Ahmad Khātib as-Sambāsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo Syahrul (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menembahi
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{Cleanup rewrite|date=Juni 2024}}
{{Unreferenced|date=Juni 2024}}
}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Al-ʿAlimul ʿAlāmah Al-ʿĀrif Bīllāh Al-Faqīh Ash-Shūfī Al-Waliyullāh Al-Quthub Hadhratus-Syaikh Ahmad KhōtibKhātib Syambās Al-Qōdiri An-Naqsyabandiyyi ibni ʿAbdul Ghaffār qs. wa ra.
|honorific_prefix =
|above_end_special =
Baris 68 ⟶ 72:
|negara_makam = [[Arab Saudi]]
<!-- --------- -->
|birth_date=Shafar, 1217 H (abad ke-191803 M)|birth_place=Kampung Dagang, [[Kabupaten Sambas]], [[Kalimantan Barat]]|burial_place=[[Jannatul Mu'alla|Jannatul MuʿallaMaʿlā]], [[Makkah|Makkah Al-Mukarommah]]|death_date=1289 H (1875 M)|death_place=Madrasah Syeikh Ahmad Khātib, [[Jabal Abu Qubais|Jabal Qubays]], [[Mekkah]], [[Arab Saudi]]|influences=[[Abdul Qadir al-Jailani|Tuan Syeikh ʿAbdul Qōdir Al-Jailānī]]<br /ref>
[[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Mawlānā Syaikh Muhammad Nūruddīn Shāh Bahāuddīn An-Naqsyabandi]]|influenced=[[Abdul Karim al-Bantani|Syeikh ʿAbdul Karīm Tanara Al-Jāwī Al-Bantanī]] <br /ref>
[[Syeikh Ahmad Tholhah bin Tholabuddin Kalisapu]]<br /ref>
[[Nawawi al-Bantani|Syeikh Muhammad Nawawī Al-Jāwī Al-Bantanī]]<br /ref>
[[Kholil al-Bangkalani|Syeikh Muhammad Kholīl Al-Jāwī Al-Madūrī Al-Bangkalānī]]|notable_works=[[Fathul ʿArifin]]}}
'''Al-ʿAlimul ʿAlāmah Al-ʿĀrif Bīllāh Al-Faqīh Ash-Shūfī Al-Waliyullāh Al-Quthub Hadhratus-Syaikh Ahmad Khātib SyambāsAs-Sambāsi Al-Hasani Al-QōdiriQadiri An-NaqsyabandiyyiNaqsyabandi ibni ʿAbdul Ghaffār qs. wa ra.''' adalah seorang [[Ulama]] [[Sufi]] dari Tanah Air yang Masyhur di [[Mekkah]]. [[Mursyid]] Kamil Mukammil, sekaligus Pengasas Perkumpulan '''[[Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah|Thariqoh Qadiriyah wa Naqsyabandiyah]]''' atau singkatnya '''[http://tqnnews.com TQN]'''. Perkumpulan [[Tarekat]] ini merupakan sebuah [[Majelis]] gabungan, penyatuan, dan pengembangan terhadap metode dua Tarekat Sufi besar, yakni [[Tarekat Qadiriyah|ThoriqohThariqoh QodiriyahQadiriyah]] dan [[Tarekat Naqsyabandiyah|ThoriqohThariqah Naqsyabandiyah]]. '''TQN''' adalah aliran Tarekat yang Mu'tabarah ({{lang-ar|الطريقة المعتبرة}}) terjamin keabsahannya. Menjadikannya sebagai aliran Tarekat yang paling pesat perkembangannya di dunia, bahkan penganutnya telah tersebar hingga keseluruh dunia. Pusat penyebarannya berkiblat di wilayah [[Asia Tenggara]], khususnya di [[Indonesia]].
 
