Pao An Tui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
|||
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{short description|Pasukan bela diri komunitas Tionghoa-Indonesia selama Revolusi Indonesia}}
'''Pao An Tui''' adalah sebuah [[pasukan pertahanan diri]] komunitas [[Tionghoa Indonesia]] saat [[Revolusi Indonesia]] (1945-1950).<ref name="Chee Kiong Tong (2010)">{{cite book|last1=Tong|first1=Chee Kiong|title=Identity and ethnic relations in Southeast Asia racializing Chineseness|date=2010|publisher=Springer|location=Dordrecht|isbn=9789048189090|url=https://books.google.co.id/books?id=8bXnUL46_X0C&dq=Pao+An+Tui&source=gbs_navlinks_s|accessdate=16 December 2016}}</ref><ref name="Donald E. Willmott (2009)">{{cite book|last1=Willmott|first1=Donald E|title=The national status of the Chinese in Indonesia 1900-1958|date=2009|publisher=Equinox Publishing|location=Jakarta|isbn=9786028397285|edition=First Equinox ed.|url=https://books.google.co.id/books?id=rKuw1yShGDYC&dq=Pao+An+Tui&source=gbs_navlinks_s|accessdate=16 December 2016}}</ref> Kelompok tersebut seringkali dituduh simpatisan pro-Belanda saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dari kekuasaan kolonial Belanda.<ref name="Muhammad Subarkah (2016)">{{cite news|last1=Subarkah|first1=Muhammad|title=Pao An Tui, Sisi Kelam Masyarakat Cina di Indonesia|url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/28/o36za3385-pao-an-tui-sisi-kelam-masyarakat-cina-di-indonesia|accessdate=16 December 2016|work=Republika Online|publisher=Koran Republika|date=February 28, 2016}}</ref>▼
{{infobox war faction
| name = Pao An Tui
| native_name =
| native_name_lang = {{zh|t=保安隊|s=保安队|p=Bǎo àn duì}}
| alternative spellings = Poh An Tui, Po An Tui, Poh An Tuy, Po An Tuy
| war = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = [[File:Bandoeng Rekruten van Pao An Tui worden d, Bestanddeelnr 380-2-4.jpg|330px]]
| caption = Rekrutan Pao An Tui di Bandung
| active = 1946-1949
| ideology =
| leaders = [[Loa Sek Hie]] ([[Chairman]])<br/> [[Oey Kim Sen]] (Deputi Chairman)<br/> [[Khouw Joe Tjan]] ([[Sekretaris]])<br/> [[Cong Fai-kim]] ([[Bendahara]])
| clans =
| headquarters = [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]], [[Hindia Belanda]]
| area = Sebagian [[Jawa]], [[Sumatra]], dan [[Borneo]]
| size =
| partof =
| predecessor =
| successor =
| allies = {{nowrap|
* {{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}} [[Hindia Belanda]]
** [[Netherlands Indies Civil Administration|NICA]]
** [[KNIL]]
*{{flagicon image|Flag of the State of East Indonesia.svg}} [[Indonesia Timur]]
*{{flagicon image|Flag of the Republic of China.svg}} [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]]<ref name="Donald E. Willmott (2009)" />
** [[Kuomintang]]
}}<br>
| split =
| opponents =
* {{flagcountry|Indonesia}}
** {{nowrap|[[Pemerintah Darurat Republik Indonesia|PDRI]]}}
** {{flagicon|Empire of Japan}} Sukarelawan Jepang (setelah tahun 1946)
| battles =
| url =
}}
▲'''Pao An Tui''' ({{zh|t=保安隊|s=保安队|p=Bǎo àn duì|first=t}}) atau terkadang disebut sebagai '''Po An Tui''' dan '''Poh An Tui''', dulu adalah sebuah [[Milisi|pasukan
==Sejarah==
Untuk mengatasi kekacauan dan kekerasan terhadap dan oleh Tionghoa-Indonesia, "Chung Hua Tsung Hui" kemudian mengadakan konferensi di [[Jakarta]], mulai tanggal 24 hingga 26 Agustus 1947.<ref name="Supriyatna 2016">{{Cite web |last=Supriyatna |first=Agus |date=2016-03-01 |title=Berita Po An Tui yang Menyesatkan - Analisis - www.indonesiana.id |url=https://www.indonesiana.id/read/64622/berita-po-an-tui-yang-menyesatkan |access-date=2023-03-27 |website=Indonesiana |language=en}}</ref> Pada tanggal 29 Agustus 1947, konferensi tersebut menghasilkan pembentukan Pao An Tui secara resmi, dengan kantor pusat di Jakarta.<ref name="Supriyatna 2016" /><ref name="Benny G. Setiono (2003)" /> Komite Pusat Pao An Tui terdiri dari [[Loa Sek Hie]] (Chairman), Oey Kim Sen (Deputi Chairman), Khouw Joe Tjan (Sekretaris), dan Cong Fai-kim (Bendahara).<ref name="Benny G. Setiono (2003)" />
