mung Parhadimulyo|Mung]] yang bersimpati dengan para mahasiswa, dia juga melakukan hal ini untuk menyaingi Gubernur [[Abdoel Moeis Hassan]] dan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] yang terpusat di Samarinda, serta berambisi untuk memperoleh kursi gubernur.{{sfn|Magenda|1991|p=65}}
Sekalipun memperoleh dukungan dari Pangdam IX/Mulawarman, Brigjen [[Mung Parhadimulyo]], dan seluruh jajaran Kodam tersebut, kedudukan politik Soekadio lemah karena sebelumnya menjadi Kasdam pada masa
Sebagai tandingannya, mereka mengajukan Kolonel [[Abdoel Wahab Sjachranie|Abdoel Wahab Sjahranie]], seorang perwira beretnis Banjar yang saat itu bertugas di [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Kasad]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Mereka tidak menginginkan seorang gubernur beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], yang dirasa akan merugikan mereka seperti yang dilakukan oleh [[Soehario Padmodiwirio|Soehario]] saat menjabat sebagai Pangdam. Adapun bagi pemerintah, Sjahranie merupakan kandidat yang lebih menarik karena koneksinya yang lebih kuat dengan pemerintah pusat sekaligus statusnya sebagai "putra daerah", sekalipun dia berasal dari [[Kalimantan Selatan]].{{sfn|Magenda|1991|p=66}}
|