Al-Adid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
BONE2024 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 32:
'''Abū Muḥammad ʿAbd Allāh bin Yūsuf bin al-Ḥāfiẓ''' ({{lang-ar|أبو محمد عبد الله بن يوسف بن الحافظ}}; 1151–1171), lebih dikenal dengan nama pemerintahannya '''al-ʿĀḍid li-Dīn Allāh''' ({{lang-ar|العاضد لدين الله||Penguatan Iman Kepada Allah|links=no}}), adalah [[khalifah]] keempat belas dan terakhir [[Kekhalifahan Fathimiyah|dinasti Fathimiyah]], dan imam ke dua puluh empat dari cabang Islam [[Syiah]] [[Isma'ilisme Hafizi|Hafizi Isma'ili]], berkuasa dari tahun 1160 hingga 1171.
 
Seperti dua pendahulunya, al-Adid naik takhta saat masih anak-anak, dan menghabiskan masa pemerintahannya sebagai [[Penguasa boneka|boneka]] berbagai orang kuat yang menduduki [[Wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|jabatan wazir]]. DiaIa adalah pengamat yang tidak berdaya terhadap keruntuhan Kekhalifahan Fathimiyah yang lambat. [[Tala'i bin Ruzzik]], wazir yang mengangkat al-Adid ke takhta, menjadi korban konspirasi istana pada tahun 1161, dan digantikan oleh putranya, [[Ruzzik bin Tala'i]]. Ruzzik pada gilirannya digulingkan oleh [[Syawar bin Mujir as-Sa'di|Syawar]] pada tahun 1163, tetapi yang terakhir hanya bertahan beberapa bulan di kantor sebelum digulingkan oleh [[Dirgham]]. Perebutan kekuasaan yang terus-menerus di [[Kairo]] melemahkan negara Fathimiyah, yang memungkinkan [[Kerajaan Yerusalem|Kerajaan Tentara Salib Yerusalem]] dan penguasa [[Sunni]] [[Suriah]], [[Nuruddin Zanki]], untuk memajukan rencana mereka sendiri di negara itu. [[Perang Salib|Tentara Salib]] berulang kali menyerbu Mesir, memeras upeti dan akhirnya bertujuan untuk menaklukkannya; Pada gilirannya, Nuruddin mendukung upaya Syawar untuk merebut kembali jabatan wazir dari Dirgham, dan mengirim jenderalnya [[Asaduddin Syirkuh bin Syadzi|Syirkuh]] untuk melawan Tentara Salib. Untuk sementara waktu, Syawar mengadu domba Tentara Salib dan Suriah, tetapi pada bulan Januari 1169, Syirkuh menggulingkan Syawar, menduduki Kairo, dan menjadi wazir. Ketika Syirkuh meninggal tak lama setelah itu, ia digantikan oleh keponakannya, [[Salahuddin Ayyubi]].
 
Salahuddin awalnya bersikap lunak terhadap al-Adid, tetapi dengan cepat mengonsolidasikan kekuasaannya atas Mesir, dan mulai secara bertahap membubarkan rezim Fathimiyah. Para loyalis Fathimiyah di ketentaraan disingkirkan dan digantikan dengan pasukan Suriah, yang berpuncak pada pemberontakan yang gagal dalam [[Pertempuran Orang Kulit Hitam]]. Anggota keluarga Salahuddin diangkat sebagai gubernur, birokrasi sipil sebagian besar dimenangkan oleh rezim baru, dan al-Adid dikesampingkan bahkan dari peran seremonial. Akhirnya, Ismailisme secara bertahap dihapuskan sebagai agama negara demi Islam Sunni, yang berpuncak pada proklamasi resmi kedaulatan [[Abbasiyah]] pada bulan September 1171. Al-Adid meninggal beberapa hari kemudian. Keluarganya ditempatkan dalam tahanan rumah, dan Ismailisme dianiaya oleh rezim [[Ayyubiyah]] baru Salahuddin, sehingga dalam waktu satu abad setelah jatuhnya rezim Fathimiyah, agama itu hampir menghilang di Mesir.
Baris 113:
{{s-end}}
{{Khalifah Fatimiyah}}
{{Topik Fathimiyah}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Muslim pada Perang Salib]]