Ratu Hemas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(48 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|name = Hemas
|honorific-suffix =
|native_name =
|image =
|
|caption =
|smallimage =▼
▲|caption = Gusti Kanjeng Ratu Hemas sebagai Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] dari Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] masa bakti 2019 - 2024
|order =
|office = [[Daftar raja Jawa|Permaisuri Yogyakarta]]
|term_start = [[7 Maret]] [[1989]]
|term_end =<!-- Jangan diisi apabila sedang menjabat atau baru terpilih. (Agar muncul tulisan "Sedang Menjabat") -->
|deputy =▼
|lieutenant =▼
|monarch = [[Hamengkubuwana X]]
|president = [[Soeharto]]<br />[[B.J. Habibie]]<br />[[Abdurrahman Wahid]]<br />[[Megawati Soekarnoputri]]<br />[[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br />[[Joko Widodo]]<br>
[[Prabowo Subianto]]
|primeminister =
|succeeding = <!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->▼
|taoiseach =▼
▲|succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|predecessor =
|successor = <!-- Jangan diisi atau isi dengan "Belum ada" apabila sedang menjabat atau baru terpilih. -->
|order2 =
|office2 = [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]
|term_start2
|term_end2 =
|
|
|vicepresident2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->▼
|viceprimeminister2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->▼
|president2 =
|alongside2 =
|predecessor2 = [[Nono Sampono]]<br>[[Mahyudin]]<br>[[Sultan Bachtiar Najamudin]]
|term_start3 = 2 Oktober 2009
|
| 1blankname3 = Ketua DPD
|successor2 = [[Nono Sampono]]<br>Darmayanti Lubis▼
| 1namedata3 = [[Irman Gusman]]<br>[[Mohammad Saleh]]
|alongside3 = La Ode Ida (2009–2014) dan [[Farouk Muhammad]] (2014–2017)
|predecessor3 = [[Irman Gusman]]<br>La Ode Ida
|office4 = Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]<br>dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|term_start4 = 1 Oktober 2004
|predecessor4 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor4 = <!-- kalau diganti di tengah jabatan -->
|birth_date = {{birth date and age|1952|10|31}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Tatiek
|nationality = {{INA}}
|party = {{parpolicon|Independen}}
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = {{marriage|[[Hamengkubuwana X]]|
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations =
|children = {{Plainlist|
* GRA Nurmalita Sari/
* GRA Nurmagupita/[[GKR Condrokirono]]
* GRA Nurkamnari Dewi/[[GKR Maduretno]]
Baris 73 ⟶ 68:
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]] (tidak selesai)
|occupation =
|profession = [[Politikus]]
|religion =
|signature =
|website =
}}
{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}▼
'''Gusti Kanjeng Ratu Hemas''' ({{lang-jv|ꦓꦸꦱ꧀ꦡꦶꦑꦁꦗꦼꦁꦫꦡꦸꦲꦼꦩꦱ꧀}}; {{lahirmati|[[Jakarta]]|31|10|1952|name=dengan nama '''Tatiek Dradjad Supriastuti'''}})<ref name="viva">{{Cite web|url=http://us.politik.news.viva.co.id/news/read/11798-dari_tembok_kraton_ke_senayan|title=Dari Tembok Kraton ke Senayan|website=politik.news.viva.co.id|access-date=15 Agustus 2021}}</ref> adalah [[permaisuri]] dari [[Sri Sultan Hamengkubuwana X]], yaitu raja [[Kasultanan Yogyakarta]] sejak tahun [[1989]] dan [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta|Gubernur]] [[Yogyakarta|Daerah Istimewa Yogyakarta]] sejak tahun [[1998]].<ref name="viva"/> Sejak tahun 2004, Ratu Hemas menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] asal Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].<ref name="dpd">{{Cite web |url=http://www.dpd.go.id/anggota/gusti-kanjeng-ratu-hemas |title=Situs Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia |access-date=2013-03-19 |archive-date=2013-03-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130315125754/http://www.dpd.go.id/anggota/gusti-kanjeng-ratu-hemas |dead-url=yes }}</ref> Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Daerah]] periode 2009-2014 dan 2014-2019.<ref name="SP">{{cite web|url=http://www.suarapembaruan.com/home/ratu-hemas-gugatan-dpd-ri-tidak-main-main/26457|title=Ratu Hemas: Gugatan DPD RI Tidak Main-Main|website=suarapembaruan.com|access-date=15 Agustus 2021}}</ref>▼
