Periklanan predator: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
Referensi: menambahkan informasi artikel social media 4 peace
Wadaihangit (bicara | kontrib)
menambahkan informasi artikel social media 4 peace
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Periklanan predator''' atau '''pemasaran predator''' didefinisikan sebagai praktik manipulasi kepada kelompok yang rentan seperti anak-anak untuk melakukan transaksi pasar yang tidak menguntungkan melalui eksploitasi yang tidak diungkap atas kerentanan ini. Kerentanan seseorang/populasi mungkin sulit untuk ditentukan, terutama karena kerentanan tersebut bergantung secara kontekstual dan mungkin tidak terjadi pada semua kondisi.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Garrett|first=Dennis E.|last2=Toumanoff|first2=Peter G.|date=2010|title=Are Consumers Disadvantaged or Vulnerable? An Examination of Consumer Complaints to the Better Business Bureau|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1745-6606.2010.01155.x|journal=Journal of Consumer Affairs|language=en|volume=44|issue=1|pages=3–23|doi=10.1111/j.1745-6606.2010.01155.x|issn=1745-6606}}</ref>
{{Inuse}}
 
Kampanye pemasaran predator juga menggunakan pesan palsu dan menyesatkan untuk memaksa orang melakukan [[transaksi asimetris]].<ref>{{Cite web|last=Hotchkiss|first=Gord|date=2023-05-23|title=Deconstructing A Predatory Marketplace|url=https://www.mediapost.com/publications/article/385669/deconstructing-a-predatory-marketplace.html|website=www.mediapost.com|language=en|access-date=2024-12-13}}</ref> Sejarah praktik ini sudah ada sejak periklanan muncul, namun praktik mengerikan ini bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Industri analisis data yang besar telah memungkinkan pemasar untuk mengakses informasi pribadi yang sebelumnya jarang dan tidak dapat diakses, memanfaatkan dan mengoptimalkannya melalui penggunaan algoritma. Beberapa contoh umum saat ini mencakup industri perguruan tinggi yang mencari keuntungan, lembaga keuangan tidak resmi, penargetan mikro politik, dan eksploitasi orang tua/anak. Banyak tindakan hukum telah diambil oleh pemerintahan untuk memitigasi praktik ini dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.<ref name=":2" />
'''Periklanan predator''' atau '''pemasaran predator''' didefinisikan sebagai praktik manipulasi kepada kelompok yang rentan seperti anak-anak untuk melakukan transaksi pasar yang tidak menguntungkan melalui eksploitasi yang tidak diungkap atas kerentanan ini. Kerentanan seseorang/populasi mungkin sulit untuk ditentukan, terutama karena kerentanan tersebut bergantung secara kontekstual dan mungkin tidak terjadi pada semua kondisi.<ref>{{Cite journal|last=Garrett|first=Dennis E.|last2=Toumanoff|first2=Peter G.|date=2010|title=Are Consumers Disadvantaged or Vulnerable? An Examination of Consumer Complaints to the Better Business Bureau|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1745-6606.2010.01155.x|journal=Journal of Consumer Affairs|language=en|volume=44|issue=1|pages=3–23|doi=10.1111/j.1745-6606.2010.01155.x|issn=1745-6606}}</ref>
 
== Kelompok target ==
Iklan predator sebagian besar bergantung pada eksploitasi yang disengajadirencakan terhadapkepada target individu berdasarkan ciri-cirikriteria tertentu, keadaan hidup, atau keanggotaan dalam kelompok tertentu. “Kerentanan” yang diciptakan oleh karakteristik ini bergantung pada konteks, artinya kerentanan tersebut bervariasi antara pasar dan transaksi. Dengan kata lain, individu yang memiliki beberapa atau salah satu dari ciri-cirikriteria tersebut tidak dianggap rentan secara universalumum dalam pasar.<ref name=":1" />
 
