Radikalisasi algoritmik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:YouTube results screenshot.jpg|jmpl|[[YouTube]] menjadi salah satu media sosial terjadinya fenomena radikalisasi algoritmik]]
'''Radikalisasi algoritmik''' adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam pelantar [[media sosial]] (seperti [[Facebook]] dan [[YouTube]]), di mana para penggunanya digiring ke suatu pemahaman, pandangan dan pemikiran (politik, ideologi dan nilai sosial) yang ekstrim serta radikal melalui rekomendasi konten yang diatur oleh sistem algoritma pada suatu pelantar aplikasi tersebut.<ref name=":0">{{Cite web |last=Kartono|first=Munir |title=Ketika Algoritma Meradikalisasi Manusia |url=https://ruangobrol.id/analisa/ro6171e816e1464f0954/peran-algoritma-dalam-meradikalisasi-manusia |website=ruangobrol.id |language=id |access-date=2024-12-09}}</ref> Algoritme merekam interaksi pengguna, mulai dari tanda suka atau tidak suka hingga jumlah waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial, untuk menghasilkan sebuah [[ruang gema]]. Dengan ruang gema ini, pengguna didorong untuk menjadi lebih terpolarisasi melalui preferensi di media dan [[konfirmasi diri]].<ref name=":1">{{Cite web|date=2020-11-18|title=What is a Social Media Echo Chamber? {{!}} Stan Richards School of Advertising|url=https://advertising.utexas.edu/news/what-social-media-echo-chamber|website=advertising.utexas.edu|language=en|access-date=2024-12-10}}</ref>
 
Radikalisasi algoritmik telah menjadi sebuah fenomena yang kontroversial karena seringkali perusahaan media sosial memiliki kepentingan untuk mempertahankan ruang gema.<ref>{{Cite web|title=How Can Social Media Firms Tackle Hate Speech?|url=https://knowledge.wharton.upenn.edu/podcast/knowledge-at-wharton-podcast/can-social-media-firms-tackle-hate-speech/|website=Knowledge at Wharton|language=en-US|access-date=2024-12-10}}</ref> Sejauh mana algoritma pemberi rekomendasi konten benar-benar bertanggung jawab atas radikalisasi masih menjadi kontroversi. Banyak studi telah menemukan hasil yang kontradiktif mengenai apakah algoritma telah mempromosikan konten ekstremis atau tidak.<ref>{{Cite journal|last=Whittaker|first=Joe|last2=Looney|first2=Seán|last3=Reed|first3=Alastair|last4=Votta|first4=Fabio|date=2021-06-30|title=Recommender systems and the amplification of extremist content|url=https://doi.org/10.14763/2021.2.1565|journal=Internet Policy Review|volume=10|issue=2|doi=10.14763/2021.2.1565|issn=2197-6775}}</ref>
Baris 12:
Fenomena radikalisasi algoritmik telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok teroris ekstremis, termasuk organisasi [[jihadis]] seperti [[ISIS]]. Kelompok-kelompok ekstrem ini telah memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propaganda sekaligus merekrut anggotanya.<ref name=":0" /> Algoritma yang digunakan pada pelantar seperti X (dahulu [[Twitter]]) dan [[Facebook]] dengan tidak sengaja telah memperkuat eksistensi konten seperti ini dengan cara merekomendasikannya kepada pengguna yang menunjukkan ketertarikan terhadap topik terkait konten tersebut.<ref>{{Cite web|last=Tejeda|first=Gaby|date=2024-08-09|title=TikTok Jihad: Terrorists Leverage Modern Tools to Recruit and Radicalize|url=https://thesoufancenter.org/intelbrief-2024-august-9/|website=The Soufan Center|language=en-US|access-date=2024-12-14}}</ref>
 
Contoh kasusnya adalah rencana serangan teroris yang berujung penangkapan terhadap beberapa remaja di [[Wina]], [[Austria]] pada tahun 2024. Para remaja ini berencana akan melakukan serangan teroris di konser [[Taylor Swift]].<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-08-22|title=Taylor Swift buka suara terkait teror konser di Wina|url=https://www.antaranews.com/berita/4278323/taylor-swift-buka-suara-terkait-teror-konser-di-wina|website=Antara News|language=id|access-date=2024-12-14}}</ref> PenyelidikanHasil telahpenyelidikan mengungkapkan bahwa beberapa tersangka telah teradikalisasi secara daring, dengandan [[TikTok]] menjadi salah satu pelantar yang digunakan untuk menyebarkan konten ekstremis dengan memengaruhi keyakinan dan tindakan mereka.<ref>{{Cite web|last=Tejeda|first=Gaby|date=2024-08-09|title=TikTok Jihad: Terrorists Leverage Modern Tools to Recruit and Radicalize|url=https://thesoufancenter.org/intelbrief-2024-august-9/|website=The Soufan Center|language=en-US|access-date=2024-12-14}}</ref>
 
== Solusi ==
Baris 23:
[[Kategori:Ekstrimisme]]
[[Kategori:Media sosial]]
[[Kategori:Bias media]]