Fabrikasi data: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuse}}
'''Fabrikasi data''' adalah tindakan membuat [[data]] atau [[Penelitian|hasil penelitian]] yang palsu atau menyesatkan secara sengaja guna mendapatkan hasil yang diinginkan atau agar penelitian terlihat lebih signifikan.<ref name=":0">{{Cite web|title=Data Fabrication - an overview {{!}} ScienceDirect Topics|url=https://www.sciencedirect.com/topics/computer-science/data-fabrication#:~:text=Data%20fabrication%20refers%20to%20the,the%20field%20of%20medical%20AI.2520Data%252520Fabrication.pdf&hl=id&sl=en&tl=id&client=sge&prev=search&ved=2ahUKEwiLwMjRiquKAxXJwTgGHX2xCU0QzsoNegQIHRAK&usg=AOvVaw3kIYKr-U-LpBetuh8Yd_Nr|website=www.sciencedirect.com|access-date=2024-12-16}}</ref> Berbagai cara telah dilakukan untuk melancarkan fabrikasi data, seperti mengisi kuesioner palsu, mengarang angka atau statistik dalam laporan penelitian, dan membuat grafik atau tabel yang tidak didasarkan pada data yang sebenarnya. Fabrikasi data dapat terjadi dalam konteks studi [[sarjana]] maupun [[pascasarjana]] di mana seorang mahasiswa dengan sengaja memalsukan tugas laboratorium atau pekerjaan rumah mereka.<ref>{{Cite journal|last=Else|first=Holly|date=2019-06-18|title=What universities can learn from one of science’s biggest frauds|url=https://www.nature.com/articles/d41586-019-01884-2|journal=Nature|language=en|volume=570|issue=7761|pages=287–288|doi=10.1038/d41586-019-01884-2}}</ref>
 
Tindakan fabrikasi data merupakan pelanggaran etika penelitian yang serius karena memalsukan hasil dan dapat merusak integritas ilmiah serta kepercayaan publik terhadap penelitian.<ref name=":2" /> Untuk mencegah fabrikasi data, peneliti dapat bersikap transparan dan jujur tentang semua penelitian, data, analisis, dan kesimpulan.
 
== Bentuk dan metode ==
Metode dan bentuk fabrikasi data dapat dilakukan melalui berbagai cara yang secara sengaja menciptakan atau memodifikasi data agar mendukung hasil penelitian yang diinginkan. Salah satu bentuk fabrikasi adalah pembuatan data palsu, yaitu menciptakan data yang sepenuhnya tidak berdasarkan [[eksperimen]], [[survei]], atau pengamatan nyataobservasi.<ref>{{Cite journal |last=Fanelli |first=Daniele |date=2009 |title=How Many Scientists Fabricate and Falsify Research? A Systematic Review and Meta-Analysis of Survey Data |url=https://doi.org/10.1037/e521122012-010}}</ref> Contohnya, seorang peneliti mengisi kuesionernya sendiri seolah-olah berasal dari responden yang sebenarnya tidak pernah ada. Selain itu, fabrikasi data dapat berupa [[manipulasi data]], di mana peneliti mengubah atau menghapus sebagian data untuk mendapatkan pola atau tren tertentu yang sesuai dengan [[hipotesis]].<ref name=":0" /> Contohnya adalah memodifikasi hasil statistik agar menunjukkan hubungan signifikan antara variabel yang sebenarnya tidak ada. Bentuk lainnya adalah dengan seleksi data secara bias atau biasa disebut [[petik ceri]], yaitu hanya melaporkan data yang mendukung temuan yang diinginkan dan mengabaikan data yang bertentangan.<ref>{{Cite web|last=Shatz|first=Itamar|title=Cherry Picking: When People Ignore Evidence that They Dislike|url=https://effectiviology.com/cherry-picking/#:~:text=The%20problem%20with%20cherry%20picking%20is%20that%20it%20involves%20analyzing,account%20all%20the%20available%20information.|website=Effectiviology|language=en-US|access-date=2024-12-16}}</ref> Praktik-praktik ini biasanya sulit dideteksi jika tidak ada mekanisme verifikasi yang ketat, dan sangat merugikan kredibilitas penelitian serta ilmu pengetahuan secara keseluruhan.
 
