Dosni Roha Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{Tone}} tag ((つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨) |
|||
(33 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tone|date=Desember 2024}}
{{Infobox_Company
| company_name = PT Dosni Roha Indonesia Tbk
| company_logo =
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| traded_as = {{BEI|ZBRA}}
| company_slogan = |
| foundation = [[1987]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]|
| key_people =
| products =
| industry = [[Distribusi]]
| revenue =
| revenue_year =
| net_income_year =
| income_year =
| assets =
| assets_year =
| equity =
| equity_year =
| subsid =
| num_employees = 1.725 (2021)<ref name=osz/>
| homepage = {{Official|dnr.id}}}}
'''PT Dosni Roha Indonesia Tbk''' adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|ZBRA}}) yang bergerak sebagai perusahaan [[investasi]], terutama di anak usahanya yang bergerak dalam bisnis [[distribusi]] dan [[logistik]] aneka produk, seperti [[farmasi]]. Berkantor pusat di Satrio Tower, Jl. Prof. Dr. Satrio, [[Jakarta Selatan]],<ref name=osz/> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.
== Manajemen ==
* Komisaris Utama: Robert Pakpahan
* Komisaris: Juliati Hadi
* Komisaris: Dwi Priyatno
* Direktur Utama: [[Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo]]
* Direktur: Paulus
* Direktur: Gary Judianto Tanoesoedibjo<ref name=bii>[https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/detail-profile-perusahaan-tercatat/?kodeEmiten=ZBRA Detail Profile Perusahaan Tercatat]</ref>
== Kepemilikan ==
* PT Trinity Healthcare (Rudy Tanoe): 63,21%<ref name=keterbukaan/>
* PT [[Maybank Sekuritas Indonesia]]: 14,21%
* Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo: 5,32%
* Publik: 17,26%<ref name=bii/>
== Anak usaha ==
* PT Surabaya Artautama Bersama
* PT Zebra Energy
* PT Infiniti Sentra Data
* PT Dos Ni Roha
** PT Storesend Elogistics Indonesia
** PT DNR Logistik
*** PT Multi Transportasi Global
** PT Bisnis Integrasi Global<ref name=osz/>
==Sejarah==
===Perusahaan taksi===
Perusahaan ini didirikan pada 8 Januari 1987 dengan nama '''PT Zebra''', yang kemudian berganti menjadi '''PT Zebra Taxi''' pada 29 September 1987.<ref name=teksi>
Sebelumnya, sejak 26 Mei 1990, nama PT Zebra Taxi diganti menjadi '''PT Zebra Nusantara'''.<ref name=teksi/> Belakangan, bisnis taksi Zebra pun berkembang pesat, dengan menjadi salah satu perusahaan taksi utama di "Kota Pahlawan" tersebut,<
Pada awal 2000-an, meskipun diwarnai banyak pesaing baru, Zebra tetap mempertahankan posisinya sebagai ''market leader'' taksi di Surabaya dengan pangsa pasar 20-23%. Seiring peremajaan armada, armada taksinya yang berjumlah 1.500 unit mayoritas juga menjadi berbahan bakar BBG (lebih spesifiknya [[CNG]]), sebagai bentuk efisiensi.<
===Penurunan usaha dan perubahan fokus bisnis===
Akan tetapi, dalam perkembangannya memasuki pertengahan 2000-an, perusahaan ini mulai mengalami tekanan pada bisnis taksinya. Tercatat, pasca kenaikan harga bahan bakar di tahun 2005, kinerja perusahaan mulai menurun. Penurunan ini direfleksikan dalam harga sahamnya yang merosot sampai Rp 47, dan ancaman BEJ bahwa sahamnya bisa di-''delisting'' pada tahun 2010 jika tidak kunjung memperbaiki keadaannya. Sempat juga perusahaan ini disuspensi perdagangannya akibat tidak membayar biaya pencatatan reguler.