Antipsikotik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anta Samsara (bicara | kontrib)
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(37 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox drug class
'''Antipsikotik''' (Latin: ''anti-,'' berlawanan dengan, kebalikan dari + Latin ''psychosis,'' gangguan penilaian realitas + -''ic'', akhiran yang biasa dipakai pada nama jenis obat medis) adalah obat medis yang digunakan untuk menyembuhkan gangguan jiwa '''psikosis''', yang merupakan gangguan jiwa dengan ciri "adanya ketidakmampuan dalam menilai apakah sesuatu itu benar-benar nyata atau tidak."
| Image = Zyprexa.PNG
| Synonyms = Neuroleptik, obat penenang utama<ref name=Fin2009>{{cite book| vauthors = Finkel R, Clark MA, Cubeddu LX |title= Pharmacology |date=2009 |publisher=Lippincott Williams & Wilkins |isbn=978-0-7817-7155-9 |page=151 |url=https://books.google.com/books?id=Q4hG2gRhy7oC&pg=PA151 |language=en |url-status = live|archive-url= https://web.archive.org/web/20170401065559/https://books.google.com/books?id=Q4hG2gRhy7oC&pg=PA151 |archive-date=1 April 2017}}</ref>
| Alt =
| Caption = [[Olanzapin]], contoh antipsikotik generasi kedua (atipikal)
| Use = Terutama: [[Skizofrenia]], Gangguan skizoafektif]], [[Demensia]], [[Sindrom Tourette]], [[Gangguan bipolar]], [[iritabilitas]] pada gangguan spektrum [[autisme]].
| MeshID = D014150
| Consumer_Reports =
| ATC_prefix =
| Drugs.com = {{Drugs.com|drug-class|antipsychotics}}
| Biological_target =
}}
 
'''Antipsikotik''' (Latin: ''anti-,'' berlawanan dengan, kebalikan dari + Latin ''psychosis,'' gangguan penilaian realitas + -''ic'', akhiran yang biasa dipakai pada nama jenis obat medis) adalah obat medis yang digunakan untuk menyembuhkan gangguan jiwa [[psikosis]], yang merupakan [[gangguan jiwa]] dengan ciri "adanya ketidakmampuan dalam menilai apakah sesuatu itu benar-benar nyata atau tidak."
Antipsikotik pertama yang diluncurkan ke publik adalah '''Thorazine''' (''chlorpromazine''), obat medis yang sebenarnya semula digunakan untuk tujuan anestesi atau pembiusan sebelum proses bedah. Thorazine ditemukan dapat menimbulkan ketenangan pada orang yang dibiusnya, dan setelah diputuskan untuk dirilis ke ranah kesehatan dan diberikan pada orang dengan skizofrenia, terbukti bahwa obat medis ini menimbulkan pemulihan yang sangat berarti, sehingga sejak peluncurannya pada pertengahan tahun 1950-an sebagai obat resmi kejiwaan, ada banyak sekali pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa kemudian dipulangkan ke masyarakat karena gangguannya dianggap sudah membaik.
 
Antipsikotik pertama yang diluncurkan ke publik adalah '''Thorazine''' (''[[Klorpromazin|chlorpromazine]]''), obat medis yang sebenarnya semula digunakan untuk tujuan [[anestesi]] atau pembiusan sebelum proses bedah. Thorazine ditemukan dapat menimbulkan ketenangan pada orang yang dibiusnya, dan setelah diputuskan untuk dirilis ke ranah kesehatan dan diberikan pada orang dengan [[skizofrenia]], terbukti bahwa obat medis ini menimbulkan pemulihan yang sangat berarti, sehingga sejak peluncurannya pada pertengahan tahun 1950-an sebagai obat resmi kejiwaan, ada banyak sekali pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa kemudian dipulangkan ke masyarakat karena gangguannya dianggap sudah membaik.
Di Indonesia pada masa sekarang ini, Thorazine masih banyak dipergunakan untuk mengobati skizofrenia dengan gangguan halusinasi dan waham yang kuat yang diiringi dengan gangguan sukar untuk terlelap tidur. Thorazine dikenal di Indonesia dengan nama '''CPZ''' (baca: <span lang="id-ID" dir="ltr">cépézét</span>) yang merupakan singkatan dari nama generiknya, ''chlorpromazine''.
 