== Dampak ==
Fabrikasi data membawa dampak negatif yang signifikan dan luas, baik bagi dunia ilmiah maupun masyarakat umum. Dalam konteks ilmiah, fabrikasi data dapat merusak integritas [[penelitian]].<ref name=":0" /> Data yang dipalsukan menghasilkan kesimpulan yang salah, sehingga kemudian dapat menyesatkan penelitian-penelitian selanjutnya yang mengacu pada data tersebut. Hal ini menghambat kemajuan [[ilmu pengetahuan]] dan berpotensi membuang sumber daya penelitian yang berharga. Lebih lanjut, fabrikasi data meruntuhkan kepercayaan publik terhadap sains dan para peneliti. Ketika masyarakat mengetahui bahwa penelitian bisa didasari oleh data yang tidak benar, kepercayaan terhadap hasil penelitian dan implikasinya, misalnya dalam pembuatan kebijakan publik, akan berkurang.<ref name=":1" />
 
Bagi peneliti yang melakukan fabrikasi data, konsekuensinya bisa sangat berat. Reputasi dan karier mereka bisa hancur karena sanksi akademik, kehilangan pekerjaan, bahkan tuntutan hukum.<ref name=":2">{{Cite journal |last=Kingori |first=Patricia |last2=Gerrets |first2=René |date=2016-10 |title=Morals, morale and motivations in data fabrication: Medical research fieldworkers views and practices in two Sub-Saharan African contexts |url=https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2016.08.019 |journal=Social Science &amp; Medicine |volume=166 |pages=150–159 |doi=10.1016/j.socscimed.2016.08.019 |issn=0277-9536}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wilmshurst|first=Peter|date=2007-01-01|title=Dishonesty in Medical Research|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1258/rsmmlj.75.1.3|journal=Medico-Legal Journal|language=en|volume=75|issue=1|pages=3–12|doi=10.1258/rsmmlj.75.1.3|issn=0025-8172}}</ref> Selain itu, fabrikasi data juga dapat berdampak pada pendanaan penelitian. Dalam bidang [[kedokteran]] dan [[kesehatan]], dampak fabrikasi data bisa lebih fatal. Misalnya, fabrikasi data dalam uji klinis obat dapat membahayakan pasien jika obat yang disetujui ternyata tidak efektif atau bahkan berbahaya.<ref name=":1">{{Cite journal |date=2009-03-27 |title=Measuring Misconduct and Integrity |url=https://doi.org/10.1201/9781420077971-9 |publisher=Routledge |pages=69–86 |isbn=978-0-429-24975-4}}</ref><ref name="stacey2016" />
 
Secara lebih luas, fabrikasi data dapat berdampak pada kebijakan publik. Jika kebijakan didasarkan pada data yang salah, maka kebijakan tersebut berpotensi tidak efektif atau bahkan menimbulkan masalah baru.<ref name="stacey2016">{{Cite journal|last=Stacey|first=Anthony|date=2016|title=Militating against data fabrication and falsification: A protocol of trias politica for business research|url=https://academic-publishing.org/index.php/ejbrm/article/view/1343|journal=The Electronic Journal of Business Research Methods|volume=14|issue=2}}</ref> Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi fabrikasi data sangat penting untuk menjaga integritas ilmu pengetahuan, kepercayaan publik, dan keberlangsungan pembangunan yang didasari oleh data dan penelitian yang valid.
Baris 20 ⟶ 19:
 
== Contoh kasus ==
Pada tahun 2001, seorang penelaah sejawat di jurnal akademik Nutrition menyuarakan kecurigaan tentang draf publikasi yang diajukan oleh Dr. [[Ranjit Chandra]], seorang peneliti nutrisi asal Kanada di [[Memorial University of Newfoundland]]. Melalui investigasi, dikonfirmasi bahwa Dr. Chandra telah menerbitkan hasil dari serangkaian studi, yang berjalan lebih dari satu dekade, dan dari hasil studi itu dilaporkan terdapat beberapa klaim berdasarkan analisis yang direpresentasikan secara tidak benar, bahkan data yang digunakan tidak ada.<ref>{{cite web|last=O'Neill-Yates |first=Chris |title=The Secret Life of Ranjit Chandra |url=http://www.infactcanada.ca/Chandra_Jan30_2006.htm }}</ref>
 
Kemudian pada tahun 2004, [[Jan Hendrik Schön]] dicabut gelar doktornya oleh [[Universitas Konstanz]] setelah sebuah komite yang dibentuk oleh [[Bell Labs]] menyatakan Schön bersalah atas pemalsuan dan rekayasa yang berkaitan dengan penelitiannya selama ia bekerja di sana. Walau begitu, menurut pejabat universitas, gelar doktornya dicabut semata-mata karena Schön berperilaku "tidak pantas" selama kasus Bell Labs, bukan karena rekayasa penelitian yang ia lakukan.<ref>{{Cite journal |title=Scandal Rocks Scientific Community – DW – 09/30/2002 |url=https://www.dw.com/en/scandal-rocks-scientific-community/a-646321 |language=en}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}