▲Komite Sentral Pao An Tui berkantor pusat di [[Batavia]], ibu kota kolonial Indonesia, dan terdiri dari [[Loa Sek Hie]] (Ketua), Oey Kim Sen (Wakil Ketua), Khouw Joe Tjan (Sekretaris) dan Cong Fai-kim (Bendahara) .<ref name="Benny G. Setiono (2003)2" /> Unit-unit lain diciptakan di [[Medan]], [[Sumatra Utara]] pada tahun 1946, kemudian di [[Jawa]] pada tahun 1947.<ref name="Chee Kiong Tong (2010)2" /> <ref name="Donald E. Willmott (2009)2" />
Pao An Tui mengklaim bahwa mereka bersikap netral selama revolusi, karena pembentukan mereka mendapat dukungan dari [[Sutan Sjahrir]], [[Perdana Menteri Indonesia|perdana menteri]] pertama Indonesia, dan mendapat senjata dari [[Sekutu Perang Dunia II|pasukan Sekutu]] [[Netherlands Indies Civil Administration|pro-Belanda]].<ref name="Benny G. Setiono (2003)">{{cite book|last1=Setiono|first1=Benny G.|title=Tionghoa dalam pusaran politik|date=2003|publisher=Elkasa|location=Jakarta|isbn=9799688744|url=https://books.google.com/books?id=0A1wAAAAMAAJ|accessdate=16 December 2016}}</ref> Pao An Tui dibubarkan pada tahun 1949 seiring dengan berakhirnya kekerasan dan berakhirnya Revolusi Nasional Indonesia.<ref name="Donald E. Willmott (2009)" />
== Referensi ==▼
==Kontroversi dan kritik==
Netralitas Pao An Tui dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia telah beberapa kali dipertanyakan.<ref name="Donald E. Willmott (2009)" /><ref name="Muhammad Subarkah (2016)" /> Pemerintah Indonesia, yang menuduh Pao An Tui pro-Belanda, pun menolak untuk mengakui Pao An Tui hingga tahun 1948.<ref name="Donald E. Willmott (2009)" /> Sebagian kecil Tionghoa-Indonesia [[sayap kiri]] saat itu juga sangat menolak Pao An Tui, karena Pao An Tui berhubungan erat dengan Tionghoa-Indonesia [[sayap kanan]] dan [[Kuomintang]] di [[Tiongkok]].<ref name="Donald E. Willmott (2009)" />
Pada tahun 2016, terjadi kehebohan di media massa yang disebabkan oleh peresmian monumen yang diduga didedikasikan untuk Pao An Tui oleh Menteri Dalam Negeri [[Tjahjo Kumolo]] di [[Taman Mini Indonesia Indah]].<ref name="Supriyatna 2016" /> [[Rizieq Shihab]], pemimpin [[Front Pembela Islam]], pun menjadi salah satu tokoh yang sangat mengkritik peresmian monumen tersebut.<ref name="Suara.com 2016">{{cite news |last=Saleh |first=Ummi Hadyah |date=June 1, 2016 |title=Takut Ada PKI, FPI akan Jihad Segel Patung-patung Bau Komunis |language=id-ID |work=suara.com |agency=Suara.com |url=https://www.suara.com/news/2016/06/01/165614/takut-ada-pki-fpi-akan-jihad-segel-patung-patung-bau-komunis |accessdate=28 September 2018}}</ref> Padahal, monumen tersebut sebenarnya didedikasikan untuk milisi Tionghoa yang dibentuk pasca [[Geger Pacinan]] di Batavia. Bersama [[Suku Jawa|orang Jawa]], milisi tersebut berperang melawan [[VOC]].<ref name="Supriyatna 2016" />
Sejumlah teori konspirasi juga tetap diasosiasikan dengan Pao An Tui.<ref name="Supriyatna 2016" /><ref name="Muhammad Subarkah (2016)" /> Contohnya, dalam sebuah artikel opini pada bulan Mei 2017, penulis dan pengamat politik [[Batara Hutagalung]] menuduh keturunan Pao An Tui berkonspirasi dengan pemerintah Belanda, pendukung [[Republik Indonesia Serikat|federalisme Indonesia]], dan [[Partai Komunis Indonesia]] untuk mengacaukan Indonesia dengan berupaya mengendalikan sumber daya, pasar konsumen, serta posisi geopolitik dan geostrategis Indonesia sebagai bentuk 'balas dendam sejarah'.<ref name="Hutagalung 2017">{{cite news |last1=Hutagalung |first1=Batara |title=Pembentukan Citra Negatif Indonesia Di Luar Negeri |url=https://politik.rmol.co/read/2017/05/15/291424/Pembentukan-Citra-Negatif-Indonesia-Di-Luar-Negeri- |accessdate=28 September 2018 |work=rmol.co |agency=Rakyat Merdeka Online |publisher=Rakyat Merdeka Online |date=May 15, 2017}}</ref>
<references/>
{{Authority control}}
[[
[[Category:Hindia Belanda]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
▲[[Kategori:Pembubaran tahun 1949 di Indonesia]]
|