Neoteni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
fix |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20241213sim)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Neoteni''' ({{IPAc-en|n|i|ˈ|ɒ|t|ən|i}}),<ref>{{cite Dictionary.com|neoteny|access-date=April 21, 2019}}</ref><ref>{{cite American Heritage Dictionary|neoteny|access-date=April 21, 2019}}</ref><ref>{{Cite dictionary|url=http://www.lexico.com/en/definition/neoteny|archive-url=https://web.archive.org/web/20200322182027/https://www.lexico.com/en/definition/neoteny|url-status=dead|archive-date=2020-03-22|title=neoteny|dictionary=[[Lexico]] US English Dictionary|publisher=[[Oxford University Press]]}}</ref><ref>{{cite Merriam-Webster|neoteny|access-date=21 April
▲'''Neoteni''' ({{IPAc-en|n|i|ˈ|ɒ|t|ən|i}}),<ref>{{cite Dictionary.com|neoteny|access-date=April 21, 2019}}</ref><ref>{{cite American Heritage Dictionary|neoteny|access-date=April 21, 2019}}</ref><ref>{{Cite dictionary|url=http://www.lexico.com/en/definition/neoteny|archive-url=https://web.archive.org/web/20200322182027/https://www.lexico.com/en/definition/neoteny|url-status=dead|archive-date=2020-03-22|title=neoteny|dictionary=[[Lexico]] US English Dictionary|publisher=[[Oxford University Press]]}}</ref><ref>{{cite Merriam-Webster|neoteny|access-date=April 21, 2019}}</ref> juga disebut '''juvenilisasi''',<ref name="Montagu">Montagu, A. (1989). Growing Young. Bergin & Garvey: CT.</ref> adalah penundaan atau perlambatan perkembangan [[fisiologis]], atau somatik, dari suatu organisme, biasanya hewan. Neoteni ditemukan pada manusia modern dibandingkan dengan primata lainnya.<ref>{{cite magazine|url=http://www.scientificamerican.com/article/being-more-infantile/|title=Being More Infantile May Have Led to Bigger Brains|first=Charles Q.|last=Choi|date=1 July 2009|magazine=[[Scientific American]]}}</ref> Dalam '''progenesis''' atau '''paedogenesis''', perkembangan seksual mengalami percepatan.<ref>Volkenstein, M. V. 1994. ''Physical Approaches to Biological Evolution''. Springer-Verlag: Berlin, [https://books.google.com/books?id=iiT7CAAAQBAJ&pg=PA87].</ref>
Baik neoteni maupun progenesis menghasilkan '''paedomorfisme'''<ref>{{cite web|date=21 Januari 2022|title=Paedomorphic|url=https://en.wiktionary.org/wiki/paedomorphic}}</ref> (memiliki bentuk khas anak-anak) atau '''paedomorfosis<ref>{{cite web|date=6 Juni 2022|title=Morphosis|url=https://en.wiktionary.org/wiki/morphosis}}</ref>''' (berubah ke arah bentuk khas anak-anak), sejenis [[heterokroni]].<ref name="Ridley">{{cite book|author=Ridley, Mark|date=1985|url=http://www.blackwellpublishing.com/ridley/a-z/Neoteny.asp|title=Evolution|publisher=Blackwell}}</ref> Ini adalah retensi pada orang dewasa dari sifat-sifat yang sebelumnya hanya terlihat pada anak-anak. Retensi semacam itu penting dalam [[biologi evolusioner]], domestikasi, dan biologi perkembangan evolusioner. Beberapa peneliti mendefinisikan paedomorfisme sebagai retensi sifat-sifat [[larva]], seperti yang terlihat pada [[salamander]].<ref>{{cite journal|last1=Whiteman|first1=H.H.|year=1994|title=Evolution of facultative paedomorphosis|url=https://archive.org/details/sim_quarterly-review-of-biology_1994-06_69_2/page/205|journal=Quarterly Review of Biology|volume=69|issue=2|pages=205–221|doi=10.1086/418540|s2cid=83500486}}</ref><ref name="Schell">Schell, S. C. ''Handbook of Trematodes of North America North of Mexico'', 1985, pg. 22</ref><ref>Ginetsinskaya, T.A. ''Trematodes, Their Life Cycles, Biology and Evolution''. Leningrad, USSR: Nauka 1968. Translated in 1988, [https://books.google.com/books?id=JxZDAAAAYAAJ].</ref>