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-798821/duh-nasib-emiten-di-bawah-gocap Duh! Nasib Emiten di Bawah Gocap]</ref> Belum lagi dengan adanya kasus [[lumpur Lapindo]] di [[Sidoarjo]], diakui manajemen membuat kinerjanya menurun, karena harga BBG yang naik akibat suplainya terganggu, adanya penutupan jalan sehingga waktu tempuh lebih lama, dan menurunnya produktivitas karyawan. Tekanan ini membuat perusahaan merugi, dari Rp 9,4 miliar pada 2006 dan Rp 8,2 miliar pada 2007 serta pendapatan menurun dari Rp 39,3 miliar menjadi Rp 27,4 miliar pada periode yang sama. Untuk mengatasinya, perusahaan mulai melakukan efisiensi, tidak melakukan penambahan armada baru dan berusaha memaksimalkan sarana yang ada demi menciptakan keuntungan.<
Usaha perbaikan lain pun dicanangkan, seperti mencari modal segar lewat penjualan atau penggadaian aset, upaya peremajaan armadanya (yang sudah merosot menjadi 380 unit) dan menambahnya menjadi 600 unit dengan [[sedan]] [[Proton]], upaya mengembangkan bisnis [[SPBU]] BBG, dan mengembangkan layanan transportasi antarkota dengan [[MPV]].<ref>[https://www.republika.co.id/berita/96859/zebra-nusantara-ganti-manajemen Zebra Nusantara Ganti Manajemen]</ref> Di tahun 2010 juga, dalam rangka pengembangan usaha BBG, aset BBG perusahaan telah dialihkan ke [[anak usaha]] PT Zebra Energi.<ref name=teksi/> Pada tahun 2011, perusahaan bersama pemegang sahamnya, PT Infiniti Wahana dan Shenzen Hashi Future Parking Equipment Co. menawarkan ke Pemprov [[DKI Jakarta]] untuk mengoperasikan teknologi baru ''[[Transit Elevated Bus|straddling bus]]'' bersistem [[bangun-guna-serah]] (BOT) sebagai pengganti [[monorel]] yang diharapkan akan selesai proyeknya pada tahun 2013 untuk rute [[Blok M]]-Kota.<ref>[https://metro.tempo.co/read/357894/bus-ngangkang-bisa-beroperasi-januari-2013 Bus 'Ngangkang' Bisa Beroperasi Januari 2013]</ref> Namun, sayangnya semakin lama, bisnis perusahaan ini pun makin menurun, ditunjukkan dengan makin merosotnya kualitas taksi Zebra di mata pelanggannya
Pada tahun 2014, armada taksi perusahaan sudah menurun menjadi 45 unit, ditambah anak usahanya taksi Garuda sebesar 47 unit.<ref>[https://surabayakota.bps.go.id/statictable/2015/01/10/423/banyaknya-kendaraan-angkutan-umum-taksi-kota-dan-angguna-2014.html Banyaknya Kendaraan Angkutan Umum Taksi Kota dan Angguna 2014]</ref> Untuk menyehatkan keuangannya, di tahun tersebut perusahaan melakukan konversi hutang menjadi saham.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20140827/192/253006/zebra-nusantara-zbra-akan-konversi-utang-jadi-saham ZEBRA NUSANTARA (ZBRA) Akan Konversi Utang Jadi Saham]</ref> Tidak hanya itu, pihak ZBRA juga mencanangkan "kebangkitan" dengan rencana membeli 130-400 unit taksi Proton ([[Proton Saga]] dan [[Proton Persona|Persona]]) seharga Rp 41,5 miliar, dengan target pendapatan akan naik menjadi Rp 47 miliar.<ref>[https://surabaya.tribunnews.com/2014/01/15/taksi-zebra-tambah-300-armada-baru Taksi Zebra Tambah 300 Armada Baru]</ref> Diharapkan, armada taksi perusahaan akan menjadi 500 unit.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20141001/98/261519/zebra-nusantara-zbra-tambah-400-armada-taksi ZEBRA NUSANTARA (ZBRA) Tambah 400 Armada Taksi]</ref> Anak usahanya, PT Zebra Energi juga mulai dikembangkan dalam bisnis BBG, bekerjasama dengan [[Perusahaan Gas Negara]], mengoptimalkan dua SPBG di ''pool''-nya di Berbek dan Tanjung Sari, menyewakan jasa tabung dan [[kompresor]] BBG,<ref>[https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2014-01-16/pt-zebra-nusantara-tbk-ekspansi-usaha-ke-bisnis-bbg PT Zebra Nusantara Tbk ekspansi usaha ke bisnis BBG]</ref> serta melayani aneka kontrak.