Khuddakanikāya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bedakan|Khuddakapāṭha}}{{Infobox sastra Pali|type=[[Tripitaka Pali|Kitab kanonis]]|parent=[[Suttapiṭaka]]|children=[[Khuddakapāṭha]]; [[Dhammapada]]; [[Udāna]]; [[Itivuttaka]]; [[Suttanipāta]]; [[Vimānavatthu]]; [[Petavatthu]]; [[Theragāthā]]; [[Therīgāthā]]; [[Apadāna]]; [[Buddhavaṁsa]]; [[Cariyāpiṭaka]]; [[Jātaka]]; [[Niddesa]]; [[Paṭisambhidāmagga]]; [[Nettipakaraṇa]]; [[Peṭakopadesa]]; [[Milindapañha]]|abbrev=KN|title=Khuddakanikāya|sc=pitaka/sutta/minor/kn}}
{{Tripitaka Pali|sutta}}
{{Buddhisme Theravada}}
Baris 14:
=== Kitab awal dan belakangan ===
Terkait penanggalan berbagai kitab dalam Khuddakanikāya, Oliver Abeynayake mencatat bahwa:
{{Blockquote|Khuddaka Nikāya dapat dengan mudah dibagi menjadi dua strata, yang satu adalah 'kitab awal' dan yang lainnya adalah 'kitab belakangan'. Kitab [[Suttanipāta]], [[Itivuttaka]], [[Dhammapada]], [[Theragāthā]], [[Therīgāthā]], [[Udāna]], dan [[Jātaka (Tripitaka Pali)|Jātaka]] termasuk dalam lapisan 'kitab awal'. Kitab [[Khuddakapāṭha]], [[Vimānavatthu]], [[Petavatthu]], [[Niddesa]], [[Paṭisambhidāmagga]], [[Apadāna]], [[Buddhavaṁsa]], dan [[Cariyāpiṭaka]] dapat dikategorikan dalam lapisan 'kitab belakangan'.<ref>''A textual and Historical Analysis of the Khuddaka Nikaya'' – Oliver Abeynayake Ph. D. , Colombo, First Edition – 1984, hlm. 113.</ref>}}Dalam edisi umum yang dikenali dunia Buddhis modern, kitab Nettipakaraṇa, Peṭakopadesa, dan Milindapañha umumnya dianggap sebagai bagian dari Khuddakanikāya dalam [[Sutta PiṭakaSuttapiṭaka]].<ref>Norman, K.R. ''Pali Literature'', Otto Harrassowitz, Wiesbaden, 1983, hlm. 31, 108-113.</ref>
 
== Daftar isi ==
Baris 38:
# [[Milindapañha]] (termasuk dalam edisi Burma, tetapi tidak dalam edisi Sinhala dan Thailand)
 
Bagian pendahuluan dalam kitab Sumaṅgalavilāsinī, sebuah [[kitab komentar]] untuk [[Dīgha NikāyaDīghanikāya]] yang disusun pada abad ke-4 atau ke-5 oleh [[Buddhaghosa]] berdasarkan komentar-komentar terdahulu yang sudah tidak ada lagi, menyebutkan bahwa para biksu penghafal Dīgha mencantumkan 2-12 kitab dalam ''nikāya'' ini, sementara para biksu penghafal [[Majjhima NikāyaMajjhimanikāya]] mencantumkan 2-15 kitab. Kemudian, ia memberikan daftar isi Kanon yang juga ditemukan dalam pengantar pada kitab-kitab komentar untuk [[Vinaya Piṭaka|Vinaya]] dan [[Abhidhamma Piṭaka|Abhidhamma PitakaAbhidhammapiṭaka]], yang mencantumkan 1-15 kitab untuk ''nikāya'' ini, meskipun ia juga memasukkan klasifikasi alternatif dengan juga memasukkan Vinaya dan Abhidhamma dalam ''nikāya'' ini sehingga kelima ''nikāya'' tersebut merupakan klasifikasi dari keseluruhan Kanon, bukan hanya Sutta Piṭaka. Berdasarkan daftar ini, para cendekiawan menyimpulkan bahwa 13-15 kitab ditambahkan kemudian, dan 1 kitab ditambahkan kemudian lagi.
 
Kedua [[kitab subkomentar]] yang masih ada, pada bagian tentang biksu penghafal Tripitaka, menjelaskan perbedaan yang tampak di antara para biksu penghafal sebagai perbedaan pendapat perhitungan klasifikasinya, bukan perbedaan mendasar terkait substansinya. Maka, mereka mengatakan bahwa para biksu penghafal Dīgha menganggap 15 kitab sebagai kitab kanonis, namun menghitungnya sebagai bagian dari 10 kitab dan bukan sebagai kitab yang berdiri sendiri. Demikian pula subkomentar yang lebih baru, yang disusun oleh kepala sangha Burma sekitar dua abad lalu, menyatakan bahwa 16 dan 17 kitab dihitung sebagai bagian dari 11 dan/atau 12 kitab.<ref>''Journal of the Pali Text Society'', volume XXVIII</ref>