▲'''Gusti Kanjeng Ratu Hemas''' (
== Awal kehidupan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Inhuldiging van Sultan Hamengku Buwana X in de kraton met naast hem de Gusti Kanjeng Ratu Hemas TMnr 20018311.jpg|jmpl|250px|
[[Berkas:HB X GKR Hemas.jpg|thumb|250px|[[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] dan GKR Hemas mengikuti kirab pernikahan putrinya [[GKR Hayu]] dengan [[KPH Notonegoro]].]]▼
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dilahirkan dengan nama Tatiek Dradjad Supriastuti adalah anak ketiga (perempuan tunggal) dari tujuh bersaudara.<ref name="viva"/> Ia tinggal dan dibesarkan di [[Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]].
=== Pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X ===
▲[[Berkas:HB X GKR Hemas.jpg|thumb|250px|kiri|[[
Sejak kecil setiap tahun keluarganya di Jakarta berlibur ke rumah kakeknya, bekas abdi dalem Kraton di Yogyakarta, di Soronatan.<ref name="viva"/> Pada tahun 1970-an di Yogyakarta, Tatiek (GKR Hemas) bertemu Herjuno Darpito, putera tertua [[Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] yang saat itu berkuasa, yang kemudian dinobatkan menjadi [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] di gang.<ref name="viva"/> Pada umur 19 tahun Tatiek menikah dengan Herjuno Darpito (6 tahun lebih tua) dan meninggalkan kuliahnya.<ref name="viva"/> Namanya diganti untuk pertama kalinya menjadi Mangkubumi, dan berganti tiga kali hingga yang terakhir Gusti Kanjeng Ratu Hemas saat Herjuno Darpito naik takhta menjadi [[Sri Sultan Hamengku Buwono X]].<ref name="viva"/> Pernikahannya dikaruniai lima puteri; [[GKR Pembayun]], [[GKR Condrokirono]], [[GKR Maduretno]], [[GKR Hayu]], dan [[Nurastuti Wijareni|GKR Bendara]].<ref name="Tribun"/>
▲{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}
== Riwayat
* Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] (1997–1999)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2024–2029)
== Kegiatan sosial ==
[[File:Gusti Kanjeng Ratu Hemas at the International Conference on Feminism, 2016-09-24.jpg|thumb|250px|kanan|Ratu Hemas saat berbicara di [[Feminisme|Konferensi Feminisme Internasional]] pada 24 September 2016 di Jakarta.]]
Pada awal kegiatannya di [[Kraton Yogyakarta]] aktivitas sosial Ratu Hemas berkisar di Yayasan Sayap Ibu dan kegiatan pemberantasan buta aksara di [[Yogyakarta]] sebagai pengajar.<ref name="viva"/> Sebelumnya, Ratu Hemas juga pernah menjadi salah satu anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dengan masa jabatan dari tahun 1997 hingga tahum 1999 dari Fraksi Utusan Golongan. Sekain itu, ia juga pernah pula menjadi [[pemimpin]] [[redaksi]] untuk Majalah [[Kartini (majalah)|Kartini]].<ref name="Tribun"/>▼
▲Pada awal kegiatannya di [[Kraton Yogyakarta]] aktivitas sosial Ratu Hemas berkisar di Yayasan Sayap Ibu dan kegiatan pemberantasan buta aksara di [[Yogyakarta]] sebagai pengajar.<ref name="viva"/>
== Kiprah dan karir politik ==▼
Pada tahun 2004 Ratu Hemas mengajukan diri menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] tanpa [[partai politik]] dan terpilih. Ia juga aktif pada organisasi GPSP (Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan) karena ingin memahami kegiatan perempuan, hak-hak perempuan dan alasan terjun dalam dunia politik<ref name="viva"/>▼
[[Berkas:Joko Widodo and Iriana at Yogyakarta Palace in June 2019.jpg|thumb|kiri|250px|Ratu Hemas beserta keluarga menyambut kedatangan Presiden [[Joko Widodo]] dan Ibu Negara [[Iriana]] beserta cucu pertamanya, [[Jan Ethes Srinarendra]] di [[keraton Yogyakarta]] pada Juni 2019.]]