Di Indonesia pada masa sekarang ini, Thorazine masih banyak dipergunakan untuk mengobati skizofrenia dengan gangguan [[halusinasi]] dan waham yang kuat yang diiringi dengan gangguan sukar untuk terlelap tidur. Thorazine dikenal di Indonesia dengan nama '''CPZ''' (baca: <span lang="id-ID" dir="ltr">cépézét</span>) yang merupakan singkatan dari nama generiknya, ''chlorpromazine''.
Sebelum itu, '''reserpin''' merupakan obat medis yang bisa ditelusur riwayatnya dari tumbuhan ''Rauwolfia serpentina'' yang di India telah lama dipergunakan untuk mengobati gigitan ular, insomnia, tekanan darah tinggi, dan masalah kejiwaan. Mekanisme jamu dari tumbuhan ini yang berdampak terhadap depresi, memberikan inspirasi untuk membuat obat yang mirip untuk menangani gangguan psikotik.
 
Sebelum itu, '''[[reserpin]]''' merupakan obat medis yang bisa ditelusur riwayatnya dari tumbuhan ''[[Rauwolfia serpentina]]'' yang di India telah lama dipergunakan untuk mengobati gigitan ular, [[insomnia]], [[tekanan darah tinggi]], dan masalah kejiwaan. Mekanisme jamu dari tumbuhan ini yang berdampak terhadap depresi, memberikan inspirasi untuk membuat obat yang mirip untuk menangani gangguan psikotik.
Pada akhir tahun 1950-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan farmasi di Belgia, tiba pada kesimpulan akan sebuah penemuan '''haloperidol''', yang pada proses pembuatannya meniru mekanisme Thorazine namun merupakan obat dengan struktur kimiawi yang benar-benar berbeda.
 
Pada akhir tahun 1950-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah [[perusahaan farmasi]] di Belgia, tiba pada kesimpulan akan sebuah penemuan [[haloperidol]], yang pada proses pembuatannya meniru mekanisme Thorazine namun merupakan obat dengan struktur kimiawi yang benar-benar berbeda.
Jika obat-obatan di atas secara bio-kimiawi hanya menghambat neurotransmiter yang bernama dopamin, maka penemuan obat selanjutnya, '''clozapine''', yang merupakan antipsikotik golongan baru yang pertama di tahun 1970-an, menggunakan mekanisme yang berbeda dengan antipsikotik sebelumnya. Antipsikotik jenis yang terakhir ini punya mekanisme kerja yang lain dalam otak (yang membuatnya banyak disebut dengan antipsikotik ''atipikal,'' atau antipsikotik yang cara bekerjanya "tidak biasa"), yang tidak hanya menghambat penerimaan dopamin pada sel saraf, tapi juga bekerja pada serotonin, sehingga lebih mampu untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau "zat penyampai pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lainnya" yang berdampak pada tercapainya pemulihan dari skizofrenia.
 
Jika obat-obatan di atas secara bio-kimiawi hanya menghambat [[neurotransmiter]] yang bernama [[dopamin]], maka penemuan obat selanjutnya, '''clozapine''', yang merupakan antipsikotik golongan baru yang pertama pada tahun 1970-an, menggunakan mekanisme yang berbeda dengan antipsikotik sebelumnya. Antipsikotik jenis yang terakhir ini punya mekanisme kerja yang lain dalam otak (yang membuatnya banyak disebut dengan antipsikotik ''atipikal,'' atau antipsikotik yang cara bekerjanya "tidak biasa"), yang tidak hanya menghambat penerimaan dopamin pada sel saraf, tapi juga bekerja pada [[serotonin]], sehingga lebih mampu untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau "zat penyampai pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lainnya" yang berdampak pada tercapainya pemulihan dari skizofrenia.
Rangkaian penelitian jangka panjang telah melahirkan sejumlah antipsikotik yang bervariasi keefektifan dan efek sampingnya, termasuk penemuan '''aripiprazole''', sebuah antipsikotik yang hingga kini dianggap sebagai paling minim efek samping.
 
