Hīnayāna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
fix ref error; +{{Buddhisme}}
Faredoka (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|grup musik death metal Amerika|Hinayana (grup musik)}}
{{Buddhisme Awal|istilah}}
{{Buddhisme}}
'''Hīnayāna''' adalah istilah [[bahasa Sanskerta]] yang pada suatu waktu diterapkan secara kolektif kepada aliran ''[[Śrāvakayāna]]'' dan ''[[Pratyekabuddhayāna]]'' dalam [[Buddhisme]]. Istilah ini muncul sekitar abad pertama atau kedua. Hīnayāna (ataukadang merujuk pada [[Theravāda]]) dianggap sebagai "kendaraan" (''yanayāna'') awal, kecil, atau inferior (''hīna'') dari ajaran Sang Buddha. Ia sering dikontraskan dengan [[Mahāyāna]], "kendaraan" kedua ajaran Sang Buddha, atau "kendadraankendaraan" (''yanayāna'') agung (''mahā''). Kendaraan ketiga ajaran Buddha adalah [[Vajrayana|Vajrayāna]], kendaraan (''yanayāna'') yang tidak dapat dihancurkan (''vajra'').
 
Para cendekiawan Barat menggunakan istilah Hīnayāna untuk menggambarkan ajaran-ajaran awal Buddhisme karena ajaran-ajaran Mahāyāna umumnya diajarkan belakangan.<ref>Monier-Williams Sanskrit-English Dictionary (Oxford, 1899), "''Proper Noun: simpler or lesser vehicle. Name of the earliest system of Buddhist doctrine''" (berlawanan dengan Mahāyāna belakangan; lihat [[Yāna (Buddhisme)|Yana]])."</ref> Ilmu pengetahuan Buddhis modern telah menolak istilah tersebut karena dianggap merendahkan, dan menggunakan istilah "[[Buddhisme Nikāya]]" untuk merujuk pada [[Aliran Buddhis awal|aliran-aliran Buddhis awal]]. Istilah "Hīnayāna", yang dianggap sebagai istilah cercaan (Inggris: ''slur''), juga dianggap tidak tepat digunakan sebagai sinonim untuk [[Theravāda]], yang merupakan aliran utama Buddhisme di [[Sri Lanka]] dan [[Asia Tenggara]].
 
Dalam [[bahasa Sanskerta]], "Hīnayāna" ( {{IPAc-en|ˌ|h|iː|n|ə|ˈ|j|ɑː|n|ə}}, {{Lang|sa|हीनयान}}) adalah istilah yang secara harfiah berarti "kendaraan kecil/tidak lengkap" atau "jalan kecil." Penganut aliran non-[[Mahāyāna]] dikatakan hanya diwajibkan untuk mematuhi hanya [[Pancasila (Buddhisme)|Pañcasīla]] saja.<ref>{{Cite web|title=Sanskrit Dictionary|url=https://www.sanskritdictionary.com/h%C4%ABnay%C4%81na/281660/1}}</ref><ref>{{Cite web|title=Meaning of hina {{!}} hina meaning in sanskrit {{!}} origin and history of hina {{!}} sanskrit syllables and sounds and text in hina|url=https://www.sanskritdictionary.com/?iencoding=hk&q=h%C4%ABna&lang=sans&action=Search}}</ref>
 