Baris 13 ⟶ 12:
[[Berkas:Unnatural_selection,_2_heads,_one_species.jpg|jmpl|Neoteni dan penyusutan ukuran pada tengkorak [[serigala abu-abu]] dan [[chihuahua]]]]
Ketika peran anjing berkembang dari sekadar anjing pekerja menjadi anjing sahabat, manusia mulai mengembangbiakkan anjing secara selektif untuk mendapatkan neoteni morfologis, dan pengembangbiakan selektif untuk "neoteni atau paedomorfisme" ini "memperkuat ikatan antara manusia dan anjing."<ref name="McGreevy">McGreevy, P.D. & Nicholas, F.W. (1999). Some Practical Solutions to Welfare Problems in Dog Breeding. In Animal Welfare. 8: 329-341.</ref> Manusia mengembangbiakkan anjing untuk memiliki lebih banyak "ciri-ciri fisik remaja" saat dewasa, seperti moncong pendek dan mata lebar yang diasosiasikan dengan anak anjing karena orang biasanya menganggap ciri-ciri ini lebih menarik.
Pada tahun 2004, sebuah penelitian yang menggunakan 310 tengkorak serigala dan lebih dari 700 tengkorak anjing yang mewakili 100 ras anjing menyimpulkan bahwa evolusi tengkorak anjing secara umum tidak dapat dideskripsikan dengan proses heterokronik seperti neoteni, meskipun beberapa ras anjing paedomorfis memiliki tengkorak yang mirip dengan tengkorak serigala remaja.<ref>Drake, Abby Grace, "Evolution and development of the skull morphology of canids: An investigation of morphological integration and heterochrony" (1 Januari 2004). Doctoral Dissertations Available from Proquest. Paper AAI3136721. [http://scholarworks.umass.edu/dissertations/AAI3136721 link]</ref> Pada tahun 2011, temuan dari peneliti yang sama menyatakan bahwa "Anjing bukanlah serigala pedomorfik."<ref>{{cite journal|last1=Drake|first1=Abby Grace|year=2011|title=Dispelling dog dogma: An investigation of heterochrony in dogs using 3D geometric morphometric analysis of skull shape|journal=Evolution & Development|volume=13|issue=2|pages=204–213|doi=10.1111/j.1525-142X.2011.00470.x|pmid=21410876|s2cid=20893501}}</ref>
Baris 23 ⟶ 22:
Neoteni secara umum terlihat pada serangga yang tidak bisa terbang, seperti betina dari ordo [[Strepsiptera]]. Ketidakmampuan terbang pada serangga telah berevolusi secara terpisah beberapa kali; faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada evolusi terpisah dari ketidakmampuan terbang adalah ketinggian, isolasi geografis (pulau), dan suhu rendah.<ref name="Barbosa, P. 1989">{{cite journal|last1=Barbosa|first1=P.|display-authors=etal|year=1989|title=Life-history traits of forest-inhabiting flightless Lepidoptera|url=https://archive.org/details/sim_american-midland-naturalist_1989-10_122_2/page/262|journal=American Midland Naturalist|volume=122|issue=2|pages=262–274|doi=10.2307/2425912|jstor=2425912}}</ref> Dalam kondisi lingkungan seperti ini, perpindahan akan menjadi tidak menguntungkan; panas akan hilang lebih cepat melalui sayap di iklim yang lebih dingin. Betina dari kelompok serangga tertentu menjadi dewasa secara seksual tanpa metamorfosis, dan beberapa tidak mengembangkan sayap. Ketidakmampuan terbang pada beberapa serangga betina telah dikaitkan dengan [[fekunditas]] yang lebih tinggi.<ref name="Barbosa, P. 1989" /> [[Kutu]] daun adalah contoh serangga yang mungkin tidak akan pernah mengembangkan sayap, tergantung pada lingkungannya. Jika sumber daya melimpah pada tanaman inang, mereka tidak perlu mengembangkan sayap dan menyebar. Jika sumber daya berkurang, keturunannya dapat mengembangkan sayap untuk menyebar ke tanaman inang lainnya.<ref name=Harrison1980>{{cite journal | last1=Harrison | first1=R | year=1980 | title=Dispersal polymorphisms in insects | journal=Annual Review of Ecology and Systematics | volume=11 | pages=95–118 | jstor=2096904 | doi=10.1146/annurev.es.11.110180.000523}}</ref>
