Stasiun Probolinggo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
k Layanan kereta api: Update per 12 Desember 2024: Perubahan kelas layanan KA Mutiara Timur menjadi kelas eksekutif dan ekonomi.
 
(45 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| name = Probolinggo
| symbol_location = Surabaya
| symbol = pbta
| symbol_location2 = SurabayaKAI
| symbol2 = taKAI
| symbol_location3 = KAI
| symbol3 = KAI
| tinggi = +5 m
| kode = PB
| nomor_stasiun = {{KAICN solid|PB|07|size=40}}
| image = Stasiun Probolinggo 2020 2.jpg
| image = Stasiun Probolinggo 2020.jpg
| caption = Tampak depan Stasiun Probolinggo, 2020
| prov = Jawa Timur
Baris 18 ⟶ 19:
| alamat = Jalan [[KH Mas Mansur|K.H. Mas Mansyur]] No. 26
| kodepos = 67218
| lintang = -7.7428381
| bujur = 113.216005
| open = 3 Mei 1884
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]daop9
| class = I
| nomor = 5400
| letak = * km 101+451 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-'''Probolinggo'''-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
* km 0+000 lintas '''Probolinggo'''-''[[Stasiun Kraksaan|Kraksaan]]''-''[[Stasiun Paiton|Paiton]]''
| line = '''Lintas utaraselatan Jawa''': {{KA|MutiaraSri TimurTanjung}}, {{KA|ProbowangiLogawa}}, {{KA|Tawang Alun}}, {{KA|Blambangan EkspresWijayakusuma}}, dan {{KA|PandalunganRanggajati}}<br>'''Lintas tengahtimur Jawa''': {{KA|LogawaMutiara Timur}}, {{KA|Probowangi}}, dan {{KA|RanggajatiTawang Alun}}<br>'''Lintas selatanutara Jawa''': {{KA|Sri TanjungPandalungan}} dan {{KA|WijayakusumaBlambangan Ekspres}}
| track = 6 (jalur 2: sepur lurus)
| platform = 3 (satu peron sisi yang rendah dan dua peron pulau yang agak tinggi)
| services = {{Adjacent stations|system=Layanan aglomerasi KAI|line=Probowangi|left=Pasuruan|right=Klakah}}
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] semiotomatis<ref name="sugiana">{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}
| module = {{infobox cagar budaya|child=yes
| arsitektur = Indisch
| Name = Stasiun Kota Probolinggo
| Image =
| Location =
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = KB005462
| Region =
| Session = 87/2019
| Year = 8 Mei 2019
| ownership = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]]
| management = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]]
| Link =https://budaya-data.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/objek/KB005462
}}
| arsitektur = Indische
'''Stasiun Probolinggo (PB)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Mayangan, Mayangan, Probolinggo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]] terletak pada ketinggian +5 meter dengan jarak 101 km sebelah tenggara dari [[Stasiun Surabaya Kota]] dan 208 km sebelah barat dari [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Stasiun Ketapang]]. Stasiun ini menghubungkan antara wilayah [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] dan [[Surabaya]].
}}
'''Stasiun Probolinggo (PB)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Mayangan, Mayangan, Probolinggo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]] terletak pada ketinggian +5 meter dengan jarak 101 km sebelah tenggara dari [[Stasiun Surabaya Kota]]. Stasiun ini menghubungkan antara wilayah [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] dan [[Surabaya]] serta menjadi satu-satunya stasiun kereta api yang melayani naik turun penumpang di wilayah Probolinggo.
 
Stasiun ini dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] pada akhir [[abad ke-19]]. Pada pembangunannya, peletakan stasiun ini sesuai dengan [[tata ruang]] kotanya. Stasiun ini terletak di ujung utara Jalan Suroyo, yang dahulu merupakan jalan utama kota. DiTepat dekatdi utara stasiun ini terdapat [[pelabuhan]], dansedangkan [[alun-alun]].bangunan Stasiun ini menjadi satu-satunyautama stasiun keretamenghadap apike yangarah melayaniselatan, naikmenuju turunarah penumpang[[alun-alun]].{{Sfn|Azmi di wilayah ProbolinggoF.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=98}}
 
Bangunan stasiun ini diapit dua tikungan besar karena untuk menjangkau pelabuhan di sebelah utara stasiun. Saat berbelok ke arah selatan (arah [[Stasiun Leces]]), sebelum perlintasan di Jalan Panglima Soedirman, terdapat bekas [[Stasiun Jati]] yang di sebelah timurnya terdapat [[Jalur kereta api Probolinggo–Paiton|bekas jalur trem uap yang akan berakhir di Paiton]], yang dahulu merupakan bekas jalur [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]. Jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan hasil alam Probolinggo dan penumpang, tetapi kini sudah tak dipergunakan lagi. Dahulu juga ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT [[Kertas Leces]], tetapi sekarang juga sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah tertutup aspal.
 