Rangkaian penelitian jangka panjang telah melahirkan sejumlah antipsikotik yang bervariasi keefektifan dan efek sampingnya, termasuk penemuan '''[[aripiprazol]]e''', sebuah antipsikotik yang hingga kini dianggap sebagai paling minim efek samping.
Dalam uji klinisnya dan dari penggunaan selama ini, diketahui bahwa beberapa di antaranya, misalnya '''olanzapin''' dan '''quetiapine''', dapat digunakan untuk memulihkan gangguan alam perasaan (''affective disorders'') sehingga dapat diberikan untuk mengobati gangguan skizoafektif maupun gangguan bipolar.
 
Dalam uji klinisnya dan dari penggunaan selama ini, diketahui bahwa beberapa di antaranya, misalnya '''[[Olanzapine|olanzapin]]''' dan '''[[quetiapine]]''', dapat digunakan untuk memulihkan gangguan alam perasaan (''affective disorders'') sehingga dapat diberikan untuk mengobati gangguan skizoafektif maupun [[gangguan bipolar]].
Di Indonesia, '''risperidon''', merupakan obat medis yang banyak sekali digunakan untuk mengobati gangguan psikotik yang ringan hingga tingkat menengah. Untuk gangguan yang berat dan sulit untuk ditangani, antipsikotik ini kalah efektif dibandingkan dengan antipsikotik hasil temuan setelahnya; atau dalam beberapa kasus dengan gangguan tidur dan halusinasi yang akut, clozapine terbukti lebih mampu menangani gejala.
 
Di Indonesia, '''[[risperidon]]''', merupakan obat medis yang banyak sekali digunakan untuk mengobati gangguan psikotik yang ringan hingga tingkat menengah. Untuk gangguan yang berat dan sulit untuk ditangani, antipsikotik ini kalah efektif dibandingkan dengan antipsikotik hasil temuan setelahnya; atau dalam beberapa kasus dengan gangguan tidur dan halusinasi yang akut, clozapine terbukti lebih mampu menangani gejala.
Antipsikotik generasi pertama seperti chlorpromazine dan haloperidol, dikenal sebagai obat yang menimbulkan efek samping yang tidak membuat nyaman terhadap fisik orang yang menggunakannya. Namun antipsikotik generasi kedua dan setelahnya, seperti clozapine, risperidone, quetiapine, dan olanzapine, juga bukan obat yang bebas efek samping. Perbedaan dalam hal efek samping pada keduanya adalah pada waktu kemunculannya: efek samping antipsikotik generasi pertama dirasakan segera setelah obatnya diminum; sementara obat generasi kedua dan setelahnya, efek sampingnya, misalnya penambahan berat badan atau gangguan metabolisme, muncul setelah penggunaan yang terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Walaupun demikian, efek samping tersebut dapat dikelola dengan baik; misalnya saja, kekakuan pada otot halus karena penggunaan antipsikotik generasi pertama dapat ditangani dengan penggunaan '''THP (''trihexyphenidyl'')''', dan penambahan berat badan dapat direduksi akibatnya dengan melakukan diet dan olahraga.
 
Antipsikotik generasi pertama seperti chlorpromazine dan haloperidol, dikenal sebagai obat yang menimbulkan efek samping yang tidak membuat nyaman terhadap fisik orang yang menggunakannya. Namun antipsikotik generasi kedua dan setelahnya, seperti clozapine, risperidone, quetiapine, dan olanzapine, juga bukan obat yang bebas efek samping. Perbedaan dalam hal efek samping pada keduanya adalah pada waktu kemunculannya: efek samping antipsikotik generasi pertama dirasakan segera setelah obatnya diminum; sementara obat generasi kedua dan setelahnya, efek sampingnya, misalnya penambahan berat badan atau [[gangguan metabolisme]], muncul setelah penggunaan yang terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Walaupun demikian, efek samping tersebut dapat dikelola dengan baik; misalnya saja, kekakuan pada otot halus karena penggunaan antipsikotik generasi pertama dapat ditangani dengan penggunaan '''THP (''[[trihexyphenidyl]]'')''', dan penambahan berat badan dapat direduksi akibatnya dengan melakukan diet dan olahraga.
Antipsikotik generasi yang lebih baru dan yang diharapkan lebih efektif untuk menangani skizofrenia, yang semula diperkirakan kemunculannya pada dasawarsa kedua abad ke-21, hingga sekarang belum ada. Sejumlah obat yang telah menjalani uji klinis, misalnya Bifeprunox yang diproduksi oleh Solvay dan Lundbeck, dinyatakan telah gagal untuk memenuhi harapan akan antipsikotik yang lebih baik dan dihentikan proses penelitiannya setelah aplikasinya yang diajukan ke FDA (''Food and Drugs Administration'', yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat) ditolak pada bulan Agustus 2007. Dengan demikian, diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mencapai angka kesembuhan yang lebih tinggi bagi gangguan psikosis ini, jika yang diharapkan adalah peran antipsikotik yang lebih besar.
 
