Inggit Garnasih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Lihat juga: Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(36 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| birth_name = Inggit Garnasih
| birth_date = {{birth date|1888|02|17}}
| birth_place = [[Kamasan, Banjaran, Bandung|Kamasan, Banjaran]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], [[
| death_date = {{death date and age|1984|4|13|1888|2|17}}
| death_place = [[Bandung]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| spouse =
* {{marriage|Haji Sanoesi|1916|1923}}
* {{marriage|[[Soekarno]]|1923|1943}}
}}
| children = {{Plainlist|
* Ratna Djuami (anak angkat)
* Kartika Uteh (anak angkat)
}}
| relatives = [[Asmara Hadi]] (anak menantu angkat)<br>Tito Zeni Asmara Hadi (cucu angkat)<br>Yusuf Khyber Siddik Hasnoputro (cucu angkat)<br>[[Ashanty|Ashanty Hastuti]] (cucu angkat)
| father = Arjipan
| mother = Amsi
}}
'''Inggit Garnasih''' ({{lahirmati|[[Kamasan, Banjaran, Bandung]], [[Jawa Barat]]|17|2|1888|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|13|4|1984}})<ref name="kompas">[http://oase.kompas.com/read/2011/12/22/20250416/Happy.Salma.Jiwai.Peran.Inggit.Garnasih Happy Salma Jiwai Peran Ingit Ganarsih] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120115020202/http://oase.kompas.com/read/2011/12/22/20250416/Happy.Salma.Jiwai.Peran.Inggit.Garnasih |date=2012-01-15 }}, KOMPAS Daring, 23 Desember 2011.</ref> adalah istri kedua [[Soekarno]], [[presiden]] pertama [[Republik Indonesia]]. Mereka menikah pada 24 Maret 1923 di rumah orang tua Inggit di Jalan Javaveem, [[Bandung]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/kisah-istri-terkasih-sukarno-inggit-garnasih-cmBY|title=Kisah Istri Terkasih Sukarno, Inggit Garnasih|last=Raditya|first=Iswara N.|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-01-01|archive-date=2019-01-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20190102053424/https://tirto.id/kisah-istri-terkasih-sukarno-inggit-garnasih-cmBY|dead-url=no}}</ref> Pernikahan mereka dikukuhkan dengan ''Soerat Keterangan Kawin No. 1138'' tertanggal 24 Maret 1923, bermaterai 15 [[sen]], dan ber[[bahasa Sunda]]. Inggit dan Soekarno bercerai di Pegangsaan Timur 56 yang disaksikan oleh Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H. Mas Mansur.<ref>{{Cite journal|last=Sianipar|first=Wentina Magdalena|date=April 2021|title=Cinta Platonis Seorang Inggit Garnasih|journal=Intisari|pages=52-61}}</ref> Sekalipun bercerai tahun 1942 dan Inggit tetap menyimpan perasaan terhadap Soekarno, termasuk melayat saat Soekarno meninggal. Kisah cinta
== Arti nama ==
Ia terlahir dengan nama ''Garnasih'' saja. Garnasih merupakan singkatan dari kesatuan kata ''Hegar Asih'', dimana Hegar berarti segar menghidupkan dan Asih berarti kasih sayang. Kata ''Inggit'' yang kemudian menyertai di depan namanya berasal dari jumlah uang seringgit.{{cn}} Diceritakan bahwa Garnasih kecil menjadi sosok yang dikasihi teman-temannya. Begitu pula ketika ia menjadi seorang gadis, ia adalah gadis tercantik di antara teman-temannya. Di antara mereka beredar kata-kata, "Mendapatkan senyuman dari Garnasih ibarat mendapat uang seringgit." Banyak pemuda yang menaruh kasih padanya. Rasa kasih tersebut diberikan dalam bentuk uang yang rata-rata jumlahnya seringgit. Itulah awal muda sebutan ''Inggit'' yang kemudian menjadi nama depannya.{{cn}}
== Masa kecil ==
Inggit Garnasih lahir di [[Kamasan, Banjaran, Bandung|Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung]],
==Keturunan==
Inggit Garnasih dan [[Soekarno]] mengadopsi 2 orang anak, antara lain:
* Ratna Djuami (4 Mei 1923 – 23 Juni 2013), anak dari Sumarta dan Muntarsih, kakak Inggit. Diadopsi pada bulan Juni 1923. Dia menikah dengan [[Asmara Hadi]] (8 September 1914 – 3 September 1976), anggota MRPS sampai tahun 1966. Mereka memiliki 7 orang anak.<ref name=https://bpsnt-bandung.blogspot.com/2017/09/riwayat-perjuangan-inggit-garnasih.html?m=1/>
* Kartika Uteh (l. 28 Februari 1928), anak dari Atmo Sudirdjo, seorang juru ukur. Diadopsi pada tahun 1934. Dia menikah dengan M. Uteh Riza Yahya, mantan Humas [[PSSI]]. Mereka memiliki 6 orang anak.<ref name=https://bpsnt-bandung.blogspot.com/2017/09/riwayat-perjuangan-inggit-garnasih.html?m=1/>
== Pandangan masyarakat ==
[[Berkas:Inggit Garnasih.jpg|jmpl|Inggit Garnasih]]
Inggit Garnasih merupakan sosok pahlawan yang sebenarnya memiliki jasa yang sangat besar untuk kemerdekaan Indonesia, bagaimana tidak, Inggit Garnasih lah yang selalu setia mendampingi Soekarno dimasa-masa sulitnya, akan tetapi namanya tak pernah disebut dalam buku pelajaran.
Bahkan satu-satunya permohonannya kepada negara, tempat untuk memakamkan jasadnya, tetapi itu pun ditolak. Satu-satunya permohonannya tapi ditolak pula sungguh menyedihkan. Namun deritanya tidak sampai di situ. Masih ada yang lebih memilukan. Yakni walaupun jasanya besar, sampai hari ini, 39 tahun setelah ia meninggal, ia tak kunjung diberikan gelar pahlawan nasional padahal sudah berulang kali diusulkan .
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Soekarno
* Dalam FTV ''Ketika Bung di Ende'' (2013), Inggit Garnasih diperankan oleh [[Paramitha Rusady]].
== Referensi ==
Baris 33 ⟶ 49:
=== Rujukan ===
* Nuryati, Reni dkk. 2007. ''Istri-Istri Sukarno''. Ombak: Yogyakarta.
* Pramukti Adhi Bhakti (2022) "[https://writingthon.id/pustaka/Inggit%20Garnasih:%20Lahir%20hingga%20Wafat Inggit Garnasih : Lahir hingga Wafat]"
== Lihat juga ==
Baris 45 ⟶ 62:
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]
|