RCTI: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(23 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|Rajawali Televisi}}
{{pp}}
{{Infobox television channel
| name = PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
| logo
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 20 Mei 2015
|
| image_size =
| image_alt =
| alt =
|
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates =
| headquarters = MNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]]
| slogan = ''Kebanggaan Bersama Milik Bangsa''
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
| owner = [[Media Nusantara Citra]]
| parent = [[MNC Asia Holding]]
| key_people = {{Plainlist|
* [[Kanti Mirdiati Imansyah]] (Direktur Utama)
* [[Hary Tanoesoedibjo]] (Komisaris Utama)
}}
| sister_channels = {{Plainlist|
* [[SCTV]] (1990—1993)
* [[
* [[Trans TV Serang|TV3]] (2008—2011)
* [[GTV (Indonesia)|GTV]] (2001—sekarang)
* [[MNCTV]] (2003—sekarang)
* [[iNews]] (2008—sekarang)
}}
| launch_date = {{Start date|1989|08|24}}
|
* [[Peter F. Gontha]] dan [[Bambang Trihatmodjo]] ([[Global Mediacom|Bimantara Citra]])
* [[Peter Sondakh]] ([[Rajawali Corpora|Rajawali Wira Bhakti Utama]])
}}
| former_names =
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
|
| online chan 1 = {{url|https://rctiplus.com/tv/rcti|Tonton langsung}}
| online serv 2 = [[Vision+]]
| online chan 2 = {{url|https://www.visionplus.id/webclient/#/live|Tonton langsung}}
|
}}
'''RCTI''' (singkatan dari '''Rajawali Citra Televisi Indonesia''') adalah salah satu [[jaringan televisi]] [[swasta]] di [[Indonesia]] yang dimiliki oleh [[Media Nusantara Citra]] (MNC). RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia.
Baris 158 ⟶ 81:
Seiring waktu, RCTI kemudian mulai menampilkan hal-hal baru walaupun baru sekadar bersiaran resmi di Jakarta dan Bandung. Pada awal 1991, RCTI memperkenalkan siaran [[stereo]] ([[A2 Stereo|Zweiton]]).<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p58.html |title=Pemirsa dengan kuping mahal |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105092025/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p58.html |dead-url=no }}</ref> Lalu, juga sejak 1989 RCTI sudah menyiarkan program sejenis berita bernama ''Seputar Jakarta'' (pada 1990 diubah menjadi ''[[Seputar Indonesia]]''). ''Seputar Indonesia'', menjadi dikenal karena pembawaannya yang cenderung tidak monolitik seperti menggunakan ''Pemirsa'' bukan ''Saudara''.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=xMhWm38KQcsC&pg=PA128&dq=seputar+indonesia+pemirsa+saudara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwii_dX12truAhVUbysKHeBECZcQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=seputar%20indonesia%20pemirsa%20saudara&f=false |title=Media, Culture and Politics in Indonesia |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113352/https://books.google.co.id/books?id=xMhWm38KQcsC&pg=PA128&dq=seputar+indonesia+pemirsa+saudara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwii_dX12truAhVUbysKHeBECZcQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=seputar%20indonesia%20pemirsa%20saudara&f=false |dead-url=no }}</ref> Siaran ''Seputar Indonesia'' juga merupakan program terawal yang memberikan penerjemah [[bahasa isyarat]] bagi pemirsa.<ref name=siarangelap/> Lalu, di April 1994, RCTI memunculkan sistem [[teleteks]] pertama.<ref>{{Cite web |url=https://www.facebook.com/notes/rcti-jadul-entertainment/teletext-kiat-baru-menjual-tv-tahun-1994/427157080681146/ |title=TELETEXT, KIAT BARU MENJUAL TV TAHUN 1994 |access-date=2021-02-08 |archive-date=2022-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220528192457/https://www.facebook.com/notes/rcti-jadul-entertainment/teletext-kiat-baru-menjual-tv-tahun-1994/427157080681146/ |dead-url=no }}</ref> Di tahun 1994 juga, diperkenalkan siaran ''[[:en:dual sound|dual sound]]'' dan pada 3 Juni 1995 diperkenalkan siaran 3 dimensi lewat kartun ''[[:en:Nobody's Boy: Remi|Remi]]''.<ref>{{Cite news|date=28 Mei 1995|title=Program Tiga Dimensi di RCTI|work=Pikiran Rakyat}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://web.facebook.com/photo/?fbid=10204179577802227&set=gm.918663898197126 |title=RCTI TIGA DIMENSI |access-date=2022-11-17 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113326/https://www.facebook.com/photo/?fbid=10204179577802227&set=gm.918663898197126&_rdc=1&_rdr |dead-url=no }}</ref> Keberhasilan lainnya adalah, hanya dalam waktu beberapa tahun setelah bersiaran (1992), RCTI telah mencapai [[titik impas]]-nya.<ref name=bima>{{Cite news|date=21 Desember 1993|title=RCTI ''Go Public'' Tahun 1994, Salim Group Incar Singapura|work=Kompas}}</ref>
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1993]], RCTI akhirnya baru bisa melakukan siarannya secara nasional. Izin siaran nasional (bernomor 205/RTF/K/I/1993)<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126102548/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |dead-url=no }}</ref> yang didapatkan pada 30 Januari 1993 ini muncul sebagai akibat dari SK Menpen 04A/1993 pada 18 Januari 1993. Setelah izin siaran nasional itu didapatkan, RCTI cepat berekspansi dengan membangun puluhan stasiun transmisi di berbagai daerah seperti [[Yogyakarta]], [[Jayapura]], [[