Antipsikotik generasi yang lebih baru dan yang diharapkan lebih efektif untuk menangani skizofrenia, yang semula diperkirakan kemunculannya pada dasawarsa kedua abad ke-21, hingga sekarang belum ada. Sejumlah obat yang telah menjalani uji klinis, misalnya Bifeprunox yang diproduksi oleh Solvay dan Lundbeck, dinyatakan telah gagal untuk memenuhi harapan akan antipsikotik yang lebih baik dan dihentikan proses penelitiannya setelah aplikasinya yang diajukan ke [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|FDA]] (''Food and Drugs Administration'', yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan di [[Amerika Serikat]]) ditolak pada bulan Agustus 2007. Dengan demikian, diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mencapai angka kesembuhan yang lebih tinggi bagi gangguan psikosis ini, jika yang diharapkan adalah peran antipsikotik yang lebih besar.
== Kepustakaan ==
 
==Daftar agen antipsikotik==
*"Antipsychotic drug." ''Britannica Library'', Encyclopædia Britannica, 5 Apr. 2013. https://e-resources.perpusnas.go.id:2180/levels/adults/article/antipsychotic-drug/487567 Accessed 27 Jul. 2018.
[[File:Chlorpromazine.svg|thumb|class=skin-invert-image|Klorpromazin]]
* "Bifeprunox." Wikipedia Bahasa Inggris. https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Bifeprunox Diakses pada tanggal 27 Juli 2018 pukul 02.02 WIB.
[[File:Haloperidol.svg|thumb|class=skin-invert-image|Haloperidol]]
[[File:Quetiapine.svg|thumb|class=skin-invert-image|Kuetiapin]]
Obat antipsikotik yang digunakan secara klinis tercantum di bawah ini menurut golongan obat. Tinjauan tahun 2013 menyatakan bahwa pembagian antipsikotik menjadi generasi pertama dan kedua mungkin tidak akurat.<ref name = "Leucht_2013">{{cite journal | vauthors = Leucht S, Cipriani A, Spineli L, Mavridis D, Orey D, Richter F, Samara M, Barbui C, Engel RR, Geddes JR, Kissling W, Stapf MP, Lässig B, Salanti G, Davis JM | s2cid = 32085212 | title = Comparative efficacy and tolerability of 15 antipsychotic drugs in schizophrenia: a multiple-treatments meta-analysis | journal = Lancet | volume = 382 | issue = 9896 | pages = 951–62 | date = September 2013 | pmid = 23810019 | doi = 10.1016/S0140-6736(13)60733-3 }}</ref>
 
*Catatan:
 
''a : menunjukkan obat yang tidak lagi (atau tidak pernah) dipasarkan di negara-negara berbahasa Inggris.''
 
''b : menunjukkan obat yang tidak lagi (atau tidak pernah dipasarkan sejak awal) di Amerika Serikat. Beberapa antipsikotik tidak ditempatkan dengan pasti di kelas generasi pertama atau generasi kedua.''
 
''c : menunjukkan obat yang telah ditarik dari peredaran di seluruh dunia.''
 
===Generasi pertama (tipikal)===
====Butirofenon====
*[[Benperidol]] (b)
*[[Bromperidol]] (a)
*[[Droperidol]] (b)
*[[Haloperidol]]
*[[Moperon]] (dihentikan) (a)
*[[Pipamperon]] (dihentikan) (a)
*[[Timiperon]] (a)
 
====Difenilbutilpiperidina====
*[[Fluspirilena]] (b)
*[[Penfluridol]] (b)
*[[Pimozida]]
 
