Mooryati Soedibyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| honorific-suffix =
| name = {{PAGENAME}}
| image = Mooryati
| imagesize =
| caption =
| order =
Baris 48:
== Biografi ==
{{Tambah referensi bagian|date=Maret 2022}}
[[File:Mooryati Soedibyo with Joko Widodo.jpg|thumb|left|250px|Soedibyo dengan Presiden [[Joko Widodo]] di [[Istana Bogor]].]]
Seorang anggota keluarga kerajaan Jawa, ia lahir di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]] dan dibesarkan di istana [[Kasunanan Surakarta]]. Ia belajar tentang jamu dan kosmetik tradisional Jawa dari neneknya; pengetahuan tradisional yang dilestarikan oleh keluarga kerajaan dianggap lebih unggul dibandingkan pengetahuan yang diketahui oleh masyarakat awam.<ref name=dijk/> Soedibyo memperoleh gelar sarjana sastra Inggris dari [[Universitas Terbuka]], gelar magister sastra Inggris dari [[Universitas Sebelas Maret]], dan gelar doktor dalam bidang manajemen strategis dari [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (2004–2007).<ref name=tatler/><ref>https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_mahasiswa/QjU2QTJDQ0MtM0NENC00MzdCLTgzQTEtNjVEQ0I4NDY0Rjc2</ref>
Cucu [[Pakubuwana X|Sri Susuhunan Pakoe Boewono X]] [[Keraton Surakarta]] ini terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, [[jamu]] tradisional, dan lingkungan [[keraton]]. Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan [[Jawa]]. Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.<ref name="kabarindonesia">{{cite news|last=Widiyati|first=E.|date=18 September 2007|title=Wawancara dengan Ibu Dr. BRA Mooryati Soedibyo|url=http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&dn=20070918184912|publisher=Kabar Indonesia|accessdate=}}</ref> Pada tahun 1956, ia menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat.<ref name=dijk>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=7T9lAAAAQBAJ&pg=PA181|title=Cleanliness and Culture: Indonesian Histories|page=181|last=van Dijk|first=C |author2=Taylor, J Gelman|year=2011|isbn=978-9004253612}}</ref> Setelah menikah, Mooryati meninggalkan kehidupan keraton. Namun ia tetap menerapkan ilmu yang telah didapatnya sejak belia, khususnya hobi minum jamu. Selain untuk dikonsumsi sendiri, Mooryati sering membagikan jamu racikannya kepada teman-temannya. Lambat laun, ia sering mendapat pesanan jamu saat ada temannya yang hendak menikah, melahirkan, atau sedang sakit.
Tahun 1973,
Mooryati Soedibyo mendirikan perusahaan kosmetik [[Mustika Ratu]] pada tahun 1975.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=3lpuGUiEjxMC&pg=PA374|title=Traditional Knowledge, Traditional Cultural Expressions, and Intellectual Property Law in the Asia-Pacific Region|page=374|last=Antons|first=Christoph|year=2009|isbn=978-9041127211}}</ref> Perusahaan juga mengoperasikan resor spa miliknya sendiri yang diberi nama Taman Sari Royal Heritage Spa.<ref name=dijk/> Pada tahun 2002, ia dinobatkan sebagai Entrepreneur of the Year oleh [[Ernst & Young]] Indonesia.<ref name=tatler>{{cite web |url=http://www.indonesiatatler.com/tatler-list/500list/mooryati-soedibyo|title=Mooryati Soedibyo |work=Indonesia Tatler}}</ref>
Tahun 1992 ia meluncurkan ajang [[Puteri Indonesia]], yang dikembangkannya setelah menyaksikan acara [[Miss Universe]] di [[Bangkok]] pada bulan Mei 1992.
Lalu ia mengeluarkan ide tersebut ke [[Badan Pengembangan Ekspor Nasional]], dan disetujui.
Ia pernah menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] dan sebagai anggota<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=JWq2BQAAQBAJ&pg=PT415|title=Sex and Sexualities in Contemporary Indonesia: Sexual Politics, Health, Diversity and Representations|page=41|last=Bennett|first=Linda Rae|author2=Davies, Sharyn Graham |year=2014|isbn=978-1317910961}}</ref> dan wakil ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] periode 2004–2009.<ref name=greatwomen>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=ijQ4vFcdpjAC&pg=PA102 |title=100 Great Women-suara Perempuan Yang Menginspirasi Dunia|page=102|language=id|year=2009|publisher=Jogja Bangkit Publisher|isbn=978-6028620284}}</ref>
Pada tahun 2016, ia menerbitkan otobiografi ''Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru, The Untold Story''.<ref>{{cite web|url=http://www.indonesiatatler.com/arts-culture/business/mooryati-soedibyo-launches-new-book|title=Mooryati Soedibyo Launches New Book |work=Indonesia Tatler|date=April 26, 2016}}</ref>
Sejak terjadi [[Pandemi COVID-19]] pada 2020, Mooryati mulai jarang tampil di hadapan publik karena usianya yang sudah lanjut dan rentan terhadap penyakit. Ia mewariskan kepemimpinan Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia kepada putrinya, [[Putri Kuswisnu Wardani]].
== Referensi ==
Baris 98 ⟶ 100:
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPD 2004-2009]]
|