Dua lingkungan yang mendukung neoteni adalah dataran tinggi dan suhu yang sejuk, karena individu neotenous memiliki kebugaran yang lebih baik daripada individu yang bermetamorfosis menjadi bentuk dewasa. Energi yang dibutuhkan untuk metamorfosis mengurangi kebugaran individu, dan individu neotenous dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan lebih mudah.<ref name="Snyder, R. 1956">{{cite journal|last1=Snyder|first1=R.|year=1956|title=Comparative Features of the Life Histories of ''Ambystoma gracile'' (Baird) from Populations at Low and High Altitudes|url=https://archive.org/details/sim_copeia_1956-02-29_1/page/n47|journal=Copeia|volume=1956|issue=1|pages=41–50|doi=10.2307/1439242|jstor=1439242}}</ref> Kecenderungan ini terlihat pada perbandingan spesies salamander di dataran rendah dan tinggi; di lingkungan dataran tinggi yang sejuk, individu neotenous bertahan hidup lebih lama dan lebih subur dibandingkan individu yang bermetamorfosis menjadi dewasa.<ref name="Snyder, R. 1956" /> Serangga di lingkungan yang lebih dingin cenderung menunjukkan neoten dalam penerbangan karena sayap yang dimiliki memiliki luas permukaan yang tinggi dan mudah kehilangan panas; sehingga tidak menguntungkan bagi mereka untuk bermetamorfosis menjadi dewasa.<ref name="Barbosa, P. 1989" />
Banyak spesies salamander, dan amfibi pada umumnya, menunjukkan neoteni lingkungan. [[Axolotl]] dan [[olm]] adalah contoh spesies-spesies dari salamander yang mempertahankan bentuk akuatik remaja mereka sampai dewasa, sebuah contoh neoteni penuh. Insang adalah karakteristik remaja yang umum pada amfibi yang dipertahankan setelah pendewasaan; contohnya adalah salamander harimau dan kadal berkulit kasar, yang keduanya mempertahankan insang hingga dewasa. <ref name="Swingle, W. 1922 pp.397-421">{{cite journal | last1=Swingle | first1=W. | year=1922 | title=Experiments on the metamorphosis of neotenous amphibians | url=https://zenodo.org/record/1426890| journal=Journal of Experimental Zoology | volume=36 | issue=4| pages=397–421 | doi=10.1002/jez.1400360402 }}</ref>
Baris 34 ⟶ 33:
== Neoteni subselular ==
Neoteni biasanya digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan hewan; namun, neoteni juga terlihat pada [[organel]] sel. Disebutkan bahwa neoten subseluler dapat menjelaskan mengapa [[sel sperma]] memiliki [[sentriol]] yang tidak lazim. Salah satu dari dua sentriol sperma lalat buah menunjukkan retensi struktur sentriol "remaja", yang dapat digambarkan sebagai "neoten" sentriol. Sentriol atipikal neotenik ini dikenal sebagai [[Proximal Centriole-Like]]. Sentriol tipikal terbentuk melalui proses langkah demi langkah di mana sebuah jungkat-jungkit terbentuk, kemudian berkembang menjadi procentriole, dan selanjutnya matang menjadi sentriol. Sentriol neotenik lalat buah menyerupai procentriol awal.<ref>In The Golgi Apparatus and Centriole: Functions, Interactions and Role in Disease. M. Kloc, editor. Springer International Publishing, Cham.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Biologi perkembangan]]
[[Kategori:Biologi
[[Kategori:Taksonomi (biologi)]]
|