Sempat tercatat mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar akibat [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi di akhir 1990-an]] yang memaksanya melakukan perubahan manajemen, konsolidasi dan restrukturisasi,<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p435.html |title=RCTI TELITI ULANG PANGSA PASAR |access-date=2022-11-17 |archive-date=2022-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221117141421/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p435.html |dead-url=no }}</ref> RCTI berhasil memperbaiki kondisinya, dan di tanggal 24 Agustus [[2000]] yang menandai usianya yang ke-11, RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru. Perubahan logo ini juga diiringi dengan penempatan logo yang diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas seperti yang diterapkan oleh [[MNCTV|TPI]], [[ANTV]] dan [[Indosiar]]. Sejak 1 Februari 2000 juga, RCTI telah mengganti sistem penyiarannya dari analog menjadi digital. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia, setelah transmisi di [[Kotabaru]], [[Kalimantan Selatan]] diresmikan pada 10 Februari di tahun tersebut.<ref name=napak>{{Cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/97/jbptunikompp-gdl-s1-2007-ekowahyusa-4820-bab-i.doc |title=NAPAK TILAS |access-date=2022-11-28 |archive-date=2022-11-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221128053227/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/97/jbptunikompp-gdl-s1-2007-ekowahyusa-4820-bab-i.doc |dead-url=no }}</ref> Belakangan, agar dapat memenuhi kewajiban siaran lokal sesuai [[Undang-Undang Penyiaran|UU Nomor 32 Tahun 2002]], pada tahun 2010 RCTI membentuk setidaknya 14 'anak' perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjalankan transmisi daerahnya tersebut.<ref>{{Cite news |last=Rusla |year=2010 |title=RCTI Targetkan Siaran Lokal 10 Persen |url=https://www.antaranews.com/berita/174646/rcti-targetkan-siaran-lokal-10-persen |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |access-date=11 Agustus 2021 |editor-last=Burhani |editor-first=Ruslan |archive-date=2021-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210209200942/https://www.antaranews.com/berita/174646/rcti-targetkan-siaran-lokal-10-persen |dead-url=no }}</ref>
Baris 177 ⟶ 100:
RCTI sampai saat ini tercatat tidak pernah dimiliki pemodal asing, namun tercatat pernah ada isu yang menyatakan bahwa beberapa investor akan membeli sahamnya atau bekerja sama. Pada tahun 1994 dan 2000, RCTI sempat dikabarkan akan dibeli sahamnya atau bekerja sama dengan konglomerat media [[Rupert Murdoch]] ([[News Corporation (1980-2013)|News Corporation]]). Namun, rencana masuknya Murdoch gagal karena tidak ada kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi pengendali. Selain itu, sempat beredar kabar bahwa [[Columbia Pictures|Columbia Tristar]] berencana masuk ke RCTI pada awal 2000-an.<ref name=revolusi/><ref>{{Cite web |url=https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297 |title=JP/TV industry seeks foreign boost |access-date=2021-02-21 |archive-date=2021-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211130002905/https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297 |dead-url=no }}</ref> Pada pertengahan 1990-an juga muncul kabar RCTI sempat merencanakan akan mencatatkan sahamnya di [[bursa saham]] (saat itu diperkirakan pada 1994 dengan presentase saham publik 20-30%),<ref name=bima/> tetapi dilarang pemerintah karena larangan akan kepemilikan asing di televisi swasta pada saat itu.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=rcti&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrouPf4-nzAhXV73MBHdgUB5QQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=rcti&f=false |title=Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia |access-date=2021-10-27 |archive-date=2021-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211027044653/https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=rcti&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrouPf4-nzAhXV73MBHdgUB5QQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=rcti&f=false |dead-url=no }}</ref>
==
===Nama===
Nama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) berasal dari dua perusahaan pendirinya, yaitu '''Rajawali''' Wira Bhakti Utama dan Bimantara '''Citra'''.<ref name=revolusi>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=3SllAAAAMAAJ&dq=RCTI+RAJAWALI+WIRA+BHAKTI+BIMANTARA+CITRA&focus=searchwithinvolume&q=kolaborasi |title=Pers dalam "Revolusi Mei": runtuhnya sebuah hegemoni |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127143351/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=3SllAAAAMAAJ&dq=RCTI+RAJAWALI+WIRA+BHAKTI+BIMANTARA+CITRA&focus=searchwithinvolume&q=kolaborasi |dead-url=no }}</ref> Kemungkinan penetapan Rajawali sebagai nama utama walaupun bukan pemegang saham mayoritas, disebabkan perusahaan ini diinisiasi oleh Peter Sondakh seperti telah disebutkan di atas. Akan tetapi, sebenarnya nama panjang "Rajawali Citra Televisi Indonesia" juga memiliki arti tersendiri, yaitu:
Baris 695 ⟶ 618:
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
! Provinsi
!Kode Pos
|-
Baris 793 ⟶ 716:
| <center>2008–2010
|-
| <center>
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| <center>2010–2018
|-
| <center>
| [[Kanti Mirdiati Imansyah]]
| <center>2018–
Baris 815 ⟶ 738:
|-
| <center>2
| rowspan="2"|Noersing
| Direktur Pelaksana
|-
| <center>3
| Direktur Produksi
|-
| <center>4
| Tantan Sumartana
| Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan dan Pemasaran
|-
| <center>
| Dini Putri
| Direktur Program dan Akuisisi
|-
| <center>
| [[Syafril Nasution]]
| Direktur Urusan Perusahaan
|-
| <center>
| Jarod Suwahjo
| Direktur Keuangan
|-
| <center>
| Firdauzi Cece
| Direktur Pemasaran
|