Perasaan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
Dalam kitab [[Visuddhimagga]] 460, terdapat tiga pencacahan yang serupa namun berbeda: baik (''kusala''), tidak baik (''akusala''), dan tidak-tentu (''avyākata'') (Rhys Davids & Stede, 1921–25, ''ibid'').</ref>
Di tempat lain dalam Triptaka Pali disebutkan bahwa ada enam jenis ''vedanā'', yang berhubungan dengan sensasi yang timbul dari kontak (Pali: ''phassa'') antara organ indra internal ([[Landasan indra|''āyatana'']]; yaitu, mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan batin), objek indra eksternal, dan [[Kesadaran (Buddhisme)|kesadaran]] yang terkait (Pali: ''viññāṇa''). (Lihat Figur 1.) Dengan kata lain:
:* perasaan yang timbul dari kontak mata, bentuk yang terlihat, dan kesadaran-mata
Baris 58:
==== Gugusan batin ====
''Vedanā'' adalah salah satu dari lima
==== Kondisi sentral ====
Dalam [[Kemunculan Bersebab]] (
* ''vedanā'' muncul dengan kontak (''[[Kontak (Buddhisme)|phassa]]'') sebagai kondisinya
* ''vedanā'' bertindak sebagai kondisi untuk nafsu-keinginan (Pali: ''[[Nafsu kehausan (Buddhisme)|{{IAST|taṇhā}}]]
Dalam kitab [[Visuddhimagga]] pasca-kanonis yang disusun abad ke-5, perasaan (''vedanā'') diidentifikasikan sebagai sesuatu yang muncul ''secara simultan'' dan ''tak terpisahkan'' dari kesadaran (''[[Kesadaran (Buddhisme)|viññāṇa]]'') dan batin-dan-jasmani (''[[nāmarūpa]]'').<ref>Secara eksplisit, dalam konteks bahasa [[Abhidhamma Theravāda|Abhidhamma]], kitab [[Visuddhimagga]] (XVII, 201-228) mengidentifikasi bahwa kondisi (''nidāna'') kesadaran, batin-jasmani, enam indra, kontak, dan perasaan saling terkait (''paccaya'') melalui kemunculan bersamaan, saling mendukung, saling melengkapi, hasil ''kamma'', nutrisi, asosiasi, dan kehadiran. (Perhatikan bahwa perasaan tidak terkait melalui disosiasi dengan pendahulunya.)</ref> Di sisi lain, meski teks ini mengidentifikasi perasaan sebagai ''faktor penentu'' keinginan dan akibat batiniahnya yang mengarah pada penderitaan, hubungan kondisional antara perasaan dan nafsu-keinginan tidak diidentifikasi sebagai sesuatu yang terjadi bersamaan maupun sebagai sesuatu yang diperlukan secara karma.<ref>Secara khusus, [[Visuddhimagga]] XVI, 238 mengidentifikasi satu-satunya hubungan antara perasaan dan [[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu-keinginan]] untuk menjadi "dukungan yang menentukan."</ref>
|