Sardjito: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
cleanup: - honorifics, non-notable subjects; fixed infobox;
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 33:
}}
 
'''[[ProfesorDokter|Prof.]] [[Doktor|Drdr.]] '''M. Sardjito, [[:en:Doctor of Medicine|M.D.]], [[:en:Professional degrees of public health|M.P.H.]]''' ({{lahirmati|[[Purwodadi, Barat, Magetan|Purwodadi]], [[Magetan]], [[Keresidenan Madiun]]|13|8|1889|[[Yogyakarta]]|5|5|1970}})<ref name=arsip>{{cite news|url=https://arsip.ugm.ac.id/2015/05/13/5-mei-1970/|title=Sesepuh UGM Prof. Dr. M. Sardjito Wafat|newspaper=Pantjaran Universitas Gadjah Mada|publisher=Arsip Universitas Gadjah Mada|number=No. 5 Th. V|date=10 Mei 1970|access-date=11 Januari 2020}}</ref> adalah dokter yang menjadi Guru Besar Fakultas Kedokteran [[Universitas Gadjah Mada]].
 
Pada masa perang kemerdekaan, ia ikut serta dalam proses pemindahan [[Bio Farma|InstitutInstitute Pasteur]] didari [[Kota Bandung|Bandung]] ke [[Kabupaten Klaten|Klaten]]. Selanjutnya ia menjadi Presiden Universiteit (sekarang disebut Rektor[[rektor]]) [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) Yogyakarta yang pertama dari awal berdirinya UGM tahun 1949 sampai 1961, selanjutnya menjadi Rektor ketiga [[Universitas Islam Indonesia]] (UII) Yogyakarta.
 
Namanya diabadikan sebagai nama sebuah rumah sakit umum pusat rujukan provinsi di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] yaitu [[Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito]].
 
Pada tanggal 8 November 2019, Sardjito dianugerahi gelar [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]] oleh [[JokoPresiden WidodoIndonesia|Presiden]] [[Joko Widodo]] dalam sebuah upacara di [[Istana Negara]].<ref>{{Cite web|last=Negara|first=Kementerian Sekretariat|title=Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh {{!}} Sekretariat Negara|url=https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_anugerahkan_gelar_pahlawan_nasional_kepada_6_tokoh_2|website=www.setneg.go.id|language=en|access-date=2022-11-15}}</ref> Yang menerima penghargaan mewakili keluarga ahli waris adalah Dyani Poedjioetomo, Cucu dari Sardjito.<ref>{{Cite web|last=Tim|title=Haru dan Bangga Keluarga atas Gelar Pahlawan Nasional|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191108201206-20-446795/haru-dan-bangga-keluarga-atas-gelar-pahlawan-nasional|website=nasional|language=id-ID|access-date=2022-11-15}}</ref>
 
== Pendidikan ==
* Sekolah Rakyat di [[Purwodadi, Barat, Magetan|Purwodadi]] dan [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]] (1895—1901)
* Sekolah Belanda di Lumajang (1901—1907)
* Sekolah [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen|STOVIA]] di Jakarta (1907—1915)
* Fakultas Kedokteran [[Universitas Amsterdam]] (1921—1922)
* Mempelajari penyakit-penyakit iklim panas di [[Leiden]] (memperoleh gelar doktor, 1923).<ref name=arsip/>
 
== Peran Profesional ==
Baris 53:
Sepulangnya dari [[Amsterdam]] & [[Leiden]], Sardjito diberikan kepercayaan sebagai dokter di Laboratorium Pusat Djakarta (1924-1929), Kepala Laboratorium di Makasar (1930). Ia juga mempunyai kesempatan untuk bekerja di Laboratorium ''Reichsgesundheitsamt'' (Kantor Kesehatan Reich) [[Berlin]] Jerman pada tahun 1931<ref name="arsip" />.
 
Pulang dari [[Jerman]], ia diberi tanggung jawab untuk memimpin Laboratorium Semarang (1931-1944) dan menjadi Kepala Institute Pasteur Bandung (1945). Dengan adanya pemindahan Institute Pasteur dari Bandung ke Klaten, akhirnya Sardjito pindah ke Klaten pada tahun 1946. Dimana 3 tahun setelahnya (1949), ia bersama [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwono IX]], Prof.Dr. [[Prijono]], Prof.Ir. [[Wreksodiningrat]], Prof. Ir. Harjono dan lain-lain sepakat untuk membentuk [[Universitas Gadjah Mada]].
 
Dan Sardjito terpilih menjadi rektor pertama [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] dari tahun 1949 hingga 1961.
Baris 63:
 
== Referensi ==
* Buku [[''Apa dan Siapa Magetan]]'', diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan, tahun 1987
 
{{Reflist}}