== Etimologi ==
Kata ''hīnayāna'' dibentuk dari ''hīna'':<ref>{{Cite web|title="hina" in Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit|url=http://www.spokensanskrit.de/index.php?script=DI&beginning=0+&tinput=hina+&trans=Translate&direction=AU|archive-url=https://web.archive.org/web/20160809043658/http://www.spokensanskrit.de/index.php?script=DI&beginning=0+&tinput=hina+&trans=Translate&direction=AU|archive-date=9 Agustus 2016|dead-url=yes|access-date=2010-06-29}}</ref> “kecil”, “miskin”, “rendah”, “terbengkalai”, “kurang”, “cacat”, “hina”; dan ''yāna'' (यान):<ref>{{Cite web|title="yaana" in Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit|url=http://www.spokensanskrit.de/index.php?script=DI&tinput=yaana&country_ID=&trans=Translate&direction=AU|archive-url=https://web.archive.org/web/20160809045551/http://www.spokensanskrit.de/index.php?script=DI&tinput=yaana&country_ID=&trans=Translate&direction=AU|archive-date=9 Agustus 2016|dead-url=yes|access-date=2009-04-15}}</ref> “kendaraan”, dengan “kendaraan” atau “jalan” berarti “cara untuk mencapai kecerahan”. Kamus Pali-Inggris milik [[Pali Text Society]] (1921–25) mendefinisikan ''hīna'' dengan istilah yang lebih kuat, dengan bidang [[Semantika (linguistika)|semantik]] yang mencakup "miskin, menyedihkan; keji, rendah, hina, nista", dan "tercela".
 
Istilah ini diterjemahkan oleh [[Kumārajīva]] dan yang lainnya ke dalam [[bahasa Tionghoa Klasik]] sebagai "kendaraan kecil" (小 berarti "kecil", 乘 berarti "kendaraan"), meskipun terjemahan istilah yang lebih awal dan lebih akurat juga ada. Dalam [[bahasa Mongolia]] (''Baga Holgon''), istilah "Hīnayāna" juga berarti “kendaraan kecil” atau “lebih rendah” atau lebih baik disebut "''jalan'' kecil/lebih rendah",<ref name=":0">"''It is also certain that Buddhist groups and individuals in [[China]] (including [[Tibet]]), [[Korea]], [[Vietnam]], and [[Japan]] have in the past, as in the very recent present, identified themselves as Mahayana Buddhists, even if the polemical or value claim embedded in that term was only dimly felt, if at all''.", ''Macmillan Encyclopedia of Buddhism'', 2004, hlm. 492.</ref> sementara dalam bahasa Tibet terdapat setidaknya dua kata untuk menunjukkan istilah tersebut, ''theg chung'' yang berarti “kendaraan kecil”<ref>{{cite nameweb |url=" http:0"//rywiki.tsadra.org/index.php/theg_chung |title=Rangjung Yeshe Wiki - Dharma Dictionary:theg chung |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |website=[[Rangjung Yeshe Wiki]] |publisher=Tsadra Foundation }}</ref> dan ''theg dman'' yang berarti “kendaraan inferior” atau “pendekatan spiritual inferior”.<ref>{{cite web |url= http://rywiki.tsadra.org/index.php/theg_dman |title=Rangjung Yeshe Wiki - Dharma Dictionary:theg dman |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |website=[[Rangjung Yeshe Wiki]] |publisher=Tsadra Foundation }}</ref>
 
[[Thrangu Rinpoche]] telah menekankan bahwa ''hīnayāna'' sama sekali tidak menyiratkan "rendah". Dalam terjemahan dan komentarnya terhadap ''Distinguishing Dharma from Dharmata'' karya [[Asanga|Asaṅga]], dia menulis, "ketiga aliran, yakni ''hīnayāna'', ''mahāyāna'', dan [[Vajrayana|''vajrayāna'']] dipraktikkan di Tibet, dan ''hīnayāna'' yang secara harfiah berarti "kendaraan yang lebih rendah" sama sekali tidak lebih rendah dari ''mahāyāna''."{{Sfn|Rinpoche|2004|p=113}}
Baris 17 ⟶ 18:
 
