Parodi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Petuahsunyi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Angelitaw (bicara | kontrib)
k menyunting tanda baca dan kalimat
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3:
 
 
'''Parodi''' (sering disebut juga ''plesetan, lelucon, olokan, imitasi kelucuan, kritik ironi, aktivitas humor, imitasi hiperbolik'') merupakan sebuah karya kreatif yang dirancang untuk meniru, mengomentari, atau mengolok-olok subjeknya dengan cara [[Imitasi|peniruan (imitasi)]], [[Satir (seni)|satir]], atau ironi. Pada penggunaan umum, suatu hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan, memberikan komentar atas karya asli, baik melalui judul maupun tentang pengarangnya, dengan menggunakan cara yang lucu atau dengan bahasa satir. Sering kali subjeknya adalah karya asli atau beberapa aspek lainnya, seperti tema/konten, pengarang, gaya, dll. Akan tetapi, parodi juga bisa tentang orang di kehidupan nyata (misalnya [[Politikus|politisi]]), peristiwa, atau gerakan (misalnya [[Revolusi Prancis]] atau [[Kontra-kebudayaan pada 1960-an]]).
 
Sarjana sastra Simon Dentith mendefinisikan parodi sebagai "Setiap praktik budaya yang memberikan imitasi sindiran yang menimbulkan polemik relatif dari berbagai produksi atau praktik kebudayaan lainnya".<ref>Dentith (2000) p.9</ref> Sebagaimana yang dikatakan oleh Linda Hutcheon seorang teoris literatur, ''"Parodi merupakan peniruan (imitasi), tidak selalu dengan mengorbankan teks yang diparodikan".'' Parodi dapat ditemukan dalam seni atau budaya, termasuk [[sastra]], [[musik]], [[teater]], [[televisi]], [[film]], [[animasi]], dan [[permainan]]. Beberapa parodi dipraktikkan atau ditampilkan di dalam teater.
Baris 12:
Menurut [[Aristoteles]] (''Poetics'', ii. 5), ''Hegemon of Thasos'' merupakan penemu semacam jenis parodi dengan sedikit mengubah kata-kata dalam puisi-puisi terkenal, dia mengubah yang luhur menjadi konyol. Dalam [[Kesusastraan Yunani|sastra Yunani kuno]], parodi adalah puisi naratif yang bergaya imitatif dan prosodi epos "Memperlakukannya sebagai subjek ringan, satir, atau imitasi (peniruan) heroik".<ref>(Denith, 10)</ref> Komponen kata Yunaninya adalah <span lang="el">παρά</span> ''dibaca'' "Para" yang berarti "Selain dari, kontra, melawan" dan <span lang="el" dir="ltr">ᾠδή</span> ''dibaca'' "Oide" berarti "Nyanyian". Hal tersebut dapat diartikan sebagai "Lagu bertentangan", sebuah imitasi/peniruan yang bertentangan dengan aslinya. The <nowiki>''</nowiki>''Oxford English Dictionary''<nowiki>''</nowiki> mendefinisikan parodi sebagai imitasi/peniruan yang "diubah untuk menghasilkan efek konyol".<ref>Quoted in Hutcheon, 32.</ref> Kata ''par-'' juga memiliki arti yang non-antogonistik dari kata "elain dari (''beside'')" yang berarti, "Tidak ada di dalam ''parodi'' yang mengharuskan memasukkan konsep ejekan".<ref>(Hutcheon, 32)</ref>
 
Dalam [[Komedi Kuno|Komedi kuno]] Yunani, para dewa bahkan bisa menjadi bahan olok-olokan. [[Katak-katak|The Frogs]] menggambarkan [[Herakles]] sebagai pahlawan yang berubah menjadi dewa raja makan dan Dewadewa drama [[Dionisos]] sebagai sosok pengecut dan tidak cerdas. Perjalanan kisah tradisional ke [[Hades|Dunia Bawah]] diparodikan saat Dionisos berpakaian sebagai Herakles untuk pergi ke Dunia Bawah, dalam upaya membawa kembali seorang penyair untuk menyelamatkan Athena. [[Yunani Kuno|Orang Yunani Kuno]] menciptakan drama satir yang memarodikan [[Tragedi|drama tragis]], seringkali dengan pemain berpakaian seperti [[Satir]].
 
