Sharenting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''''Sharenting''''' adalah lakuran dari kata "sharing" (berbagi) dan "parenting" (pengasuhan anak), yang menggambarkan praktik orangtua yang membagikan banyak konten yang berpotensi sensitif tentang anak-anak mereka di internet. Meskipun istilah ini baru muncul pada tahun 2010, sharenting telah menjadi fenomena internasional yang meluas, terutama di Amerika Serikat, Spanyol, Prancis dan Inggris. Oleh karena itu, sharenting juga memicu pe...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1:
'''''Sharenting''''' adalah [[Lakuran (linguistik)|lakuran]] dari kata "sharing" (berbagi) dan "parenting" (pengasuhan anak), yang menggambarkan praktik orangtua yang membagikan banyak konten yang berpotensi sensitif tentang anak-anak mereka di internet. Meskipun istilah ini baru muncul pada tahun 2010, sharenting telah menjadi fenomena internasional yang meluas, terutama di Amerika Serikat, Spanyol, Prancis dan Inggris. Oleh karena itu, sharenting juga memicu perdebatan sebagai penerapan penggunaan media sosial yang kontroversial. Para penentangnya berpendapat bahwa praktik ini melanggar privasi anak dan merusak hubungan orangtua-anak. Sementara itu, para pendukungnya menganggap praktik ini sebagai ekspresi alami kebanggaan orangtua terhadap anak-anak mereka dan berargumen bahwa kritik terhadap pengunggahan konten terkait sharenting sering kali diambil di luar konteks.
 
Penelitian akademis telah dilakukan untuk menggali motivasi sosial yang mendasari sharenting serta kerangka hukum untuk menyeimbangkan privasi anak dengan praktik orangtua ini. Beberapa survei psikologis telah dilakukan, yang mengidentifikasi aksesibilitas media sosial, identifikasi diri orangtua dengan anak-anak mereka dan tekanan sosial sebagai penyebab potensial sharenting. Sementara itu, para ahli hukum telah mengidentifikasi hukum hak asasi manusia internasional, perlindungan ketenagakerjaan dan undang-undang privasi anak daring yang baru-baru ini diberlakukan sebagai standar hukum untuk mengawasi penyalahgunaan sharenting.
 
== Etimologi ==
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh [[The Wall Street Journal|Wall Street Journal]], yang menyebutnya sebagai "oversharenting," lakuran dari kata "oversharing" (pembagian terlalu berlebihan) dan "parenting (pengasuhan anak)." <ref name=":0">{{Cite web|title=Making the News: “Sharenting” in the Modern World {{!}} First 5 Los Angeles|url=https://www.first5la.org/article/making-the-news-sharenting-in-the-modern-world/|website=www.first5la.org|access-date=2024-12-17}}</ref>Priya Kumar berpendapat bahwa merekam momen kehidupan dalam pengasuhan anak bukanlah praktik baru: orang-orang telah menggunakan buku harian, album, dan buku catatan bayi sebagai media dokumentasi selama berabad-abad.<ref>{{Cite book|last=Kumar|first=Priya|date=2021|url=https://www.proquest.com/openview/ca3dc1d6f4933a7b1a4b36fcf0166137/1?pq-origsite=gscholar&cbl=18750&diss=y|title=From oversharing to sharenting: how experts govern parents and their social media use|url-status=live}}</ref> Sharenting menjadi populer akibat media sosial, yang membuat banyak orang merasa lebih nyaman membagikan kehidupan mereka dan kehidupan anak-anak mereka secara daring terutama untuk umur 35 ke atas yang merupakan pengguna awal media sosial.<ref>{{Cite news|last=Meakin|first=Nione|date=2013-05-18|title=The pros and cons of 'sharenting'|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2013/may/18/pros-cons-of-sharenting|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2024-12-17}}</ref> Istilah oversharenting ini juga dimasukkan dalam ''[[Times]] Word of the Day'' pada Februari 2013<ref>{{Cite news|last=Steinmetz|first=Katy|date=2013-02-06|title=Words of the Week: New Jersey ‘Jughandles,’ Oversharenting and More|url=https://newsfeed.time.com/2013/02/06/words-of-the-week-new-jersey-jughandles-oversharenting-and-more/|newspaper=Time|language=en-US|issn=0040-781X|access-date=2024-12-17}}</ref> dan ''Collins English Dictionary'' pada 2016 karena pengaruhnya.<ref>{{Cite web|last=Curtis|first=Rachel|date=2016-11-07|title=There's now a name for the social media habit every parent is guilty of.|url=https://www.mamamia.com.au/sharenting-definition/|website=Mamamia|language=en-AU|access-date=2024-12-17}}</ref>
 