Selepas Stasiun Jati, terdapat [[Halte Jorongan]] yang juga sudah tidak aktif karena okupansi penumpang yang minim dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Leces.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:KITLV A283 - Station van de Staatsspoorwegen te Probolinggo, KITLV 11882.tiff|kiri|jmpl|270px|Tampak depan Stasiun Probolinggo sekitar tahun 1930]]
[[Berkas:Probolinggo-Survey Directorate Head Quarters ALFSEA-1946.jpg|jmpl|kiri|Peta Kota Probolinggo, 1946, menampilkan jalan-jalan utama, stasiun, dan jalur kereta api milik SS dan PbSM.]]
Pembangunan Stasiun Probolinggo diawali dari pembangunan jalur rel kereta api dari Surabaya ke [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] sepanjang 63 km dan selesai dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada tanggal 16 Mei 1878. Kemudian, jalur tersebut diperpanjang ke Probolinggo kira-kira sepanjang 40 km dan diresmikan tanggal 3 Mei 1884. Setelah itu, pada tahun [[1895]], rel kereta api disambung kembali dari Probolinggo menuju [[Stasiun Klakah|Klakah]]. Itulah sebabnya, oleh [[Belanda]] dibangun sebuah stasiun yang terletak di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]].<ref>{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|year=1925|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
 
Berdasarkan perencanaan tata ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial untuk wilayah Kota Probolinggo, stasiun ini sengaja dibangun menghadap ke arah alun-alun dan pusat kota sehingga meningkatkan daya tarik. Di samping itu, stasiun ini sengaja dibangun mendekat ke arah pelabuhan karena stasiun ini juga melayani pengangkutan barang.{{Sfn|Azmi F.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=98}} Akibatnya, proyek pembangunan jalur kereta api mengharuskan pembangunan dua tikungan tajam yang mengapit stasiun.
 
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Papan nama stasiun Probolinggo.jpg|jmpl|Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019|ka]]Stasiun Probolinggo memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus., Ditetapi sebelahhanya baratjalur stasiun1-3 iniyang terdapatdigunakan subuntuk pemberhentian kereta api penumpang. Terdapat masing-masing satu [[deposepur lokomotifbadug]] yang arah masuknya dari ujung barat jalur 6 dan juga jalur 1.
 
Di sebelah barat stasiun ini terdapat sub [[depo lokomotif]] yang jalur aksesnya terhubung langsung dengan jalur 5.
Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI pada tahun 2013-2014 seiring dengan ditetapkannya bangunan stasiun ini sebagai bangunan [[cagar budaya]] oleh Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2013. Meskipun demikian, bentuknya tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20, yaitu menggunakan gaya arsitektur barat yang minimalis. Gaya arsitektur barat menonjolkan sisi interior maupun eksterior. Banyak menggunakan bentuk lengkung dan juga pencahayaannya yang alami. Hal itu dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tinggi dan terdapat ventilasi di atasnya.
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
|
|↔
|Sepur badug
|Sepur badug (jarang digunakan)
|
|-
|Jalur '''6'''
|←
| rowspan="2" |Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
|Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
|→
|-
| rowspan="2" |Jalur '''5'''
|←
|Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
|→
|-
|
|Memiliki jalur akses dari dan ke sub depo lokomotif
|↔
|-
| style="border-top:solid 1px gray"|Jalur '''4'''
|←
| style="border-top:solid 1px gray"|Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
|Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
|→
|-
|Jalur '''3'''
|←
|← {{rint|KAI|KAI}} Sepur belok kedua untuk jalur pemberhentian kereta api →
|{{rint|KAI|KAI}} Sepur belok kedua untuk jalur pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
| colspan="24" style="border:solid 2px black; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
|Jalur '''2'''
|←
|← {{rint|KAI|KAI}} Sepur lurus sekaligus jalur utama pemberhentian kereta api →
|{{rint|KAI|KAI}} Sepur lurus sekaligus jalur utama pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
| colspan="24" style="border:solid 2px black; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
|Jalur '''1'''
|←
|← {{rint|KAI|KAI}} Sepur belok utama untuk jalur pemberhentian kereta api →
|{{rint|KAI|KAI}} Sepur belok utama untuk jalur pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
|
| colspan="2" style="border:solid 2px black;border-bottom:none; text-align:center" |{{Small|Peron sisi}}
|↔
|Sepur badug
|
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px black;border-bottom:none; text-align:center" |{{Small|Peron sisi}}
|-
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;" |'''G'''
| colspan="3" style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
[[Berkas:Papan nama stasiun Probolinggo.jpg|jmpl|Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019|kiri]]Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI pada tahun 2013-2014 seiring dengan rencana penetapan status bangunan stasiun ini sebagai bangunan [[cagar budaya]] oleh Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2013. Bagian yang menjalani renovasi antara lain dinding yang dicat ulang, perbaikan atap dan kanopi (''overcapping'') stasiun, serta pembuatan taman dan perkerasan jalan di area parkir.<ref>{{Cite web|last=Heritage KAI|date=2014|title=Pemugaran Stasiun Probolinggo 2014|url=https://heritage.kereta-api.co.id/?p=7666|archive-url=https://web.archive.org/web/20160810201527/heritage.kereta-api.co.id/?p=7666|archive-date=2016-08-10|access-date=2024-09-09}}</ref>
Jalur rel dari timur stasiun ini membelok ke selatan. Sebelum perlintasan di Jalan Panglima Soedirman, terdapat bekas [[Stasiun Jati]] yang dulunya terdapat percabangan jalur yang akan berakhir di [[Paiton, Probolinggo|Paiton]]. Jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan tebu, tetapi kini sudah tak dipergunakan lagi. Dahulu juga ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT [[Kertas Leces]], tetapi sekarang juga sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah tertutup aspal.
 
