Kabupaten Solok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(71 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{RedireksiIndoKabKota|Solok|Kota|4=1}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama =Kabupaten Solok
| translit_lang1_type = [[Minang]]
| provinsi =[[Sumatera Barat]]
| nama = Kabupaten Solok
| ibukota =[[Arosuka]]
| translit_lang1_info = سولوق
| luas =3738
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| penduduk =348566
|perrow = 1/2/2
| penduduktahun= (2010)
|image1=Ayam kukuak balenggek statue.jpg
| kepadatan =
|image2=Lake Singkarak (east view) - Solok, West Sumatra (25 October 2020).jpg
|image3=Masjid Agung Kab Solok 2018.jpg
|image4=Danau alahan.jpg
|image5=Foto Kebun Teh.jpg
}}
| caption = Tugu ''ayam kukuak balenggek'' di Arosuka, [[Danau Singkarak]], Masjid Agung Kabupaten Solok di Koto Baru, Pesona tiga buah danau di Solok ([[Danau Diatas|Danau Diateh]], [[Danau Dibawah]], [[Danau Talang]]), Kebun Teh Solok
| provinsi = [[Sumatera Barat]]
| lambang = Lambang Kabupaten Solok.png
| peta = [[Berkas:Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Solok.svg|300px]]
| motto = Alue jo patuik<br/>{{small|{{lang icon|Minang|Minang}} Kerja sesuai prosedur serta pada tempatnya}}
| koordinat =
| dasar hukum = UU Nomor 12 Tahun 1956<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| tanggal = 19 Maret 1956<ref name="UU"/>
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1913|04|09}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Epyardi Asda]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah = [[Jon Firman Pandu]]
| nama sekretaris daerah = Medison
| ibukota = [[Arosuka]]
| luas = 3738,00
| penduduk = 392338
| penduduktahun = [[2021]]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|format=Visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan = 105
| agama = [[Islam]] 99,91%<br> [[Kristen]] 0,09%<br>- [[Protestan]] 0,08%<br>- [[Katolik]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL"/>
| kecamatan = 14
| kelurahannagari = -74
| desakodearea = -0755
| nomor_polisi = BA ''xxxx'' H**
| kodearea =0755
| dau = Rp 588.040.074.000.- (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| motto = ("'''Alue Jo Patuik'''")
| IPM = {{increase}} 69,24 ([[2021]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| lambang =[[Berkas:Lambang Kabupaten Solok.gif|120px|Lambang Kabupaten Solok]]
| web = {{url|solokkab.go.id}}
| peta=[[Berkas:Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Solok.svg|300px]]
| koordinat = -
| dau = Rp. 588.040.074.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
| web =[http://www.solokkab.go.id/ www.solokkab.go.id]
| dasar hukum =UU No. 12 tahun 1956
| tanggal =-
| kepala daerah =[[Bupati]]
| nama kepala daerah =Gusmal
}}
'''Kabupaten Solok''' adalah sebuah [[kabupaten]] di provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]].
 
'''Kabupaten Solok''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi [[beras]] terbesar di Sumatera Barat, yang dikenal dengan nama ''Bareh Solok''.
 
[[Kota Solok]] merupakan enklave dari kabupaten ini.
 
== Sejarah ==
Dahulu wilayah Solok (termasuk [[kota Solok]] dan [[kabupaten Solok Selatan]]) merupakan wilayah rantau dari Luhak Tanah Datar, yang kemudian terkenal sebagai Luhak [[Kubuang Tigo Baleh]]. Disamping itu wilayah Solok juga merupakan daerah yang dilewati oleh nenek moyang [[Alam Surambi Sungai Pagu]] yang berasal dari [[Tanah Datar]] yang disebut juga sebagai nenek kurang aso enam puluh (artinya enam puluh orang leluhur alam surambi Sungai Pagu). Perpindahan ini diperkirakan terjadi pada abad 13 sampai 14 Masehi.
 
Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh sebelum undang-undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan. Pada masa penjajahan [[Belanda]] dulu, tepatnya pada tanggal [[9 April]] [[1913]], nama Solok telah digunakan sebagai nama sebuah unit [[administrasi]] setingkat kabupaten yaitu ''Afdeeling'' Solok sebagaimana disebut di dalam ''Besluit'' [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] yang kemudian dimuat di dalam ''Staatsblad van Nederlandsch-Indie''. Sejak ditetapkannya nama Solok setingkat kabupaten pada tahun 1913 hingga saat ini Solok tetap digunakan sebagai nama wilayah administratif pemerintahan setingkat [[kabupaten]]/[[kota]].
 
Pada tahun 1970, ibukotaibu kota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan menjadi sebuah [[kotamadya]] dengan nama [[Kota Solok]]. Berubah statusnya IbukotaIbu kota Kabupaten Solok menjadi sebuah wilayah pemerintahan baru tidak diiringi sekaligus dengan pemindahan [[ibu kota]] ke lokasi baru. Pada tahun 1979 Kabupaten Solok baru melakukan pemindahan pusat pelayanan pemerintahan dari Kota Solok ke [[Koto Baru, Kubung, Solok|Koto Baru]], [[Kubung, Solok|Kecamatan Kubung]], namun secara yuridis IbukotaIbu kota Kabupaten Solok masih tetap Solok.
 
Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah kabupaten/kota diberikan kewenangan yang nyata dan luas serta tanggung jawab penuh untuk mengatur daerahnya masing-masing. Kabupaten Solok yang saat itu memiliki luas 7.084,2 Km² memiliki kesempatan untuk melakukan penataan terhadap wilayah administrasi pemerintahannya. Penataan pertama dilakukan pada tahun 1999 dengan menjadikan wilayah kecamatan yang pada tahun 1980 ditetapkan sebanyak 13 kecamatan induk ditingkatkan menjadi 14 sementara jumlah desa dan kelurahan masih tetap sama.
Baris 44 ⟶ 63:
 
== Geografi ==
 
[[Berkas:Danau_Ateh,_Kabupaten_Solok.jpg|jmpl|ka]]
 
[[Berkas:Tea shoots bathed in sunlight.jpg|jmpl|Kebun Teh Alahan Panjang]]
Secara geografis letak Kabupaten Solok berada antara 00° 32’ 14’’ dan 01° 46’45” [[Lintang Selatan]] dan 100° 25’ 00” dan 101° 41’ 41” [[Bujur Timur]]. [[Topografi]] wilayahnya sangat bervariasi antara dataran, lembah dan berbukit-bukit, dengan ketinggian antara 329 meter – 1 458 meter di atas permuakaan laut.
Kabupaten Solok disamping punya banyak [[sungai]] juga memiliki banyak danau yang terkenal dengan pesona keindahan alamnya. Di antaradanauantara danau-danau tersebut, yang terluas adalah [[Danau Singkarak]], diikuti oleh [[Danau Kembar]] ([[Danau Di atas]] dan [[Danau Di bawahDibawah]]) , serta [[Danau Talang]] dan [[Danau Tuo Ujung Ladang|Danau Tuo]] di Ujung Ladang Sumani. Disamping itu Kabupaten Solok juga memiliki satu gunung berapi, yaitu [[Gunung Talang]]. Dilihat dari letaknya, posisi Kabupaten Solok sangat strategis karena disamping dilewati jalur [[Jalan Raya Lintas Sumatera|Jalan Lintas Sumatra]], daerahnya juga berbatasan langsung dengan [[Kota Padang]] selakuibu ibukotakota [[Provinsi Sumatera Barat]].
Ditinjau dari komposisi pemanfaatan lahan, pada tahun 2010 sebagian besar (38.88%) wilayah Kabupaten Solok masih berstatus hutan negara dan 15.99% berstatus hutan rakyat. Sedangkan yang diolah rakyat untuk ladang/kebun 10.37%, dan yang dikelola oleh perusahaan [[perkebunan]] 2.18%. Pemanfaatan lahan untuk [[sawah]] lebih kurang 6.30% dan merupakan areal sawah terbesar di Sumatera Barat.
Sebagai sentra produksi [[padi]] di Sumatera Barat, pada tahun 2010 areal sawah terluas di Kabupaten Solok berada di [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], kemudian diikuti oleh [[Kubung, Solok|Kecamatan Kubung]], dan [[Bukit Sundi, Solok|Kecamatan Bukit Sundi]]. Kecamatan-kecamatan lain luas areal sawahnya masih di bawah angka 3000 Ha.
Semenjak pusat pemerintahan dialihkan ke [[Arosuka]] sebagai ibukotaibu kota Kabupaten Solok, jarak tempuh ke [[Kota Padang]] selakusebagai ibukotaibu Provinsikota provinsi menjadi semakin pendek yaitu 40&nbsp; km. Sedangkan jarak ke [[Kota Medan]] 825&nbsp; km dan ke [[Banda Aceh]] 1.433&nbsp; km. DisisiDi sisi lain
terjadi sedikit penambahan jarak kalau bepergian dari ibu kota kabupaten ke ibu kota provinsi lain seperti [[Pekanbaru]] (231&nbsp; km), [[Jambi]] (495&nbsp; km), [[Palembang]] via Muara Enim (993&nbsp; km), [[Bengkulu]] via MuaroMuara Bungo (736&nbsp; km) dan [[Bandar Lampung]] (1 170&nbsp; km).
 