<ref>[https://investor.id/archive/zebra-nusantara-berpotensi-raih-ebitda-rp19-miliar Zebra Nusantara Berpotensi Raih EBITDA Rp19 Miliar]</ref> Diharapkan, dari pendapatan Rp 47 miliar diatas, sekitar Rp 17 miliarnya bisa didapat dari bisnis BBG.<ref>[https://surabaya.tribunnews.com/2014/01/15/zebra-energi-kejar-omzet-rp-17-miliar Zebra Energi Kejar Omzet Rp 17 Miliar]</ref>
Akhirnya, pukulan telak didapatkan taksi Zebra ketika harus bersaing dengan maraknya taksi daring yang menjamur di berbagai kota-kota di Indonesia, termasuk Surabaya sejak pertengahan 2010-an. Penurunan itu pun membuat gaji karyawan tertunggak selama beberapa waktu.<ref>[https://jatim.tribunnews.com/2017/02/16/29-karyawan-taksi-zebra-adukan-penunggakan-gaji 29 Karyawan Taksi Zebra Adukan Penunggakan Gaji]</ref> Akibatnya, mulai tahun 2017, PT Zebra Nusantara Tbk terpaksa menghentikan total bisnis taksi yang sudah digelutinya sejak awal, termasuk pada anak usahanya, taksi Garuda.<ref name=teksi/><ref name=mapz/> Maka, perusahaan kini hanya berbisnis di bidang BBG saja, yang memang pada tahun 2018 mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 17,66 miliar. Bisnis gas yang ditangani adalah sewa-menyewa peralatan gas dan suplai gas PGN ke industri.<ref>[https://www.zebranusantara.co.id/uploads/pdf/Laporan-Tahunan-2018-1630316984.pdf Laptahunan ZBRA 2018]</ref> Tidak hanya itu, ada rencana juga menambah jumlah SPBG yang dimiliki dan perluasan kontrak gas industri ke [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Tuban]], dan lainnya. Belanja modal pada tahun 2018 diperkirakan mencapai Rp 5 miliar dalam mengembangkan bisnis gas ini. Walaupun manajemen menganggap perubahan fokus ke bisnis gas ini (yang ditangani anak usaha PT Zebra Energi) cukup potensial, rupanya perusahaan yang mayoritas (71,46%) sahamnya dipegang PT Infiniti Wahana ini<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/zebra-nusantara-zbra-kian-serius-berbisnis-spbg Zebra Nusantara (ZBRA) kian serius berbisnis SPBG]</ref> tidak terlalu direspon positif oleh pasar modal, dengan harga sahamnya hanya tertahan di angka Rp 50. Di tahun 2019, PT Zebra Nusantara Tbk juga berencana untuk menghidupkan bisnis transportasi, tetapi kali ini berupa ''shuttle bus'' atau bus wisata berenergi listrik.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20191129162114-17-119129/ada-taksi-online-perusahaan-ini-kapok-urus-taksi-reguler Ada Taksi Online, Perusahaan Ini Kapok Urus Taksi Reguler]</ref> Akan tetapi, sempat juga dalam kesempatan lain manajemen menyatakan akan membangun bisnis taksi lagi (kali ini ''online''/daring), dengan modal awal 50 unit (saat itu ZBRA hanya memiliki sisa 29 unit) jika sudah mendapat investor baru.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/zebra-nusantara-zbra-akan-menggarap-bisnis-taksi-online Zebra Nusantara (ZBRA) akan menggarap bisnis taksi online]</ref>