Selain itu, tidak semua pemasaran atau iklan yang menargetkan sifat-sifat ini bersifat "predator", karena kondisi praktik tersebut terutama bergantung pada niat pengiklan. Perbedaan ini bisa jadi tidak jelas mengingat kecenderungan alami pemasaran—bahkanpemasaran dalam batasan etika—untukuntuk mengidentifikasi "titik kesulitan" calon konsumen. Meskipun demikian, akan bermanfaat jika kita dapat membedakan bentuk-bentuk kerentanan yang paling umum. Beberapayang carasering eksploitasimenjadi yangtarget paling umumeksploitasi adalah:<ref>{{Cite journal|last=Brenkert|first=George G.|date=1998|title=Marketing and the Vulnerable|url=https://www.jstor.org/stable/41968759|journal=Business Ethics Quarterly|pages=7–20|issn=1052-150X}}</ref>
 
# '''Kerentanan Fisik''', dimana ciri-cirikeadaan biologis atau fisiologis tertentu membuat seseorang cenderung tidak terlibatmenjadi dalamtarget transaksi pasar dari posisi yang wajarpemasaran. Contohnya adalah menargetkan individu yang kelebihan berat badan dengan suplemen penurun berat badan yang tidak efektif, atau mengiklankan perangkat "medis" yang tidak diatur kepada mereka yang menderita penyakit degeneratif atau penyakit menyakitkan lainnya.
# '''Kerentanan Kognitif''', dimana defisiensi kognitif menyebabkan seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami dan memproses iklan yang mungkin manipulatif. Contohnya tidak hanya terbatas pada penyandang disabilitas kognitif, namun juga dapat mencakup iklan yang menargetkan anak di bawah umur atau orang lanjut usia.
# '''Kerentanan Motivasi''', dimana kondisi pribadi tertentu yang luar biasa dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menolak atau menegosiasikan kemajuan pasar tertentu dengan tepat. Contohnya adalah iklan layanan pemakaman yang menaikkan harga kepada orang yang baru saja berduka.<ref>{{Cite web|date=2018-10-31|title=Funeral Rule|url=https://www.ftc.gov/news-events/topics/truth-advertising/funeral-rule|website=Federal Trade Commission|language=en|access-date=2024-12-13}}</ref>
# '''Kerentanan Sosial''', dimana keadaan sosial seseorang sangat meningkatkan kecenderungannya untuk terlibat dalam transaksi yang tidak menguntungkan. Contohnya termasuk pemasaran perguruan tinggi nirlaba.
# '''Kerentanan Emosional''', yaitu keadaan emosi seseorang yang dimanfaatkan oleh pengiklan untuk menjual produk yang konon dapat mengatasi penyakit emosional tersebut. Jalur eksploitasi ini menjadi sangat relevan karena akses pemasar terhadap data pribadi semakin lengkap, dan algoritma menampilkan iklan yang relevan hampir secara bersamaan.
# '''Kerentanan Ekonomi''', dimana keadaan ekonomi seseorang membatasi kemampuan mereka untuk terlibat dalam transaksi pasar alternatif, atau memanfaatkannya dalam skema pemasaran predator. Contohnya pemasaran pinjaman gaji yang berbunga tinggi kepada orang dengan kondisi keuangan tidak stabil yang tidak punya pilihan lain.
 
== Taktik penipuan ==
Baris 18 ⟶ 23:
=== Kelalaian ===
Pernyataan yang dibuat tentang suatu produk atau layanan yang tidak menyertakan informasi material yang relevan dengan klaim yang dibuat. Misalnya, sebuah iklan menyatakan bahwa "uji klinis telah membuktikan efektivitas suatu produk" padahal sebenarnya uji klinis tersebut mengukur efektivitas produk dalam konteks atau metrik yang berbeda dengan yang diiklankan.
 
=== Implikasi ===
Pernyataan yang mungkin benar, tetapi bermaksud untuk mengarahkan konsumen pada kesimpulan yang salah. Hal ini memanfaatkan informasi yang kurang dalam produk atau layanan atau lingkungan kontekstual konsumen.
 