Pemekaran wilayah Kabupaten Solok pada akhir tahun 2003 telah melahirkan satu kabupaten baru yaitu [[Kabupaten Solok Selatan]]. Dengan tejadinya pemekaran ini berarti luas wilayah Kabupaten Solok mengalami pengurangan secara signifikan dari semula 708.402 Ha (7.084.02&nbsp;km²) menjadi 373.800 Ha (3.738.00&nbsp;km²).
 
== Pemerintahan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdweg te Solok met woning en bureau van een ingenieur van de spoorwegen TMnr 10020571.jpg|thumbjmpl|300px|Jalan menuju Solok pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom dalam Lingkungan Provinsi [[Sumatra Tengah]]. Pada tahun 1970, ibu kota Kabupaten Solok berubah status menjadi [[kotamadya]], namun pusat pemerintahan Kabupaten Solok waktu itu tetap berada dalam wilayah pemerintahan [[Kota Solok]].
 
Pelan-pelan, pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke [[Koto Baru]], kecamatan [[Kubung, Solok|Kubung]]. Namun seiring dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Koto Baru tidak memadai lagi untuk berfungsi sebagai pusat pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:
Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom dalam lingkungan Provinsi [[Sumatera Tengah]]. Pada tahun 1970, ibu kota Kabupaten Solok berubah status menjadi [[kotamadya]], namun pusat pemerintahan Kabupaten Solok waktu itu tetap berada dalam wilayah pemerintahan [[Kota Solok]].
# Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk mengembangkan gedung/sarana perkantoran.
 
# Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang baik dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau harus dialihfungsikan untuk menjadi perkantoran pemerintah.
Secara berangsur angsur kemudian pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke [[Koto Baru]], kecamatan [[Kubung, Solok|Kubung]]. Namun seiring dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Koto Baru tidak memadai lagi untuk berfungsi sebagai pusat pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:
# Letak Koto Baru tidak berada di tengah-tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten sehingga cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.
# Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk mengembangkan gedung / sarana perkantoran.
# Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang baik dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau mesti dialih fungsikan untuk menjadi perkantoran pemerintah.
# Letak Koto Baru tidak berada di tengah tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten sehingga cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.
# Karena ketebatasan lahan di Koto Baru, sebagian bangunan perkantoran pemerintah kabupaten Solok masih terdapat dalam wilayah administrasi Kota Solok, sehingga mempersulit koordinasi/konsultasi antar Unit Kerja. Juga terpisahnya perkantoran ini membuat prosedur pelayanan masyarakat menjadi tidak efektif dan efisien.
 
