Ratu Hemas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) →Rujukan: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(32 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|name = Hemas
|honorific-suffix =
|native_name =
|image =
|image_size =
|caption =
|order =
|office = [[Daftar raja Jawa|Permaisuri Yogyakarta]]
Baris 12:
|term_end =<!-- Jangan diisi apabila sedang menjabat atau baru terpilih. (Agar muncul tulisan "Sedang Menjabat") -->
|monarch = [[Hamengkubuwana X]]
|president = [[Soeharto]]<br />[[B.J. Habibie]]<br />[[Abdurrahman Wahid]]<br />[[Megawati Soekarnoputri]]<br />[[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br />[[Joko Widodo]]<br>
[[Prabowo Subianto]]
|primeminister =
|succeeding = <!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
Baris 19 ⟶ 20:
|order2 =
|office2 = [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]
|term_start2
|term_end2 =
|
|
|president2 =
|alongside2 =
|predecessor2 = [[Nono Sampono]]<br>[[Mahyudin]]<br>[[Sultan Bachtiar Najamudin]]
|term_start3 = 2 Oktober 2009
|
| 1blankname3 = Ketua DPD
| 1namedata3 = [[Irman Gusman]]<br>[[Mohammad Saleh]]
|president3 =
|alongside3 = La Ode Ida (2009–2014) dan [[Farouk Muhammad]] (2014–2017)
|office3 = Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]<br>dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]▼
|
|
|
|
▲|
▲|majority3 =
|term_start4 = 1 Oktober 2004
|term_end4 =
|predecessor4 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor4 = <!-- kalau diganti di tengah jabatan -->
|majority4 =
|birth_date = {{birth date and age|1952|10|31}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Tatiek
|nationality = {{INA}}
|party = {{parpolicon|Independen}}
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = {{marriage|[[Hamengkubuwana X]]|1971}}
Baris 67 ⟶ 68:
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]] (tidak selesai)
|occupation =
|profession = [[Politikus]]
|religion = <!-- Islam -->
|signature =
|website =
}}
{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}
'''Gusti Kanjeng Ratu Hemas''' (
== Awal kehidupan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Inhuldiging van Sultan Hamengku Buwana X in de kraton met naast hem de Gusti Kanjeng Ratu Hemas TMnr 20018311.jpg|jmpl|250px|kanan|Ratu Hemas pada penobatan [[Hamengkubuwana X]].]]
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dilahirkan dengan nama Tatiek Dradjad Supriastuti adalah anak ketiga (perempuan tunggal) dari tujuh bersaudara.<ref name="viva"/> Ia tinggal dan dibesarkan di [[Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]].
=== Pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X ===
Baris 85 ⟶ 88:
== Riwayat pekerjaan ==
* Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] (1997–1999)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2004–2009)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2009–2014)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2014–2019)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2019–2024)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2024–2029)
== Kegiatan sosial ==
[[File:Gusti Kanjeng Ratu Hemas at the International Conference on Feminism, 2016-09-24.jpg|thumb|250px|kanan|Ratu Hemas saat berbicara di [[Feminisme|Konferensi Feminisme Internasional]] pada 24 September 2016 di
Pada awal kegiatannya di [[Kraton Yogyakarta]] aktivitas sosial Ratu Hemas berkisar di Yayasan Sayap Ibu dan kegiatan pemberantasan buta aksara di [[Yogyakarta]] sebagai pengajar.<ref name="viva"/>
== Kiprah dan
[[Berkas:Joko Widodo and Iriana at Yogyakarta Palace in June 2019.jpg|thumb|kiri|250px|Ratu Hemas beserta keluarga menyambut kedatangan Presiden [[Joko Widodo]] dan Ibu Negara [[Iriana]] beserta cucu pertamanya, [[Jan Ethes Srinarendra]] di [[keraton Yogyakarta]] pada Juni 2019.]]
Ratu Hemas pernah menjadi salah satu anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dengan masa jabatan dari tahun 1997 hingga tahum 1999 dari Fraksi [[Utusan Golongan]].
Pada tahun 2004 Ratu Hemas mengajukan diri menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] tanpa [[partai politik]] dan terpilih. Ia juga aktif pada organisasi GPSP (Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan) karena ingin memahami kegiatan perempuan, hak-hak perempuan dan alasan terjun dalam dunia politik.<ref name="viva"/>
Baris 103 ⟶ 109:
Pada November 2008 Ratu Hemas mengungkapkan pandangan politiknya menentang [[UU Pornografi|Undang Undang Pornografi]] karena dinilai menyudutkan perempuan.<ref name="viva"/> Ratu Hemas bahkan ikut turun ke jalan, berdemonstrasi bersama ribuan rakyat [[Bali]] menentang hal tersebut, karena walaupun setuju untuk perlindungan anak dan bahaya internet, ia tidak setuju penggunaan undang-undang untuk hal tersebut.<ref name="viva"/>
Pada tahun 2009 Ratu Hemas terpilih kembali menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] independen (tanpa [[partai politik]]) untuk masa jabatan 2009 hingga 2014 dengan perolehan 941.153 suara, yang di klaim sebagai delapan puluh persen dari masyarakat [[Yogyakarta]].<ref name="dpd"/><ref name="viva2">{{Cite
Pada November 2012 Ratu Hemas bersama dengan Laode Ida, I Wayan Sudirta, dan John Pieris mewakili [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] (DPD-RI) menggugat uji materiil Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 ke [[Mahkamah Konstitusi]] terkait dengan pasal 22 D UUD 45 mengenai hak-hak yang sama antara lembaga [[DPD]] dan [[DPR]], dan melemahkan hubungan antara pusat dan daerah.<ref name="SP"/> Selama ini pada proses pembuatan hukum [[DPD]] mendapat kekuasaan untuk memberi masukan, tetapi tidak mendapat peran untuk meloloskan hukum tersebut.<ref name="Jakpos">{{Cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/07/dpd-seeks-more-authority-lawmaking.html|title=DPD seeks more authority in lawmaking|website=jakartapost.com|language=id|access-date=15 Agustus 2021}}</ref> [[DPD]] ingin badan [[legislasi]] giat mendukung keinginan rakyat di daerah, dan mendapat peran untuk kuasa ini.<ref name="Jakpos"/>
Pada tanggal 21 Desember 2018, Ratu Hemas diberhentikan sementara dari [[DPD]] karena beberapa kali tidak menghadiri sidang paripurna [[DPD]] serta sudah melewati tahapan sanksi lainnya.{{butuh rujukan}} Akan tetapi, ia akan melawan keputusan Badan Kehormatan [[DPD]] melalui jalur hukum.<ref name="Kompas2">
== Rujukan ==
Baris 113 ⟶ 119:
{{lifetime|1952||}}
{{DEFAULTSORT:Hemas, Ratu}}
[[Kategori:Aktivis hak perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Bangsawan Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]▼
[[Kategori:Ratu Yogyakarta]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPD 2004-2009]]
[[Kategori:Anggota DPD 2009-2014]]
Baris 125 ⟶ 134:
[[Kategori:Anggota DPD 2019-2024]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
{{indo-politikus-stub}}
{{bangsawan-stub}}
|