Bentuk bangunan stasiun ini masih asli sepenuhnya, yaitu menggunakan gaya arsitektur Indische, yang sangat menonjolkan estetika baik eksterior maupun interior. Penggunaan bentuk lengkung serta pencahayaannya yang alami, memperkuat karakteristik bangunan. Hal itu dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tinggi dan terdapat ventilasi di atasnya. Atap stasiun berbentuk pelana, dengan tiga jenis: atap bangunan induk, peron stasiun (''overcapping''), dan atap bagian samping. Pintu utama stasiun memiliki bentuk yang mirip dengan [[Stasiun Pasuruan]], yaitu jenis pintu tinggi dengan ventilasi setengah lingkaran (skala monumental), dan sedikit skala manusia yang dipadukan dengan ornamen geometris, sulur-suluran, dan garis-garis, serta menggunakan jendela krepyak yang dipengaruhi oleh gaya [[Art Nouveau]].{{Sfn|Sudikno|Maharani|p=20}}{{Sfn|Azmi F.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=102-106}}
Ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Leces]], selain Stasiun Jati juga terdapat [[Stasiun Jorongan]] yang juga sudah tidak aktif karena okupansi penumpang yang minim dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Leces.
 
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 12 Desember 2024.
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|date=14 April 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=56|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|location=[[Bandung]]|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|pages=56|accessdate=12 Mei 2023|url-status=live|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref>
 
{| class="wikitable"
|+Lintas utaraselatan Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
Baris 89 ⟶ 133:
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas eksekutif Campuran
|-
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}}
|{{kereta api|Pandalungan}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|GambirCilacap}}
| rowspan="2" |{{sta|JemberKetapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang TawangYogyakarta}}–{{sta|Surabaya PasarturiGubeng}}
|-
|Ekonomi Premium
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| rowspan="42" |{{kereta apiKA|Mutiara TimurRanggajati}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya GubengCirebon}}
| rowspan="62" |{{sta|Ketapang|3=BanyuwangiJember}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal malam dan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal siang dan sebaliknya pada jadwal malam.
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
|Ekonomi
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{sta|Lempuyangan}}
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}}
|-
|{{KA|Logawa}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
|{{sta|Purwokerto}}
|{{sta|Jember}}
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|}
 
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}}
|Eksekutif
| rowspan="2" | {{staSta|SemarangSurabaya TawangPasarturi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya PasarturiKetapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|Ekonomi
Baris 122 ⟶ 184:
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|Probowangi}}
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|
|-
|{{kereta api|Tawang Alun}}
Baris 134 ⟶ 196:
 
{| class="wikitable"
|+Lintas tengahutara Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
Baris 140 ⟶ 202:
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuranEksekutif
|-
| rowspan="2" |{{KA|LogawaPandalungan}}
| Eksekutif
|Bisnis
| rowspan="2" |{{sta|PurwokertoGambir}}
| rowspan="4" |{{sta|Jember}}
| rowspan="2" |Via {{sta|LempuyanganSemarang Tawang}}–{{sta|Surabaya GubengPasarturi}}
|-
! colspan="5" |Campuran
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{KAkereta api|RanggajatiBlambangan Ekspres}}
|Eksekutif
| rowspan="2" | {{sta|CirebonPasar Senen}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|Bisnis
|}
 