Parodi juga digunakan dalam teks filosofis Yunani awal untuk membuat hal filosofis. Teks-teks tersebut dikenal sebagai [[spoudaiogeloion]], contoh terkenal di antaranya adalah puisi [[Silloi]] dari sekolah filsafat [[Pyrrhonisme|Pyrrhonist]] oleh tokoh [[Timon dari Phleious|Timon dari Phlius]] yang memarodikan para filsuf yang hidup dan mati. Gaya andalan dari dari sekolah filsafat [[Sinisisme|Sinisme]] adalah retoris. Pola yang paling umum dapat dijumpai dari karya-karya tokoh [[Menippus]] dan [[Meleager dari Gadara]].{{sfn|Fain|2010|p=201}}
Baris 58:
 
=== Hak Cipta ===
Banyak film parodi menargetkan subjek yang tidak memiliki [[hak cipta]] atau tidak memiliki hak cipta (seperti [[Frankenstein (film 2015)|Frankenstein]] atau [[Robin Hood (film 2010)|Robin Hood]]) sementara yang lainnya lebih memilih menirukan (imitasi) yang tidak melanggar hak cipta, tetapi jelas ditujukan pada subjek yang populer (dan biasanya menguntungkan). Menggilanya film mata-mata pada tahun 1960-an, didorong oleh popularitas [[James Bond dalam film|James Bond]] sebagai contohnya, dalam genre semacam ini, merupakan subjek yang langka, dan mungkin unik, dari film parodi yang membidik subjek non-komedi dan sebenarnya memegang hak cipta James Bond adalah film olokan [[Casino Royale (film 1967)|Casino Royale]] pada tahun 1967. Dalam hal ini, produser [[Charles K. Feldman]] awalnya berniat untuk membuat film yang serius, namuntetapi memutuskan bahwa film tersebut tidak akan mampu bersaing dengan seri film Bond yang sudah mapan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memarodikan serial tersebut.<ref>Barnes, A. & Hearn, M. (1997) ''Kiss kiss bang bang: the unofficial James Bond film companion'', Batsford, p. 63 {{ISBN|9780713481822}}</ref>
 
== Parodi puisi ==
Baris 109:
Beberapa peristiwa, seperti tragedi nasional, mungkin sulit ditangani. Chet Clem, Manajer Editorial publikasi parodi berita dari [[The Onion]], mengatakan kepada [[Wikinews]] dalam sebuah wawancara ketika pertanyaan yang muncul membahas topik yang sulit:
{{cquote|Saya tahu masalah mengenai penyerangan [[11 September]] jelas merupakan tantangan yang sangat besar untuk didekati. Apakah kita bahkan ingin mengeluarkan sebuah isu? Apakah saat ini merupakan saat yang lucu saat dalam sejarah Amerika? Di mana leluconnya? Apakah orang ingin lelucon sekarang? Apakah bangsa ini siap tertawa lagi? Siapa tahu. Akan selalu ada beberapa tingkat pembelahan di balik layar. Itu juga yang membuat kita tetap waspada.<ref name=DS>[[n:The Onion: An interview with 'America's Finest News Source'|An interview with The Onion]], David Shankbone, ''[[Wikinews]]'', November 25, 2007.</ref>}}
Parodi tidak mengharuskan untuk [[satir]], dan kadang-kadang satir dapat dilakukan dengan menghormati dan menghargai subjek yang terlibat, tanpa membuat serangan [[Sarkasme|sarkastik]] yang sembrono.
 
Parodi juga telah digunakan untuk memfasilitasi dialog antar budaya atau subkultur. Ahli [[sosiolinguistik]] [[Mary Louise Pratt]] mengidentifikasi parodi sebagai salah satu "seni zona kontak", di mana kelompok-kelompok yang terpinggirkan atau tertindas "secara selektif menyesuaikan", atau meniru dan mengambil alih, [[Budaya|aspek budaya]] yang lebih berdaya.<ref>Pratt (1991)</ref>