== Asal-usul ==
Menurut [[Jan Nattier]], kemungkinan besar istilah Hīnayāna muncul setelah istilah Mahāyāna dan baru ditambahkan kemudian karena adanya pertentangan dan konflik antara cita-cita [[Bodhisatwa]] dan ''śrāvaka''. Rangkaian istilah tersebut kemudian diawali dengan istilah ''Bodhisattvayāna'', yaitu “kendaraan Bodhisatwa”, yang kemudian diberi julukan [[Mahāyāna]], “Kendaraan Besar”. Baru kemudian, setelah sikap terhadap ajaran Bodhisatwa menjadi lebih kritis, istilah Hīnayāna diciptakan sebagai bentuk balik, yang kontras dengan istilah Mahāyāna yang telah ada.{{Sfn|Nattier|2003|p=174 (footnotecatatan kaki no.6)}} Teks-teks Mahāyāna yang paling awal sering menggunakan istilah Mahāyāna sebagai julukan dan sinonim untuk Bodhisattvayāna, tetapi istilah Hīnayāna relatif jarang dalam teks-teks awal, dan biasanya tidak ditemukan sama sekali dalam terjemahan-terjemahan paling awal. Oleh karena itu, simetri yang sering dirasakan antara Mahāyāna dan Hīnayāna bisa saja menyesatkan, karena kedua istilah tersebut sebenarnya tidak diciptakan dalam kaitannya satu sama lain pada era yang sama.{{Sfn|Nattier|2003|p=172}}
 
Menurut [[Paul Williams]], "kesalahpahaman yang mengakar mengenai kritik keras yang tidak pernah gagal dan ada di mana-mana terhadap Kendaraan Kecil (Hīnayāna) oleh [Mahāyāna] tidak didukung oleh teks-teks kita."{{Sfn|Williams|Williams|2004|p=43}} Williams menyatakan bahwa meskipun bukti adanya konflik hadir dalam beberapa kasus, ada juga bukti substansial yang menunjukkan koeksistensi damai antara kedua aliran tersebut.{{Sfn|Williams|Williams|2004|p=43}}
 
== Anggota Mahāyāna dalam aliran Buddhis awal ==
Meskipun 18–20 [[aliran Buddhis awal]] kadang-kadang secara longgar diklasifikasikan sebagai Hīnayāna di masa modern, hal ini belum tentu akurat. Tidak ada bukti bahwa Mahāyāna pernah merujuk pada aliran formal Buddhisme yang terpisah, melainkan sebagai sekumpulan cita-cita tertentu, dan ajaran-ajaran yang baru muncul belakangan.{{Sfn|Nattier|2003|pp=193-194}} [[Paul Williams]] juga mencatat bahwa Mahāyāna tidak pernah memiliki dan tidak pernah mencoba untuk memiliki [[Vinaya|''vinaya'']] atau garis keturunan penahbisan yang terpisah dari aliran-aliran Buddhis awal, dan karena itu para [[Biksu|''bhikṣu'']] dan [[Biksuni|''bhikṣuṇī'']] yang menganut Mahāyāna secara formal menganut ''vinaya'' dari aliran awal tersebut. Hal ini berlanjut hingga kini dengan silsilah penahbisan aliran [[Dharmaguptaka]] di Asia Timur dan silsilah penahbisan aliran [[Mulasarvastivada|Mūlasarvāstivāda]] dalam [[Buddhisme Tibet]]. Mahāyāna tidak pernah menjadi sekte terpisah dari aliran-aliran awal.{{Sfn|Williams|2009|pp=4-5}} Dari kunjungan para biksu Tiongkok ke India, kita kini mengetahui bahwa baik biksu Mahāyāna maupun non-Mahāyāna di India sering tinggal di wihara yang sama secara berdampingan.{{Sfn|Williams|2000|p=97}}
 