Meskipun demikian, masalah pun masih belum lepas dari perusahaan ini. Pada tahun 2017, perusahaan ini terlambat menyampaikan laporan keuangannya ke BEI, sehingga perdagangan sahamnya harus disuspensi sejak 3 Juli 2017.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20180131/7/732648/belum-sampaikan-laporan-keuangan-bei-perpanjang-suspensi-5-emiten-ini Belum Sampaikan Laporan Keuangan, BEI Perpanjang Suspensi 5 Emiten Ini]</ref> Belakangan, memasuki tahun 2019, sahamnya tidak kunjung dicabut suspensinya, sehingga terancam akan di-''delisting'' oleh BEI karena sudah berlangsung dua tahun<ref>[https://www.medcom.id/ekonomi/bursa/ObzqzylN-sejumlah-emiten-berpotensi-terdepak-dari-papan-perdagangan-bursa Sejumlah Emiten Berpotensi Terdepak dari Papan Perdagangan Bursa]</ref> walaupun akhirnya dibuka kembali sejak 9 Desember 2019.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/suspensi-dibuka-saham-zebra-nusantara-zbra-sempat-melonjak-12 Suspensi dibuka, saham Zebra Nusantara (ZBRA) sempat melonjak 12%]</ref> Tidak hanya itu, pada tahun 2019, perusahaan ini malah merugi Rp 996 juta.<ref>[https://www.sinarmassekuritas.co.id/rugi-zebra-nusantara-rp996-juta-hingga-desember-2019 RUGI ZEBRA NUSANTARA RP996 JUTA HINGGA DESEMBER 2019]</ref> Sempat juga perusahaan ini berusaha terjun ke layanan data dan ''[[hosting]]'' dengan mengganti nama anak usahanya, PT Zebra International Dry Port menjadi PT Infiniti Sentra Data di tanggal 21 Juli 2020.<ref name=mapz>[https://www.zebranusantara.co.id/uploads/pdf/Laporan-Tahunan-2020-1630317004.pdf Lapkeu 2020 ZBRA]</ref>
===Akuisisi dan perubahan nama===
Di tengah stagnasi bisnis ZBRA tersebut, pada 9 Maret 2021, PT Trinity Healthcare membeli 51% saham PT Zebra Nusantara Tbk, yang dinaikkan menjadi 77,7% (bertambah 26,7%) pada 1 April 2021, menjadikannya pemegang saham mayoritas dan pengendali. Trinity membeli saham itu dari PT Infiniti Wahana dan PT Borneo Nusantara Capital.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/trinity-healthcare-tambah-kepemilikan-di-saham-zebra-nusantara-zbra Trinity Healthcare tambah kepemilikan di saham Zebra Nusantara (ZBRA)]</ref> Bagaimanapun, penjualan saham PT Borneo ke Trinity itu sempat dipersengketakan oleh PT Infiniti, yang melaporkannya ke polisi dengan tuduhan penggelapan karena PT Borneo dituduh menjual tanpa memberitahu ke pemegang saham lain.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/begini-kronologi-kasus-sengketa-saham-zebra-nusantara-zbra Begini kronologi kasus sengketa saham Zebra Nusantara (ZBRA)]</ref> Meskipun demikian, polemik itu diklaim tidak akan memengaruhi PT Zebra Nusantara Tbk dan pemilik barunya.<ref>[https://www.beritasatu.com/ekonomi/784359/kasus-bnc-dan-infiniti-wahana-tak-pengaruhi-bisnis-zbra Kasus BNC dan Infiniti Wahana Tak Pengaruhi Bisnis ZBRA]</ref> Akuisisi itu tercatat membuat harga saham ZBRA di BEI sempat naik ratusan persen.<ref name=kln>[https://market.bisnis.com/read/20210405/192/1376480/lika-liku-zebra-nusantara-zbra-dari-taksi-online-dan-pemasok-bbg-ke-klan-tanoesoedibjo Lika-liku Zebra Nusantara (ZBRA), dari Taksi Online dan Pemasok BBG ke Klan Tanoesoedibjo]</ref>
Diketahui kemudian Trinity adalah sebuah perusahaan perdagangan yang dimiliki oleh [[Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo]] (Rudy Tanoe), saudara pemilik raksasa media [[MNC Asia Holding|MNC Group]] [[Hary Tanoesoedibjo]].<ref name=kln/> Rudy lalu ditetapkan sebagai pengendali dan pengelola bisnis ZBRA pasca-akuisisi.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/zebra-nusantara-zbra-beri-kuasa-kepada-rudy-tanoesoedibjo-untuk-kembangkan-bisnis Zebra Nusantara (ZBRA) beri kuasa kepada Rudy Tanoesoedibjo untuk kembangkan bisnis]</ref> Kemudian, pasca-akuisisi juga dilakukan pergantian direksi dan komisaris.