{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Cilacap}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" | Via {{sta|YogyakartaSemarang Tawang}}–{{sta|Surabaya GubengPasarturi}}
|-
|Ekonomi Premium
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
|Ekonomi
|{{sta|Lempuyangan}}
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Via {{sta|Surabaya Kota}}
|}
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tramwagon van de Probolinggo Stoomtram Maatschappij (PbSM) op het spooremplacement te Probolinggo TMnr 10014037.jpg|Trem [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij|Probolinggo Stroomtram Maatschappij]] yang berada di emplasemen Stasiun Probolinggo
Berkas:Depan Stasiun Probolinggo.jpg|Tampak depan Stasiun Probolinggo
File:Station te Probolinggo, gebouwd in 1884, met rechts een waringin, KITLV 19192.tiff|Tampak depan Stasiun Probolinggo sekitar tahun 1890
Berkas:Stasiunprobolinggo.jpg|Peron Stasiun Probolinggo
File:KITLV A396 - Station te Probolinggo, KITLV 77681.tiff|Stasiun Kereta Api Probolinggo sekitar tahun 1890
Berkas:Plasser & Theurer at Probolinggo Station.jpg|[[Mesin pecok]] di jalur 4
Berkas:Depan Stasiun Probolinggo.jpg|Tampak depan Stasiun Probolinggo, 2015
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tramwagon van de Probolinggo Stoomtram Maatschappij (PbSM) op het spooremplacement te Probolinggo TMnr 10014037.jpg|Trem [[Probolinggo Stroomtram Maatschappij]] yang berada di emplasemen Stasiun Probolinggo
Berkas:Gudang PBStasiunprobolinggo.jpg|GudangPeron Stasiun Probolinggo, stasiun2009
Berkas:Plasser & Theurer at Probolinggo Station.jpg|[[Mesin pecok]] di jalur 4, 2015
Berkas:Gudang PB.jpg|Gudang Stasiun Probolinggo
Berkas:Probolinggo Station, 2016 (02).jpg|Tampak depan Stasiun Probolinggo, 2016
Berkas:Stasiun Probolinggo.jpg|Peron Stasiun Probolinggo pada malam hari, 2023
File:Probolinggo Station.jpg|Tampak samping Stasiun Probolinggo
File:Probolinggo Station, 2016 (03).jpg|Emplasemen sisi timur Stasiun Probolinggo
File:Probolinggo Station, 2016 (06).jpg|Halaman gudang Stasiun Probolinggo
File:Persilangan 2 Kereta api.jpg|KA Tawang Alun bersilang dengan KA Probowangi di stasiun Probolinggo
File:Probowangi at Probolinggo.jpeg|KA Probowangi memasuki Stasiun Probolinggo
File:KA Probowangi PB.jpg|KA Probowangi dari arah Surabaya tiba di Stasiun Probolinggo
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite journal|last=Azmi F.F.|first=E.|last2=Antariksa|last3=Suryasari|first3=N.|date=2013|title=Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Probolinggo|url=https://www.academia.edu/6979139/Pelestarian_Bangunan_Stasiun_Kereta_Api_di_Kota_Probolinggo|journal=Arsitektur e-Journal|volume=6|issue=2|pages=97-114}}
* {{Cite journal|last=Sudikno|first=A.|last2=Maharani|first2=S.|date=2016|title=Elemen Interior Stasiun Kereta Api Sidoarjo, Malang Kota Lama, Bangil, Pasuruan, dan Probolinggo|url=https://www.academia.edu/31250828/Elemen_Interior_Stasiun_Kereta_Api_Sidoarjo_Malang_Kota_Lama_Bangil_Pasuruan_dan_Probolinggo|journal=Arsitektur e-Journal|volume=9|issue=1|pages=11-21}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://kai.id/ Situs resmi KAI dan jadwal kereta api]
* {{id}} [http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7666 Pemugaran Stasiun Probolinggo, 2013-2014]
 
{{stasiun berdekatan|system=KAI|line1=Bangil–Kalisat|left1=Bayeman|line2=Probolinggo–Paiton|right2=Probolinggo Pasar|right1=Jati|note-mid2=eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]}}{{Stasiun kereta api di Indonesia}}