Biksu Buddhis dan peziarah Tiongkok abad ketujuh, [[Yijing (rahib)|Yijing]], menulis tentang hubungan antara berbagai "kendaraan" dan aliran-aliran Buddhis awal di India. Ia menulis, "Di Barat, terdapat banyak subdivisi aliran yang memiliki asal-usul yang berbeda, namun hanya ada empat aliran utama dengan tradisi yang berkesinambungan." Aliran-aliran ini adalah [[Mahāsāṁghika|Mahāsāṃghika]] Nikāya, [[Sthavira nikāya|Sthavira Nikāya]], Mūlasarvāstivāda Nikāya, dan [[Pudgalavāda|Saṃmitīya]] Nikāya.<ref>Walser, Joseph (2005) ''Nagarjuna in Context: Mahayana Buddhism and Early Indian Culture'': hlm. 41.</ref> Menjelaskan afiliasi doktrinal mereka, ia kemudian menulis, "Yang mana dari empat aliran tersebut yang harus dikelompokkan dengan Mahāyāna atau dengan Hīnayāna tidak ditentukan." Dengan kata lain, tidak ada korespondensi sederhana antara aliran Buddhis dan apakah anggotanya mempelajari ajaran "Hīnayāna" atau "Mahāyāna".<ref>Walser, Joseph (2005) ''Nagarjuna in Context: Mahayana Buddhism and Early Indian Culture'': hlm. 41-42.</ref>
 
Mengidentifikasi seluruh aliran sebagai "Hīnayāna" yang tidak hanya berisi para ''śrāvaka'' dan ''pratyekabuddha,'' tetapi juga para Bodhisatwa Mahāyāna akan menyerang aliran-aliran sesama Mahāyānis dan juga aliran mereka sendiri. Sebaliknya, apa yang ditunjukkan dalam definisi Hīnayāna yang diberikan oleh Yijing adalah bahwa istilah tersebut merujuk pada individu berdasarkan perbedaan doktrinal.{{Sfn|Williams|2009|p=5}}
 
== Hīnayāna sebagai Śrāvakayāna ==
CendekiawannCendekiawan Isabelle Onians menyatakan bahwa meskipun "Mahāyāna ... sangat jarang menyebut Buddhisme terdahulu sebagai HinayānaHīnayāna, Jalan Rendahan, [...] banyaknya nama ini dalam literatur sekunder jauh dari proporsi kemunculannya dalam teks-teks India." Ia mencatat bahwa istilah [[Śrāvakayāna]] adalah istilah yang "lebih tepat secara politis dan jauh lebih umum" yang digunakan oleh para penganut Mahāyāna.<ref>Isabelle Onians, "Tantric Buddhist Apologetics, or Antinomianism as a Norm," D.Phil. dissertation, Oxford, Trinity Term 2001, hlm. 72.</ref> Jonathan Silk berpendapat bahwa istilah "Hīnayāna" digunakan untuk merujuk pada siapa pun yang ingin dikritik pada suatu kesempatan, dan tidak merujuk pada kelompok umat Buddha tertentu.<ref>Jonathan A Silk. What, if anything, is Mahayana Buddhism? Numen 49:4 (2002):335-405. ArticleArtikel reprinteddicetak inulang dalam Williams, ''Buddhism, Vol III'', Routledge, 2005.</ref>
 
== Hīnayāna dan Theravāda ==
Baris 65 ⟶ 66:
* {{Citation|last=LeVine|first=Sarah|last2=Gellner|first2=David N.|year=2007|title=Rebuilding Buddhism: The Theravada Movement in Twentieth-Century Nepal|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=978-0674025547}}
* {{Citation|last=Lopez|first=Donald Jr.|author-link=Donald S. Lopez Jr.|title=The Madman's Middle Way: Reflections on Reality of the Tibetan Monk Gendun Chopel|publisher=[[University of Chicago Press]]|year=2005|isbn=978-0226493169}}
* {{Citation|last=Nattier|first=Jan|author-link=Jan Nattier|year=2003|title=A Few Good Men: The Bodhisattva Path according to The Inquiry of Ugra (Ugraparipṛcchā)|publisher=[[University of Hawaii Press]]|page=174 (footnotecatatan kaki no.6)|isbn=978-0824830038}}
* {{Citation|last=Rinpoche|first=Kalu|author-link=Kalu Rinpoche|title=Profound Buddhism From Hinayana To Vajrayana|publisher=Clearpoint Press|year=1995|isbn=978-0963037152}}
* {{Citation|last=Rinpoche|first=Khenchen Thrangu|title=Distinguishing Dharma and Dharmata, A Commentary on The Treatise of Maitreya|year=2004|isbn=978-1877294334}}