Al-Muthi': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Manggadua (bicara | kontrib)
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| image_size = 280px
| alt = Bagian kepala dan ekor koin tembaga dengan penulisan Arab
| caption = [[Fals]] tembaga penguasa [[Kesultanan Samaniyah|Samaniyah]] [[Mansur I binNuhbin Nuh]], menyebut al-Muthi' sebagai penguasa, [[Bukhara]], 964/65 Masehi
| title = [[Daftar Khalifah|Khalifah]] <br />[[Penjaga Iman]]
| succession = [[Khalifah]] [[kekhalifahan Abbasiyah]] ke-23
Baris 64:
 
[[File:Dinar of Abu'l-Musk Kafur al-Ikhshidi, AH 355.jpg|thumb|upright=1.25|[[Dinar emas]] penguasa [[Ikhshidiyah]] [[Abu al-Misk Kafur]] yang dicetak pada 966 di [[Ramla]], [[Jund Filastin|Palestina]], atas nama al-Muthi']]
Kala memegang kekuasaan, Mu'izz al-Dawla membagi bekas wilayah kekuasaan mahkota khalifah terhadap tentaranya, dan al-Muthi' mengisi dirinya sendiri dengan gaji harian 2.000 [[dirham]] perak. Kala [[Basra]] dipulihkan dari keluarga Baridi tak lama setelahnya, ia memegang wilayah khusus disana, meraih pemasukan sampai 200.000 [[dinar emas]] per tahun.{{sfn|Busse|2004|pp=149–150}}{{sfn|Donohue|2003|p=17}} Walau penurunan besar Irak kemudian mengurangi pemasukannya oleh tiga perempat nilai aslinya, ini memperkenankan khalifah untuk mendukung para anggota klan Abbasiyah yang membutuhkan secara finansial, dan memberikan hadiah-hadiah kaya kepada [[Ka'bah]].{{sfn|Busse|2004|pp=149–150}} Pemasukan juga digelontorkan untuk pembangunan serangkaian paviliun di lapangan istana khalifah: Istana Merak i({{transl|ar|Dar al-Tawawis}}), Balai Oktagon ({{transl|ar|Dar al-Muthammana}}) dan Balai Lapangan ({{transl|ar|Dar al-Murabba'a}}).{{sfn|Le Strange|1922|p=259}}{{sfn|Busse|2004|p=191}}
 
Hubungan bersitegang antara khalifah dan Buwaihi secara bertahap terhimpun sifat yang lebih biasa dan berkesinambungan: Buwaihi setidaknya secara resmi menghormati sisa pertanggungjawaban khalifah, dan al-Muthi' nampak menerima peran menonjolnya, meraih kembali beberapa kebebasan bertindak, dan menghimpun hubungan dekat dengan Mu'izz al-Dawla.{{sfn|Donohue|2003|pp=51, 62}}{{sfn|Busse|2004|pp=27–28}} Pada 955/56, Mu'izz al-Dawla bahkan mengangkat putranya yang berusia 13 tahun, kelak Izz al-Dawla, selaku ''[[chamberlain (jabatan)|chamberlain]]'' khalifah.{{sfn|Donohue|2003|pp=51, 52}} Pengecualian paling terkenal pada hubungan baik antara khalifah dan {{transl|ar|amir al-umara}} adalah upaya yang ditujukan untuk menghimpun pengangkatan kepala {{transl|ar|qadi}} Baghdad kepada [[Abdallah ibn Abi al-Shawarib]] dengan bayaran 200.000 dirham per tahun antara 961 dan 963. Ini ditentang oleh para ulama Sunni dan Syiah karena ilegal, dan al-Muthi' enggan menandatangani pelantikan yang dibuat oleh Mu'izz al-Dawla pada masa itu.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Busse|2004|pp=266–267}} Ini juga nyaris merupakan satu-satunya rujukan dalam sumber-sumber kegiatan al-Muthi' dalam lingkup keagamaan atau yudisial; yang lainnya masa kekuasaannya berlalu dalam kebungkaman.{{sfn|Busse|2004|p=137}}
 