<ref name=teksi/> Lewat sebuah paparan publik pada 13 April 2021, diumumkan bahwa perusahaan akan melakukan ''[[rights issue]]'' sebesar 3,42 miliar saham (kemudian menjadi hanya 1,71 miliar saham) dengan harga perlembar sahamnya Rp 100 (kemudian menjadi Rp 812/lembar, totalnya Rp 1,39 triliun). ''Rights issue'' ini diikuti oleh PT Trinity Healthcare (utama), PT European Hospital Development, PT Holistic Ventures dan PT Jade Green Equities pada Agustus-September 2021. Dana ''rights issue'' tersebut, kemudian digunakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan [[distribusi]] (terutama [[farmasi]]) bernama PT [[DNR Distribution|Dos Ni Roha]] sebanyak 99% sahamnya, sedangkan sisa dananya adalah untuk modal. Maka, kemudian tuntaslah proses ''backdoor listing'' PT Dos Ni Roha dengan menjadi [[anak usaha]] PT Zebra Nusantara Tbk. Aset perusahaan setelah transaksi tersebut naik menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya hanya Rp 6,7 miliar.<ref name=teksi/><ref>[https://www.beritasatu.com/ekonomi/819179/zebra-sah-rights-issue-dnr-akan-inbreng-73-miliar-saham Zebra Sah Rights Issue, DNR Akan Inbreng 7,3 Miliar Saham]</ref><ref>[https://hariandetik.net/2021/04/14/paparan-publik-insidentil-pt-zebra-nusantara-tbk/ PAPARAN PUBLIK INSIDENTIL PT ZEBRA NUSANTARA, TBK]{{Pranala mati|date=Juli 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://katadata.co.id/lavinda/finansial/611524a321a87/inbreng-saham-zebra-cara-rudy-tanoe-membawa-dos-ni-roha-masuk-bursa Inbreng Saham Zebra, Cara Rudy Tanoe Membawa Dos Ni Roha Masuk Bursa?]</ref> Bisnis perusahaan kemudian juga diganti dari bisnis transportasi taksi dan distribusi BBG (gas) menjadi bisnis pengangkutan.<ref name=keterbukaan>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/prospectus/IPO-Rights-Issue/ZBRA/2021_ZBRA_Penawaran%20Umum%20Terbatas%20II%20Dalam%20Rangka%20Penambahan%20Modal%20Dengan%20Hak%20Memesan%20Efek%20Terlebih%20Dahulu.pdf Keterbukaan Informasi/Prospektus ZBRA 2021]</ref>
Upaya ''backdoor listing'' dan pergantian kepemilikan ke Rudy Tanoe itu memang membawa efek positif bagi perusahaan ini. Dari pendapatan sebelumnya hanya Rp 14,7 miliar, kemudian naik tajam menjadi Rp 4,3 triliun, ditambah ekuitas yang menjadi positif dan kenaikan aset.<ref>[https://www.sinarmassekuritas.co.id/raup-rp3-8-triliun-sepanjang-tahun-2020-begini-laporan-keuangan-zebra-nusantara RAUP RP3,8 TRILIUN SEPANJANG TAHUN 2020, BEGINI LAPORAN KEUANGAN ZEBRA NUSANTARA]</ref> Penjualan di kuartal III 2021 juga naik dari Rp 8,8 miliar di periode yang sama tahun 2020 menjadi Rp 2,7 triliun.<ref>[https://www.liputan6.com/saham/read/4693489/genjot-layanan-logistik-zebra-nusantara-cetak-ekuitas-rp-13-triliun Genjot Layanan Logistik, Zebra Nusantara Cetak Ekuitas Rp 1,3 Triliun]</ref> Bahkan, diperkirakan angka penjualan PT Zebra Nusantara Tbk di tahun 2020 naik kurang lebih 30.000%.<ref>[https://www.beritasatu.com/ekonomi/845677/penjualan-zebra-nusantara-naik-30000-ini-kuncinya Penjualan Zebra Nusantara Naik 30.000%, Ini Kuncinya]</ref> Untuk lebih menyelaraskan dengan anak usahanya dan mengubah citra ZBRA di mata masyarakat dalam rangka transformasi bisnis, sejak akhir 2021, manajemen perusahaan ini sudah berencana akan mengganti namanya.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/segera-rebranding-zebra-nusantara-zbra-berencana-ganti-nama Segera rebranding, Zebra Nusantara (ZBRA) berencana ganti nama]</ref> Perubahan nama ini kemudian terealisasi pada 2 Maret 2022, dengan nama PT Zebra Nusantara Tbk diganti menjadi '''PT Dosni Roha Indonesia Tbk.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220330/192/1516665/tok-zbra-resmi-ganti-nama-jadi-dosni-roha-indonesia-usai-diakuisisi-rudy-tanoesoedibjo Tok! ZBRA Resmi Ganti Nama Jadi Dosni Roha Indonesia Usai Diakuisisi Rudy Tanoesoedibjo]</ref>