====Fenotiazin====
*[[Asepromazin]] (a) — sering digunakan dalam pengobatan hewan.
*[[Klorpromazin]]
*[[Siamemazin]] (a)
*[[Diksirazin]] (a)
*[[Flufenazin]]
*[[Levomepromazin]] (b)
*[[Mesoridazin]] (dihentikan) (a)
*[[Perazin]]
*[[Perisiazin]] (b)
*[[Perfenazin]]
*[[Pipotiazin]] (b)
*[[Proklorperazin]]
*[[Promazin]] (dihentikan)
*[[Prometazin]]
*[[Protipendil]] (a)
*[[Tioproperazin]] (hanya tersedia di negara berbahasa Inggris yaitu Kanada) (b)
*[[Thioridazin]] (dihentikan)
*[[Trifluoperazin]]
*[[Triflupromazin]] (dihentikan) (a)
 
====Tioksantena====
*[[Klorprotiksen]] (a)
*[[Kopentiksol]]
*[[Flupentiksol]] (b)
*[[Tiotiksen]]
*[[Zuklopentiksol]] (b)
 
===Diperdebatkan/tidak diketahui===
Kategori ini untuk obat-obatan yang disebut sebagai generasi pertama dan kedua, tergantung pada literatur yang digunakan.
====Benzamida====
*[[Sulpirida]] (b)
*[[Sultoprida]] (a)
*[[Veraliprida]] (a)
====Trisiklik====
*[[Karpipramin]] (a)
*[[Klokapramin]] (a)
*[[Klorotepin]] (a)
*[[Klotiapin]] (b)
*[[Loksapin]]
*[[Mosapramin]] (a)
====Lainnya====
*[[Molindona]] (c)
 
===Generasi kedua (atipikal)===
====Benzamida====
*[[Amisulprida]] (b) – Antagonis dopamin selektif. Dosis yang lebih tinggi (lebih dari 400 mg) bekerja pada reseptor dopamin pascasinaptik yang mengakibatkan penurunan gejala positif skizofrenia, seperti psikosis. Namun, dosis yang lebih rendah bekerja pada autoreseptor dopamin, yang mengakibatkan peningkatan transmisi dopamin, sehingga memperbaiki gejala negatif skizofrenia. Dosis amisulprida yang lebih rendah juga terbukti memiliki efek [[antidepresan]] dan [[anksiolitik]] pada pasien non-[[skizofrenia]], yang menyebabkan penggunaannya pada [[distimia]] dan [[gangguan kecemasan sosial|fobia sosial]].
*[[Nemonaprida]] (a) – Digunakan di Jepang.
*[[Remoksiprida]] (c) – Memiliki risiko menyebabkan [[anemia aplastik]], sehingga ditarik dari pasaran di seluruh dunia. Obat ini juga ditemukan memiliki potensi yang relatif rendah (hampir tidak ada) untuk menyebabkan hiperprolaktinemia dan gejala ekstrapiramidal, yang kemungkinan besar disebabkan oleh ikatannya yang relatif lemah dengan reseptor D<sub>2</sub>, dan karenanya disosiasi yang cepat dari reseptor D<sub>2</sub>.<ref name=atyp>{{cite journal | vauthors = Seeman P |title=Atypical Antipsychotics: Mechanism of Action |journal=Focus |date=January 2004 |volume=2 |issue=1 |pages=48–58 |doi=10.1176/foc.2.1.48 |url=https://focus.psychiatryonline.org/doi/full/10.1176/foc.2.1.48 }}</ref>
*[[Sultoprida]] – Antipsikotik atipikal dari golongan kimia benzamida yang digunakan di Eropa, Jepang, dan Hong Kong untuk pengobatan skizofrenia. Obat ini diluncurkan oleh Sanofi-Aventis pada tahun 1976. Sultoprida bekerja sebagai antagonis reseptor D<sub>2</sub> dan D<sub>3</sub> yang selektif.
 