Unsur positif dari penaungan tersebut adalah kestabilan.{{sfn|Zetterstéen|Bosworth|1993|p=799}} Walau berpendirian cacat, al-Muthi' berkuasa selaku khalifah selama 29 tahun dan empat bulan [[kalender Islam|Hijriyah]], berseberangan dengan para pendahulunya yang berusia pendek, dan tak seperti mereka yang berurusan dengan sejumlah pretender pesaing pada kekhalifahan tersebut.{{sfn|Donohue|2003|pp=18, 263}} Cucu dari al-Muktafi memberontak di [[Armenia pada Abad Pertengahan|Armenia]] pada 960 dan mengklaim kekhalifahan tersebut sebagai al-Mustajir Billah sebelum dikalahkan oleh para penguasa [[Sallariyah]] lokal.{{sfn|Donohue|2003|p=263}}{{sfn|Busse|2004|p=29}} Pada 968, [[Muhammad bin al-Mustakfi|Abu'l-Hasan Muhammad]], putra dari al-Mustakfi, yang kabur ke istana [[Ikhshidiyah]] di [[Mesir]], meraih dukungan besar di Irak dengan menyembunyikan identitasnya dan berlagak sebagai [[Imam Mahdi|Mahdi]]. Perubahan utama dari kepentingannya adalah seorang panglima Buwaihi berdarah [[suku bangsa Turkic|Turk]], Sübüktegin al-Ajami, yang memnberikannya perlindungan dan menyiapkan kudeta atas namanya, sebekum identitasnya terbongkar dan ia diserahkan kepada al-Muthi'.{{sfn|Busse|2004|p=29}}{{sfn|Donohue|2003|pp=56, 263–264}} khalifah tak memberikan hukuman berat padanya, selain memerintahkanpemotongan hidungnya, sehingga menyingkirkannya dari suksesi;{{sfn|Busse|2004|p=158}} walau Abu'l-Hasan Muhammad kemudian memutuskan untuk kabur, harapannya merebut takhta tak pernah terwujud, dan sehingga suksesi khalifah masih bertahan dalam garis al-Muqtadir.{{sfn|Busse|2004|pp=28, 29}}
 
====Menghadapi tantangan Syi'ah dan Bizantium====
Di luar wilayah kekuasaan Buwaihi, di sisi lain, otoritas khalifah Abbasiyah terhadap sebagian besar dunia Muslim menurun.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}} Sampai keputusan perdamaian dengan Buwaihi pada 955, [[Samaniyah]] dari [[Khurasan]] enggan mengakui kekhalifahannya,{{sfn|Zetterstéen|Bosworth|1993|p=799}}{{sfn|Busse|2004|p=28}} dan, di barat, Kekhalifahan Fatimiyah Isma'ili pesaing bertumbuh makin kuat,{{sfn|Zetterstéen|Bosworth|1993|p=799}} [[Penaklukan Fatimiyah atas Mesir|merebut Mesir]] pada 969 dan permulaan peluasannya ke [[Bilad al-Sham|Syam]].{{sfn|Kennedy|2004|pp=315–322}} Bahkan di Baghdad, simpati pro-Syi'ah dari Buwaihi menandakan bahwa pengaruh Syi'ah, walau berjumlah kecil, bertumbuh. Pratek Syi'ah diperkenalkan ke kota tersebut, seperti ritual pengecaman terhadap khalifah [[Umayyah]] [[Mu'awiyah]], atau perayaan [[Ghadir Khumm]], diadakan sejak 963. [[bani Ali]] memegang kepemimpinan karavvan [[Haji]] tahunan, dan pertikaian jalanan antara partisan Sunni dan Syi'ah tercatat dalam beberapa tahun pada masa tersebut.{{sfn|Donohue|2003|pp=48–50}}
 
Pada saat yang sama, al-Muthi' memainkan peran utama selaku mediator dalam pembentukan koalisi anti-Fatimiyah yang meliputi Qarmatiyah di bawah [[al-Hasan al-A'sam]] dan penguasa [[Hamdaniyah]] Mosul, [[Abu Taghlib]], dengan bekingan Buwaihi. Koalisi tersebut meutuskan untuk menghentikan perluasan Fatimiyah ke Syam sampai 973/74.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Brett|2001|pp=313–314}} Dalam prosesnya, Qarmatiyah mengakui kedaulatan al-Muthi dalam {{transl|ar|[[khotbah (Islam)|khotbah]]}} Jumat dan koin-koin mereka, dan mengecap Fatimiyah sebagai penyaru.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Busse|2004|p=410}} Pada 951, kala Qarmatiyah mengembalikan [[Hajar Aswad]] ke Ka'bah di [[Makkah]], yang mereka ambil pada 930,{{sfn|Kennedy|2004|p=288}} al-Muthi' dirumorkan membayar mereka 30.000 dinar emas sebagai tebusan dari Hajar Aswad.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}
 
Sumber bahaya lain adalah laju [[Kekaisaran Bizantium di bawah dinasti Makedonia|Bizantium]] melawan Hamdaniyah di [[Mesopotamia Hulu]] dan Siria utara. Pada 960an, Bizantium menerobos perbatasan yang telah berusia berabad-abad di [[Pegunungan Taurus]] dan merebut [[Kilikia]] dan [[Antiokhia]], menurunkan keamiran Hamdaniyah [[Aleppo]] menjadi vassal upeti dalam prosesnya.{{sfn|Donohue|2003|p=268}} Pada 972, penyerbuan Bizantium mencapai [[Nisibis]], [[Amida (Mesopotamia)|Amida]], dan [[Edessa]]. Para pengungsi Muslim dari kota-kota tersebut membanjiri Baghdad dan memohon perlindungan. Tanpa kegendak dan tanpa kehandalan untuk menolong, Izz al-Dawla menyerahkan mereka kepada al-Muthi', karena [[jihad]] masih secara resmi menjadi pertanggungjawaban khalifah. Dalam hal sumber militer dan keuangan, al-Muthitak berdaya untuk membantu mereka, dan sehingga prestisenya terdera; kerusuhan menimpa kawasan Syi'ah [[Karkh]], yang berujung pada kebakaran.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Busse|2004|p=146}}{{sfn|Donohue|2003|pp=268–269}} Izz al-Dawla memakai kesempatan tersebut untuk menekan al-Muthi' agar menjual harta-harta berharganya dan menyediakan 400.000 dirham, yang dipakai untuk mengerahkan para prajurit melawan Bizantium. Al-Muthi' melakukan protes dalam surat yang banyak dikutip, namun tak memiliki opsi selain untuk menaatinya; uang tersebut kemudian diserahkan oleh penguasa Buwaihi. Tindakan tersebut berujung pada kekeliruan politik untuk Izz al-Dawla, yang makin mengucilkan simpati Sunni di Baghdad, tempat kendalinya bertumbuh makin menekan.{{sfn|Busse|2004|pp=146–147, 150}}{{sfn|Donohue|2003|pp=269–270}}
 