== Akses informasi pribadi ==
 
=== Data pribadi ===
Pemasar menggunakan basis data perusahaan sebagai pendekatan sistematis untuk mengumpulkan, mengonsolidasikan, dan memproses data calon konsumen mereka.<ref>{{Cite web|last=Gillis|first=Alexander|date=2022|title=What is Database Marketing?|url=https://www.techtarget.com/searchcustomerexperience/definition/database-marketing|website=Search Customer Experience|language=en|access-date=2024-12-13}}</ref> Eksploitasi data yang kebanyakan data pribadi akan digunakan untuk kepentingan komersial, terutama melalui iklan yang dipersonalisasi. Data ini dapat berupa jejak digital yang dikumpulkan oleh perusahaan, baik melalui cookie di situs web atau kode pelacak dalam email yang selanjutnya digunakan untuk menyusun profil pengguna. Hal ini memungkinkan penerapan strategi iklan penargetan mikro, seperti iklan yang dirancang khusus untuk kelompok demografis tertentu.<ref name=":0">{{Cite web|last=Zaenudin|first=Ahmad|date=2017-07-12|title=Menjaring Informasi Pribadi Demi Kepentingan Iklan|url=https://tirto.id/menjaring-informasi-pribadi-demi-kepentingan-iklan-cstr|website=tirto.id|language=id|access-date=2024-12-13}}</ref>
 
Strategi ini menghasilkan pendapatan besar bagi perusahaan teknologi, namun sering kali melibatkan pelanggaran privasi pengguna tanpa kompensasi bagi pemilik data. Situasi ini mencerminkan lemahnya perlindungan data di era digital, baik di Indonesia maupun global.<ref name=":0" />
 
=== Penargetan algoritmik ===
Informasi konsumen yang dikumpulkan memungkinkan pengiklan untuk menargetkan iklan kepada individu secara spesifik.<ref>{{Cite journal|last=Evans|first=David S.|date=2009-09|title=The Online Advertising Industry: Economics, Evolution, and Privacy|url=https://www.aeaweb.org/articles?id=10.1257/jep.23.3.37|journal=Journal of Economic Perspectives|language=en|volume=23|issue=3|pages=37–60|doi=10.1257/jep.23.3.37|issn=0895-3309}}</ref> Algoritma yang kompleks, ditambah dengan agregasi data yang sebelumnya terpisah, telah memungkinkan pengiklan untuk menargetkan karakteristik yang makin tepat sasaran serta menarik kesimpulan tentang individu berdasarkan statistik. Salah satu konsekuensi dari hal ini adalah bahwa terdapat informasi yang harusnya terlindungi, seperti hasil kesehatan, ras, atau riwayat keuangan dapat dikumpulkan tanpa ada yang mempermasalahkan.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Crain|first=Matthew|date=2018-01-01|title=The limits of transparency: Data brokers and commodification|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1461444816657096|journal=New Media & Society|language=en|volume=20|issue=1|pages=88–104|doi=10.1177/1461444816657096|issn=1461-4448}}</ref>
 
== Contoh umum ==
 
=== Perguruan tinggi nirlaba ===
Sebuah laporan dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah Amerika Serikat mengungkap praktik penipuan yang meluas di perguruan tinggi nirlaba, sebanyak empat di antaranya terlibat dalam praktik penipuan, sementara kelima belas institusi tersebut diketahui telah membuat pernyataan yang menipu mengenai pendaftaran, prospek pekerjaan, atau biaya kuliah.<ref>{{Cite news|last=Adams|first=Caralee J.|date=2010-08-05|title=GAO Reveals Fraud and Deception at For-Profit Colleges|url=https://www.edweek.org/education/gao-reveals-fraud-and-deception-at-for-profit-colleges/2010/08|newspaper=Education Week|language=en|issn=0277-4232|access-date=2024-12-13}}</ref>
 
=== Pinjaman predator ===