Kabupaten Cianjur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 55:
}}
 
'''Kabupaten Cianjur''' ({{Lang-su|[[aksara Sunda]]: {{sund|ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ}}}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di bagian barat dan selatan provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya berada di kecamatan [[Cianjur, Cianjur|Cianjur]]. Kabupaten Cianjur merupakan kabupaten terluas kedua di [[Jawa|Pulau Jawa]] setelah [[Kabupaten Sukabumi]]. Wilayah barat laut Kabupaten ini meliputi, Kecamatan [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Pacet, Cianjur|Pacet]], [[Sukaresmi, Cianjur|Sukaresmi]] dan [[Cugenang, Cianjur|Cugenang]] yang merupakan bagian dari kawasan Metropolitan [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabekjur]] atau [[Jabodetabekpunjur]], yang disahkan dalam [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Peraturan Presiden]] [http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTR-KSN&n=Substansi-RTR-KSN&id=9 Nomor 54 tahun 2008] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170828150000/http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTR-KSN&n=Substansi-RTR-KSN&id=9 |date=2017-08-28 }}. Kabupaten Cianjur berbatasan dengan [[Kabupaten Bogor]], dan [[Kabupaten Purwakarta]] di sebelah Utara, kemudian [[Kabupaten Purwakarta]], [[Kabupaten Bandung]], [[Kabupaten Bandung Barat]], dan [[Kabupaten Garut]] di sebelah Timur, dan [[Samudra Hindia]] di sebelah Selatan, serta [[Kabupaten Sukabumi]] dan [[Kabupaten Bogor]] di sebelah Barat.
 
== Geografi ==
Baris 76:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Regent van Tjiandjoer en zijn echtgenote voor hun huis in een auto van het merk Opel TMnr 60019212.jpg|jmpl|250px|ki|''[[bupati|Regent]]'' Cianjur dan isterinya naik mobil di depan kediaman mereka pada tahun 1920-an]]
 
Catatan tertua tentang nama Cianjur muncul dalam Register Harian (Dagh Register) Kastil Batavia pada masa VOC, tertanggal 20 Januari 1678. Namun demikian nama yang tertulis adalah "Santoir" beserta dengan "Simapack". Para sejarwan menafsirkan bahwa kedua nama tempat tersebut berasosiasi atau merupakan pelafalan Belanda dari wilayah yang dibatasi dengan sungai Cianjur dan Cimapag.<ref>{{Cite web|date=2023-12-17|title=Kemunculan Awal Nama Cianjur dalam Laporan VOC – iNurwansah|url=https://inurwansah.my.id/2023/12/17/kemunculan-awal-nama-cianjur-dalam-laporan-voc/|language=id|access-date=2024-09-11}}</ref>
 
Pemukiman di sekitar kecamatan Cianjur saat ini pertama kali dibuka oleh Raden Jayasasana, putra Aria Wangsa Goparana yang berasal dari [[Kerajaan Talaga Manggung|Talaga]] (sekarang [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]] selatan) dan masih keturunan Sunan Talaga. Di abad ke-17, ia membawa 100 cacah (rakyat) yang ditugaskan oleh Sultan Sepuh I dari [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]] untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul (sekarang [[Cikalongkulon, Cianjur|Cikalongkulon]]). Dikarenakan Cirebon saat itu merupakan vasal dari [[Kesultanan Mataram|Mataram]], Jayasasana ditugaskan menjaga wilayah barunya dari kemungkinan serbuan [[Kesultanan Banten|Banten]] yang bermusuhan dengan Mataram. Ia kemudian berhasil menahan serangan Banten terhadap mempertahankan wilayahnya sehingga ia dianugerahi gelar panglima ''Wira Tanu''. Sehingga Jayasasana akhirnya dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu. Sementara itu Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang (berarti lautan jernih) di [[Kabupaten Subang|Subang]] dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu nagari tempat pemukiman rakyat Jayasasana.