====Benzisoksazol/benzisotiazol====
*[[Iloperidon]] – Disetujui oleh [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|FDA AS]] pada tahun 2009, obat ini cukup dapat ditoleransi dengan baik meskipun [[hipotensi]], [[pusing]], dan somnolensi merupakan efek samping yang sangat umum. Namun, belum menerima persetujuan regulasi di negara lain.
*[[Paliperidon]] – Metabolit aktif utama risperidon yang disetujui pada tahun 2006.
*[[Perospiron]] (a) – Memiliki insiden efek samping ekstrapiramidal yang lebih tinggi dibandingkan antipsikotik atipikal lainnya.<ref name = "CNS Drugs">{{cite journal | vauthors = Onrust SV, McClellan K | title = Perospirone | journal = CNS Drugs | volume = 15 | issue = 4 | pages = 329–37; discussion 338 | year = 2001 | pmid = 11463136 | doi = 10.2165/00023210-200115040-00006 | s2cid = 262520276 }}</ref>
*[[Risperidon]] – Dosis terbagi direkomendasikan hingga titrasi awal selesai, saat obat dapat diberikan sekali sehari. Digunakan di luar label untuk mengobati [[sindrom Tourette]] dan [[gangguan kecemasan]].
*[[Ziprasidon]] – Disetujui pada tahun 2004<ref>{{cite journal | vauthors = Nemeroff CB, Lieberman JA, Weiden PJ, Harvey PD, Newcomer JW, Schatzberg AF, Kilts CD, Daniel DG | title = From clinical research to clinical practice: a 4-year review of ziprasidone | journal = CNS Spectrums | volume = 10 | issue = 11 Suppl 17 | pages = 1–20 | date = November 2005 | pmid = 16381088 | doi = 10.1017/S1092852900019842 | s2cid = 26738197 }}</ref> untuk mengobati gangguan bipolar. Efek sampingnya meliputi interval QT yang memanjang di jantung, yang dapat berbahaya bagi pasien dengan penyakit jantung atau mereka yang mengonsumsi obat lain yang memperpanjang interval QT.
*[[Lurasidon]] – Disetujui oleh FDA AS untuk skizofrenia dan depresi bipolar, dan untuk digunakan sebagai pengobatan skizofrenia di Kanada.
 
====Butirofenon====
*[[Melperon]] (a) – Hanya digunakan di beberapa negara Eropa. Tidak ada negara berbahasa Inggris yang telah melisensikannya hingga saat ini.
*[[Lumateperon]]
 
====Trisiklik====
*[[Asenapin]] – Dari golongan dibenzo-oksepino pirola, dari antipsikotik atipikal. Digunakan untuk pengobatan skizofrenia dan mania akut yang terkait dengan gangguan bipolar.
*[[Klozapin]] – Dari golongan dibenzodiazepin dari antipsikotik atipikal. Penggunaannya memerlukan pemantauan laboratorium rutin dari [[hitung darah lengkap]] setiap satu hingga empat minggu karena risiko [[agranulositosis]]. Obat ini memiliki kemanjuran yang tak tertandingi dalam pengobatan skizofrenia yang resistan terhadap pengobatan.
*[[Olanzapin]] – Dari golongan teienobenzodiazepin, dari antipsikotik atipikal. Digunakan untuk mengobati gangguan psikotik termasuk skizofrenia, episode [[mania|manik]] akut, dan pemeliharaan [[gangguan bipolar]]. Digunakan sebagai tambahan untuk terapi antidepresan, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan [[fluoksetin]] sebagai Symbyax.
*[[Kuetiapin]] – Dari golongan dibenzotiazepin, antipsikotik atipikal. Digunakan terutama untuk mengobati gangguan bipolar dan skizofrenia. Juga digunakan dan dilisensikan di beberapa negara (termasuk Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat) sebagai tambahan terapi antidepresan pada pasien dengan gangguan depresi mayor. Ini adalah satu-satunya antipsikotik yang menunjukkan kemanjuran sebagai monoterapi untuk pengobatan [[gangguan depresi mayor]] dan gangguan bipolar (hanya mengobati perubahan suasana hati campuran). Secara tidak langsung berfungsi sebagai penghambat penyerapan kembali norepinefrin melalui metabolit aktifnya, yakni norkuetiapin.
*[[Zotepin]] (a) – Dari golongan dibenzotiepin, antipsikotik atipikal, yang diindikasikan untuk skizofrenia akut dan kronis. Obat ini masih digunakan di Jepang, dan juga pernah digunakan di Jerman tetapi dihentikan.
 
