Tuduhan palsu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dian (WMID) (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Tuduhan palsu''' adalah [[berita]] yang disampaikan tidak sesuai fakta,<ref>{{Cite web|title=Accusation Law and Legal Definition {{!}} USLegal, Inc.|url=https://definitions.uslegal.com/a/accusation/|website=definitions.uslegal.com|access-date=2023-12-14}}</ref> tidak ada kebenaran, tidak ada fakta dan bukti dalam ucapannya.<ref>{{Cite web|last=S.H|first=Dian Dwi Jayanti|last2=Hukumonline|date=2018-07-07|title=Syarat Agar Tuduhan Dapat Dianggap sebagai Fitnah|url=https://www.hukumonline.com/klinik/a/syarat-agar-tuduhan-dapat-dianggap-sebagai-fitnah-lt513623d58969e/|website=www.hukumonline.com|language=id|access-date=2023-12-14}}</ref>Tuduhan palsu juga dikenal sebagai tuduhan tidak berdasar atau tuduhan palsu atau klaim palsu. Tuduhan palsu dapat terjadi dalam salah satu konteks seperti dikegiatan sehari-hari, Kuasi-Yudisial atau legal.
= Jenis =
Tidak adanya bukti pendukung yang cukup untuk menentukan apakah tuduhan itu benar atau salah, maka tuduhan tersebut disebut sebagai “tidak berdasar” atau “tidak berdasar”. Tuduhan yang dinyatakan salah berdasarkan bukti yang menguatkan dapat dibagi menjadi tiga kategori.
* Tuduhan sepenuhnya salah. Tuduhan yang diberikan karena peristiwa yang dituduhkan tidak terjadi.
* Tuduhan menggambarkan peristiwa benar-benar terjadi, tetapi dilakukan oleh seseorang yang tidak dituduh, dan di mana orang yang dituduh tidak bersalah.
* Tuduhan salah. Tuduhan yang diberikan karena mencampur fakta benar dan salah dalam suatu peristiwa.
Tuduhan palsu dapat terjadi sebagai akibat dari kebohongan yang disengaja oleh pihak penuduh;<ref>{{Cite journal|last=Mikkelsen|first=Edwin J.|last2=Gutheil|first2=Thomas G.|last3=Emens|first3=Margaret|date=1992-10|title=False Sexual-Abuse Allegations by Children and Adolescents: Contextual Factors and Clinical Subtypes|url=https://psychiatryonline.org/doi/10.1176/appi.psychotherapy.1992.46.4.556|journal=American Journal of Psychotherapy|volume=46|issue=4|pages=556–570|doi=10.1176/appi.psychotherapy.1992.46.4.556|issn=0002-9564}}</ref> atau secara tidak sengaja, akibat konfabulasi, yang dapat terjadi secara spontan karena gangguan mental, atau sebagai akibat dari pertanyaan sugestif yang disengaja atau tidak sengaja, serta teknik wawancara yang tidak netral.<ref>{{Cite book|last=Ceci|first=Stephen J.|last2=Bruck|first2=Maggie|date=1995|title=Jeopardy in the courtroom: a scientific analysis of children's testimony|location=Washington, DC|publisher=American Psychological Association|isbn=978-1-55798-282-7|edition=lst ed}}</ref> Pada 1997, peneliti Poole dan Lindsay menyarankan agar label yang terpisah diterapkan pada kedua konsep tersebut, mengusulkan agar istilah “tuduhan palsu” digunakan secara khusus ketika penuduh sadar bahwa mereka berbohong, dan “kecurigaan palsu” untuk tuduhan palsu yang lebih luas di mana pertanyaan sugestif mungkin terlibat.<ref>{{Cite book|date=2003|title=Handbook of psychology|location=Hoboken, NJ|publisher=Wiley|isbn=978-0-471-17669-5|editor-last=Weiner|editor-first=Irving B.}}</ref>
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Berita]]
|