Kini, seiring perubahan itu, bisnis PT Dosni Roha Indonesia adalah distribusi yang dijalankan melalui anak usahanya, PT Dos Ni Roha.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210409/192/1378859/rudy-tanoe-zebra-zbra-akan-menjalankan-fokus-bisnis-dos-ni-roha-dnr Rudy Tanoe: Zebra (ZBRA) Akan Menjalankan Fokus Bisnis Dos Ni Roha (DNR)]</ref> Bisnis perusahaan selain distribusi direncanakan diperluas ke bidang ''digital marketplace'' dan merilis produk kesehatan baru.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/begini-strategi-dos-ni-roha-zbra-capai-pertumbuhan-bisnis-dua-digit-tahun-ini Begini Strategi Dos Ni Roha (ZBRA) Capai Pertumbuhan Bisnis Dua Digit Tahun Ini]</ref> Belakangan ini juga, dikabarkan [[Yusuf Mansur]] ikut masuk sebagai pemilik sejumlah kecil saham perusahaan ini (lewat [[konsorsium]]) karena dianggap potensial dalam ''supply chain''-nya.<ref>[https://event.miraeasset.co.id/web/insights_read/prospek-saham-zbra-usai-diborong-ustaz-yusuf-mansur Prospek Saham ZBRA Usai Diborong Ustaz Yusuf Mansur]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/minati-bisnis-logistik-yusuf-mansur-masuk-ke-zebra-nusantara-zbra-lewat-konsorsium Minati bisnis logistik, Yusuf Mansur masuk ke Zebra Nusantara (ZBRA) lewat konsorsium]</ref> Karyawan perusahaan pada 2021 menjadi 1.725 orang, naik dari 32 orang pada 2020.<ref name=osz>[https://dnr.id/uploads/pdf/Laporan-Keuangan-2021-1653461565.pdf Lapkeu ZBRA 2021]</ref>
==Rujukan==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{resmi}}
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
▲Usaha perbaikan lain pun dicanangkan, seperti mencari modal segar lewat penjualan atau penggadaian aset, upaya peremajaan armadanya (yang sudah merosot menjadi 380 unit) dan menambahnya menjadi 600 unit dengan [[sedan]] [[Proton]], upaya mengembangkan bisnis [[SPBU]] BBG, dan mengembangkan layanan transportasi antarkota dengan [[MPV]].<ref>[https://www.republika.co.id/berita/96859/zebra-nusantara-ganti-manajemen Zebra Nusantara Ganti Manajemen]</ref> Di tahun 2010 juga, dalam rangka pengembangan usaha BBG, aset BBG perusahaan telah dialihkan ke [[anak usaha]] PT Zebra Energi.<ref name=teksi/> Namun, sayangnya semakin lama, kualitas taksi Zebra di mata pelanggannya makin merosot. Armadanya nampak tua, kurang terawat, belum lagi ditambah kasus seperti pengemudi yang tidak profesional.<Ref>[https://kompasiana.com/danielht/55006bd9813311e118fa7753/gaya-manajemen-taksi-zebra Gaya Manajemen Taksi Zebra]</ref> Pendapatannya tahun 2012 pun menurun menjadi Rp 19,5 miliar, yang juga terjadi pada asetnya. Malah, usaha taksi yang merupakan bisnis utamanya merugi Rp 9,3 miliar pada 2012, sedangkan bisnis BBG di tahun yang sama masih mendatangkan keuntungan yang kecil (Rp 617 juta).<ref name=riwayat>[https://irfanda.id/taksi-zebra-zbra Taksi Zebra (ZBRA) : Riwayatmu Kini | BIA #21]</ref>
[[Kategori:Perusahaan distribusi]]
|