Asimilasi (sosial): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan suntingan berniat baik oleh Dimas Ario Sumilih (bicara)(✨) Tag: Pembatalan |
||
(47 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambiginfo
'''Asimilasi''' adalah pembauran
Hasil dari proses asimilasi yaitu
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
* Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri
Faktor pendorong▼
== Faktor-faktor ==
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.▼
▲=== Faktor pendorong ===
Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain faktor [[toleransi]], kesamaan kepentingan [[ekonomi]], [[simpati]] terhadap budaya lain dan [[amalgamasi]].<ref>{{cite book|year=2019|url=http://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?inline=1|title=Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi|publisher=Aura Publisher|isbn=978-623-211-107-3|page=87|authors=Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari}}</ref> Toleransi yang menghasilkan asimilasi dapat terjadi jika kelompok minoritas mampu menghilangkan identitasnya, sedangkan kelompok mayoritas mampu menerima kelompok minoritas sebagai bagian baru dari kelompoknya.{{Sfn|Rahman|2011|p=8}}
=== Faktor penghalang ===▼
▲Faktor-faktor umum yang
* Kelompok yang terisolasi atau [[Alienasi|terasing]] (biasanya kelompok minoritas)▼
* Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi▼
▲Faktor penghalang
* Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan▼
* Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya▼
▲Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
* Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut▼
▲Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
* Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan▼
▲Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
* Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa▼
▲Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
▲Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
== Tingkatan ==
▲Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
Masyarakat [[majemuk]] merupakan masyarakat yang paling utama menjadi tujuan dari asimilasi. Latar belakang kehidupan yang berbeda-beda membuat proses asimilasi mencapai tahap yang berbeda-beda pada masyarakat yang berbeda. Perbedaan ini menjadikan asimilasi tidak dapat dilakukan secara menyeluruh dalam seluruh aspek kebudayaan yang berlaku.{{Sfn|Rahman|2011|p=9}} Asimilasi yang tidak sempurna terjadi karena masyarakat memiliki kebudayaan dan [[identitas]] yang selalu berusaha untuk dipertahankan beradaannya.{{Sfn|Rahman|2011|p=9-10}}
▲Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
== Lihat pula ==
Baris 33:
* [[Akulturasi]]
* [[Komunikasi]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
# {{cite book|last=Rahman, M.T.|first=|date=|year=2011|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/11819/1/Glosari%20Teori%20Sosial%20%28Baik%29.pdf|title=Glosari Teori Sosial|location=Bandung|publisher=Ibnu Sina Press|isbn=978-602-99802-0-2|pages=|ref={{sfnref|Rahman|2011}}|url-status=live}}
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Hubungan mayoritas–minoritas]]
[[Kategori:Asimilasi budaya]]
[[Kategori:Budaya]]
[[Kategori:Etnik dalam politik]]
{{sosial-stub}}
|