Madura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:50A0:F65C:A8CA:5368:644C:3BF8 (bicara) ke revisi terakhir oleh 140.213.218.239 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source |
||
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
|country_admin_divisions_1 = {{flag|Jawa Timur}}
|country_admin_divisions_title_2 = Kabupaten/Jumlah Penduduk (data BPS 2023)
|country_admin_divisions_2 = [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] (1.101.556 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sampang|Sampang]] (992.210 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]] (862.009 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] (1.143.292 jiwa)
|population = 4.099.070
|population_as_of = [[2023]]
Baris 32:
|title = {{resize|1pt|.}}
|{{Infobox |subbox=yes |bodystyle=font-size:11pt;font-weight:normal;
| rowclass1 = mergedrow | label1 = • [[
| rowclass2 = mergedrow | label2 = • [[Aksara Pegon|Pèghu Madura]] | data2 = {{lang|ms|ڤَولَو ماڎورٓا}}
| rowclass3 = mergedrow | label3 = • [[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Alfabet Madura]] | data3 = {{lang|mad|''Polo Madhurâ''}}
Baris 38:
}}|nickname={{resize|11pt|''"Pulau Garam"''}}|country_largest_city=[[Pamekasan, Pamekasan|Pamekasan]]}}
'''
[[Jembatan Nasional Suramadu]] merupakan pintu masuk utama menuju pulau Madura. Selain jalur darat, pulau ini dapat didatangi melalui jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari [[Pelabuhan Tanjung Perak]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]] menuju [[Pelabuhan Kamal]] di [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]]. Alternatif lainnya bisa dilalui dari [[Jangkar, Situbondo|Pelabuhan Jangkar]] di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] menuju [[Pelabuhan Kalianget]] di [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] yang terletak di ujung timur pulau Madura. Terkini, pintu masuk melalui udara juga telah dibuka dengan
Pulau Madura
Pulau ini didiami oleh etnis mayoritas [[suku Madura]] yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi yang cukup besar di [[Indonesia]], saat ini jumlah populasi [[suku Madura]] diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta jiwa dan menyebar di seluruh penjuru indonesia.
Pulau Madura sebagian juga dihuni oleh beberapa kaum pendatang seperti [[suku
[[Suku Madura]] terkenal dengan gaya bicaranya yang
==
{{utama|Babad Madura}}
Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit,
dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten [[
Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama [[Medang kamulan|Medang Kamulan]].
Di dalam kotanya ada sebuah keraton yang bernama keraton Giling Wesi, rajanya bernama [[Sang Hyang Tunggal]] ( Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara [[Sungai Brantas]]. Ibu kotanya bernama Watan Mas).<br />
Baris 65:
Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti [[Kerajaan Kadiri|Kediri]], [[Singhasari]], dan [[Majapahit]]. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti [[Kesultanan Demak|Demak]], Gresik, dan Surabaya. Pada tahun [[1624]], Madura ditaklukkan oleh [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai [[1882]]), mula-mula oleh [[VOC]], kemudian oleh pemerintah [[Hindia Belanda]]. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.<ref name="van Dijk">Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk ''et al.'' (penyunting), ''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society'', Leiden: KITLV Press, 1995, hlm. 1-6.</ref>
Sejarah mencatat [[Aria Wiraraja]] adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja [[Kertanegara]] dari [[Kerajaan Singasari|Singosari]], tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan
== Geografi, Administratif dan Populasi ==
Baris 123:
* [[Transportasi Laut]], Kapal laut/kapal feri bisa dinikmati dengan layanan rute Jangkar - Kalianget ataupun Ujung-Kamal. Ada juga kapal tradisional yang bisa dinaiki diantaranya adalah [[golekan]], [[leti leti]], [[janggolan]], dan [[lis-alis]].
== Budada tradisi Menjadi keunikan ==
[[Berkas:Madura bull racing 1999.jpeg|jmpl|200px|Kerapan Sapi di Sumenep]]
{{col-css3-begin|2}}
|