Malaysia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
{{Malaysia infobox}}
'''Malaysia''' ([[Aksara Jawi|Jawi]]: مليسيا) adalah sebuah negara [[federal]] yang terdiri dari [[Negara bagian dan wilayah federal di Malaysia|tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal]] di [[Asia Tenggara]] dengan luas 330.803km persegi.<ref>Pasal 1. Konstitusi Malaysia.</ref><ref name="CIA Fact Book">CIA. [https://web.archive.org/web/20190106012832/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/my.html The World Fact Book: Malaysia]. Diakses pada 9 Desember 2006.</ref> Ibu kotanya adalah [[Kuala Lumpur]], sedangkan [[Putrajaya]] menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini mencapai 34.
Malaysia sebagai [[Federasi|negara federal]] belum pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan [[koloni]] didirikan oleh [[Britania Raya]] pada akhir abad ke-18, dan [[Malaysia Barat|bagian barat Malaysia modern]] terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai [[Malaya Britania]] hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai [[Uni Malaya]]. Seiring dengan semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai [[Federasi Malaya]] pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada [[31 Agustus]] [[1957]].<ref name="TIME New Nation">[[Majalah Time]]. [https://web.archive.org/web/20130811221440/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,893616,00.html A New Nation]. 9 September 1957.</ref>
Baris 183:
[[Berkas:Kampung Punjut Orang Asli girls playing.jpg|jmpl|Suku asli Malaysia di Johor.]]
Pemerintah Malaysia merilis data penduduk Malaysia berdasarkan suku bangsa, pada semester 1 tahun 2024. Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan suku dominan yakni [[suku Melayu|Melayu]] dengan sejumlah
Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah [[Muslim]], menggunakan [[bahasa Melayu]], yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras mana pun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Lebih dari separuh bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra non-Melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah [[Iban]]), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah [[Kadazan-Dusun]], dan 17%-nya adalah [[Bajau]]s).<ref name="multiref1"/> Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk [[Kristen]] atau [[Islam]]. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok [[aborigin]] dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut [[Orang Asli]].
22,6% penduduk adalah [[Tionghoa-Malaysia]], sedangkan [[India-Malaysia]] sebanyak 6,8% penduduk.<ref name="multiref1"/> Sebagian besar komunitas India adalah [[Tamil]] (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk [[Kerala|Malayalam]], [[Punjab]], dan [[Gujarat]]. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran [[Timur Tengah]], [[Thailand]], dan [[Indonesia]]. Keturunan [[Eropa]] dan [[Eurasia]] termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas [[Kristang]] yang kuat di [[Melaka]]. Sejumlah kecil orang [[Khmer]] dan [[Vietnam]] menetap di Malaysia sebagai pengungsi [[Perang Vietnam]].▼
▲Sebanayk 22,6% penduduk adalah [[Tionghoa-Malaysia]], sedangkan [[India-Malaysia]] sebanyak 6,8% penduduk.<ref name="multiref1"/> Sebagian besar komunitas India adalah [[Tamil]] (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk [[Kerala|Malayalam]], [[Punjab]], dan [[Gujarat]]. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran [[Timur Tengah]], [[Thailand]], dan [[Indonesia]]. Keturunan [[Eropa]] dan [[Eurasia]] termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas [[Kristang]] yang kuat di [[Melaka]]. Sejumlah kecil orang [[Khmer]] dan [[Vietnam]] menetap di Malaysia sebagai pengungsi [[Perang Vietnam]].
Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di [[Malaysia Barat]], sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di [[Malaysia Timur]]. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal [[Indonesia]]. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.<ref name="SabahImmigrants">{{cite web
Baris 199 ⟶ 201:
Sebagai tambahan, menurut ''World Refugee Survey 2008'', yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari [[Filipina]], 69.700 dari [[Myanmar]], dan 21.800 dari [[Indonesia]].<ref name="World Refugee Survey 2008">{{cite news|title=World Refugee Survey 2008|publisher=U.S. Committee for Refugees and Immigrants|date=2008-06-19|url=http://www.refugees.org/survey|access-date=2009-05-09|archive-date=2010-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20100528032724/http://www.refugees.org/survey/|dead-url=yes}}</ref> Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.<ref name="World Refugee Survey 2008"/>
Berikut adalah banyaknya penduduk warga Malaysia (tidak termasuk warga negara asing), menurut suku bangsa atau etnis pada tahun 2010, dan 2024:<ref name="S2010">{{cite web |url=http://www.statistics.gov.my/portal/download_Population/files/census2020/Taburan_Penduduk_dan_Ciri-ciri_Asas_Demografi.pdf |title=Taburan Penduduk dan Ciri-ciri Asas Demografi |publisher=Jabatan Perangkaan Malaysia |page=51, 86-87|access-date=7 November 2024|archive-url=https://web.archive.org/web/20131113165406/http://www.statistics.gov.my/portal/download_Population/files/census2010/Taburan_Penduduk_dan_Ciri-ciri_Asas_Demografi.pdf |archive-date=14 Oktober 2022|df=dmy-all }}</ref><ref name="Q12024"/>
{| class="wikitable"
|+Penduduk berdasarkan etnis di Malaysia
|-bgcolor="#e0e0e0"
! rowspan=2 | No
! rowspan=2 | Etnis
! colspan=2 | Sensus Malaysia 2010
! 2024
|-bgcolor="#e0e0e0"
! Jumlah
! %
! %
|-
| 1
| [[Suku Melayu|Melayu]]
! style="text-align: right;" | 14.191.720
! style="text-align: right;" | 54,56%
! style="text-align: right;" | 58,00%
|-
| 2
| [[Bumiputera (Malaysia)|Bumiputera]] lainnya
| style="text-align: right;" | 3.331.788
| style="text-align: right;" | 12,81%
| style="text-align: right;" | 12,10%
|-
| 3
| [[Cina Malaysia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 6.392.636
| style="text-align: right;" | 24,57%
| style="text-align: right;" | 22,60%
|-
| 4
| [[India Malaysia|India]]
| style="text-align: right;" | 1.907.827
| style="text-align: right;" | 7,33%
| style="text-align: right;" | 6,60%
|-
| 5
| Etnis lain
| style="text-align: right;" | 189.385
| style="text-align: right;" | 0,73%
| style="text-align: right;" | 0,70%
|-
! colspan=2 | Malaysia
| style="text-align: right;" | '''26.013.356'''
| style="text-align: right;" | '''100%'''
| style="text-align: right;" | '''100%'''
|}
=== Agama ===
{{utama|Agama di Malaysia}}
{{lihat|Islam di Malaysia}}
[[Berkas:
[[Berkas:
Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan [[Islam]] adalah [[agama resmi]] di negara Malaysia.<ref>{{Cite journal|last=Abdul Hamid|first=Mohammad Fahmi|last2=Meerangani|first2=Khairul Azhar|last3=Suliaman|first3=Ishak|last4=Md Ariffin|first4=Mohd Farhan|last5=Abdul Halim|first5=Amran|date=2021-08-21|title=Strengthening Spiritual Practices among Community: Dhikr Activities in Negeri Sembilan, Malaysia|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/11930|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=6|issue=1|pages=77–86|doi=10.15575/jw.v6i1.11930|issn=2502-3489|access-date=2023-01-07|archive-date=2023-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230107062114/https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/11930|dead-url=no}}</ref> Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2020, Sekitar 63,5 persen penduduk memeluk agama Islam; 18,7 persen [[Buddha]]; 9,1 persen [[Kristen]]; 6,3 persen [[Hindu]]; dan 1,3 persen [[Agama Tionghoa]] tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya [[Animisme]], [[Agama rakyat]], [[Sikh]], dan keyakinan lain; sedangkan 0,7% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.<ref>[https://web.archive.org/web/20070323094806/http://www.statistics.gov.my/english/census/pressdemo.htm "Population and Housing Census" Press statement], ''Department of Statistics, Malaysia''. Accessed 3 April 2007.</ref><ref name="Census 2000">{{cite book|title=General Report of the Population and Housing Census 2000|last=|first=|authorlink=|coauthors=Department of Statistics, Malaysia|year=2005|publisher=Department of Statistics, Malaysia|location=Putrajaya|isbn=9839044265|pages=60–64|url= }}</ref>
Baris 210 ⟶ 262:
Semua [[Suku Melayu|orang Melayu]] dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada [[Pasal 160 Konstitusi Malaysia]].<ref>Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.</ref> Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa [[Tionghoa-Malaysia]] sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti ajaran [[Tao]] (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang [[India-Malaysia]] mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu [[bumiputra]] (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut [[agama rakyat]].<ref name="Census 2000" />