Tanggal 6 November 1997, diadakan diskusi persiapan pemindahan ibukotaibu kota kabupaten antara jajaran [[eksekutif]] dan [[legislatif]] pemerintah kabupaten Solok dengan tokoh tokoh masyarakat dan para perantau di [[Gedung Solok Nan Indah]], Koto Baru. Dari 3 usulan calon ibukotaibu kota, dalam diskusi ini kemudian disepakati untuk memilih lokasi di Kayu AroAro–Sukarami -sebagai Sukarami sebagaiibu ibukotakota kabupaten Solok yang direncanakan. 2 calon yang lain adalah Sungai Nanam di kecamatan [[Lembah Gumanti, Solok|Lembah Gumanti]] dan Muaro Paneh di kecamatan [[Bukit Sundi, Solok|Bukit Sundi]].
 
Lokasi yang dimaksud adalah lahan sekitar 500 Ha yang terletak diperbatasan antara Kayu Aro - SukaramiAro–Sukarami di pinggir jalan raya Solok - PadangSolok–Padang yang merupakan salah satu jalur Lintas SumateraSumatra. Untuk ini kemudian dibuat pembahasan dan perencanaan matang terhadap semua aspek yang menyangkut keberadaan ibukotaibu kota baru tersebut, seperti aspek sosial ekonomi, aspek geografi dan topografi serta dilengkapi dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Terhadap Lingkungan), di mana ditegaskan bahwa pembangunan ibukotaibu kota ini tidak akan melakukan perubahan ekstrem terhadap kondisi lahan dan bentang alam, menjaga kawasan sekitar dari pengrusakan yang tidak perlu dan mengalokasikan hanya sekitar 40 % dari luas lahan keseluruhan untuk sarana dan prasarana pembangunan.
 
Struktur administrasi pemerintahan Kabupaten Solok terdiri dari 14 [[kecamatan]] dengan 74 [[nagari]] dan 403 [[jorong]]. Kecamatan yang memiliki nagari terbanyak adalah Kecamatan IX Koto Sungai Lasi dan Kecamatan X Koto Di atas masing-masing memiliki 9 nagari, sedangkan kecamatan dengan jumlah nagari terkecil terdapat di Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih masing-masing hanya memiliki 2 nagari.
 
=== KecamatanDaftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Solok}}
* [[IX Koto Sungai Lasi, Solok|IX Koto Sungai Lasi]]
{{:Daftar Bupati Solok}}
* [[X Koto Diateh, Solok|X Koto Diateh]]
* [[X Koto Singkarak, Solok|X Koto Singkarak]]
* [[Bukik Sundi, Solok|Bukik Sundi]]
* [[Danau Kembar, Solok|Danau Kembar]]
* [[Gunuang Talang, Solok|Gunuang Talang]]
* [[Hiliran Gumanti, Solok|Hiliran Gumanti]]
* [[Junjuang Siriah, Solok|Junjuang Siriah]]
* [[Kubung, Solok|Kubung]]
* [[Lembah Gumanti, Solok|Lembah Gumanti]]
* [[Lembang Jaya, Solok|Lembang Jaya]]
* [[Pantai Cermin, Solok|Pantai Cermin]]
* [[Payung Sekaki, Solok|Payung Sekaki]]
* [[Tigo Lurah, Solok|Tigo Lurah]]
 
=== Dewan Perwakilan ===
== Kependudukan ==
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Solok}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Solok}}
 
== Kecamatan ==
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Solok}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Solok}}
 
== Penduduk ==
Penduduk Kabupaten Solok pada Tahun 2010 berdasarkan hasil [[Sensus]] Penduduk 2010 berjumlah 348.566 jiwa. Komposisinya terdiri dari 171.845 jiwa penduduk laki-laki dan 176.721 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 97.24. Angka ini berarti setiap 100 penduduk perempuan di Kabupaten Solok terdapat 97 penduduk laki-laki atau dengan kata lain jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Terjadi penurunan kepadatan dari 96.26 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2009 menjadi 93.25 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2010. Penurunan kepadatan penduduk merupakan dampak langsung dari menurunnya jumlah penduduk dibandingkan tahun sebelumnya.
Baris 110 ⟶ 128:
 
