Hacktivisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
Adapun [[repertoar tindakan]] (''repertoire of contention'') hacktivisme mencakup:
#
#
# ''Anonymity'' (keanoniman): Cara untuk bersuara kepada khalayak umum perihal isu hak asasi manusia, opresi pemerintah, dll. yang menggunakan berbagai peranti, seperti akun surel sekali pakai, penabiran IP (''IP masking''), dan peranti lunak ''blogging'' untuk menjaga keanoniman tingkat tinggi.<ref>{{cite web | url = http://advocacy.globalvoicesonline.org/projects/guide/ | title = Anonymous Blogging with Wordpress and Tor | first = Ethan | last = Zuckerman | publisher = Global Voices Advocacy | access-date = 2011-02-09 | url-status = live | archive-url = https://web.archive.org/web/20110209104115/http://advocacy.globalvoicesonline.org/projects/guide/ | archive-date = 2011-02-09 }}</ref>
# ''[[Doksing|Doxing]]'' (doksing): Praktik penyebarluasan catatan dan dokumen pribadi atau konfidensial kepada khalayak umum. Para hacktivis melihat hal tersebut sebagai transparansi yang dijamin sementara para ahli mengklaim hal tersebut sebagai tindakan pelecehan.
# ''[[Serangan kegagalan layanan|Denial-of-service attack]]'' (serangan kegagalan layanan): Serangan ini menggunakan berbagai macam komputer pribadi dan publik yang dikendalikan oleh para peretas melalui ''[[Perangkat pembahaya|malware]]'' (peranti pembahaya) yang biasanya ditransmisikan melalui lampiran surel atau tautan situs. Setelah berhasil dikendalikan, [[lalu lintas jaringan]] tersebut akan diarahkan kepada suatu situs dengan intensi membenani [[peladen]] tersebut di luar kapasitasnya agar situs tersebut tidak aktif.
# ''Virtual sit-in'' (geruduk daring): Serupa dengan serangan DoS, tindakan ini dilakukan oleh individual daripada perangkat lunak. Para pemrotes mengunjungi situs yang ditarget secara beramai-ramai dan memuat halaman tersebut secara cepat agar situs tersebut kewalahan menghadapi lalu lintas tersebut.
# ''[[Pengawamukaan|Website defacement]]'' (pengawamukaan): Para peretas menjebol peladen jaringan untuk menggantikan halaman situs tertentu dengan halaman mereka, biasanya untuk menyampaikan pesan tertentu.<ref>{{cite journal|last1=Romagna|first1=M.|last2=van den Hout|first2=N. J.|title=Hacktivism and Website Defacement: Motivations, Capabilities and potential Threats|journal=Proceedings of the 27th Virus Bulletin International Conference|date=October 2017|pages=41–50|url=https://www.researchgate.net/publication/320330579|access-date=12 May 2019}}</ref>
# ''[[Pengarahan ulang situs|Website redirect]]'' (pengarahan ulang situs): Metode ini menggunakan penggantian alamat situs dalam peladen sehingga calon pengunjung tersebut diarahkan ke situs yang dibuat oleh pengecohnya.
# ''Geo-bombing'' (bombardir penandaan bumi): Teknik yang digunakan oleh [[warganet]] dengan menambahkan penandaan bumi (''geotagging'') pada penyuntingan video YouTube sehingga lokasi video tersebut dapat dilhat melalui [[Google Earth]].<ref>{{Cite web|title=Geo-bombing: YouTube + Google Earth · Global Voices Advocacy|url=https://advox.globalvoices.org/past-projects/advocacy-20-guide-tools-for-digital-advocacy/geo-bombing-youtube-google-earth/|access-date=2020-11-24|website=Global Voices Advocacy|language=en}}</ref>
# ''Protestware'' (perangkat protes): Penggunaan ''malware'' untuk menyemarakkan [[masalah sosial]] atau [[protes]].<ref>{{Cite web |title=Open source 'protestware' harms Open Source |url=https://opensource.org/blog/open-source-protestware-harms-open-source |access-date=2022-03-28 |website=opensource.org |date=24 March 2022 |language=en}}</ref>
== Kontroversi ==
|