[[Berkas:Limbahau Sabah Holy-Rosary-Church-01.jpg|jmpl|ki|220px|Gereja ''Holy Rosary'' di Limbahau, [[Sabah]], Malaysia]]
Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin [[kebebasan beragama]]. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi [[Muslim]] harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.<ref name="Non Muslim restrictions 1">Inter Press Service: [https://web.archive.org/web/20071009202000/http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=33451 Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation]. Diakses pada 4 Juni 2006.</ref><ref name="Non Muslim restrictions 2">BBC: [https://web.archive.org/web/20201124160040/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4965580.stm Pressure on multi-faith Malaysia]. Diakses pada 4 Juni 2006.</ref> Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah [[Syariah]] ketika mereka berkenaan dengan [[agama]] mereka. Yurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya [[nikah|pernikahan]], [[waris]]an, [[murtad|kemurtadan]], dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah yurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan [[Pengadilan Malaysia|Pengadilan Sipil Malaysia]]. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.▼
Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin [[kebebasan beragama]]. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi [[Muslim]] harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.<ref name="Non Muslim restrictions 1">Inter Press Service: [https://web.archive.org/web/20071009202000/http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=33451 Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation]. Diakses pada 4 Juni 2006.</ref><ref name="Non Muslim restrictions 2">BBC: [https://web.archive.org/web/20201124160040/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4965580.stm Pressure on multi-faith Malaysia]. Diakses pada 4 Juni 2006.</ref>
[[Berkas:A Hindu temple in Penang Malaysia.jpg|jmpl|ka|220px|Kuil Hindu di [[Penang]].]]
Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah [[Syariah]] ketika mereka berkenaan dengan [[agama]] mereka. Yurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya [[nikah|pernikahan]], [[waris]]an, [[murtad|kemurtadan]], dan hubungan internal sesama umat.
▲
Awal tahun [[2010]] dalam putusan [[Pengadilan]] Tinggi yang memutuskan mengizinkan [[surat kabar]] [[Katolik]] ''the Herald'' untuk menggunakan kata ''Allah'' untuk ''Tuhan'' telah memicu dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di [[Kuala Lumpur]] ibu kota Malaysia.<ref>https://web.archive.org/web/20100113143838/http://bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati</ref><ref>https://web.archive.org/web/20230210160430/http://www.msn.com/ Church attacks in Malaysia deepen racial tension</ref><ref>https://web.archive.org/web/20100112141554/http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar</ref><ref>https://web.archive.org/web/20100109211548/http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN</ref>
Baris 217 ⟶ 275:
{{utama|Pendidikan di Malaysia}}
[[Berkas:Multimedia University.JPG|jmpl|Universitas Multimedia di [[Melaka]].]]
[[Berkas:SMK Chung Hua Miri.JPG|jmpl|Sekolah Menengah Chung Hua di [[Sarawak]].]]▼
Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.<ref>Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.</ref> Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di [[Taman Kanak-Kanak]]. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.
Baris 225 ⟶ 282:
Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam ''Sekolah Menengah Kebangsaan'' (setara [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]]+[[Sekolah Menengah Atas|SMA]] di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir ''Form Three'', yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam ''[[Penilaian Menengah Rendah]]'', PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (''Form Five''), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (''[[Sijil Pelajaran Malaysia]]'', SPM), yang setara dengan bekas ''British Ordinary'' pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah [[Penang Free School]], juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
▲[[Berkas:SMK Chung Hua Miri.JPG|jmpl|ki|Sekolah Menengah Chung Hua di [[Sarawak]].]]
Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu ''National Secondary School'' ([[Sekolah Menengah Kebangsaan]]), ''Religious Secondary School'' ([[Sekolah Menengah Agama]]), ''National-Type Secondary School'' ([[Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan]]) yang juga disebut ''Mission School'' ([[Sekolah Dakwah]]), ''Technical School'' ([[Sekolah Menengah Teknik]]), [[Sekolah Berasrama Penuh]], dan ''MARA Junior Science College'' ([[Maktab Rendah Sains MARA]]).
|