Marga Mandailing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 9362745 oleh Magadoloktarkonas (bicara) |
|||
(42 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=Agustus 2018}}
Kata [[marga]] di [[Mandailing]] atau [[Mandahiling]] bisa berarti [[clan]] yang berasal dari bahasa [[Sanskrit]], [[varga]] yaitu [[warga]] atau [[warna]]
== Asal Usul ==
Etnis Mandahiling adalah 'suku bangsa' yang mendiami 3 Provinsi di Pulau
Seperti halnya [[orang Arab]] dan [[Tionghoa]], orang Mandailing atau Mandahiling mempunyai pengetahuan mengenai silsilah, yang dalam bahasa Mandailing disebut sebagai ([[Tarombo]] atau [[Tambo]]). Silsilah orang Mandailing bisa mencapai beberapa keturunan sekaligus riwayat nenek moyang mereka. Pada mulanya silsilah sesuatu marga, diriwayatkan turun-temurun secara lisan (tambo atau terombo), kemudian diturunkan secara tertulis. Menurut Abdoellah Loebis yang menulis mengenai asal usul orang Mandailing dalam majalah Mandailing yang diterbitkan di Medan pada awal kurun ke-20: "Yang masih ada memegang tambo turun-turunannya, yaitu marga Lubis dan Nasution, sebagaimana yang sudah dikarang oleh Almarhum Raja Mulya bekas Kuriahoofd (daerah) Aek (Sungai) Nangali..." Ini tidak bermakna marga-marga Mandailing yang lain tidak memelihara silsilah mereka.
Penelitian silsilah marga [[Lubis]] Singengu (keturunan Silangkitang) di Kotanopan dan Lubis Singasoro (keturunan Sibaitang) di Pakantan
Sementara pada umumnya marga [[Nasution]] Sibaroar yang berada di Mandailing Godang merupakan keturunan Si Baroar gelar '''Sutan (Sultan) Di Aru''', dan marga-marga Nasution lainnya, antara lain Nasution Panyabungan, Tambangan, Borotan, Lantat, Jior, Tonga, Dolok, Maga, Pidoli, dan lain-lain, berdasarkan nama dusun masing-masing, yang awalnya memakai sistem matrilineal.
Umumnya marga-marga di Mandailing, kisah asal-usulnya tidak menunjukkan berasal dari Toba, seperti opini yang ditebarkan. Antara lain, [[Batu Bara]], [[Daulae]] dan [[Matondang]] yang berasal dari satu nenek moyang. Tokoh nenek moyang ketiga marga tersebut menurut kisahnya dua orang bersaudara, yakni '''Parmato Sopiak''' dan '''Datu Bitcu Rayo'''. Sekitar Tahun 1560 M, keduanya bersama rombongan berangkat dari [[Batu Bara]], [[Tanjung Balai]] menuju kawasan [[Barumun]]. Di tempat itu, mereka mendirikan kampung bernama Binabo, dan di situlah akhirnya Parmato Sopiak meninggal dunia. (Pada 1981, beberapa tokoh marga Daulae, Matondang dan Batu Bara dari Mandailing telah memugar makam Parmato Sopiak yang terletak dekat desa Binabo di kawasan Barumun.) Kemudian hari, dua putera Parmato Sopiak yang bernama '''Si Lae''' dan '''Si Tondang''' bersama pengikut mereka pindah ke Mandailing Godang, dan mendirikan kampung bernama Pintu Padang. Di situlah, keturunan mereka berkembang dan bermarga Daulae dan Matondang. '''Datu Bitcu Rayo''' kemudian berpindah, dan mendirikan kampung Pagaran Tonga. Di tempat itu, keturunannya berkembang menjadi marga Batu Bara.
Orang-orang Mandailing bermarga [[Rangkuti]] dan pecahannya marga [[Parinduri]], juga tidak mendukung pendapat, yang mengatakan mereka berasal dari [[Toba]]. "...sampai kini tidak seorang pun
== Marga-Marga Mandailing ==
Etnis Mandailing hanya mengenal sekitar belasan marga, antara lain
#[[Lubis]]
#[[Nasution]]
#[[Pulungan]]
#[[Parinduri]]
#[[Lintang]]
#[[Rangkuti]](Ra Kuti)
#[[Mardia]]
#[[Daulay]]
#[[Harahap]]
#[[Dasopang]]
#[[Tanjung]]
#[[Hasibuan]]
#[[Rambe]]
#[[Dalimunthe]]
#[[Batubara]]
Menurut Abdoellah Loebis, marga-marga di Mandailing Julu dan Pakantan adalah seperti berikut: Sinuraya, Ginting, Sembiring, Lubis (yang terbahagi kepada Lubis Huta Nopan dan Lubis Singa Soro), Nasution, Parinduri, Batu Bara, Matondang, [[Daulay]], Nai Monte, Hasibuan, Pulungan.
Marga-marga di Mandailing Godang adalah Nasution yang terbagi kepada Nasution Panyabungan, Tambangan, Borotan, Lantat, Jior, Tonga, Dolok, Maga, Pidoli, dan lain-lain; Lubis, Hasibuan
Menurut Basyral Hamidy Harahap
== Lihat pula ==
Baris 32 ⟶ 45:
* [[Bahasa Mandailing]]
* [[Daftar tokoh Mandailing]]
== Bacaan lanjut ==
Baris 66 ⟶ 78:
|first=Basyral Hamidy
|title=Horja, Adat Istiadat Dalihan Na Tolu
|publisher=PT Grafiti Bandung
|date=1993}}
Baris 87 ⟶ 98:
|publisher=Taushia, Jakarta.
|year=2010}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.mandailing.org
{{Suku Bangsa Batak}}
[[Kategori:Marga
[[Kategori:Kabupaten Mandailing Natal|Marga
[[Kategori:Mandailing]]
|