Don Bosco Selamun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(33 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{fanpov}}
{{Infobox Journalist
| name = Don Bosco Selamun
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image = DonBoscoSelamun.JPG -->| birthname = Selamun Yoanes Bosco
|
▲|birthdate = {{birth date and age|1958|4|21}}
| residence =
▲|birthplace = {{flagicon|Indonesia}} [[Bonda]], [[Manggarai]], [[Flores]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]
| deathdate = ▼
| deathplace = ▼
▲|deathdate =
▲|deathplace =
| yearsactive = ▼
▲|occupation = [[Pemimpin Redaksi]], [[Jurnalis]]
| party = {{Parpolicon|PDIP}}
▲|yearsactive =
| spouse =
| children =
| parents =
| website = http://www.donboscoselamun.com▼
| twitter = ▼
| signature = ▼
▲|website = http://www.donboscoselamun.com
▲|twitter =
▲|signature =
}}
'''Don Bosco Selamun''' atau Selamun Yoanes Bosco atau biasa dikenal dengan DBS sesuai inisial namanya
== Kisah Masa Kecil ==
DBS terlahir sebagai anak kampung. Jauh, di sebuah kampung yang berhawa sejuk, Bonda, di Manggarai Flores, Nusa Tenggara Timur. Sebagai anak petani di pelosok. Sebagai anak kampung, DBS terbiasa dengan keadaan yang serba jauh dari kecukupan, jauh dari akses sekolah, tempat ibadah, apalagi tempat belanja dan hiburan. Jangankan mall, untuk pergi ke pasar saja, DBS sebagaimana orang-orang di kampung, harus berjalan kaki sejauh 9
Sewaktu keluarganya memutuskan dirinya harus melanjutkan pendidikan di SMP Seminari Pius
==
DBS memulai
24 November 2016, Don Bosco Selamun, salah satu tokoh utama yang membangun industri televisi berita di Indonesia, akhirnya harus mengucapkan selamat berpisah kepada Beritasatu News Channel, yang selama lima tahun mendapat polesan sang maestro dan tumbuh menjadi salah satu sumber berita video yang disegani di tanah air.
Baris 39 ⟶ 38:
Teladan ini menular kepada semua jajaran di bawahnya, sehingga reporter dan kameramen bertugas dengan bangga dan tanpa ragu meskipun brand yang mereka wakili ketika itu belum dikenal luas oleh masyarakat dan narasumber.
Selain itu, Don Bosco punya keluwesan bersikap yang membuatnya tetap difungsikan sebagai pewarta berita di luar tugasnya sebagai pemimpin redaksi. Dia tidak segan mengamati dan memberi saran bagi mereka yang baru pertama kali tampil di depan kamera. Namun dia juga menempatkan diri sebagai news anchor papan atas yang disegani sehingga dari menteri, pimpinan KPK sampai presiden bisa lebih dari sekali tampil di program yang membawa inisial namanya: "DBS to the Point".<ref
DBS kembali ke [[Metro TV]], kembali ke rumah lamanya sebagai Pemimpin Redaksi setelah terakhir meninggalkan jabatan itu satu dekade lalu. Membidani lagi tugasnya, dimana ia pernah menjadi pemimpin televisi itu saat melewati peliputan bencana tsunami dan
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Timur]]
|