Radikalisasi algoritmik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:YouTube results screenshot.jpg|jmpl|[[YouTube]] menjadi salah satu media sosial terjadinya fenomena radikalisasi algoritmik]]
'''Radikalisasi algoritmik''' adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam pelantar
Radikalisasi algoritmik telah menjadi sebuah fenomena yang kontroversial karena seringkali perusahaan media sosial memiliki kepentingan untuk mempertahankan ruang gema.<ref>{{Cite web|title=How Can Social Media Firms Tackle Hate Speech?|url=https://knowledge.wharton.upenn.edu/podcast/knowledge-at-wharton-podcast/can-social-media-firms-tackle-hate-speech/|website=Knowledge at Wharton|language=en-US|access-date=2024-12-10}}</ref> Sejauh mana algoritma pemberi rekomendasi konten benar-benar bertanggung jawab atas radikalisasi masih menjadi kontroversi. Banyak studi telah menemukan hasil yang kontradiktif mengenai apakah algoritma telah mempromosikan konten ekstremis atau tidak.<ref>{{Cite journal|last=Whittaker|first=Joe|last2=Looney|first2=Seán|last3=Reed|first3=Alastair|last4=Votta|first4=Fabio|date=2021-06-30|title=Recommender systems and the amplification of extremist content|url=https://doi.org/10.14763/2021.2.1565|journal=Internet Policy Review|volume=10|issue=2|doi=10.14763/2021.2.1565|issn=2197-6775}}</ref>
Baris 12:
Fenomena radikalisasi algoritmik telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok teroris ekstremis, termasuk organisasi [[jihadis]] seperti [[ISIS]]. Kelompok-kelompok ekstrem ini telah memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propaganda sekaligus merekrut anggotanya.<ref name=":0" /> Algoritma yang digunakan pada pelantar seperti X (dahulu [[Twitter]]) dan [[Facebook]] dengan tidak sengaja telah memperkuat eksistensi konten seperti ini dengan cara merekomendasikannya kepada pengguna yang menunjukkan ketertarikan terhadap topik terkait konten tersebut.<ref>{{Cite web|last=Tejeda|first=Gaby|date=2024-08-09|title=TikTok Jihad: Terrorists Leverage Modern Tools to Recruit and Radicalize|url=https://thesoufancenter.org/intelbrief-2024-august-9/|website=The Soufan Center|language=en-US|access-date=2024-12-14}}</ref>
Contoh kasusnya adalah rencana serangan teroris yang berujung penangkapan terhadap beberapa remaja di [[Wina]], [[Austria]] pada tahun 2024. Para remaja ini berencana akan melakukan serangan teroris di konser [[Taylor Swift]].<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-08-22|title=Taylor Swift buka suara terkait teror konser di Wina|url=https://www.antaranews.com/berita/4278323/taylor-swift-buka-suara-terkait-teror-konser-di-wina|website=Antara News|language=id|access-date=2024-12-14}}</ref>
== Solusi ==
Baris 23:
[[Kategori:Ekstrimisme]]
[[Kategori:Media sosial]]
[[Kategori:Bias media]]
|