====Lainnya====
*[[Blonanserin]] – Disetujui oleh PMDA pada tahun 2008. Digunakan di Jepang dan Korea Selatan.
*[[Pimavanserin]] – Antagonis reseptor 5-HT<sub>2A</sub> selektif yang disetujui untuk pengobatan psikosis [[penyakit Parkinson]] pada tahun 2016.
*[[Sertindol]] (b) – Dikembangkan oleh perusahaan farmasi Denmark, H. [[Lundbeck]]. Seperti antipsikotik atipikal lainnya, obat ini diyakini memiliki aktivitas antagonis pada reseptor dopamin dan serotonin di otak.
 
===Generasi ketiga===
Antipsikotik generasi ketiga dikenal menunjukkan agonis parsial reseptor D<sub>2</sub><ref>{{cite journal |last=Winans |first=Elizabeth |date=2003-12-01 |title=Aripiprazole |url=https://academic.oup.com/ajhp/article/60/23/2437/5143288 |journal=American Journal of Health-System Pharmacy |language=en |volume=60 |issue=23 |pages=2437–2445 |doi=10.1093/ajhp/60.23.2437 |pmid=14686220 |issn=1079-2082}}</ref> yang berbeda dengan antagonisme reseptor D<sub>2</sub> dan 5HT-<sub>2A</sub> dari antipsikotik generasi kedua (atipikal) dan antagonisme D<sub>2</sub> dari antipsikotik generasi pertama (tipikal).<ref name=":0">{{cite journal |vauthors=Mailman RB, Murthy V |date=2010 |title=Third generation antipsychotic drugs: partial agonism or receptor functional selectivity? |journal=Current Pharmaceutical Design |volume=16 |issue=5 |pages=488–501 |doi=10.2174/138161210790361461 |pmc=2958217 |pmid=19909227}}</ref>
====Benzisoksazole/benzisotiazol====
*[[Lumateperon]] – Pada bulan Desember 2019, lumateperon, agonis parsial reseptor D<sub>2</sub> presinaptik dan antagonis reseptor D<sub>2</sub> postsinaptik, menerima persetujuan global pertamanya di AS untuk pengobatan skizofrenia pada orang dewasa.<ref>{{cite web |title=Caplyta (lumateperone) FDA Approval History |url=https://www.drugs.com/history/caplyta.html |access-date=2022-11-20 |website=Drugs.com |language=en}}</ref> Pada tahun 2020 dan 2021, FDA menyetujui untuk episode depresi yang terkait dengan gangguan bipolar I atau II pada orang dewasa, sebagai monoterapi dan sebagai terapi tambahan dengan [[litium]] atau [[asam valproat]].
 
====Fenilpiperazina/kuinolon/benzoksazinon====
*[[Aripiprazol]] - Agonis parsial pada reseptor D<sub>2</sub>. Dianggap sebagai antipsikotik generasi ketiga yang prototipikal.<ref>{{cite journal |vauthors=Swainston Harrison T, Perry CM |year=2004 |title=Aripiprazole: a review of its use in schizophrenia and schizoaffective disorder |journal=Drugs |volume=64 |issue=15 |pages=1715–36 |doi=10.2165/00003495-200464150-00010 |pmid=15257633}}</ref>
*[[Aripiprazol lauroksil]] – Versi aripiprazol yang bekerja lama untuk injeksi.
*[[Brekspiprazol]] – Agonis parsial reseptor D<sub>2</sub>, penerus aripiprazol.
*[[Brilroksazin]] – Agonis parsial D<sub>2/3/4</sub> dan 5-HT<sub>1A</sub> serta antagonis 5-HT<sub>2A/2B/7</sub>
*[[Kariprazin]] – Agonis parsial D<sub>2/3</sub> yang lebih menyukai D<sub>3</sub>.
 
====Agonis muskarinik====
*[[Ksanomelin/trospium klorida]]
 
==Referensi==
{{Reflist}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* "Antipsychotic drug." ''Britannica Library'', Encyclopædia Britannica, 5 Apr. 2013. https://e-resources.perpusnas.go.id:2180/levels/adults/article/antipsychotic-drug/487567 Accessed 27 Jul. 2018.
* Sadock, Benyamin James & Virginia Alcott Sadock (Editor). ''Kaplan & Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry.'' Seventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins. 2000.
{{Commonscat|Antipsychotic drugs|{{PAGENAME}}}}
{{major drug groups}}
[[Kategori:Psikiatri]]
[[Kategori:Antipsikotik]]
[[Kategori:Obat]]
{{Farmasi-stub}}