Prabuwijaya dari Pajang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Tokoh Jawa menggunakan HotCat |
→Referensi: Perbaikan Kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim|honorific_prefix=As-Syekh Pangeran Benawa|image=|caption=|title=Sultan Prabuwijaya <br> Sunan Abinowo|kunya=|name=|nasab=bin [[Sultan Hadiwijaya]]|nisbah=|parents=[[Sultan Hadiwijaya]] (ayah)<br> Ratu Mas Cempaka (ibu)|relatives=|spouse={{unbulleted list
|Ratu Ayu Pajang binti [[Sunan Kajoran]]
Pangeran Benawa adalah putera [[Hadiwijaya]] atau [[Jaka Tingkir]], raja pertama [[Pajang]]. Sejak kecil ia dipersaudarakan dengan [[Sutawijaya]], anak angkat ayahnya, yang mendirikan [[Mataram II|Kerajaan Mataram]].▼
}}|children=*Dyah Banawati, Istri dari [[Anyakrawati|Raden Mas Jolang]]
*Pangeran Radin <br> (Leluhur dari [[Yosodipuro]] dan [[Ronggowarsito]])|birth_name=Pangeran Benawa|birth_date=|birth_place=|death_date=1612 M|death_place=[[Kendal]], [[Kesultanan Mataram]]|death_cause=|resting_place=Kompleks makam [[Pekuncen, Pegandon, Kendal|Desa Pakuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal]], [[Provinsi Jawa Tengah]]|other_names=|nationality=- [[Kesultanan Pajang]] <br>
- [[Kesultanan Mataram]]|era=|region=|occupation=[[Kesultanan Pajang|Sultan Pajang]] Ke - 3|denomination=[[Sunni]]|jurisprudence=|creed=|movemet=|main_interests=|notable_ideas=|notable_works=|alma_mater=|disciple_of=[[Sultan Hadiwijaya]],
[[Pangeran Benawa#Guru-gurunya|Guru-gurunya]]|awards=|influences=|influenced=[[Dyah Banowati]], [[Pangeran Radin]], [[Pangeran Benawa#Murid-muridnya|Dan Murid-murid Lainnya]]|module=|signature=|office1=[[Kesultanan Pajang|Sultan Pajang]] ke - 3|term1=1586 - 1587|predecessor1=[[Arya Pangiri]]|successor1=[[Panembahan Senopati]] <br>(Pendiri [[Kesultanan Mataram]])}}
== Keluarga ==
Pangeran Benawa memiliki putri bernama Dyah Banowati yang menikah dengan [[Mas Jolang]] putra [[Sutawijaya]]. Dyah Banowati bergelar Ratu Mas Adi, yang kemudian melahirkan [[Sultan Agung]], raja terbesar [[Mataram]].▼
▲Pangeran Benawa adalah putera [[Hadiwijaya]] atau [[Jaka Tingkir]],
▲Pangeran Benawa memiliki putri bernama Dyah Banowati yang menikah dengan [[Anyakrawati|Raden Mas Jolang]] putra [[Sutawijaya]]. Dyah Banowati bergelar Ratu Mas Adi, yang kemudian melahirkan [[Sultan Agung]], raja terbesar
Selain itu, Pangeran Benawa juga memiliki putra bernama Pangeran Radin, yang kelak menurunkan [[Yosodipuro]] dan [[Ronggowarsito]], pujangga-pujangga besar [[Kasunanan Surakarta]].
== Riwayat ==
Pangeran Benawa dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati. Ia pernah ditugasi ayahnya untuk menyelidiki kesetiaan [[Sutawijaya]] terhadap [[Pajang]]. Waktu itu Benawa berangkat bersama Arya Pamalad (kakak iparnya yang menjadi adipati [[Tuban]]) dan Patih Mancanegara.
Baris 15 ⟶ 22:
Sesampai di [[Pajang]], Arya Pamalad melaporkan keburukan [[Sutawijaya]], bahwa [[Mataram]] berniat memberontak terhadap [[Pajang]]. Sementara itu Benawa melaporkan kebaikan [[Sutawijaya]], bahwa terbunuhnya prajurit [[Tuban]] karena ulahnya sendiri.
[[Sutawijaya]] akhirnya terbukti memerangi [[Pajang]] tahun 1582, dan berakhir dengan kematian Hadiwijaya. Pangeran Benawa yang seharusnya naik takhta malah disingkirkan oleh kakak iparnya, yaitu [[Arya Pangiri]] adipati [[Demak]].