====Abdikasi dan kematian====
Sepanjang bertahun-tahun, Izz al-Dawla makin mengucilkan prajurit Turkic-nya, di bawah panglima mereka [[Sabuktakin]], berpuncak pada upaya pembunuhan gagal terhadapnya.{{sfn|Busse|2004|pp=43–44}} Orang-orang Turki juga meraih dukungan dari penduduk Sunni di Baghdad setelah meredam kerusuhan pada 972.{{sfn|Donohue|2003|pp=269–270}} Akibatnya, pada 1 Agustus 974, Sabuktakin merebut kendali Baghdad dari Izz al-Dawla.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}
 
Kala kudeta terjadi, al-Muthi' meninggalkan Baghdad bersama dengan para anggota klan Buwaihi, namun Sabuktakin memaksanya kembali dan menahannya di istananya.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Busse|2004|pp=143–144}} Pada tahun-tahun berikutnya, dan dengan sisi kanannya lumpuh usai stroke pada 970,{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Busse|2004|p=153}}{{sfn|Donohue|2003|p=270 (note 37)}} al-Muthi' memutuskan untuk abdikasi dengan kesehatan sebagai alasannya, dan digantikan oleh putranya Abd al-Karim, sebagai [[al-Ta'i]] ({{reign|974|991}}), pada 5 Agustus.{{sfn|Zetterstéen|Bosworth|1993|p=799}}{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}}{{sfn|Kennedy|2004|p=224}} ini adalah suksesi ayah ke putra pertama dari kekhalifahan tersebut sejak al-Muktafi pada 902.{{sfn|Busse|2004|p=153}}
 
Sabuktakin sendiri diangkat menjadi {{transl|ar|amir al-umara}} oleh khalifah baru,{{sfn|Busse|2004|pp=44, 144}} dan meninggalkan Baghdad untuk kampanye melawan Buwaihi, didampingi oleh al-Muthi' dan al-Ta'i.{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}} Al-Muthi' wafat kala perjalanan, di [[Dayr al-Aqul]], pada 12 Oktober 974.{{sfn|Zetterstéen|Bosworth|1993|p=799}}{{sfn|Güner|2006|p=401|ignore-err=yes}} ia dikebumikan di mausoleum nenek pihak ayahnya, [[Shaghab]], di kawasan [[al-Rusafa, Irak|al-Rusafa]], Baghdad, tempat saudaranya al-Radi juga dikebumikan.{{sfn|Busse|2004|p=200}}
 
== Catatan ==
Baris 90 ⟶ 104:
* {{EI2 | last = Zetterstéen | first = K. V. | authorlink = Karl Vilhelm Zetterstéen | last2 = Bosworth | first2 = C. E. | authorlink2 = C. E. Bosworth | title = al-Muṭīʿ Li ’llāh | doi =10.1163/1573-3912_islam_SIM_5674 | volume = 7 | page = 799 }}
 
{{kotak mulais-start}}
{{s-hou|[[Dinasti Abbasiyah]]||913/14||12 Oktober 974|name=al-Muthi'}}
{{kotak suksesi| jabatan=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]| pendahulu=[[al-Mustakfi]]| pengganti=[[ath-Tha'i]]| tahun=([[946]]–[[974]])}}
{{kotak selesais-rel|su}}
{{s-bef|before=[[al-Mustakfi]]}}
 
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]]|years=29 Januari/9 Maret 946 – 5 Agustus 974}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{s-aft|after=[[ath-Tha'i']]}}
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
{{s-end}}
|sort = {{PAGENAME}}
{{Bani Abbasiyah}}
|hari_lahir =
{{Portal bar|Biografi|Sejarah Islam|Islam}}
|tgl_lahir_h =
{{Authority control}}
|tgl_lahir_m =
{{DEFAULTSORT:Muthi'}}
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h = 301
|thn_lahir_m = 914
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h = ?
|thn_wafat_m = ?
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]
[[Kategori:Kelahiran 914]]
 
 
{{islam-bio-stub}}