Ratu Hemas pernah menjadi salah satu anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dengan masa jabatan dari tahun 1997 hingga tahum 1999 dari Fraksi [[Utusan Golongan]].
▲Pada tahun 2004 Ratu Hemas mengajukan diri menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] tanpa [[partai politik]] dan terpilih. Ia juga aktif pada organisasi GPSP (Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan) karena ingin memahami kegiatan perempuan, hak-hak perempuan dan alasan terjun dalam dunia politik.<ref name="viva"/>
Pada November 2008 Ratu Hemas mengungkapkan pandangan politiknya menentang [[UU Pornografi|Undang Undang Pornografi]] karena dinilai menyudutkan perempuan.<ref name="viva"/> Ratu Hemas bahkan ikut turun ke jalan, berdemonstrasi bersama ribuan rakyat [[Bali]] menentang hal tersebut, karena walaupun setuju untuk perlindungan anak dan bahaya internet, ia tidak setuju penggunaan undang-undang untuk hal tersebut.<ref name="viva"/>
Pada tahun 2009 Ratu Hemas terpilih kembali menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] independen (tanpa [[partai politik]]) untuk masa jabatan 2009 hingga 2014 dengan perolehan 941.153 suara, yang di klaim sebagai delapan puluh persen dari masyarakat [[Yogyakarta]].<ref name="dpd"/><ref name="viva2">{{Cite
Pada November 2012 Ratu Hemas bersama dengan Laode Ida, I Wayan Sudirta, dan John Pieris mewakili [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] (DPD-RI) menggugat uji materiil Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 ke [[Mahkamah Konstitusi]] terkait dengan pasal 22 D UUD 45 mengenai hak-hak yang sama antara lembaga [[DPD]] dan [[DPR]], dan melemahkan hubungan antara pusat dan daerah.<ref name="SP"/> Selama ini pada proses pembuatan hukum [[DPD]] mendapat kekuasaan untuk memberi masukan, tetapi tidak mendapat peran untuk meloloskan hukum tersebut.<ref name="Jakpos">{{Cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/07/dpd-seeks-more-authority-lawmaking.html|title=DPD seeks more authority in lawmaking|website=jakartapost.com|language=id|access-date=15 Agustus 2021}}</ref> [[DPD]] ingin badan [[legislasi]] giat mendukung keinginan rakyat di daerah, dan mendapat peran untuk kuasa ini.<ref name="Jakpos"/>
Pada tanggal 21 Desember 2018, Ratu Hemas diberhentikan sementara dari [[DPD]] karena beberapa kali tidak menghadiri sidang paripurna [[DPD]] serta sudah melewati tahapan sanksi lainnya.
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{lifetime|1952||}}
{{DEFAULTSORT:Hemas, Ratu}}
[[Kategori:Anggota DPD 2004-2009]]▼
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]▼
▲[[Kategori:Bangsawan Jawa]]
[[Kategori:Ratu Yogyakarta]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
▲[[Kategori:Anggota DPD 2004-2009]]
[[Kategori:Anggota DPD 2009-2014]]
[[Kategori:Anggota DPD 2014-2019]]
[[Kategori:Anggota DPD 2019-2024]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
{{indo-politikus-stub}}
{{bangsawan-stub}}
|