Sukmawati Soekarnoputri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{pp-semi-indef|expiry=11:03, 3 Mei 2018|small=yes}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan akademis) -->
|name = Sukmawati Soekarnoputri
|honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan akademis) -->
|image = Sukmawati Sukarnoputri (2024).jpg
|imagesize =
|smallimage =
|caption = Sukmawati Sukarnoputri (2024)
|order =
|office =
Baris 25:
|governor-general =
|governor_general =
|succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|predecessor =
|successor =
Baris 49 ⟶ 48:
|majority2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
|birth_date = {{birthdate and age|1951|10|26}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
Baris 55 ⟶ 54:
|restingplacecoordinates =
|birthname = Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri
|nationality =
|party =
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = {{marriage|[[Mangkunegara IX|KGPAA Mangkunegara IX]]|1974|1984|end=div}} {{marriage|Muhammad Hilmy|1989|2018|end=meninggal}}<ref>{{cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211023103507-20-711271/profil-sukmawati-soekarnoputri-yang-pindah-agama-ke-hindu |title=Profil Sukmawati Soekarnoputri yang Pindah Agama ke Hindu |last= |first= |date= |website=cnnindonesia.com|publisher= |access-date=5 November 2024|quote=}}</ref>
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations = [[Mangkunegara X|KGPAA Mangkunegara X]] (anak tiri)
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3, termasuk [[Paundrakarna|GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara]]
|parents = [[Soekarno]]<br />[[Fatmawati]]
|residence =
Baris 74 ⟶ 73:
== Pendidikan ==
[[File:Sukarno and family, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat 240.jpg|jmpl|Soekarno dan keluarganya pada tahun 1952. Searah jarum jam dari tengah: [[Soekarno]], Sukmawati, [[Fatmawati]], [[Guruh Soekarnoputra|Guruh]], [[Megawati]], [[Guntur Soekarnoputra|Guntur]], dan [[Rachmawati]]]]
Sukmawati mengawali pendidikan formalnya di [[Sekolah Rakyat]] (SR) dan tamat tahun 1964. Ia melanjutkan pendidikannya Akademi Tari di LPKJ, Jakarta, tahun 1970-1974 hingga kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas [[Ilmu sosial|Ilmu Sosial]] dan Politik (Fisip), Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, sejak tahun 2003.
== Karier politik ==
Pada tahun 1998, ia mendirikan dan menghidupkan kembali [[Partai Nasional Indonesia]] dengan nama PNI Soepeni.<ref>{{
Pada tahun 2011, ia menuliskan kesaksian sejarah terkait dengan kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku yang berjudul ''Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto''. Buku ini mengungkapkan kisah hidup Sukmawati sejak dilahirkan di Istana merdeka dan menceritakan kesaksian sejarahnya terkait kudeta yang dialami [[Soekarno]] pada tahun 1965–1967.
Sukmawati meyakini adanya kudeta yang dilakukan oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto (saat itu, yang kemudian menjadi Presiden Soeharto menggantikan Bung karno) bersama anggota-anggota militer lainnya dengan menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966. Dalam pengakuannya, Sukmawati mengaku tidak akan memaafkan Soeharto karena telah melakukan pelanggaran HAM pasca peristiwa 1965.<ref>{{
== Kehidupan pribadi ==
Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota [[Kadipaten Mangkunegaran]] yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma (sekarang Adipati Mangkunegara). Di kemudian Hari Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar [[Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX]]. Beberapa tahun kemudian, ia dan Sujiwa Kusuma memutuskan untuk cerai. Pada 26 Oktober 2021, Sukmawati menjalani ritual pindah agama ke [[Hindu]] mengikuti agama neneknya, [[Ida Ayu Nyoman Rai]] di Bali.<ref>{{cite news |title=Sukmawati Soekarnoputri Akan Jalani Ritual Pindah Agama dari Islam ke Hindu |url=https://kumparan.com/kumparannews/sukmawati-soekarnoputri-akan-jalani-ritual-pindah-agama-dari-islam-ke-hindu-1wlqNhuACXm/3 |access-date=23 Oktober 2021 |agency=[[Kumparan.com]]}}</ref><ref>{{
== Kontroversi ==
Baris 98 ⟶ 97:
|source = "Ibu Indonesia"
}}
Pada 2 April 2018, Sukmawati membacakan puisi yang membandingkan azan dengan kidung wanita, juga konde dengan cadar. Puisi tersebut berjudul "Ibu Indonesia", dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di [[Indonesia Fashion Week]] 2018. Pengurus PA 212 [[Kapitra Ampera]] mengatakan bahwa dugaan pelanggaran [[penistaan agama]]. Ampera yang juga merupakan pengacara [[Muhammad Rizieq Shihab|Habib Rizieq Shihab]], menyebut "ada (dugaan kuat) mendiskreditkan agama. Azan itu panggilan ibadah." Sukmawati sekali lagi membantah tuduhan ini, menyebut bahwa karya puisinya "nggak ada SARA-nya." Sukmawati menganggap bahwa ibu-ibu di Indonesia Timur tidak mengetahui syariat.<ref>{{Cite
== Referensi ==
Baris 111 ⟶ 110:
{{DEFAULTSORT:Soekarnoputri, Sukmawati}}
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia Marhaenisme]]
[[Kategori:Soekarno]]
▲[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama
|