== Perekonomian ==
Di Sumatera Barat, Kabupaten Solok menjadi sentra penghasil [[beras]] yang terbesar. Komoditas beras di Kabupaten Solok dikenal dengan nama [[Bareh Solok]].<ref>{{Cite book|last=Santosa, dkk.|date=Februari 2018|url=http://repo.unand.ac.id/46168/1/NASKAH%20INDUSTRI%20RUMAHAN.pdf|title=Profil Industri Rumahan di Kabupaten Solok Smuatera Barat|location=Padang|publisher=Penerbit Erka|isbn=978-602-6506-79-5|pages=1|url-status=live|access-date=2023-06-03|archive-date=2023-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230928155512/http://repo.unand.ac.id/46168/1/NASKAH%20INDUSTRI%20RUMAHAN.pdf|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 2009, total produksi padi di Kabupaten Solok seberat 304.124,4 ton dan mengalami peningkatan sebesar 4,86 persen pada tahun 2010. Produksi padi di Kabupaten Solok pada tahun 2010 menjadi 319 667.8 ton.
Kabupaten Solok sebagai sentra produksi padi di Sumatera Barat perlu terus melakukan inovasi untuk meningkatkan produktifitas lahan. Hal ini berkaitan dengan ancaman mutasi lahan sawah yang semakin besar pada masa-masa mendatang. Kalau diamati untuk produksi padi pada tahun 2010, terjadi peningkatan produksi sebesar 4.86 persen dari 304 124.4 ton tahun 2009 menjadi 319 667.8 ton tahun 2010. Akan tetapi peningkatan ini perlu terus didorong untuk mengimbangi peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan terutama beras dari waktu ke waktu.
Untuk tanaman palawija terjadi peningkatan produksi yang signifikan pada tahun 2010 terutama pada komoditikomoditas kedelai yaitu dari 108.3 pada Tahun 2009 naik menjadi 168.9 pada Tahun 2010. Kenaikan juga terjadi pada komoditikomoditas jagung, kacang tanah dan kacang hijau serta hampir semua komoditikomoditas palawija naik pada Tahun 2010.
Pada tahun 2010 terdapat sebanyak 321 pengusaha yang melakukan pendaftaran perusahaan baru maupun memperpanjang status perusahaan. Dari jumlah tersebut, 262 di antaranya tercatat sebagai pendaftaran baru dan 59 lainnya pendaftaran perpanjangan. Perusahaan yang paling banyak ada pada Kabupaten Solok yaitu perusahaan perorangan, sebesar 72.58 persen.
Baris 125 ⟶ 143:
== Pariwisata ==
Kabupaten Solok memiliki pesona alam yang tidak dimiliki daerah lain seperti pesona [[Danau Di atasDiatas]] dan [[Danau Di bawahDibawah]], [[Danau Singkarak]], [[Danau Talang]] serta Danau Tuo. Kemudian juga terdapat Gunung Talang yang masih aktif dan hamparan hijau kebun teh di kawasan Kecamatan Gunung Talang serta banyak lainnya. Keunggulan komparatif di bidang pariwisata ini harus mampu dikelola dengan sebaik-baiknya untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke Kabupaten Solok. Pada gilirannya diharapkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Objek wisata yang saat ini juga sedang dikembangkan adalah wisata pemandangan alam dari perbukitan seperti Agingin Berembus dan Puncak gobah di Aripan, Bukit Cinangkiek di Singkarak, Puncak kanada di Kacang, Puncak Hepi di Guguk Sarai.[[Berkas:Danau_Talang_di_Kabupaten_Solok,_Sumatera_Barat.jpg|jmpl|ka]][[Berkas:Danau_Singkarak,_Sumatra_Barat.jpg|jmpl|ka|al=danau Singkarak]]
 
== Referensi ==
Baris 133 ⟶ 151:
* {{id}} [http://www.solokkab.go.id/ Situs web resmi Kabupaten Solok]
* {{id}} [http://solokkab.bps.go.id/ BPS Kabupaten Solok]
 
{{Kabupaten Solok}}
{{Sumatera Barat}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Solok| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sumatera Barat|Solok]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Solok]]
[[Kategori:Kabupaten Solok| ]]