Tahuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PenaTulip (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Instrument
|name=Tahuri
|names=Terompet Kerang
|image= ConchTrumpet shell trumpet, Papua New Guinea, 20th century - Royal OntarioLudlow Museum - DSC09586DSCF2016.JPG
|classification= [[Alat musik tiup]] (sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring.)
|range=
|related=*
|articles=
|background=other
}}
|inventors=[[G.J. Latumahina]]<br>Dominggus Paulus Horhorouw
'''Tahuri''' adalah terompet yang dikenal oleh masyarakat [[Maluku]] yang tinggal di pesisir pantai memiliki peralatan musik yang unik; sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.<ref>http://www.anakpintar.web.id/2011/10/alat-komunikasi-tahuri.html</ref><ref>{{Cite journal|last=Dandirwalu|first=Resa|last2=Rehy|first2=Handry Yance|date=2020-06-30|title=Tahuri: Symbol of the Christian-Muslim Community Peace in Tehoru and Telutih, Central Maluku, Indonesia|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/8071|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=5|issue=1|pages=67–76|doi=10.15575/jw.v5i1.8071|issn=2502-3489}}</ref>
|developed=sekitar tahun 1962 di [[Ambon]], [[Maluku]]
|image_capt=Tahuri Alat Musik Khas Tradisional Kepulauan [[Maluku]]}}
'''Tahuri''' adalah terompet yang dikenal oleh masyarakat [[Maluku]] yang tinggal di pesisir pantai memiliki peralatan musik yang unik; sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.<ref>http://www.anakpintar.web.id/2011/10/alat-komunikasi-tahuri.html</ref><ref name="Dandirwalu 67–76">{{Cite journal|last=Dandirwalu|first=Resa|last2=Rehy|first2=Handry Yance|date=2020-06-30|title=Tahuri: Symbol of the Christian-Muslim Community Peace in Tehoru and Telutih, Central Maluku, Indonesia|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/8071|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=5|issue=1|pages=67–76|doi=10.15575/jw.v5i1.8071|issn=2502-3489}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 21 ⟶ 24:
Ternyata benar mereka memiliki keinginan yang sama untuk membentuk jati diri Maluku, dengan alat musik yang endemik ini. Beberapa waktu berlalu rencana untuk menambah nilai seni pada kulit bia/ kerang ini belum terealisasikan, tetapi Dominggus terus mencari tahu bagaimana cara membuat kulit bia ini hingga menjadi alat musik yang dapat melantunkan harmonisasi nada yang merdu.
 
Ketika G. Latumahina dilantik menjadi wakil gubernur pada saat itu, ia pun memberi material dan doa, memang semuanya sudah berjalan lancar. Tapi sumber daya dari kulit kerang sangatlah minim. Akhirnya, ia menegaskan sekali lagi baginya. Dominggus untuk tidak berputus asa. Ia meminta beberapa orang yang mampu melubangi kulit bia. Dengan pergi ke [[Saumlaki]], [[Dobo]], [[Kepulauan Aru]] dan [[Banda]] untuk mencari, dan ternyata hasil pengumpulan kulit bia/ kerang ini sangat-sangat memuaskan. Kulit kerang yang dikumpulkan jauh melaumpaui harapan. Dengan adanya kulit kerang yang memiliki nama latin Syrinx aruanus, nama daerah Kulit Bia Terompet dan nama latin Cypraecassis rufa, Casis cornutanama nama daerah Kulit Bia kepala Kambing ini menumbuhkan kreativitas anak-anak Maluku di bidang seni musik dalam hal membuat sebuah alat musik. Kreativitas bukan hanya didorong dari bahan yang diterima, namun sangat bergantung pada keinginan serta harapan yang timbul dalam membentuk alat musik yang begitu sederhana ini.<ref name=makalah>{{Cite web |url=http://yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html |title=Salinan arsip |access-date=2013-02-21 |archive-date=2013-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130205122204/http://yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== Pembuatan ==
Baris 32 ⟶ 35:
== Pemakaian ==
=== Alat komunikasi ===
[[Berkas:Tahore atau Tahuri.jpg|jmpl|281x281px|Tahuri/Tahore - Koleksi [[Monumen Pers Nasional]]]]
Tahuri berfungsi sebagai alat komunikasi antara [[rajaRaja]] dan staf-staf negeri serta[[masyarakat]], antara Raja dengan staf-staf negeri. Dengan adanya tahuri, maka [[komunikasi]] di antara masyarakat desa akan terjalin dengan baik.<ref>{{Cite journal|lastname="Dandirwalu|first=Resa|last2=Rehy|first2=Handry Yance|date=2020-06-30|title=Tahuri:67–76" Symbol of the Christian-Muslim Community Peace in Tehoru and Telutih, Central Maluku, Indonesia|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/8071|journal=Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya|volume=5|issue=1|pages=67–76|doi=10.15575/jw.v5i1.8071|issn=2502-3489}}</ref> Salah satu contohnya dapat dilihat dalam pemberitahuan / pengumuman yang diberikan oleh pesuruh desa. Pesuruh desa merupakan salah satu staf negeri yang berperan sebagai pesuruh dalam memberitahukan hal-hal penting, berupaseperti pemberitahuan. Sebelum memberikan pemberitahuan, pesuruh desa akan terlebih dahulu meniupmeniupkan tahuri. Seperti yang telah dikatakan, tehuritahuri memiliki fungsi sebgaisebagai alat yang bisa memberitahukan suatu keadaan seperti [[perang]], titah Raja, dan sebagainya. Pada zaman dahulu, hampir seluruh tata cara adat memakai tahuri sebagai pembukaan atau penutup. Hal ini masih dikembangkandilakukan sampai sekarang, di mana masih terlihat beberapa tata cara adat yang masih menggunakan tahuri sebagai pembukaan atau penutupan suatu tata cara adat.<ref name="makalah" />
 
== Pengembangan ==
Baris 48 ⟶ 52:
 
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Alat musik tiupAerofon]]
[[Kategori:Alat musik Maluku]]
[[Kategori:Seni di Indonesia]]