== Popularitas ==
Sharenting telah menjadi fenomena internasional dengan prevalensi yang meluas di kalangan rumah tangga. Di Amerika Serikat, peneliti dari [[Rumah Sakit Anak C.S. Mott]] [[Universitas Michigan]] menemukan bahwa hampir 75% orang tua di Amerika Serikat mengenal seseorang yang sering membagikan informasi tentang anak mereka di media sosial <ref>{{Cite web|date=2015-03-16|title=Parents on social media: Likes and dislikes of sharenting|url=https://mottpoll.org/reports-surveys/parents-social-media-likes-and-dislikes-sharenting|website=National Poll on Children's Health|language=en|access-date=2024-12-17}}</ref>dan sebuah survei AVG mengungkapkan bahwa 92% dari semua anak usia dua tahun di AS sudah memiliki jejak di internet.<ref>{{Cite journal|last=Haley|first=Keltie|date=2020-07-01|title=Sharenting and the (Potential) Right to Be Forgotten|url=https://www.repository.law.indiana.edu/ilj/vol95/iss3/9/|journal=95 Indiana Law Journal 1005 (2020)|volume=95|issue=3|issn=0019-6665}}</ref> Di Australia, survei yang menunjukkan bahwa 90% orang tua Australia mengakui telah mengunggah foto anak mereka secara daring.<ref>{{Cite journal|last=Holiday|first=Steven|last2=Norman|first2=Mary S.|last3=Densley|first3=Rebecca L.|date=2022-01-02|title=Sharenting and the extended self: self representation in parents’ Instagram presentations of their children|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/15405702.2020.1744610|journal=Popular Communication|doi=10.1080/15405702.2020.1744610|issn=1540-5702}}</ref>
 
== Kontroversi ==
Sementara beberapa orang berpendapat bahwa media daring memungkinkan orang tua untuk membangun komunitas dan mencari dukungan dalam pengasuhan<ref name=":0" /> yang lain khawatir tentang privasi data anak-anak dan kurangnya persetujuan yang diinformasikan sebelumnya kepada anak tersebut sebelum diunggah.<ref name=":3">{{Cite report|last=Steinberg|first=Stacey|date=2016-03-08|title=Sharenting: Children's Privacy in the Age of Social Media|work=University of Florida Levin College of Law Research Paper|ssrn=2711442|url=https://papers.ssrn.com/abstract=2711442}}</ref> Membagikan konten tidak hanya dapat memalukan anak-anak,<ref>{{Cite journal|last=Lipu|first=Merike|last2=Siibak|first2=Andra|date=2019-02-01|title=‘Take it down!’: Estonian parents’ and pre-teens’ opinions and experiences with sharenting|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1329878X19828366|journal=Media International Australia|language=en|volume=170|issue=1|pages=57–67|doi=10.1177/1329878X19828366|issn=1329-878X}}</ref> tetapi juga menciptakan jejak digital awal, sebuah riwayat aktivitas online, yang tidak dapat dikendalikan oleh anak itu sendiri.<ref name=":8">{{Cite journal|last=Plunkett|first=Leah|title=To Stop Sharenting & Other Children's Privacy Harms, Start Playing: A Blueprint for a New Protecting the Private Lives of Adolescents and Youth (PPLAY) Act|url=https://scholarship.shu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1166&=&context=shlj&=&sei-redir=1&referer=https%253A%252F%252Fwww.google.com.hk%252Furl%253Fq%253Dhttps%253A%252F%252Fscholarship.shu.edu%252Fcgi%252Fviewcontent.cgi%253Farticle%25253D1166%252526context%25253Dshlj%2526sa%253DD%2526source%253Deditors%2526ust%253D1617328839632000%2526usg%253DAOvVaw0SpPbGbbgkumvg-9IQjRhc#search=%22https%3A%2F%2Fscholarship.shu.edu%2Fcgi%2Fviewcontent.cgi%3Farticle%3D1166%26context%3Dshlj%22|journal=Seton Hall Legislative Journal|pages=460–486}}</ref>
 
== Referensi ==