== Kelahiran dan silsilahSilsilah ==
Ahmad Khatib as-Sambasi dilahirkan di daerah [[Lubuk Dagang, Sambas, Sambas|Kampung Dagang, Sambas]], [[Kalimantan Barat]], pada bulan Safar 1217 H. bertepatan dengan tahun 1803 M. dari seorang ayah bernama [[Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin]]. Ahmad Khatib terlahir dari sebuah keluarga perantau dari [[Kampung Sange]]’. Pada masa-masa tersebut, tradisi merantau memang masih menjadi bagian dari cara hidup masyarakat di [[Kalimantan Barat]].
 
Baris 82 ⟶ 86:
Pada waktu itu, rakyat Sambas hidup dari garis agraris dan nelayan. Hingga ditandatanganinya perjanjian antara [[Sultan Muhammad Ali Tsafiuddin]] (1815-1828) dengan pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1819 M. Perjanjian ini membentuk sebuah pola baru bagi masyarakat Sambas yakni, perdagangan [[maritim]].
 
Dalam suasana demikianlah, Ahmad Khatib asAs-Sambasi menjalani masa-masa kecil dan masa remajanya.
 
'''Silsilah :'''
 
1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
 
2. Fatimah Az-Zahra
 
3. Hasan Al-Mujtaba
 
4. Hasan Al-Mutsanna
 
5. Abdullah Al-Mahdi
 
6. Musa Al-Jun
 
7. Abdullah Ar-Ridha
 
8. Musa Ats-Tsani
 
9. Muhammad Ats-Tsair
 
10. Abdullah Al-Akbar
 
11. Ali As-Salami
 
12. Sulaiman
 
13. Husein
 
14. Isa
 
15. Abdul Karim
 
16. Mutha'an
 
17. Amir Idris
 
18. Amir Qatadah
 
19. Ali Al-Akbar
 
20. Amir Hasan Abu Sa'ad
 
21. Amir Muhammad Abu Numai Al-Awwal
 
22. Amir Rumaitsah
 
23. Amir Ajlan
 
24. Sultan Syarif Ali Al-Barakat Brunei
 
25. Sultan Sulaiman Al-Qanuni
 
26. Sultan Bolkiah Shah Alam
 
27. Pangeran Muhammad Tajuddin Al-Akbar
 
28. Sultan Saiful Rizal Nurul Alam
 
29. Sultan Muhammad Hasan
 
30. Sultan Haji Muhammad Ali / Marhum Tumbang Dirumput
 
31. Pangeran Muhammad Utsman Abdul Kafi / Pangeran Muda Bungsu
 
32. Syaikh Muhammad Utsman Abdurrazzaq / Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasi Al-Awwal
 
33. Jalaluddin
 
34. Muhammad
 
35. Abdullah
 
36. Abdul Ghaffar
 
37. Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasi Al-Hasani
 
== Pendidikan ==
Baris 91 ⟶ 171:
Sebagian besar penulis [[Eropa]] membuat catatan salah, ketika mereka menyatakan bahwa sebagian besar [[Ulama Indonesia]] bermusuhan dengan pengikut [[sufi]]. Hal terpenting yang perlu ditekankan adalah bahwa Syeikh Ahmad Khatib Sambas adalah sebagai seorang Ulama (dalam arti intelektual), yang juga sebagai seorang [[sufi]] (dalam arti pemuka thariqat) serta seorang pemimpin umat yang memiliki banyak sekali murid di Nusantara. Hal ini dikarenakan perkumpulan [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]] yang didirikannya, telah menarik perhatian sebagian masyarakat muslim [[Indonesia]], khususnya di wilayah [[Madura]], [[Banten]], dan [[Cirebon]], dan tersebar luas hingga ke [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]], dan [[Brunei Darussalam]].
 
== Dakwah, ketokohanKetokohan &dan pengaruhPengaruh ==
=== Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah ===
Perlawanan yang dilakukan oleh suku Sasak, pengikut [[Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah|Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]] yang dipimpin oleh [[Guru Bangkol]] juga merupakan bukti yang melengkapi pemberontakan petani [[Banten]], bahwa perlawanan terhadap pemerintahan [[Belanda]] juga dipicu oleh keikutsertaan mereka pada perkumpulan [[Tarekat]] yang didirikan oleh Syeikh Ahmad Khatib Sambas ini.