Benawa kemudian menjadi adipati Jipang Panolan. Pada tahun 1586 ia bersekutu dengan [[Sutawijaya]] untuk menurunkan [[Arya Pangiri]] dari takhta, karena kakak iparnya itu dianggap kurang adil dalam memerintah.
== Upaya Kudeta ==
Dikisahkan, [[Arya Pangiri]] hanya sibuk menyusun usaha balas dendam terhadap [[Mataram]]. Orang-orang [[Demak]] juga berdatangan, sehingga warga asli [[Pajang]] banyak yang tersisih. Akibatnya, penduduk [[Pajang]] sebagian menjadi penjahat karena kehilangan mata pencaharian, dan sebagian lagi mengungsi ke Jipang.▼
▲Dikisahkan, [[Arya Pangiri]] hanya sibuk menyusun usaha balas dendam terhadap [[Mataram]]. Orang-orang [[Demak]] juga berdatangan ke Pajang, sehingga warga asli [[Pajang]] banyak yang tersisih secara ekonomi. Akibatnya, penduduk [[Pajang]] sebagian menjadi penjahat karena kehilangan mata pencaharian, dan sebagian lagi
Persekutuan Benawa dan [[Sutawijaya]] terjalin. Gabungan pasukan [[Mataram]] dan Jipang berhasil mengalahkan [[Pajang]]. [[Arya Pangiri]] dipulangkan ke [[Demak]]. Benawa menawarkan takhta [[Pajang]] kepada [[Sutawijaya]]. Namun [[Sutawijaya]] menolaknya. Ia hanya meminta beberapa pusaka [[Pajang]] untuk dirawat di [[Mataram]].▼
Setelah persekutuan Benawa dan [[Sutawijaya]] terjalin, gabungan pasukan [[Mataram]] dan Jipang berhasil mengalahkan Pajang di tahun 1586. [[Arya Pangiri]] diturunkan dari takhta Pajang dan dipulangkan ke [[Demak]].
▲
Sejak itu, Pangeran Benawa naik takhta menjadi raja baru di [[Pajang]] bergelar Prabuwijaya.
==
Naskah-naskah babad memberitakan versi yang berlainan tentang akhir pemerintahan Pangeran Benawa. Ada yang menyebut Benawa meninggal dunia tahun 1587, ada pula yang menyebut Benawa turun takhta menjadi ulama di Gunung Kulakan bergelar Sunan Parakan
Bahkan ada yang menyatakan bahwa Pangeran Benawa menuju ke arah barat dan membangun sebuah pemerintahan baru di daerah yang sekarang bernama [[Pemalang]]. Konon ia juga meninggal di [[Penggarit, Taman, Pemalang]].
Sepeninggal Benawa, Kerajaan Pajang berakhir pula, dan kemudian menjadi bawahan [[Mataram]]. Yang diangkat menjadi bupati di [[Pajang]] ialah '''Pangeran Gagak Baning''' adik [[Sutawijaya]]. Setelah meninggal, Gagak Baning digantikan putranya yang bernama '''Pangeran Sidawini'''.▼
Sepeninggal Benawa, Kerajaan Pajang berakhir sebagai negara berdaulat, statusnya kemudian menjadi bawahan [[Mataram]], dengan Sutawijaya sebagai penguasanya.
▲
== Referensi ==
* [[Andjar Any]]. 1980. ''Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi?'' Semarang: Aneka Ilmu
* Andjar Any. 1979. ''Rahasia Ramalan Jayabaya, Ranggawarsita & Sabdopalon''. Semarang: Aneka Ilmu
* ''Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647''. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
* [[H.J. de Graaf]] dan T.H. Pigeaud. 2001. ''Kerajaan Islam Pertama di Jawa''. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
* Moedjianto. 1987. ''Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram''. Yogyakarta: Kanisius
* Purwadi. 2007. ''Sejarah Raja-Raja Jawa''. Yogyakarta: Media Ilmu
{{kotak mulai}}
[[Kategori:Kerajaan Pajang]]▼
{{s-reg}}
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]▼
{{kotak suksesi|jabatan=Raja Pajang|tahun=1586—1587|pendahulu=[[Arya Pangiri]]|pengganti=[[Sutawijaya]]}}
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]▼
{{kotak selesai}}
[[Kategori:Tokoh Jawa]]▼
|